bab i

9
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Skenario Gigiku Terlepas Sendiri Bunda…” Seorang anak laki-laki umur 10 tahun sedang makan dodol yang dibuat ibunya. Saat mengunyah dodol, tiba-tiba gigi geraham bawah kanannya lepas. Ia bingung kenapa giginya bisa terlepas sendiri sedangkan ia tidak mencabutnya. Ia kemudian memperhatikan giginya yang terlepas, dan di daerah bawah gigi tersebut terlihat seperti keropos dan tidak ada akar gigi seperti gambar gigi yang sering ia lihat di poster. Ia juga memperhatikan bagian atas gigi tersebut terlihat alur-alur. Gigi memiliki ukuran kecil dengan 4 tonjol. Anak tersebut kemudian memegang gigi yang berada tepat di belakang gigi yang terlepas tadi, dan ternyata gigi tersebut sudah goyang. Gigi ini memiliki 5 tonjol. Gigi yang paling belakang terlihat lebih besar dan kokoh dengan alur yang terlihat lebih dalam. Gigi ini memiliki 5 tonjol. Ia kemudian memperhatikan ke sisi rahang yang lain, tepat pada bekas gigi geraham yang minggu lalu dicabut oleh dokter gigi. Ternyata di daerah bekas pencabutan terlihat ada warna putih, keras seperti tulang. Setelah bertanya pada ibunya, kata 1

Upload: muhammad-hernandy

Post on 17-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fqwfqfq

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Skenario

“Gigiku Terlepas Sendiri Bunda…”

Seorang anak laki-laki umur 10 tahun sedang makan dodol yang

dibuat ibunya. Saat mengunyah dodol, tiba-tiba gigi geraham bawah

kanannya lepas. Ia bingung kenapa giginya bisa terlepas sendiri sedangkan

ia tidak mencabutnya. Ia kemudian memperhatikan giginya yang terlepas,

dan di daerah bawah gigi tersebut terlihat seperti keropos dan tidak ada

akar gigi seperti gambar gigi yang sering ia lihat di poster. Ia juga

memperhatikan bagian atas gigi tersebut terlihat alur-alur. Gigi memiliki

ukuran kecil dengan 4 tonjol. Anak tersebut kemudian memegang gigi

yang berada tepat di belakang gigi yang terlepas tadi, dan ternyata gigi

tersebut sudah goyang. Gigi ini memiliki 5 tonjol. Gigi yang paling

belakang terlihat lebih besar dan kokoh dengan alur yang terlihat lebih

dalam. Gigi ini memiliki 5 tonjol. Ia kemudian memperhatikan ke sisi

rahang yang lain, tepat pada bekas gigi geraham yang minggu lalu dicabut

oleh dokter gigi. Ternyata di daerah bekas pencabutan terlihat ada warna

putih, keras seperti tulang. Setelah bertanya pada ibunya, kata ibu yang

berwarna putih itu adalah gigi yang baru tumbuh untuk menggantikan

giginya yang telah dicabut sebelumnya.

.

1.2 Klarifikasi/Identifikasi Istilah

Tonjol :Bagian sisi gigi yang tidak rata ( ada yang lebih tinggi) yang

ada pada gigi jenis premolar, molar, dan juga caninus

Geraham :Biasa disebut molar, berfungsi untuk mengunyah makanan.

Terdapat pada bagian belakang rahang atas dan bawah.

Keropos :Gigi yang telah mengalami demineralisasi karena kekurangan

mineral dan kalsium. Lapisan dentin menjadi tipis dan tidak

padat, sehingga lebih rapuh dan karies lebih mudah terbentuk.

1

Page 2: BAB I

Alur :Garis- garis yang terdapat di permukaan gigi. Setiap gigi

memiliki pola dan ciri-ciri alur yang berbeda. Banyak

terdapat pada gigi molar dan juga premolar.

1.3 Daftar Masalah

1. Bagaimana siklus kehidupan dari gigi?

2. Bagaimana urutan erupsi gigi sulung?

3. Bagaimana urutan erupsi gigi permanen dan kapan?

4. Kenapa gigi anak tersebut keropos dan tidak mempunyai akar?

5. Anatomi dan Morfologi gigi sulung.

6. Hubungan jumlah tonjolan dan jenis gigi yang dimaksud pada

skenario.

7. Bagaimana cara orang tua membantu proses erupsi gigi pada anak

agar gigi anak mereka bererupsi dengan normal?

8. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi erupsi gigi?

9. Apa perbedaan gigi sulung dan gigi permanent?

1.4 Analisis Masalah

1) Siklus Kehidupan Gigi

1) Tahap Pertumbuhan

a. Tahap Inisiasi

Tahap Inisiasi merupakan permulaan pembentukan kuntum gigi

(bud stage) dari jaringan epitel mulut.

b. Tahap Proliferasi

Tahap Proliferasi merupakan pembiakan dari sel-sel dan

perluasan dari organ email ( cap stage).

c. Tahap Histodiferensiasi

Tahap Histodiferensiasi merupakan spesialisasi dari sel-sel yang

mengalami perubahan histologis dalam susunannya (sel epitel

bagian dalam dari organ email menjadi ameloblas, sel perifer

dari organ dentin pulpa menjadi odontoblast)

2

Page 3: BAB I

d. Tahap Morfodiferensiasi

Tahap morfodiferensiasi merupakan susunan dari sel-sel

pembentuk sepanjang pertemuan dentino-email dan dentino-

semental yang akan datang. Yang memberi garis luar dari

bentuk dan ukuran korona dan akar yang akan datang.

2) Intraosseus

a. Tahap Aposisi

Tahap Aposisi merupakan pengendapan dari matriks email dan

dentin dalam lapisan tambahan.

b. Tahap Kalsifikasi

Tahap Kalsifikasi merupakan pengerasan dari matriks oleh

pengendapan garam-garam kalsium.

3) Tahap erupsi

Tahap erupsi merupakan pergerakan gigi kedalam rongga mulut.

4) Atritis erupsi

Atritis erupsi merupakan ausnya permukaan gigi karena lamanya

pemakaian waktu berfungsi.

5) Resorpsi

Resorpsi merupakan penghapusan dari akar-akar gigi susu oleh aksi

dari osteoklas.

2. Urutan Pertumbuhan Gigi Susu

1. Gigi i1 bawah

2. Gigi i2 bawah

3. Gigi i1 atas

4. Gigi i2 atas

5. Gigi m1 bawah

6. Gigi m1 atas

7. Gigi c bawah

8. Gigi c atas

9. Gigi m2 bawah

10.Gigi m2 atas

3

Page 4: BAB I

3. Erupsi Gigi Permanen

1. Gigi m1 atas dan bawah, dan gigi i1 bawah

2. Gigi i1 atas dan gigi i1 bawah

3. Gigi i1 atas

4. Gigi c bawah

5. Gigi p1 atas

6. Gigi p1 bawah dan p2 atas

7. Gigi c atas dan p2 bawah

8. Gigi m2 bawah

9. Gigi m2 atas

10. Gigi m3atas dan bawah

4. Gigi Sulung Keropos dan Tidak Punya Akar

Gigi sulung yang tanggal akarnya tidak ada dan sebagian

mahkota keropos dikarenakan proses resorpsi. Resorpsi merupakan

proses penghapusan dari akar-akar gigi susu oleh aksi osteoklas.

Osteoklas merupakan sel-sel penghilang tulang yang melarutkan dan

mengikis tulang selama bertahap-tahap dari proses resorpsi

remodeling tulang.

5. Anatomi dan Morfologi Gigi Sulung pada Skenario

a. Gigi molar pertama bawah

Ukuran mesiodistal korona melibihi ukuran mesiodistal premolar

pertama atas. Gigi ini mempunyai 4 tonjol, 2 bukal (mesiobukal

dan distobukal) serta 2 lingual (mesiolingual dan distolingual).

Tonjol lingual agak tajam dibandingkan tonjol tonjol bukal.

Terdapat tuberklum Zucherkandl. Permukaan bukal dan lingual

cembung. Permukaan distal lebih cembung diandingkan permukaan

mesial. Gigi ini mempunyai 2 akar, mesial dan distal. Akarnya

sangat divergen dan apeksnya saling berdekatan.

b. Gigi molar kedua bawah

4

Page 5: BAB I

Bentuk seperti molar pertama hanya ukurannya lebih kecil.

Mempunyai 5 tonjol, 2 bukal (mesiobukal dan distobukal), 2

lingual (mesiolingual dan distolingual) dan tonjol distal. Akar

seperti pada molar pertama bawah. Rongga pulpa besar karena

dindingnya tipis.

6. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Erupsi Gigi

1. Proses pembentukan dan kalsifikasi gigi

2. Pencabutan yang belum pada waktunya (premature)

3. Endokrin atau Hormon

4. Struktur dari jaringan periodontal (ketebalan dari gingiva

maupun epitelium mulut)

7. Peran Orang Tua Terhadap Proses Pertumbuhan Gigi Anak

1. Edukasi kepada anak mengenai cara perawatan gigi, seperti cara

menggosok gigi yang tepat dan teratur

2. Mengajak anak untuk mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan

sekali

3. Memberikan anak makanan yang bergizi dan bernutrisi

5

Page 6: BAB I

1.5 Pohon Masalah

1.6 Sasaran Belajar

1. Apa perbedaan gigi decidui dan gigi permanen?

2. Bagaimana mekanisme resopsi dan erupsi?

3. Mengapa gigi geraham bisa terlepas sendiri?

4. Kenapa gigianak memiliki bentuk dan ciri yang berbeda-beda?

5. Bagaimana mekanisme gigi susu bisa tumbuh?

6

Pertumbuhan & Perkembangan

gigi

Faktor-Faktor

Mekanisme

KronologiUrutanWaktu

Anatomi dan Morfologi

Gigi Sulung