bab i

5
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bahan bakar minyak (BBM) telah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Ketergantungan manusia menggunakan peralatan yang berbahan bakar BBM akan menyebabkan konsumsi BBM yang tinggi, ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah penduduk yang akan mempengaruhi peningkatan konsumsi BBM. Tingginya konsumsi BBM bukan merupakan suatu masalah apabila diimbangi dengan ketersedian pasokan BBM atau sumbernya akan tetapi, sumber bahan bakar minyak yang digunakan selama ini berasal dari fossil dan minyak bumi yang keberadaannya semakin terbatas. Keterbatasan sumber ini menyebabkan kelangkaan BBM dan pelonjakan harga BBM. Kenaikan harga BBM juga dapat mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, tentunya pasokan BBM harus dalam kondisi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber non fosil seperti sampah, limbah, kotoran ternak atau sumber biomassa lainnya yang dapat menjadi alternatif mengurangi ketergantungan terhadap BBM.. Energi terbarukan lain dapat dihasilkan dari teknologi tepat guna yang relatif sederhana berupa sumber energi biogas yang

Upload: rhiki-sekti-utami

Post on 17-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, bahan bakar minyak (BBM) telah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Ketergantungan manusia menggunakan peralatan yang berbahan bakar BBM akan menyebabkan konsumsi BBM yang tinggi, ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah penduduk yang akan mempengaruhi peningkatan konsumsi BBM.

Tingginya konsumsi BBM bukan merupakan suatu masalah apabila diimbangi dengan ketersedian pasokan BBM atau sumbernya akan tetapi, sumber bahan bakar minyak yang digunakan selama ini berasal dari fossil dan minyak bumi yang keberadaannya semakin terbatas. Keterbatasan sumber ini menyebabkan kelangkaan BBM dan pelonjakan harga BBM. Kenaikan harga BBM juga dapat mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

Untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, tentunya pasokan BBM harus dalam kondisi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber non fosil seperti sampah, limbah, kotoran ternak atau sumber biomassa lainnya yang dapat menjadi alternatif mengurangi ketergantungan terhadap BBM.. Energi terbarukan lain dapat dihasilkan dari teknologi tepat guna yang relatif sederhana berupa sumber energi biogas yang dihasilkan oleh fermentasi anaerobik bahan-bahan organik.

Teknologi biodiesel merupakan alternative energi terbarukan yang memanfaatkan proses fermentasi atau pembusukan bahan-bahan organik secara anaerobik untuk menjadi media pertumbuhan bakteri methanogen penghasil gas methane. Gas methan merupakan gas yang mengandung satu atom C dan empat atom H yang sifatnya mudah terbakar.

Enceng gondok dengan nama latin Eichhornia Crassipes merupakan gulma yang hidup mengapung di air. Gulma ini tumbuh subur pada daerah perairan atau sungai yang telah tercemar limbah pertanian atau pabrik. Pada perairan yang banyak mengandung bahan organik, enceng gondok dapat berkembang biak dengan pesat. laju pertumbuhan enceng gondok yang pesat hingga dapat menutupi seluruh bagian perairan ini menimbulkan kerugian.

Page 2: BAB I

Kerugian yang diakibatkan enceng gondok antara lain mempercepat laju penguapan air 3 hingga 7 kali lebih besar dibanding penguapan pada daerah perairan terbuka dan menyebabkan daerah perairan lebih cepat dangkal, menghalangi aliran air dan aliran irigasi, merusak ekosistem didalam air seperti menurunnya produksi ikan karena enceng gondok mengambil unsur hara yang dibutuhkan oleh ikan dan juga menjadi media penyebaran penyakit seperti tempat berkembang biaknya nyamuk. Dengan banyaknya dampak buruk akibat enceng gondok maka diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi gulma air ini.

Biogas dapat dihasilkan dari enceng gondok. Hal ini disebabkan enceng gondok memiliki kandungan karbohidrat dan selulosa. Selulosa dihidrolisis menghasilkan glukosa oleh bakteri akan menghasilkan gas metan (CH4) sebagai biogas. Menurut astuti,(2013) semakin besar kandungan selulosa dalam enceng gondok, maka semakin besar biogas yang dihasilkan.

Untuk mengolah enceng gondok sebagai sumber energi biogas, dan mendapatkan hasil yang optimal, diperlukan suatu perlakuan khusus, hal ini disebabkan karena pada enceng gondok terdapat kandungan seperti hemiselulosa dan lignin yang sulit diuraikan pada kondisi anaerobik. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya yield dan menyebabkan scum problem (stensom, dalam astute 2013). Oleh karena itu diperlukan pretreatment untuk mereduksi kristal selulosa dan meningkatkan porositas dan menguraikan bahan selulosa dan hemiselulosa. Langkah pretreatment ini dapat dilakukan dengan penambahan kotoran sapi pada proses fermentasi anaerob.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penting dilakukan penelitian mengenai “Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) sebagai alternative biogas”

1.2 Perumusan Masalah

Ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar minyak yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan membuat BBM langka dan relatif mahal, selain itu permasalahan lingkungan yang diakibatkan menjamurnya gulma enceng gondok yang memenuhi dan merusak daerah perairan, mendorong pentingnya dilakukan penelitian berupa pemanfaatan enceng gondok sebagai bahan baku biogas. Biogas dari enceng gondok ini selain dapat mengurangi ketergantungan masyarakat akan bahan bakar minyak juga dapat membantu mengatasi pengerusakan lingkungan yang disebabkan enceng gondok.

Page 3: BAB I

Biogas merupakan salah satu alternatif energi terbarukan yang efektif dan efisien untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak. Teknologi biogas memanfaatkan kandungan bahan organik untuk pertumbuhan mikroorganisme penghasil biogas. Enceng gondok yang akan diproses menjadi biogas ditempatkan dalam tempat yang kedap udara atau disebut digester agar mikroorganisme potensial penghasil biogas dapat berkembang. Untuk meningkatkan jumlah biogas yang dihasilkan dan mempercepat waktu produksi, diperlukan perlakuan khusus seperti pencampuran enceng gondok dengan kotoran sapi.

Produk dari pengolahan limbah yang berupa biogas memiliki beberapa kelebihan. Selain dapat digunakan untuk bahan bakar untuk keperluan rumah tangga atau memasak, apabila lebih dikembangkan biogas dapat menjadi bahan bakar untuk kendaraan roda dua, mesin genset dn penerangan. Biogas memiliki tekanan gas bio yang lebih rendah dibanding dengan gas elpiji sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya ledakan. Proses produksi biogas yang ramah lingkungan kerena memanfaatkan enceng gondok yang merugikan lingkungan, selain itu limbah hasil fermentasi biogas ini dapat digunakan sebagai pupuk kompos, pupuk cair dan subtitusi pakan ternak dan ikan (Muhammad Nizar, 2013).

Selain selulosa dan karbohidrat, enceng gondok juga mengandung hemiselulosa dan lignin yang sulit diuraikan dalam kondisi anaerobik sehingga menurunkan yield biogas. Keberadaan lignin/cellulal material juga menyebabkan scum problem (stensom, dalam nurfitri, 2013). Oleh karena itu, diperlukan pretreatment untuk mereduksi kristas selulosa, meningkatkan porositas dan menguraikan bahan hemiselulosa dan lignin (sun, dalam nurfitri 2013).