bab i

Upload: agustadiv

Post on 13-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hukum Pajak

TRANSCRIPT

Pengertian hukum pajak

BAB I PENGANTAR HUKUM PAJAK1Pengertian hukum pajakHukum Pajak menurut Santoso Brotodihardjo adalah : Hukum pajak atau juga disebut hukum fiskal adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara, sehingga ia merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara negara dan orang-orang atau badan (hukum) yang berkewajiban membayar pajak ( selanjutnya sering disebut Wajib Pajak)

2Hal hal yang diatur dalam hukum pajak antara lain :

Siapa siapa wajib pajak ( subjek pajak)Objek objek yang dikenakan pajak ( objek pajak)Kewajiban wajib pajak terhadap pemerintahTimbul dan hapusnya utang pajakCara penagihan pajakCara mengajukan keberatan dan banding

3Perkembangan hukum pajak di Indonesia :

Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku sejak Proklamasi s.d 1983Peraturan Perundang-undangan Perpajakan uang berlaku sejak 1983 sampai sekarang

4Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku sejak Proklamasi s.d 1983 :

Pasal II ( Aturan Peralihan ) UUD 1945 jo. UU No.4 Tahun 1952 antara lain menyatakan bahwa sejak 1 Januari 1951 semua Undang-Undang, Undang-Undang darurat dan Ordonansi tentang Pajak yang dikeluarkan sebelum pembentukan NKRI dinyatakan berlaku di seluruh Indonesia.UU Nomor 12 Tahun 1956 jo PP No.3 Tahun 1957 tentang penyerahan Pajak Negara kepada Daerah.UU Nomor 10 Tahun 1968 tentang Penyerahan Pajak Negara : Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bangsa Asing dan Pajak Radio kepada Daerah.

5Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku sejak 1983 s.d sekarang :

UU No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 dan Perpu No .5 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).UU No.7 Tahun 1983 s.t.d.t.d UU No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh).UU No.8 Tahun 1983 s.t.d.t.d UU No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( PPN & PPnBM )Undang-Undang No.13 Tahun 1985 tentang Bea MateraiUndang-Undang No. 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan UU No.12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan BangunanUndang-Undang No.18 Tahun 1997 s.t.d.t.d UU No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Undang-Undang No.21 Tahun 1997 s.t.d.d UU No.20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)Undang-Undang No.19 Tahun 1997 s.t.d.d UU No.19 tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat PaksaUndang-Undang No.14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

6Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro , SH Hukum Pajak mempunyai kedudukan diantara hukum-hukum sebagai berikut :

Hukum Perdata, mengatur hubungan satu individu dengan individu yang lain.Hukum Publik, mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum Publik dirinci lagi sebagai berikut :Hukum Tata Negara , hukum yang mengatur organisasi kekuasaan suatu negara beserta segala aspek yang berkaitan dengan dengan organisasi negara tersebut.Hukum Tata Usaha, hukum yang mengatur tata pelaksanaan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Kemiripan dengan Hukum Tata Negara terletak dalam hal kebijakan pemerintah. Hukum Pajak, ( telah dibahas )Hukum Pidana, keseluruhan perintah dan larangan yang diadakan oleh negara dan yang diancam pidana bila tidak mematuhinya.

7Pembagian Hukum Pajak :

Hukum Pajak Materiil, memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak, siapa yang dikenakan, berapa besarnya pajak, timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak.Contoh : UU PPh, UU PPN, UU PBB, UU BPHTB, UU Bea Materai, UU PDRD

Hukum Pajak Formiil, memuat bentuk /tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan ( cara melaksanakan hukum pajak materiil ). Contoh : UU KUP, UU PPSP, UU Pengadilan Pajak

8Keterkaitan Hukum Pajak dengan Hukum yang lain :

Hukum Pajak dengan Hukum PerdataHukum Pajak mencari dasar pengenaan pajak mengacu atas dasar peristiwa, keadaan, perbuatan yang diatur dalam Hukum PerdataHukum Pajak : seseorang atau suatu badan berada, bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia ditentukan menurut keadaan yang sebenarnya.Hukum Perdata : setiap orang dianggap mempunyai tempat tinggalnya dimana ia menempatkan pusat kediamannya.

Hukum Pajak dengan Hukum Pidana Terdapat sanksi pidana terhadap pelanggaran atau kejahatan di bidang perpajakan yang diancam baik dalam Hukum Pidana maupun dalam Hukum Pajak

9Penafsiran Hukum Pajak adalah suatu upaya menerangkan, menjelaskan, dan menegaskan yang dapat memperluas, membatasi atau mempersempit pengertian hukum.Tujuan : memecahkan masalah atau persoalan hukum yang dihadapiJenis-jenis Penafsiran :

Penafsiran Gramatikal, cara penafsiran pada bunyi ketentuan UU dengan berpedoman pada arti perkataan-perkataan, konteks kalimat-kalimat yang dipakai oleh UU menurut tata bahasa sehari-hariPenafsiran Historis,cara penafsiran didasarkan pada sejarah terjadinya hukum tersebutPenafsiran Sistematis,cara penafsiran didasarkan pada susunan yang berhubungan dengan bunyi pasal-pasal lainnya baik dalam UU tersebut maupun dengan UU yang lain. Penafsiran Sosiologis,cara penafsiran dengan mengingat maksud dan tujuan Undang-Undang diciptakan.Penafsiran Autentik,cara penafsiran yang resmi yang diberikan oleh pembuat Undang-Undang tentang arti kata-kata yang digunakan dalam UU tersebut.

10Penafsiran Ekstensif,cara penafsiran dengan cara memperluas arti kata-kata yang terdapat dalam UU sehingga suatu peristiwa dapat dimasukkan kedalamnya.Penafsiran Restriktif,cara penafsiran yang membatasi/mempersempit maksud suatu pasal dalam UU .Penafsiran Acontrario,cara penafsiran didasarkan pada lawan dari ketentuan tersebut.Penafsiran Analogis (tidak boleh digunakan),cara penafsiran dengan memberi kias (Ibarat) pada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya sehingga suatu peritiwa yang sebenarnya tidak dapat dimasukkan kemudian dianggap sesuai dengan peraturan tersebut.

Penafsiran Hukum Pajak adalah suatu upaya menerangkan, menjelaskan, dan menegaskan yang dapat memperluas, membatasi atau mempersempit pengertian hukum.Tujuan : memecahkan masalah atau persoalan hukum yang dihadapiJenis-jenis Penafsiran 11