bab i

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya efek Doppler (perubahan warna bintang karena laju Bumi) sebagaimana yang telah diperkenalkan oleh Newton, bahwa ternyata cahaya bisa dipecah menjadi komponen mejikuhibiniu, maka pengetahuan tentang cahaya bintang menjadi sumber informasi yang sahih tentang bagaimana sidik jari bintang . Ternyata pengamatan-pengamatan astronomi menunjukkan bahwa banyak perilaku bintang menunjukkan banyak obyek-obyek langit mempunyai sidik jari yang tidak berada pada tempat-nya. Penjelasannya diberikan oleh Bpk. Doppler (1842), bahwa jika suatu sumber informasi bergerak (informasi ini bisa suara, atau sumber optis), maka terjadi perubahan informasi. Demikian pada sumber cahaya, jika sumber cahaya mendekat maka gelombang cahaya yang teramati menjadi lebih biru, kebalikannya akan menjadi lebih merah. Ketika Bumi bergerak mendekati bintang, maka bintang menjadi lebih biru, dan ketika menjauhi menjadi lebih merah. Disuatu ketika, pengamatan bintang menunjukkan adanya pergeseran merah (redshift), tetapi di saat yang lain, bintang tersebut mengalami pergeseran Biru (blueshift). Ini menjadi bukti yang tidak bisa dibantah, bahwa SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 1

Upload: meka-saima

Post on 17-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

My Homework well done

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya efek Doppler (perubahan warna bintang karena laju Bumi) sebagaimana yang

telah diperkenalkan oleh Newton, bahwa ternyata cahaya bisa dipecah menjadi komponen

mejikuhibiniu, maka pengetahuan tentang cahaya bintang menjadi sumber informasi yang

sahih tentang bagaimana sidik jari bintang . Ternyata pengamatan-pengamatan astronomi

menunjukkan bahwa banyak perilaku bintang menunjukkan banyak obyek-obyek langit

mempunyai sidik jari yang tidak berada pada tempat-nya. Penjelasannya diberikan oleh Bpk.

Doppler (1842), bahwa jika suatu sumber informasi bergerak (informasi ini bisa suara, atau

sumber optis), maka terjadi perubahan informasi.

Demikian pada sumber cahaya, jika sumber cahaya mendekat maka gelombang

cahaya yang teramati menjadi lebih biru, kebalikannya akan menjadi lebih merah. Ketika

Bumi bergerak mendekati bintang, maka bintang menjadi lebih biru, dan ketika menjauhi

menjadi lebih merah. Disuatu ketika, pengamatan bintang menunjukkan adanya pergeseran

merah (redshift), tetapi di saat yang lain, bintang tersebut mengalami pergeseran Biru

(blueshift). Ini menjadi bukti yang tidak bisa dibantah, bahwa ternyata Bumi bergerak,

mempunyai kecepatan, relatif terhadap bintang dan tidak diam saja.

Pergeseran merah bisa disebabkan oleh tiga sebab, yaitu: Gerak-gerik sumber, perluasan

ruang, dan efek gravitasi. pergeseran merah dipakai untuk menjelaskan pengamatan bahwa

spektrum cahaya yang terpancar oleh galaksi jauh bergeser ke frekuensi yang lebih rendah

(terhadap akhir merah spektrum, dan begitu pula namanya) kalau dibandingkan dengan

spektrum bintang yang lebih dekat. Ini diambil sebagai bukti bahwa galaksi menjauh dari satu

sama lain, bahwa alam semesta berkembang dan dimulai sejak Ledakan Dahsyat. Pergeseran

merah yang dilihat di astronomi bisa diukur.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 1

Page 2: BAB I

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut:

1. Apa penyebab terjadinya fenomena Pergeseran Merah?

2. Apa penyebab terjadinya Pergeseran Biru?

3. Mengapa ketika sumber cahaya mendekat, gelombang cahaya yang teramati

menjadi lebih biru?

4. Mengapa ketika sumber cahaya menjauh, gelombang cahaya yang teramati

menjadi lebih merah?

5. Apakah yang terjadi jika sumber bergerak menjauh dari pengamat?

6. Apakah perpindahan cahaya dapat melewati bidang gravitasi yang kuat?

7. Mengapa pergeseran merah yang dilihat di astronomi dapat diukur?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah penulis identifikasi maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: yang telah dikemukakan, masalah utama penelitian ini adalah “Apa artinya

jika sebuah objek astronomis mengalami pergeseran merah atau biru?”.Perincian masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pergeseran merah dapat terjadi?

2. Bagaimanakah proses pergerseran biru dapat terjadi?

3. Apakah pertimbangan para astronom dalam menganalisis data observasi mengenai

pergeseran merah dan biru?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dirumuskan tujuan-tujuan penelitian

sebagai berikut:

1. Menyumbankan ilmu unuk para pembaca

2. Memberikan informasi kepada para pembaca

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 2

Page 3: BAB I

3. Salah satu metode belajar bagi siswa, khususnya siswa kelas XII

4. Memenuhi tugas mata pelajaran Fisika

5. Mengasah kemampuan menulis dan berargumentasi

6. Mengetahui pengertian pergeseran merah dan pergeseran biru

7. Mengetahui proses pergeseran merah dan pergeseran biru

8. Mengenali lebih dalam tentang fenomena-fenomena pada efek Doppler

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 3

Page 4: BAB I

BAB II

Landasan Teori

1. Pengertian

1.1.Efek Doppler

Efek Doppler dinamakan mengikuti tokoh fisika yaitu Christian Andreas

Doppler,sebagai pencetus adanya teori mengenai perubahan frekuensi atau panjang

gelombang. Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah

sumber gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut

bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai,

seperti gelombang suara yang menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan

frekuensi ini, memerlukan kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 4

Page 5: BAB I

medium di mana gelombang itu disalurkan.

Efek Doppler total, f, dapat merupakan hasil superposisi dari gerakan sumber dan/atau

gerakan pengamat, sesuai dengan rumusan berikut:

keterangan:

fp= frekuensi yang diamati oleh pengamat (Hz)

fs=frekuensi dari sumber (Hz)

v=kecepatan bunyi di udara

vp=kecepatan pengamat

(+)pengamat mendekati sumber

(-)pengamat menjauhi sumber 

vs=kecepatan sumber

(+)sumber menjauhi pengamat

(-)sumber mendekati pengamat

Perhatikan gambar berikut ini. Akan tampak, bentuk gelombang di bagian kanan,

lebih rapat dibandingkan dengan bentuk gelombang di bagian kiri. Hal ini menunjukkan,

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 5

Page 6: BAB I

frekuensi gelombang yang searah dengan arah gerak alat getar menjadi lebih tinggi

dibandingkan dengan frekuensi frekuensi gelombang yang dijauhi oleh alat getar. Peristiwa

perbedaan frekuensi ini disebut dengan Efek Doppler.

Fenomena perubahan frekuensi karena pengaruh gerak relatif antara sumber bunyi

dan pendengar, untuk pertama kalinya diamati oleh Christian Doppler (1803-1853), seorang

ahli fisika berkebangsaan Austria. Jika sumber bunyi diam terhadap pengamat maka

frekuensi yang terdengar oelh pengamat sama dengan frekuensi yang dipancarkan oleh

sumber bunyi. Hal ini tidak bergantung pada apakah pengamatnya dekat dengan sumber

ataupun cukup jauh, asalkan bunyi tersebut masih dapat terdengar.Jika sumber bunyi atau

pengamat bergerak atau kedua-duanya bergerak, pengamat akan mendengar frekuensi yang

berbeda dengan yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Jika sumber bunyi bergerak mendekati

Anda, Anda akan mendengar bunyi yang frekuensinya lebih tinggi.Jika sumber bunyi

menjauh maka anda akan mendengar bunyi yang frekuensinya lebih rendah dari frekuensi

yang dihasilkan oleh sumber bunyi.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 6

Page 7: BAB I

Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam Perhatikan gambar berikut.

Seorang pengamat (p) berada di sebelah kanan sumber. Apabila sumber bunyi stidak

bergerak terhadap p, lingkaran puncak gelombang akan simetris berpusat di s. Ketika sumber

bunyi s bergerak ke kanan mendekati pengamat p, lingkaran puncak gelombang di kanan

menjadi lebih rapat, sedangkan yang di sebelah kiri menjadi lebih renggang

Efek Doppler adalah gejala bunyi yang diselidiki oleh Doppler, membahas perubahan

frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar) akibat gerak relative antara sumber bunyi

dengan pendengar. Misalnya gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dan

pendengar bergerak saling mendekati. Maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar

akan lebih tinggi daripada frekuensi sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi.

Namun, jika sumber bunyi dan pendengar bergerak saling menjauhi, maka frekuensi bunyi

yang didengar oleh pendengar akan lebih rendah daripada frekuensi sebenarnya.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 7

Page 8: BAB I

 

1.2. Pergeseran Merah (Red Shift)

Frekuensi cahaya kalau diamati, di bawah situasi tertentu, bisa lebih rendah daripada

frekuensi cahaya ketika terpancar di sumber. pergeseran merah (dan pergeseran biru,

pengamatan cahaya frekuensi yang lebih tinggi) diukur dengan z = (frekuensi terpancar -

frekuensi teramati) / frekuensi teramati = (panjang gelombang teramati - panjang gelombang

terpancar) / panjang gelombang terpancar. Sumber cahaya menjauh maka gelombang cahaya

yang teramati menjadi lebih merah, kebalikannya akan menjadi lebih merah.

Pergeseran merah bisa disebabkan oleh tiga sebab:

a. Gerak-gerik sumber.

Jika sumber cahaya menjauh dari pengamat, maka pergeseran merah (z > 0) terjadi;

jika sumber mendekati pengamat, maka pergeseran biru (z < 0) terjadi. Hal ini berlaku untuk

semua gelombang dan diterangkan oleh efek Doppler. Jika sumber bergerak menjauh dari

pengamat dengan kecepatan v dan kecepatan ini jauh lebih kecil daripada kecepatan cahaya c,

maka pergeseran merah dapat diperkirakan dengan z ≈ v/c

b. Perluasan ruang.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 8

Page 9: BAB I

Model yang sekarang dipakai oleh kosmologi menganggap benar perluasan ruang.

Cahaya akan mengalami pergeseran merah jika ruang meluas. Dalam arti, memperluas

angkasa dan perpindahan sumber adalah perspektif berbeda atas gejala itu juga: daripada

sebuah sumber bergerak, seseorang dapat secara alternatif dan sepadan mengambil sebuah

sumber diam dan ruang di antara sumber dan pengamat yang memuai.

c. Efek gravitasi.

Teori relativitas umum memuat bahwa perpindahan cahaya itu lewat bidang gravitasi

yang kuat akan mengalami pergeseran merah atau biru. ' Ini diketahui sebagai Pergeseran

Einstein.

Efek ini sangat kecil tetapi dapat diukur di Bumi menggunakan efek Mossbauer.

Namun efek ini cukup berarti di dekat lubang hitam dan sewaktu benda mendekat

ke cakrawala, perubahan merah menjadi tak terhingga.

Pergeseran Merah Gravitasi ditawarkan sebagai keterangan pergeseran merah

dari quasars di 1960-an, walaupun ini secara luas tidak disetujui sekarang. Pergeseran merah

yang dilihat di astronomi bisa diukur karena spektrum emisi dan absorbsi untuk atom adalah

khas dan diketahui dengan baik.

1.3.Pergeseran Biru (Blue Shift)

Peristiwa Blue Shift terjadi pada galaksi-galaksi dan bintang-bintang di luar angkasa.

Jika bintang-bintang bergerak mendekati bumi, frekuensi cahaya yang sampai di bumi akan

bergeser ke cahaya dengan frekuensi lebih tinggi, yaitu cahaya biru. Pergeseran biru dapat

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 9

Page 10: BAB I

terjadi jika sumber cahaya mendekat maka gelombang cahaya yang teramati menjadi lebih

biru.

Bayangkan sebuah balon yang belum ditiup yang telah digambari beberapa lingkaran

kecil di permukaannya. Bila balon ditiup, dan membesar, maka lingkaran-lingkaran tadi juga

akan ikut melebar. Begitulah analogi dari mengembangnya alam semesta akibat peristiwa

bigbang.

Allah SWT berfirman dalam Adz-Dzaariyaat ayat 47:

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar

meluaskannya.

Kata “langit”, seperti yang terdapat dalam ayat ini, digunakan di banyak ayat lain

dengan makna “ruang angkasa” dan “alam semesta”. Dalam ayat inipun bermakna seperti itu.

Dengan kata lain, Allah menyebutkan bahwa alam semesta mengalami perluasan atau

mengembang.

Pandangan yang paling umum tentang alam semesta adalah teori “steady-state”, atau

keadaan tetap, yang berarti alam semesta tidak mengalami perubahan apa-apa dan telah ada

dengan sendirinya tanpa permulaan. Namun, setelah berbagai penelitian diketahui bahwa

alam semesta tidaklah diam, melainkan “bergerak terus-menerus” atau “mengembang”,

seperti analogi balon tadi yang terus ditiup.

Awal abad 20, seorang fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan kosmolog Belgia,

George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menyimpulkan bahwa alam semesta

senantiasa bergerak dan mengembang. Melvin Slipher juga menghitung kecepatan bahwa 25

galaksi sedang bergerak. Hal tersebut diperkuat pada 1929. Ketika mengamati langit dengan

teleskop, Edwin Hubble, astronom Amerika Serikat yang namanya dijadikan sebagai nama

teleskop (HST/Hubble Space Telescope), menyatakan bahwa bintang-bintang dan galaksi

terus bergerak saling menjauhi. Hal ini menandakan bahwa alam semesta memang

mengembang, atau menurut ayat tersebut, diperluas oleh Allah SWT.

Galaksi-galaksi saling menjauh satu sama lain. Hal ini bisa diketahui dari spektrum

galaksi yang diteliti dengan spektrometer. Spektrometer menunjukkan bahwa radiasi dari

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 10

Page 11: BAB I

galaksi-galaksi tersebut mendekati warna merah. Dalam spektrum, bila radiasi dari suatu

sumber cahaya mendekati merah, berarti sumber cahaya tersebut menjauhi pengamat, karena

perubahan panjang gelombang akibat pergerakan relatif antara sumber dan pengamat, atau

disebut juga efek Doppler. Fenomena ini disebut redshift (pergeseran merah), lawannya

adalah blueshift. Fenomena Pergeseran Merah (redshift) ini ditemukan oleh Christian

Doppler, fisikawan Austria.

 Ilmuwan telah mengamati dan meneliti serta melakukan berbagai perhitungan untuk

menjawab pertanyaan ke arah mana bintang-bintang bergerak. Dan mereka menemukan

bahwa fenomena red shift lah yang terjadi. Bintang-bintang dan galaksi bergerak menjauhi

bumi dan secara umum bergerak saling menjauh satu sama lain. Akhirnya diambillah

kesimpulan bahwa alam semesta berkembang.

Ide alam semesta berkembang sesuai dengan Hukum Kedua Termodinamika yang

berbunyi:

Entropi alam semesta selalu meningkat

Entropi adalah besaran yang menyatakan derajat ketidakteraturan. Air memiliki

entropi lebih besar dari es, karena molekul dalam air dapat bergerak lebih leluasa, lebih tidak

teratur, daripada es. Hukum ini menjelaskan mengapa ketika dua benda dengan suhu berbeda

bersentuhan, kalor mengalir dari benda dengan suhu tinggi ke benda dengan suhu rendah,

bukan sebaliknya. Dengan ungkapan yang berbeda Hukum Kedua Termodinamika

mengatakan:

Alam semesta selalu bergerak menuju ketidakteraturan

Ilustrasinya, lebih mudah mengobrak-abrik kamar daripada merapikannya. Gedung

dapat dirobohkan dalam waktu singkat, tetapi untuk membangunnya dibutuhkan waktu

berbulan-bulan. Semua ini sesuai dengan Hukum Kedua Termodinamika. Termasuk juga ide

alam semesta mengembang yang telah dijelaskan di atas.

Sadarkah kita, bahwa sebenarnya Allah telah memberitahukan kepada manusia fenomena

alam semesta berkembang 14 abad yang lalu melalui wahyu-Nya dalam QS Adz Dzariyat

ayat 47.

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar

meluaskannya.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 11

Page 12: BAB I

1.4. Gelombang Cahaya

Saat cuaca cerah, pada siang hari kita bisa melihat matahari dan malamnya bisa

melihat bulan ataupun bintang. Matahari, bulan dan bintang adalah bagian dari benda langit,

yang ketika kita melihatnya ataupun mengamatinya, informasi yang bisa kita tangkap

langsung dari benda langit tersebut berupa cahaya. Dan dari cahaya tersebut para astronom

dapat menentukan posisi, jarak, warna, suhu, jenis zat yang dikandungnya, energi dan lain

sebagainya. Jadi cahaya itu ilmu, cahaya merupakan bagian dari fenomena fisika, tanpa

cahaya bisa jadi ilmu astronomi tidak akan pernah ada, tanpa cahaya kita tidak akan bisa

hidup. Dari fenomena cahaya ini, banyak para ilmuwan memuculkan berbagai gagasan

ataupun teori tentang cahaya. Namun demikian, didalam ilmu pengetahuan, kebenaran dari

suatu gagasan maupun teori akan sangat di tentukan oleh uji eksperimen.

Ilmuwan  Abu Ali Hasab Ibn Al-Haitham (965–sekitar 1040), menyatakan bahwa

setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah,

namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat

dilihat. Sedangkan cahaya lain yang mengenai mata tidak secara tegak lurus tidak dapat

dilihat.

Ada teori Partikel oleh Isaac Newton (1642-1727) dalam Hypothesis of Light pada

1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah

dari sumbernya. Teori Gelombang oleh Chrisiaan Huygens (1629-1695), menyatakan

bahwa cahaya dipancarkan ke segala arah sebagai gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara

keduanya hanya pada frekuewensi dan panjang gelombang saja.

Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan bahwa

gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara bintang-

bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) sehingga menimbulkan

pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahari sampai ke bumi jika

cahaya merupakan gelombang seperti yang dikatakan Huygens. Inilah kritik orang terhadap

pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan memperkenalkan zat hipotetik

(dugaan) yang bernama eter. Zat ini sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh

alam semesta. Eter membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 12

Page 13: BAB I

Pada dekade awal Abad 20, berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan

seperti Thomas Young (1773-1829) dan Agustin Fresnell (1788-1827) berhasil

membuktikan bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang

khas merupakan sifat dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh Jeans

Leon Foulcoult (1819-1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya dalam air lebih

rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal Newton dengan teori emisi partikelnya

meramalkan kebalikannya. Selanjutnya Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya

bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong

gelombang elektomagnetik. Sesuatu yang yang berbeda dengan gelombang bunyi yang

tergolong gelombang mekanik. Gelombang elekromagnetik dapat merambat dengan atau

tanpa medium dan kecepatan rambatnyapun amat tinggi bila dibandingkan dengan

gelombang

bunyi. Gelombang elekromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s. Kebenaran

pendapat Maxwell tak terbantahkan ketika Hertz (1857-1894) berhasil membuktikan secara

eksperimental yang disusun dengan penemuan-penemuan berbagai gelombang yang

tergolong gelombang elekromagnetik seperti sinar x, sinar gamma, gelombang mikro

RADAR dan sebagainya.

Dewasa ini pandangan bahwa cahaya merupakan gelombang elektomagnetik umum

diterima oleh kalangan ilmuwan, walaupun hasil eksperimen Michelson dan Morley di tahun

1905 gagal membuktikan keberadaan eter seperti yang di sangkakan keberadaan oleh Huygen

dan Maxwell.

Di sisi lain pendapat Newton tentang cahaya menjadi partikel tiba-tiba menjadi

polpuler kembali setelah lebih dari 300 tahun tenggelam di bawah populeritas pendapat

Huygens. Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel, Max Plack (1858-1947) dan Albert

Einstein mengemukan teori mereka tentang Foton..

Berdasarkan hasil penelitian tentang sifat-sifat termodinamika radiasi benda hitam,

Planck menyimpulkan bahwa cahaya di pancarkan dalam bentuk-bentuk partikel kecil yang

disebut kuanta. Gagasan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru dalam fisika

yang disebut teori Kuantum. Dengan teori ini, Einstein berhasil menjelaskan peristiwa yang

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 13

Page 14: BAB I

dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni pemancaran elekton dari permukaan logam

karena lagam tersebut di sinari cahaya.

Jadi dalam kondisi tertentu cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang dan dalam

kondisi lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini di sebut sebagai dualismecahaya. 

BAB III

KESIMPULAN

Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah

sumber gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut

bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Pada efek Doppler, cahaya mengalami

pergeseran frekuensi akibat gerak relatif antara sumber cahaya dan pengamat.

Contoh fenomena-fenomena pada efek Doppler ialah Pergeseran Merah (RedShift)

dan Pergeseran Biru (BlueShift). Fenomena ini menjadi pertimbangan para astronom dalam

menganilisis data observasi.

Pergeseran Merah dan Pergeseran Biru terjadi pada bintang-bintang dan galaksi-

galaksi diluar angkasa. Yang mana, jika bintang-bintang bergerak mendekati bumi, frekuensi

cahaya yang sampai di bumi akan bergeser ke cahaya dengan frekuensi lebih tinggi yaitu

cahaya biru. Dan jika bintang-bintang bergerak menjauhi bumi, frekuensi cahaya yang

sampai dibumi akan bergeser ke cahayadengan frekuensi lebih rendah yaitu cahaya merah.

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 14

Page 15: BAB I

SMA Negeri 1 Cibitung |XII IPA 1 |Fenomena Efek Doppler 15

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/Pengertian%20Efek%20Doppler.htm

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xii/efek-doppler/

http://www.google.co.id/imgres?q=efek+doppler&hl=jv&newwindow=1&tbm=isch&tbnid=NVI8zRtcsPSjNM:&imgrefurl=http://www.answersingenesis.org/articles/tba/universe-confirms-bible&docid=kc4bz_3M3dWrGM&imgurl=http://www.answersingenesis.org/assets/images/articles/tba/chapter-two/doppler.jpg&w=550&h=385&ei=wqhtUPDIGczjrAfOsIDoBw&zoom=1&iact=hc&vpx=124&vpy=112&dur=402&hovh=179&hovw=254&tx=144&ty=109&sig=102097412945682141121&page=2&tbnh=129&tbnw=179&start=18&ndsp=24&ved=1t:429,r:6,s:18,i:144&biw=1366&bih=602

Purwoko, Drs dan S.Pd Efendi H.2000. Fisika 3. Jakarta Timur:Yudhistira.