bab i

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada dasarnya orang dewasa dalam belajar memiliki kebutuhandan kemampuan. Mereka akan tertarik untuk belajar apabila materi yang dipelajari terkait langsung dengan kebutuhaan, pemecahan masalah nyata dan sesuai dengan lingkungan kearah proses pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip belajar orang dewasa (andragogie). Dalam pandangan Ahmadi, mengembangkan suatu keterampilan orang yang buta aksara itu sangat penting karena mengembangkanketerampilan atau pemberantasan bua huruf keaksaraan fungsional merupakan suatu pembangunan masyarakat dalam nilai-nilai sosial maupun nilai- nilai kependidikannya. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembelajaran buta huruf dan keaksaraan fungsional adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung serta keterampilan fungsional untuk meningkatkan taraf hidup peserta didik. 2. Menggali potensi-potensi dan sumber-sumber kehidupan yang ada dilingkungan sekitar peserta didik untuk memecahkan masalah keaksaraan. 1.3 Sasaran Sasarannya adalah penduduk atau warga yang tinggal di wilayah Sanenrejo, kecamatan Tempurejo,kabupaten Jember.

Upload: mieftahoel-eiripien

Post on 17-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1         Latar belakangPada dasarnya orang dewasa dalam belajar memiliki kebutuhandan kemampuan. Mereka

akan tertarik untuk belajar apabila materi yang dipelajari terkait langsung dengan kebutuhaan, pemecahan masalah nyata dan sesuai dengan lingkungan kearah proses pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip belajar orang dewasa (andragogie). Dalam pandangan Ahmadi, mengembangkan suatu keterampilan orang yang buta aksara itu sangat penting karena mengembangkanketerampilan atau pemberantasan bua huruf keaksaraan fungsional merupakan suatu pembangunan masyarakat dalam nilai-nilai sosial maupun nilai-nilai kependidikannya.1.2         TujuanAdapun tujuan dari pembelajaran buta huruf dan keaksaraan fungsional adalah:

1.   Meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung serta keterampilan fungsional untuk meningkatkan taraf hidup peserta didik.

2.      Menggali potensi-potensi dan sumber-sumber kehidupan yang ada dilingkungan sekitar peserta didik untuk memecahkan masalah keaksaraan.

1.3         SasaranSasarannya adalah penduduk atau warga yang tinggal di wilayah Sanenrejo,

kecamatan Tempurejo,kabupaten Jember.

Page 2: BAB I

BAB IIPEMBAHASAN

2.1  Keaksaraan FungsionalKeaksaraan Fungsional adalah sebuah usaha pendidikan luar sekolah dalam

membelajarkan warga masyarakat penyandang buta aksara agar memiliki mampu menulis, membaca dan berhitung untuk tujuan yang pada kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya, untuk peningkatan mutu dan taraf hidupnya.

Desa Sanenrejo merupakan salah satu desa di kabutaen Jember yang sebagian warganya masih menyandang buta huruf. Usia penyandang buta aksara berusia 15-60 tahun pada pemberantasan buta aksara melalui program keaksaraan fungsional. Buta aksara adalah orang yang tidak memiliki kemampuan-kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil studi, warga belajar program KF, terdiri dari dua karakteristik yaitu yang berasal dari buta aksara murni dan Droup Out Sekolah Dasar yang masih memerlukan layanan pendidikan keaksaraan sampai memenuhi kompetensi keaksaraan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, keaksaraan fungsional berpusat pada masalah, mengarahkan pengalaman belajar pada masalah yang dihadapi oleh warga belajar dalam kehidupan sehari-hari.

Pemberantasan buta aksara memiliki tahapan, yaitu, tahap keaksaraan dasar dan tahap keaksaraan mandiri. Tahap keaksaraan dasar adalah warga belajar yang belum memiliki pengetahuan dasar tentang calistung (baca tulis hitung) tetapi telah memiliki pengalaman yang dapat dijadikan kegiatan pembelajaran. Terakhir, tahap keaksaraan mandiri adalah warga belajar telah memiliki pengetahuan dan pengalaman.

Page 3: BAB I

2.2  Pelaksanaan Program Keaksaraan Fungsional DasarProgram keaksaraan fungsional dasar dilaksanakan dibeberapa wilayah Indonesia. Salah

satunya diselenggarakan di Desa Sanenrejo, Kabupaten Jember. Program keaksaraan dilaksanakan dengan berbagai metode dan pendekatan oleh lembaga dengan tujuan memberikan ketertarikan warga belajar. Metode dan pendekatan yang dilakukan pun berbeda-beda sesuai dengan desain konteks lokal dari keberadaan penyelenggaraan program. Program keaksaraan pun diikuti dengan kegiatan fungsional seperti, membuat berbagai macam kue, budidaya belut ataupun kegiatan peningkatan keterampilan hidup warga belajar. Perbedaan metode dan pendekatan yang dilakukan oleh lembaga berpedoman kepada Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar (SKKD) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).Proses pembelajaran yang digunakan mengutamakan daur sebagai berikut :DISKUSI – AKSI – MENULIS – MEMBACA - AKSI-BERHITUNG - AKSI dan AKSI FUNGSIONAL.

  Tempat dan Waktu PembelajaranDesa Sanenrejo adalah salah satu desa di Kecamatan Tempurejo yang letaknya berada

di tengah-tengah perkebunan. Sebagian besar warga masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan memiliki latar belakang pendidikan yang minim. Kegiatan KF dilaksakan dengan bertempat di salah satu rumah warga yang telah dilengkapi sarana-prasarana yang sederhana.2.3  Fungsi dan Tujuan

Berdasarkan teori yang para ahli, keaksaraan Fungsional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dasar manusia yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang bersifat fungsional dalam meningkatkan mutu dan taraf kehidupan dan masyarakatnya. “Tujuan utama program keaksaraan fungsional adalah membelajarkan warga belajar agar dapat memanfaatkan kemampuan dasar baca, tulis, dan hitung (calistung) dan kemampuan fungsionalnya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 4: BAB I

Keaksaraan fungsional di desa Sanenrejo memiliki tujuan:a.       Membelajarkan masyarakat yang buta aksara usia 15 tahun ke atas agar memiliki keterampilan

membaca, menulis, berhitung, mendengar dan berkomunikasi teks lisan dan tertulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.

b.      Memperluas akses penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan.c.       Meningkatkan keberdayaan penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas melalui peningkatan

pengetahuan sikap dan keterampilan serta berusaha secara mandiri.d.      Membantu meningkatkan indek pembangunan Indonesia melalui peningkatan angka melek

aksara secara nasional.  

2.4  PendidikDi desa Sanenrejo terdapat beberapa tempat yang menyelenggarakan kegiatan keaksaraan

fungsional bagi warga desa setempat. Dan umunya disetiap tempat hanya ada satu tutor yang menangani satu kelompok.Nama Pendidik di salah satu KF Desa Sanenrejo

No Nama Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Alamat

1. Lilik Suharni12-02-1968(43 tahun) SLTA

Tutor Paud & KF

Desa Sanenrejo,Kec:tempurejo,Kab:Jember (RT03/RW01)

 

Page 5: BAB I

2.5  Peserta Didik            Keaksaraan fungsional yang ada di desa Sanenrejo di bagi menjadi beberapa kelompok. Salah satu yang menjadi sasaran penelitian lapangan adalah KF yang di tutori oleh ibu Lilik suharni. Berikut daftar nama-nama warga yang terdaftar sebagai peserta KF sanenrejo dengan tutor ibu Lilik Suharni.NO NAMA L/P PEKERJAAN1. Jumaiyah P Petani2. Wagiman L Petani3. Nirah P Petani4. Miskuri P Petani5. Halimah P Petani6. Misinem P Petani7. Amin P Petani8. Gamong P Petani9. Siami P Petani10. Busiam P Petani11. Katimah P Petani12. Ngatiyah P Petani13. Boniyem P Petani14. Poniyem P Petani

Dalam kelompok ini terdapat 14 nama yang terdaftar sebagai warga belajar KF sanenrejo. Umumnya mereka berpencaharian sebagai seorang petani. Profesi warga sebagai petani seringkali menjadi hambatan berlangsungnya pembelajaran, dikarenakan pada siang hari warga sibuk bekerja sehingga malam hari cenderung kelelahan dan enggan untuk mengahadiri kegiatan KF.  Terhitung hanya ada dua warga belajar yang aktif di setiap berlangsungnya kegiatan.

Page 6: BAB I

2.6  MateriProgram pembelajaran dikembangkan atas dasar masalah, minat dan kebutuhan warga

belajar.Materi belajarnya didasarkan pada hal-hal tersebut, serta mencakup kegiatan yang dapat membatu mereka dalam mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya, diutamakan CALISTUNG.

Tujuan akhirnya adalah bagaimana membuat setiap warga belajar dapat memotivasi dan memberdayakan dirinya, meningkatkan taraf hidupnya, mandiri, serta bagaimana menciptakan masyarakat yag gemar belajar (Learning Society).

Materi dalam program KF ini dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:         Tahap Pemberantasan

Membaca1. Mengenal huruf vokal (aj, u,e,o)2. Mengenal beberapa huruf konsonan ( b,c,d,e, d1l)3. Membedakan vokal dan konsonan4. Merangkai huruf menjadi kata (2-3 SK), dan masih dibantu orang lain5. Membaca kata dengan dieja6. Membaca kalmat tanpa memperhatikan tanda baca7. Membaca kalimat dengan benar8. Mengetahui istilah berdasarkan tempat susunan kata (dengan kata-kata yang familiar)

Menulis1. Menulis Hama sendiri2. Menulis beberapa kata, tapi masih perlu bantuan orang3. Mencontoh/menyalin tulisan orang lain4. Menulis kata/kalimat yang sudah dikenal5. Menulis satu kalimat dengan bantuan orang lain6. Menulis kalimat dengan menggunakan tanda baca (?, .)7. Menulis kalimat dengan meng-gunakan huruf besar dan kecil (belum beraturan)8. Menulis beberapa kalimat repetisi (± 3 baris dengan 3–5 kata )

Berhitung1. Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan dengan melihat uang.2. Mengenal simbol operasional ( +, - )3. Menghitung bilangan dengan menggunakan satu simbul +1 -, x,4. Mengenal ukuran panjang5. Mengenal ukuran berat6. Mengenal ukuran takaranKeterangan : Masih perlu bantuan Tutor dan warga belajar lainnya

         Tahap PembinaanMembaca1.Biodata, KTP2.Kartu Keluarga3.Formulir

Page 7: BAB I

4.Kalender5.Jadwal6.Menu Masakan7.Resep Masakan8.Pengumuman9.Tulisan orang lain0.Surat yang ditulis orang lainI.Daftar harga2.Kuitansi/faktur3.Iklan4.Membaca pada label/kemasan5.Petunjuk kegiatan6.Rambu-rambu lalu lintas seder-hang7.Buku agama.

Page 8: BAB I

Menulis1.Nama anggota keluarga2.Biodata / KTP3.Kartu Keluarga4.Formulir5.Menulis benda-benda yang dikenalnya.6.Menulis surat sederhana7.Kegiatan sehari-hari8.Resep masakan.Pembukuan sederhana0.Karangan/artikel sederhana1.Petunjuk kegiatan/keteram-pilan tertentu2.Daftar kebutuhan sehari-hari3.Menulis rencana kegiatan

Berhitung1.Mengisi kwitansi bilangan2.Membuat daftar belanja3.Membuat kalkulasi harga4.Membuat kalkulasi keuntungan5.Membuat pembukuan sederhana6.Mengukur panjang kayu, lugs tanah, membuat pola, baju, dll7. Menimbang barang dagangan8. Mengukur takaran minyak, bergs, dan lain-lain9. Mengambil uang di bank dan lembaga keuangan lainnya0. Meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya1. Membuat arisan yang sederhana di koperasiKeterangan : Perlu sedikit bantuan dari Tutor

Page 9: BAB I

         Tahap PelestarianMembaca1.Membaca surat-surat pribadi2.Membaca surat kabar (bagian tertentu )3.Membaca majalah tertentu4.Membacakan suatu bahan bacaan kepada anak-anak4. Membaca catatan/surat dari dan untuk sekolah5. Membaca buku hiburan (jenis: petualangan,misteri, roman, sejarah dan buku-buku tentang masyarakat6. Membaca buku-buku untuk mendapatkan informasi kisah nyata, pekerjaan, anak-anak, kesehatan, agama, hobby dan hiburan dll.

Menulis1.Menulis atau mengisi formulir2. Menulis surat-surat pribadi3. Meningkatkan kemampuan tulisan tangan4. Menuliskan surat untuk keperluan sekolah anak-anak5. Menulis catatan/surat dari dan untuk sekolah6. Menulis keperluan diri sendiri (seperti : jurnal atau catatan harian, pengalaman diri, nasehat, pendapat, laporan yang pernah dibacanya, riwayat hidup, cerita-cerita, sajak dan syair lagu)7. Menulis catatan catatan atau surat dari dan atau ke relasi kerja.8. Menulis laporan pekerjaan, Tabel, dan pengumuman

BerhitungI.Menghitung kebutuhan rumah tangga2. Menghitung kebutuhan kesehatan3. Menghitung kebutuhan sekolah4. Menghitung kebutuhan modal usaha membuat proposal) dll

Page 10: BAB I

2.7  Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana Pendukung Yang DimilikiSarana / prasarana belajar yang telah disediakan diantaranya :a. Papan tulisb. ATK Warga Belajar, Tutor dan Kelompok Belajar.c. Modul dan bahan belajar lainnya.d. Papan Nama Kelompok Belajar.e. Sarana Administrasi, meliputi :

  Daftar Hadir Warga Belajar  Daftar Hadir Tutor    Buku Tamu  Buku Administrasi Kelompok Belajar  Buku Rencana Kegiatan Program Pelakanaan Fungsional  Jadwal Belajar/Pertemuan.  Buku harian Konsultasi antara Warga Belajar dengan Tutor  Buku harian untuk menulis laporan kemajuan Warga Belajar.

2.8  Strategi Pembelajaran Keaksaraan FungsionalHakikatnya warga belajar keaksaraan fungsional merupakan tergolong dalam orang

dewasa. ”Strategi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan hendaknya mengikuti kaidah-kaidah pendidikan orang dewasa (Andragogi). Kaidah-kaidah pendidikan orang dewasa yang dimaksud adalah:

1. Pembelajaran harus berorientasi pada masalah (problem oriented).2. Pembelajaran harus berorientasi pada pengalaman pribadi warga belajar (experiences

oriented).3. Pembelajaran harus memberi pengalaman yang bermakna (meaningfull) bagi warga belajar.4. Pembelajaran harus memberi kebebasan bagi warga belajar sesuai dengan minat, kebutuhan

dan pengalamannya.5. Tujuan pembelajaran harus ditetapkan dan disetujui oleh warga belajar melalui kontrak

belajar(learning contract).6. Warga belajar harus memperoleh umpan balik (feedback) tentang pencapaian hasil

belajarnya.Pembelajaran pada orang dewasa juga harus berorientasi pada pengalaman warga belajar

itu sendiri. Hasil dari pengalaman itu yang menentukan ide, pendirian dan nilai dari orang yang bersangkutan. Pikiran, ide, pengalaman dan informasi yang terdapat diri warga belajar harus dikembangkan sehingga akan membantu perkembangan atau kemajuan belajarnya. Pengalaman merupakan sumber yang kaya untuk dipelajari. Oleh karena itu, orientasi belajar orang dewasa berkaitan dengan erat dengan keinginan dan ketetapannya untuk mengarahkan diri sendiri menuju kedewasaan, dan kemandirian agar pembelajarannya bermakna.

Hakikat tujuan belajar merupakan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Tetapi dalam proses belajar orang dewasa harus sesuai dengan kontrak belajar yang telah disepakati. Kondisi tersebut dapat menciptakan suasana belajar lebih kondusif.

Page 11: BAB I

BAB IIIPENUTUP

3.1              KesimpulanKeaksaraan Fungsional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dasar manusia

yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang bersifat fungsional dalam meningkatkan mutu dan taraf kehidupan dan masyarakatnya. “Tujuan utama program keaksaraan fungsional adalah membelajarkan warga belajar agar dapat memanfaatkan kemampuan dasar baca, tulis, dan hitung (calistung) dan kemampuan fungsionalnya dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil Yang Diharapkan Program pembelajaran dikembangkan atas dasar masalah, minat dan akebutuhan warga belajar. Materi pembelajaran mencakup kegiatan yang dapat membantu mereka dalam mengplikasikan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya, di utamakan CALISTUNG. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah bagaimana membuat setiap warga belajar dapat memotivasi dan memberdayakan dirinya, meningkatkan taraf hidupnya, mandiri serta bagaimana menciptakan masyarakat yang gemar belajar (Learning Society).

3.2              SaranBerdasarkan hasil kesimpulan penelitian selanjutnya dikemukakan saran sebagai berikut : Disarankan bagi

penyelenggara Program KF di desa Sanenrejo agar menambahkan materi keterampilan khusus seperti materi

pemanfaatan hasil pertanian karena warga belajar sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani sesuai

dengan potensi lingkungan.

Bagi pengelola program keaksaraan fungsional, perlu adanya program pelatihan dan pembekalan yang terintegrasi bagi tutor program yang diterjunkan di lapangan. Disamping itu perlu dibentuk sebuah forum warga belajar, yang bertujuan menjalin kerja sama (silaturami), selain itu juga dapat dijadikan sarana pembinaan, dan pengawasan.