bab i

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Empowerment atau pemberdayaan adalah salah satu strategi atau merupakan paradigma pembangunan yang dilaksanakan dalam kegiatan pembangunan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Pemberdayaan ini muncul dikarenakan adanya kegagalan- kegagalan yang dialami dalam proses dan pelaksanaan pembangunan yang cenderung sentralistis seperti community development atau pengembangan komunitas. Model ini tidak memberi kesempatan langsung kepada rakyat untuk terlibat dalam proses pembangunan, terutama dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan pejabat, perencanan, pelaksanaan dan evaluasi program pembangunan. Friedmann (1992) menawarkan konsep atau strategi pembangunan yang populer disebut dengan empowerment atau pemberdayaan. Konsep pemberdayaan ini adalah sebagai suatu konsep alternatif pembangunan yang pada intinya memberikan tekanan pada otonomi dalam mengambil keputusan di suatu kelompok masyarakat yang dilandaskan pada sumberdaya pribadi, bersifat langsung, demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.

Upload: girela

Post on 17-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tujuan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Empowerment atau pemberdayaan adalah salah satu strategi atau merupakan

paradigma pembangunan yang dilaksanakan dalam kegiatan pembangunan

masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang.

Pemberdayaan ini muncul dikarenakan adanya kegagalan-kegagalan yang dialami

dalam proses dan pelaksanaan pembangunan yang cenderung sentralistis seperti

community development atau pengembangan komunitas. Model ini tidak memberi

kesempatan langsung kepada rakyat untuk terlibat dalam proses pembangunan,

terutama dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan

pejabat, perencanan, pelaksanaan dan evaluasi program pembangunan.

Friedmann (1992) menawarkan konsep atau strategi pembangunan yang

populer disebut dengan empowerment atau pemberdayaan. Konsep pemberdayaan

ini adalah sebagai suatu konsep alternatif pembangunan yang pada intinya

memberikan tekanan pada otonomi dalam mengambil keputusan di suatu

kelompok masyarakat yang dilandaskan pada sumberdaya pribadi, bersifat

langsung, demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.

Fokus utama pemberdayaan, menurut Friedmann, adalah sumberdaya lokal,

namun bukan berarti mengabaikan unsur-unsur lain yang berada di luar kelompok

masyarakat, bukan hanya ekonomi akan tetapi juga politik, agar masyarakat

memiliki posisi tawar menawar yang seimbang, baik ditingkat lokal, nasional

maupun internasional. Konsep pemberdayaan mencerminkan paradigma baru

pembangunan, yang memiliki karakteristik dengan berfokus pada rakyat (people-

centered), partisipatif (participatory), memberdayakan (empowering), dan

berkesinambungan (sustainable) (Chambers, 1995). Karena itu konsep ini

merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang di dalamnya mencakup

nilai-nilai sosial. Menurut Kartasasmita (1996) dasar pandangannya adalah bahwa

1

Page 2: BAB I

2

upaya yang dilakukan harus diarahkan langsung pada akar persoalannya, yaitu

meningkatkan kemampuan rakyat. Pada aspek dan sisi yang tertinggal dalam

masyarakat harus ditingkatkan nilainya dengan mengembangkan dan

mendinamisasikan potensinya, atau dengan kata lain memberdayakannya.

Pemberdayaan adalah perspektif yang lebih luas dari hanya sekedar

memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk

mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net). Kartasasmita (1996),

dengan mengutip pendapat beberapa ahli, melukiskan konsep pemberdayaan itu

sebagai suatu konsep yang tidak mempertentangkan antara pertumbuhan dengan

pemerataan, tetapi memadukan antara keduanya, karena sebagaimana dikatakan

oleh Brown (1995), kedua konsep tersebut tidak harus diasumsikan sebagai “tidak

cocok atau berlawanan (incompatible or antithetical)”. Konsep pemberdayaan

bertitik tolak dari pandangan bahwa melalui pemerataan akan tercipta landasan

yang lebih luas untuk pertumbuhan dan sekaligus akan menjamin pertumbuhan

yang berkelanjutan. Karena konsep pemberdayaan tidak mempertentangkan antara

pertumbuhan dan pemerataan, maka dalam strategi pembangunan harus ditujukan

pada dua arah, yakni pada lapisan masyarakat maju dan berada pada sektor

modern, dan pada kelompok yang tertinggal dan berada di sektor tradisional.

Strategi pembangunan untuk kedua sektor tersebut tidak dapat disamakan begitu

saja.Jadi, intinya adalah bagaimana upaya untuk membantu rakyat agar lebih

berdaya, sehingga tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuannya

dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki, tetapi juga sekaligus akan

meningkatkan kemampuan ekonomi nasional.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah keberhasilan pemberdayaan masyarakat berpengaruh terhadap

meningkatnya PHBS

1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah, penulisan makalah ini memiliki tujuan

untuk mengetahui apakah keberhasilan pemberdayaan masyarakat

berpengaruh terhadap meningkatnya PHBS.

Page 3: BAB I

3

1.4 Manfaat

Memberikan pengetahuan dan informasi kepada pembaca tentang apakah

keberhasilan pemberdayaan masyarakat berpengaruh terhadap meningkatnya

PHBS.

1.5 Hipotesis

keberhasilan pemberdayaan masyarakat berpengaruh terhadap meningkatnya

PHBS.