bab i
DESCRIPTION
skripsiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Depdiknas, 2008 : 7).
Pendidikan Agama Islam di sekolah merupakan mata pelajaran wajib dan
amanat dari Undang-Undang Dasar tahun 1945 agar pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
meningkatkan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Saat ini, kualitas Pendidikan Agama Islam di sekolah pada umumnya masih
belum mencapai mutu yang dituntut oleh Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: masih banyak penyimpangan
perilaku siswa pada sekolah yang tidak sesuai dengan norma agama. Beberapa
perilaku menyimpang para siswa di sekolah antara lain perilaku seks bebas serta
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di sekolah masih mewarnai media
cetak dan elektronik. Indikasi penyimpangan perilaku siswa sekolah yang sangat
1
mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat adalah tawuran antar sekolah
yang sering menelan korban.
Fenomena di atas menunjukan rendahnya kualitas Pendidikan Agama Islam
di sekolah sebagai mata pelajaran yang mengedepankan pendidikan di bidang
akhlak dan perilaku. Tidak dapat dipungkiri salah satu sebab rendahnya kualitas
Pendidikan Agama Islam adalah pemberian waktu yang kurang terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang hanya 2 jam pelajaran dalam seminggu
(Departemen Agama : 1).
Walaupun demikian, rendahnya kualitas Pendidikan Agama Islam di
sekolah bukan merupakan satu-satunya faktor penyebab terjadinya penyimpangan
perilaku siswa. Karena itu, Pendidikan Agama Islam perlu diperankan menjadi
agen perubahan (agent of change) dalam merubah perilaku siswa ke arah yang
lebih baik, melalui program pengembangan ekstrakurikuler pendidikan agama
Islam.
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa alokasi waktu untuk pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dalam bentuk program intrakurikuler sangat sedikit
jumlahnya sehingga program pengembangan ekstrakurikuler menjadi sangat
strategis.
Penegasan terhadap pentingnya peran program ekstrakurikuler dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam juga dirumuskan
dalam struktur kurikulum yang terdiri dari 3 (tiga) komponen sebagaimana
dijelaskan dalam Permendiknas RI No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi adalah:
(a) Mata Pelajaran, (b) Muatan lokal, dan (c) Pengembangan diri. Ketiga
2
komponen tersebut diberikan dalam bentuk kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam adalah kegiatan yang
dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka (tutorial) di kelas, bertujuan
memperluas pengetahuan, wawasan, penghayatan dan pengamalan Pendidikan
Agama Islam dalam bidang Aqidah, Akhlak, Al-Qur’an dan Hadits, Fiqih serta
Sejarah Kebudayaan Islam. Luasnya bidang sasaran ekstrakurikuler Pendidikan
Agama Islam dapat melahirkan berbagai program/kegiatan yang dapat
dikembangkan.
Diantara berbagai program yang dikembangkan, salah satunya adalah
program Rohani Islam (ROHIS). Rohis merupakan program/kegiatan
ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam berupa pendidikan, pelatihan,
pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik di bidang Pendidikan Agama
Islam agar menjadi insan yang beriman, bertakwa serta berakhlak mulia.
Secara terminologi akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong
oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik
(Ahmad A.K. Muda. 2006 : 45-50).
Ary Gynanjar dalam bukunya ESQ : Emotional Spiritual Qoutient
menyebutkan bahwa akhlak memiliki makna yang sama dengan kecerdasan
emosional (Ary Gynanjar. 2001 : 190). Bagi mereka yang memiliki akhlak yang
mulia berarti memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Kecerdasan emosional merupakan himpunan bagian bagi kecerdasan sosial
yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri
3
maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi
itu untuk membimbing pikiran dan tindakan (Shapiro, 1998:8).
Program Rohani Islam di sekolah dengan segala kegiatan di dalamnya,
sejatinya mencetak pribadi-pribadi yang berakhlak mulia, berarti pula mencetak
pribadi-pribadi yang cerdas emosional. Apabila program tersebut tidak dapat
mencapai tujuan tersebut berarti terdapat masalah dalam pelaksanaan program
Rohani Islam.
Pada penelitian ini, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Bogor
sebagai salah satu Sekolah Menengah Atas favorit di Bogor dijadikan tempat
penelitian, SMA Negeri 1 Kota Bogor telah menjadi sekolah rintisan bertaraf
internasional, berbagai prestasi telah diukir oleh para siswa-siswinya dalam
berbagai kegiatan ekstrakurikuler termasuk rohani Islam, saat ini terdapat 150
anggota yang terdaftar dan aktif mengikuti program Rohani Islam, dan Rohani
Islam SMA Negeri 1 Kota Bogor merupakan salah satu Rohani Islam percontohan
di Bogor.
Dalam kaitan pentingnya program Rohani Islam terhadap kecerdasan
emosional siswa, penulis tertarik untuk meneliti : ”Hubungan Program Rohani
Islam Dengan Kecerdasan Emosional Siswa" (Studi Kasus Rohani Islam Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Kota Bogor).
4
B. Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
"Bagaimana hubungan program rohani Islam dengan kecerdasan emosional siswa
SMA Negeri 1 Kota Bogor?".
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah : "Untuk mengetahui hubungan program
rohani Islam dengan kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Kota Bogor ".
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagi penulis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kependidikan,
khususnya dalam pembinaan rohani Islam di sekolah.
b. Penelitian ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Islam (SPd.I) di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Studi
Islam Universitas Djuanda Bogor.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan khusunya para guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina rohani Islam untuk
mengembangkan kecerdasan emosional siswa.
3. Bagi akademik
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan referensi
untuk penelitian berikutnya.
5
4. Bagi umum
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
khususnya dalam pembinaan Rohani Islam di Sekolah Menengah Atas
dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi kedalam V bab, yaitu :
Bab I PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan penelitian.
Bab II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
Bab ini terdiri dari beberapa sub bab. Sub bab pertama,
menguraikan pengertian pembinaan rohani Islam, tujuan rohani
Islam, bentuk-bentuk kegiatan rohani Islam, kurikulum rohani
Islam, model pengorganisasian rohani Islam, profil kader. Sub
bab kedua, menguraikan pengertian kecerdasan, jenis-jenis
kecerdasan, pengertian emosi, pengertian kecerdasan emosional,
dan faktor-faktor kecerdasan emosional. Sub bab ketiga dan
keempat menguraikan kerangka pemikiran dan hipotesis
penelitian.
Bab III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan variabel penelitian, definisi operasional
variabel, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan
6
data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data dan
analisis data.
Bab IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum SMA Negeri 1
Kota Bogor yang meliputi : visi, misi, tujuan, sejarah, letak
geografis, struktur organisasi, data guru dan tenaga
kependidikan, data siswa, data sarana dan prasarana, lingkungan
sekolah, gambaran kegiatan ekstrakurikuler dan profil
ekstrakurikuler rohani Islam. Pada bab ini juga dibahas tentang
hasil penelitian.
Bab V KESIMPULAN
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
7