bab i

Upload: lita-dpsikopat

Post on 06-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah herpes zoster

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu. Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon: estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian ibu hamil ?2. Bagaimana proses kehamilan ?

3. Bagaimana perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil?

4. Apa saja kebutuhan ibu hamil?

5. Apa saja fakor-faktor yang mempengaruhi pada kehamilan?

6. Bagaimana definisi anemia pada ibu hamil?

7. Bagaimana etiologi anemia pada ibu hamil?8. Apa saja klasifikasi anemia dalam kehamilan?

9. Bagaimana gejala anemia pada ibu hamil?

10. Bagaimana patofisiologi anemia pada ibu hamil?

11. Apa saja pemeriksaan pada anemia ibu hamil?

12. Bagaimana penatalaksanaan anemia pada ibu hamil?

13. Bagaimana melaksanakan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok ibu hamil dengan anemia?

1.3 Tujuan1. Tujuan UmumUntuk mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan Komunitas pada kelompok Ibu Hamil.2. Tujuan Khusus1) Untuk mengetahui bagaimana pengertian ibu hamil.2) Untuk mengetahui bagaimana proses kehamilan.

3) Bagaimana perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil.

4) Untuk mengetahui apa saja kebutuhan ibu hamil.

5) Untuk mengetahui apa saja fakor-faktor yang mempengaruhi pada kehamilan.

6) Untuk mengetahui bagaimana definisi anemia pada ibu hamil.

7) Untuk mengeahui bagaimana etiologi anemia pada ibu hamil.

8) Untuk mnegtahui apa saja klasifikasi anemia dalam kehamilan.

9) Untuk mengetahui bagaimana gejala anemia pada ibu hamil.

10) Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi anemia pada ibu hamil.

11) Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan pada anemia ibu hamil.

12) Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan anemia pada ibu hamil.

13) Untuk mengetahui asuhan keperawatan keperawatan komunitas pada kelompok ibu hamil dengan anemia.BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP IBU HAMIL2.1.1 Definisi Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi kondisi normal/ fisiologis yaitu di Trimester III penyebab umum adalah defisiensi zat besi dan folat, dapat menjadi patologis/abnormal yaitu pada trimester I dan Trimester II, . Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2002). Kehamilan merupakam suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam Rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan (Muhimah dan SafeI 2010).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.2.1.2 ProsesKehamilan Proseskehamilanmenurut Rustam Mochtar (1998), adalah :a. Ovum (Sel Telur)Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge. Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):

1) Oogonia (sel induk telur)2) Oosit pertama (sel germinal perempuan atau sel prokreasi, sel telur)3) Primary ovarian follicle4) Liquar folliculi5) Pematangan pertama ovum6) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovumb. Spermatozoa (Sel Mani)Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas 4 bagian yaitu kepala yang berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat, urutan pertumbuhan sperma : spermatogonium membelah dan spermatosit pertama membelah dua, spermatosit kedua membelah dua, spermatid tumbuh menjadi spermatozoon.

c. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur dituba fallopi.Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Persatuan ini dalam prosesnya diikuti oleh persatuan pronuklei, keduanya yang disebut zygot yang terdiri dari atas acuan genetik dari wanita dan pria.Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zygot yang berjalan lancar dan dalam 3 hari sampai dalam stadium morula.Hasil konsepsi ini dengan urutan tetap bergerak ke arah rongga rahim.Hasil konsepsi sampailah dalam kavum uteri dalam peringkat blastula.d. Nidasi (Implantasi) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan.Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada pada masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell-mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac.Sedang sel-sel yang lebih besar menjadi endoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah lempeng embrional (embryonal plate) diantara amnion dan yolk sac. Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic membrane) yang telah menjadi korion. Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi 2 lapisan yaitu sitotrofoblas yang disebelah dalam dan sinsitiotrofoblas yang disebelah luar. Villi korionik yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang dan disebut korion profundus. Sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave.Dalam peringatan nidasi trofoblast dihasilkan hormone Human Chorionic Gonodotropin (hCG) (Rustam Mochtar, 1998 : 19-21).e. Plasentasi Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa rahim padakehamilanyang terbagi atas :

1) Desidua basalisTerletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta terbentuk.2) Desidua kapsularisMeliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi.3) Desidua veraMeliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.2.1.3 Perubahan Fisiologis dan Psikologisa. Perubahan fisiologis ibu hamil

1) Rahim atau uterus Ukuran Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30gram akan menjadi 1000gram saat akhirkehamilan(Rustam Mochtar, 1998).Ukuran akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik, endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc

Berat

Berat uterus naik secara luar biasa dari 30gram menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu)

Bentuk dan konsistensi

Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur sangkar. Ukuran rahim kira kira sebesar telur ayam, pada kehamilan dua bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan tiga bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama isthmus rahim hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih panjang dan terasa lebih panjang dan terasa lebih lunak (soft), keadaan ini disebut tanda Hegar. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis. Hal itu karena bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim. Posisi rahim

a. Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi.

b. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.

c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.

d. Rahim yang hamil biasanya mobilitiasnya terbatas, lebih mengisi rongga abdomen kanan dan kiri (Rustam Mochtar, 1998:36)

Vaskularisasi

Arteri uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertumbuh (Rustam Mochtar, 1998:36) Gambar besarnya rahim dan tuanya kehamilan

a) Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.b) Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di bawah pusat.

c) Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terletak setinggi pusat.

d) Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di atas pusat. Menurut Spiegelberg, pada umur kehamilan ini, fundus uteri dari simfisis adalah 26,7cm di atas simfisis.

e) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di bawah prosessus sifoideus.

f) Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan, tetapi melebar kesamping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan proseuss sifoideus (Rustam Mochtar, 1998: 52)2) Vagina (liang senggama)Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick (Rustam Mochtar, 1998: 35).3) OvariumDengan terjadinyakehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umurkehamilan16 minggu.Dalam siklus reproduksi aktif sebanyak 400 buah folikel akan mengalami perubahan dan sebagian besar mengalami obliterasi menjadi korpus albikantes. Rangsang gonadotropin hipofisis FSH menyebabkan sel granulosa yang berada di sekitar folikel primordial berkembang.

Sel granulosa bertumbuh sedemikian rupa sehingga bagian dalamnya membentuk rongga yang berisi cairan liquor folliculi yang mengandung hormone estrogen. Ovum terdesak ke tepid an disangga ke dinding folikel oleh cumulus oophorus. Ovum dipisahkan oleh sel granulosa oleh zona pelusida.

Pertumbuhan dan perkembangan folikel primordial yang semakin besar membentuk folikel de Graaf, permukaannya mengalami nekrobiotik dan devaskularisasi sehingga tipis serta bebas dari jaringan ikat dan pembuluh darah. Pengaruh tekanan liquor folikuli dan LH yang makin meningkat dan berfluktuasi, maka terjadilah ovulasi yaitu pelepasan ovum ke dalam tuba fallopi.

Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism. Ovum melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan folikuli, peristaltic tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena gerakan silianya. Setelah terjadi proses ovulasi, folikel da Graaf akan menjadi korpus rubrum dan selanjutnya menjadi korpus luteum. 4) PayudaraPayudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin tampak, areola payudara makin hiperpigmentasi (menghitam), putting susu makin menonjol. Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.5) Sirkulasi darahSel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah) meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (manuaba, 1998).

6) Berat badan ibu hamil bertambahBerat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu (Rustam Mochtar, 1998).b. Perubahan psikologis

1) Perubahan psikologis trimester I Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan progesteronekehamilanakan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membencikehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awalkehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih kecil,kehamilanmerupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya (PusDikNaKes, 2003).

2) Perubahan psikologis trimester II Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerimakehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang kehamilannya (Tri Rusmi Widayatun,1999).3) Perubahan psikologis trimester III Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibatkehamilantimbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga danbidan.Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Keadaan ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbul tanda dan gejala terjadinya persalinan. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut apabila bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut dan rasa sakit serta bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.2.1.4 Kebutuhan Ibu Hamila. Kebutuhan ibu hamil trimester I

1) Diet dalamkehamilanIbu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.2) Pergerakan dan gerakan badanIbu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.3) Hygiene dalamkehamilanIbu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi kemungkinan infeksi, kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin pencernaan yang sempurna.4) KoitusPada umumnya koitus diperbolehkan pada masakehamilanjika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhirkehamilan, sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk koitusnya di tunda sampai dengan 16 minggu karena pada waktu itu plasenta telah terbentuk.5) Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2.

b. Kebutuhan ibu hamil trimester II

1) Pakaian dalamkehamilanMenganjurkan ibu untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada pinggang.

2) Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat, maka ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi.3) Ibu diberi imunisasi TT3.

c. Kebutuhan ibu hamil trimester III

Mempersilahkan kelahiran dan kemungkinan darurat.1) Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempatpersalinan, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biayapersalinan.2) Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk :

a) Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut.

b) Mempersiapkan donor darah.

c) Mengadakan persiapan financial.

d) Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.

3) Memberikan konseling tentang tanda-tandapersalinana) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.d) Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah ada (Rustam Mochtar, 1998).

2.1.5 Faktor-Faktor yang MempengaruhiKehamilan Ada tiga faktor yang mempengaruhikehamilanyaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor sosial budaya dan ekonomi.a. Faktor Fisik Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dankehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin atau poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masakehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat prosespersalinan.

b. Faktor Psikologis

1) StessStress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.

2) Dukungan keluargaMerupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkankehamilan., mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalanikehamilan,persalinandan masanifas.c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi Faktor ini mempengaruhikehamilandari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di perhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang di pantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat. Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proseskehamilanyang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakanpersalinandi tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, makakehamilandan prosespersalinandapat berjalan dengan baik.

2.2 KONSEP ANEMIA PADA IBU HAMIL

2.2.1 Definisi Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentraisi hemoglobin menurun. Sabagai akibat,ada penurunan trasportasi oksigan dari paru-paru ke jaringan perifer. Selama kehamilan, anemia lazim terjadi dan biasanya disebabkan oleh difesiensi besi, sekunder terhadap kehilangan darah sebalumnya atau asupan besi yang tidak jarang dekuat. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester II, pada ibu yang tidak hamil adalah kurang dari 12 gr% (Saifudin, 2002). Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin di bawah 10 gr%. Perubahan fisiologis pada wanita hamil sering menyulitkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan darah. Penurunan kadar Hb pada wanita sehat yang disebabkan ekspensi volume plasma yang lebih besar dari pada peningkatan volume sel darah merah dan hemoglobin terutama terjadi pada trimester ke dua (Manjoer, 2000).2.2.2 Etiologi Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Kurang gizi (malnutrisi)

2. Kurang zat besi dalam diit

3. Malabsorpsi

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain.2.2.3 Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut:

1. Anemia Defisiensi Zat Besianemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.

a. Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).b. Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001). Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Hb 11 gr% : Tidak anemia2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan3) Hb 7 8 gr%: Anemia sedang4) Hb < 7 gr% : Anemia berat Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 810 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 2025 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).

2. Anemia Megaloblastik Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12.Pengobatannya:

a. Asam folik 15 30 mg per hari

b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari

c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari

d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.3. Anemia Hipoplastik Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.

4. Anemia Hemolitik Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini

2.2.4 Gejala Anemia Pada Ibu Hamil Gejala anemia pada kehamilan yaitu:1. Ibu mengeluh cepat lelah,2. Sering pusing, 3. Mata berkunang-kunang,4. Malaise5. Lidah luka6. Nafsu makan turun (anoreksia),7. Konsentrasi hilang,8. Nafas pendek (pada anemia parah) dan9. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

2.2.5 Patofisiologi Anemia Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera. Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting.2.2.6 Patofisiologi anemia pada ibu hamil

Perubahan kehamilan sehubungan dengan kehamilan dikarenakan perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai dari trisemester 2 kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000ml, menurun sedikit menjelang ateren serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta yang menyebabkan peningkatan sekresi aldosterone

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang di bndingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantumeringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.

2.2.7 WOC anemia pada ibu hamil

2.2.8 Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Pada Kehamilan1. Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun 2. Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik).3. Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).4. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).5. LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.6. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).7. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik)8. Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi9. Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)10. TBC serum : meningkat (DB)11. Feritin serum : meningkat (DB)12. Masa perdarahan : memanjang (aplastik)13. LDH serum : menurun (DB)14. Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)15. Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).16. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP).17. Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik).18. Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI (Doenges, 1999).2.2.9 Penatalaksanaan1) Tindakan umum :1) Transpalasi sel darah merah

2) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi

3) Seplemen asam folat merangsang pembentukan sel darah merah.

4) Menghindari siuasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.5) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.6) Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.2. Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya):1) Anemia defisiensi besiPenatalaksanaan :Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur. Pemberian preparat fePerrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.

2) Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12

3) Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral

4) Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

A. Kasus Fiktif

Di sebuah desa Durung Rabi dihuni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Terdapat 30 ibu hamil yang 20 orang diantaranya mengalami anemia ringan. Rata-rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, lokasi pasar yang cukup jauh dari desa tersebut dan juga alat transportasi yang kurang memadai. Ada sebuah SD dan SMP, agar anak-anak dapat sekolah, tetapi banyak anak-anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja. Di desa tersebut sudah ada 1 puskesmas yang berjarak kurang lebih 5 km dari desa tersebut. Namun, karena keterbatasan alat transportasi membuat masyarakat sulit menjangkau pelayanan kesehatan. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari-hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Di puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya.

B. Pengkajian

Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan rasional yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat.Penerapan ilmu dan kiat asuhan keperawatan komunitas yang ada di masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan yang kita harapkan. Dari pengkajian di Desa Durung Rabi RW VIII Kecamatan Cinta , Kabupaten Muara Kasih, didapatkan data hasil wawancara dan pengamatan melalui komponen Windshield Survey sebagai berikut:

Komponen Windshield Survey

ELEMENDESKRIPSI

Perumahan dan lingkungan (daerah)a. Bangunan

RW VIII:Masih terdapat bangunan yang terbuat dari kayu-kayu, ada yang sudah bertembok tapi hanya sebagian kecil, dan ada juga yang setengah tembok.b. Arsitektur

RW VIII:

Bentuk rumah di wilayah RW VIII hampir sama antara satu rumah dengan rumah yang lain.c. Halaman

Sebagian ada rumah yang memiliki halaman dan terdapat kandang hewan.

Lingkungan terbukad. Luas

Ada beberapa rumah warga yang disampingnya terdapat lahan kosong

Batase. Batas daerah

RW VIII:

Utara: Desa AsmaraBarat: Desa GalauSelatan: Desa TenggelamTimur: Desa Patah Hati

Tingkat sosial ekomonif. Tingkat socialRW VIII:

Masyarakat di RW VIII mempunyai hubungan sosial yang baik antar tetangga, jarak masing-masing rumah rata-rata saling berdekatan.g. Tingkat ekonomi

Masyarakat di RW VIII sebagian memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pekerjaan sebagian besar adalah petani dan peternak. Wanita di desa Durung Rabi kebanyakan yang menjadi ibu rumah tangga.

Kebiasaanh. Dewasa-tua

Pada pagi hari sebagian warga laki-laki bekerja, sedangkan pada malam hari warga mempunyai kegiatan rutin mengikuti pengajian secara bergilir (tiap 2 minggu sekali)

i. Anak-anak

Pada pagi hari, sebagian pergi ke sekolah. Namun bagi anak yang setelah lulus SD dan tidak meneruskan sekolah, mereka harus bekerja untuk membantu orang tua.

Keamanan dan transportasij. Keamanan

Pemadam kebakaran: tidak adaPolisi: tidak ada namun terdapat siskamling secara rutink. TransportasiSarana transportasi: sepeda gayungKeadaan jalan: jalanan masih berbatu-batu dan belum beraspal. Pada pagi sampai sore hari jalan lumayan ramai karena sebagian besar warga sedang beraktivitas di luar rumah, tetapi pada malam hari jalanan mulai sepi.

Fasilitas umuml. Kesehatan

Terdapat 1 puskesmas yang berjarak 5 km dari desa Durung Rabi.Tenaga kesehatan: 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum,perawat kesehatan masyarakat 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat.

m. Sekolah

Terdapat 1 SD dan SMPn. Agama

Terdapat 3 musholla di tengah-tengah desa.o. Ekonomi

Terdapat pasar, namun lokasinya cukup jauh dari desa.p. Toko, warung, pusat belanja

Terdapat beberapa toko sembako, bengkel, warung.

Suku bangsaMayoritas penduduk dari suku Jawa

Agama Mayoritas penduduk beragama Islam

Kesehatan dan angka kesakitanPenyakit terbanyak yang terjadi di masyarakat selama 3 bulan terakhir adalahISPA dan Ibu hamil dengan anemia ringan. Sedangkan pada lansia penyakit yang terbanyak diderita adalah hipertensi.

MediaSebagian warga ada yang sudah mempunyai televisi atau radio.

DATA INTI

I. Data Organisasi

a. Lokasi

: Desa Durung Rabib. Luas Wilayah

:

c. Batas Wilayah

:

II. Demografi

a. Jumlah penduduk

: 400 jiwa

Berdasarkan jenis kelamin

-Laki-laki

: 202 jiwa

-Perempuan

: 198 jiwa

Berdasarkan kelompok usia

-Bayi

: 40 orang

-Anak-anak

: 70 orang

-Remaja

: 45 orang

-Dewasa

: 150 orang

-Lansia

: 100 orang

Berdasarkan agama

-Islam

: 400 orang

-Kristen

: -

-Katolik

: -

-Hindu

: -

-Budha

: -

Berdasarkan suku bangsa

-Jawa

: 360 orang

-Madura

: 10 orang

-Lain-lain

: 30 orang

b. Kepadatan penduduk

:

c. Pertambahan penduduk

:

III. Data Status Kesehatan

Kesehatan Ibu Hamil

a. Jumlah ibu hamil

: 30 orang

b. Pemeriksaan kehamilan

-Teratur

: 7 orang (23%)

-Tidak teratur

: 23 orang (57%)

c. Usia ibu hamil

< 20 tahun

: 3 orang (10%)

20-35 tahun

: 25 orang (83%)

> 35 tahun

: 2 orang (7 %)

d. Usia kehamilan ibu

-Trimester 1

: 13 orang (43%)

-Trimester 2

: 5 orang (17%)

-Trimester 3

: 12 orang (40%)

e. Kehamilan ke

-Primigravida

: 13 orang (43%)

-Multigravida

: 17 orang (57%)

f. Jarak kehamilan

< 2 tahun

: 5 orang (17%)

2 tahun

: 15 orang (50%)

> 2 tahun

: 10 orang (33%)

g. Pada kelahiran anak sebelumnya, persalinan ibu ditolong oleh siapa

-Dukun beranak

: 3 orang (10%)

-Bidan

: 20 orang (67%)

-Dokter

: 2 orang (7 %)

-Perawat

: 5 orang (16%)

h. Apakah kehamilan direncanakan

-Ya

: 14 orang (47%)

-Tidak

: 16 orang (53%)

i. Keluhan ibu hamil

-Mual-muntah

: 5 orang (17%)

-Perdarahan

: -

-Pusing, berkunang-kunang, lelah: 20 orang (67%)

-Kurang nafsu makan

: 5 orang (16%)

j. Berapa kali memeriksakan kehamilan

-Trimester 1 satu kali/lebih

: 17 orang (57%)

-Trimester 2 satu kali/lebih

: 8 orang (27%)

-Trimester 3 dua kali/lebih

: 5 orang (16%)

k. Jika tidak memeriksakan kehamilan apa alasan ibu

-Tidak merasakan adanya masalah: 5 orang (17%)

-Malas

: 5 orang (17%)

-Tidak ada waktu

: -

-Fasilitas kesehatan jauh

: 20 orang (66%)

l. Dimana ibu memeriksakan kehamilan

-Posyandu

: -

-Rumah sakit

: -

-Bidan

: 13 orang (43%)

-Puskesmas

: 17 orang (57%)

-Dokter praktik

: -

m. Apakah ibu ada meminum pil penambah darah selama hamil

-Ya

: 7 orang (23%)

-Tidak

: 23 orang (57%)

n. Bagaimana komposisi makanan ibu sehari-hari

-Nasi, lauk-pauk tanpa sayur

: 14 orang (47%)

-Nasi, lauk-pauk, sayur

: 5 orang (17%)

-Nasi, lauk-pauk, sayur, buah

: 2 orang (6%)

-Nasi, sayur

: 9 orang (30%)

o. Apakah ibu mendapat imunisasi TT selama hamil

-1 kali

: 5 orang (17%)

-2 kali

: 3 orang (10%)

-Tidak pernah

: 22 orang (83%)

p. Dimana ibu merencanakan untuk melahirkan

-Puskesmas

: 16 orang (53%)

-Rumah sakit

: -

-Klinik/dokter spesialis

: -

-Bidan

: 7 orang (23%)

-Dukun bayi

: 2 orang (7%)

-Perawat

: 5 orang (17%)

q. Apakah ibu berencana ber-KB setelah melahirkan

-Ya

: 16 orang (53%)

-Tidak

: 14 orang (47%)

r. Bila iya, alat KB apa yang ibu rencanakan

-Suntik

: 7 orang (43.75%)

-IUD

: 2 orang (12.5%)

-Vasektomi/tubektomi

: -

-Implan

: 4 orang (25%)

-Kondom

: -

-Pil

: 3 orang (10%)

s. Apakah ibu pernah mengalami riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk

-Anemia

: 27 orang (90%)

-Abortus/keguguran

: 2 orang (7%)

-Letak sunsang

: -

-Perdarahan

: 1 orang (3%)

t. Berat badan ibu sebelum hamil

u. Berat badan ibu selama hami

1. Analisa Data

Dari hasil pendataan, maka data-data yang dianalisis sebagai berikut:

No.Data SubjektifData ObjektifDiagnosis Keperawatan Komunitas

1. Dari hasil wawancara dengan ibu hamil setempat, mengatakan bahwa rata-rata ibu hamil mengeluh pusing, berkunang-kunang dan merasa cepat lelah.

Berdasarkan data dari puskesmas terdekat dari desa durung rabi pada bulan januari sampai bulan maret didapatkan jumlah ibu hamil dengan anemia ringan sebanyak 20 orang.Peningkatan angka kejadian anemia ringan pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi

2. Ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi mengaku bahwa tidak tahu tentang keadaan janinnya Ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi mengatakan jarang memeriksakan kandungannya karena jauh untuk mengakses fasilitas kesehatan. Rata-rata ibu hamil suka makan nasi dengan lauk-pauk tanpa sayuran. Berdasarkan data dari tenaga kesehatan terdekat, ibu hamil di RW VIII Durung Rabi Buaya jarang sekali memeriksakan kandungannya Pengetahuan ibu hamil tentang akibat dari anemia yang diderita ibu hamil masih kurangRisiko tinggi gangguan tumbuh kembang janin pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi.

2. Penapisan Masalah

Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

NoDiagnosa KeperawatanKriteriaJumlahKeterangan

ABCDEFGHIJKL

1.Peningkatan angka kejadian anemia ringan pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi45453344334446Keterangan kriteria :

A. Sesuai dengan peran perawat komunitas

B. Resiko terjadi

C. Resiko parah

D. Potensi untuk pendidikan kesehatan

E. Interest untuk komunitas

F. Kemungkinan diatasi

G. Relevan dengan program

H. Tersedianya tempat

I. Tersedianya waktu

J. Tersedianya dana

K. Tersedianya fasilitas

L. Tersedianya sumber daya

Keterangan pembobotan :

1. Sangat rendah

2. Rendah

3. Cukup

4. Tinggi

5. Sangat tinggi

2.Risiko tinggi gangguan tumbuh kembang janin pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi54354334434345

3. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan data diatas, prioritas diagnosis keperawatan komunitas di RW VIII Desa Durung Rabi adalah sebagai berikut :

No PrioritasDiagnosa KeperawatanJumlah

1.Peningkatan angka kejadian anemia ringan pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi46

2.Risiko tinggi gangguan tumbuh kembang janin pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi.45

4. Perencanaan & Implementasi

Dari hasil analisis data, maka telah didapatkan diagnosis keperawatan sesuai prioritas. Adapun perencanaan yang akan kami laksanakan adalah sebagai berikut:

No.Diagnosis KeperawatanRencana KegiatanImplementasiIndikatorKriteria HasilPenanggung JawabWaktu

1.Peningkatan angka kejadian anemia ringan pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi.1. Pendidikan kesehatan anemia1. Mempersiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan

2. Menyampaikan izin pemakaian tempat penyuluhan

3. Berkoordinasi dengan ketua RW VIII desa Durung Rabi4. Mengundang seluruh wanita usia produktif RW VIII desa Durung Rabi, terutama ibu hamil1. Peserta penyuluhan mengerti tentang anemia

2. Peserta penyuluhan dapat melakukan penanganan dan pencegahan anemia1. Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan

2. Kegiatan berjalan dengan lancar

3. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan tentang anemia dan bertanya

2. Pendidikan kesehatan gizi yang diperlukan untuk ibu hamil1. Mempersiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan

2. Menyampaikan izin pemakaian tempat penyuluhan

3. Berkoordinasi dengan ketua RW VIII desa Durung Rabi4. Mengundang seluruh ibu hamil RW VIII desa Durung Rabi1. Peserta penyuluhan mengerti tentang gizi yang diperlukan untuk ibu hamil

2. Peserta penyuluhan dapat melakukan penanganan dan pencegahan anemia1. Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan

2. Kegiatan berjalan dengan lancar

3. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dan bertanya

3. Senam ibu hamil1. Mempersiapkan tempat dan peralatan senam

2. Menyampaikan izin pelaksanaan senam ibu hamil serta izin pemakaian tempat senam

3. Mengundang ahli yang benar-benar mengerti tentang senam hamil

4. Mengundang ibu hamil RW VIII desa Durung Rabi yang usia kehamilannya di atas 5 bulan1. Semua perserta mengikuti senam

2. Semua peserta tidak mengalami kesulitan saat melakukan gerakan senam1. Peserta antusias mengikuti gerakan senam dari awal sampai akhir

2. Pelaksanaan senam berjalan dengan lancar

3. Senam diikuti oleh ibu hamil RW VIII desa Durung Rabi yang usia kehamilannya di atas 5 bulan

2. Risiko tinggi gangguan tumbuh kembang janin pada ibu hamil di RW VIII Desa Durung Rabi1. Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)1. Membuat perencanaan kegiatan penyuluhan

2. Menentukan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk penyuluhan

3. Berkoordinasi dengan kader posyandu

4. Mengundang seluruh ibu-ibu yang memiliki balita

5. Memberikan penjelasan tentang Kesehatan Ibu dan Anak1. Ibu-ibu mengerti tentang materi penyuluhan yang diberikan

2. Ibu-ibu dapat mengerti dan memantau tumbuh kembang anaknya.1. Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan

2. Kegiatan berjalan dengan lancar

3. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dan bertanya

2. Penyuluhan KB1. Mempersiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan

2. Menyampaikan izin pemakaian tempat penyuluhan

3. Berkoordinasi dengan ketua RW VIII desa Durung Rabi4. Mengundang seluruh ibu RW VIII desa Durung Rabi1. Ibu-ibu mengerti tentang materi penyuluhan yang diberikan2. Ibu-ibu dapat melaksanakan KB1. Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan

2. Kegiatan berjalan dengan lancar

3. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dan bertanya

3. Penyuluhan tentang komplikasi yang dapat timbul akibat dari penyakit anemia yang diderita ibu hamil1. Mempersiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan

2. Menyampaikan izin pemakaian tempat penyuluhan

3. Berkoordinasi dengan ketua RW VIII desa Durung Rabi4. Mengundang ibu hamil dan wanita usia subur di RW VIII desa Durung Rabi1. Peserta penyuluhan mengerti tentang komplikasi yang dapat timbul akibat dari penyakit anemia yang diderita ibu hamil

2. Peserta penyuluhan dapat mencegah terjadinya anemia dan komplikasi bagi ibu hamil yang telah terkena anemia ringan1. Peserta hadir di tempat yang telah ditentukan

2. Kegiatan berjalan dengan lancar

3. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dan bertanya

4. Penyuluhan tentang pencegahan agar ibu hamil tidak menderita anemia1. Mempersiapkan bahan penyuluhan

2. Berkoordinasi dengan kader KIA/KB tentang kegiatan yang akan dilakukan

3. Menyampaikan izin untuk melakukan penyuluhan1. Peserta penyuluhan mengerti tentang materi yang diberikan

2. Warga dapat melakukan pencegahan anemia terhadap ibu hamil1. Peserta menghadiri penyuluhan

2. Kegiatan berjalan lancar

3. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan dan bertanya

5. Evaluasi

Dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas, sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan. Maka hal-hal yang dapat kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut:

KegiatanKriteria HasilEvaluasi

1.Pendidikan kesehatan Anemia

2.Pendidikan kesehatan gizi yang diperlukan untuk ibu hamil

3. Senam Ibu Hamil 1.Peserta hadir dan antusias mendengarkan materi

penyuluhan tentang anemia dan bertanya, serta kegiatan berjalan dengan lancar

2.Peserta hadir tempat waktu ditempat yang ditentukan dan berjalan dengan lancar.

3.Peserta antusias gerakan senam dari awal sampai akhir, senam diikuti oleh ibu hamil yang berusia

kehamilan diatas 5 bulan

Peserta hadir dalam pendidikan kesehatan dan peserta antusias selama mengikuti kegiatan penyuluhan

Ibu hamil sudah banyak yang mengikuti senam hamil, sebagian kecil masih ada yang takut mengikuti senam hamil, peserta ibu hamil yang mengikuti senam kehamilan berusia diatas 5 bulan.

Diagnosis II

KegiatanKriteria HasilEvaluasi

1. Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak, KB, dan tentang komplikasi

yang dapat timbul akibat dari penyakit anemia yang diderita ibu hamil 1. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan hingga selesei, peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dan mereka aktif bertanya 1. Peserta antusias mengikuti penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak, tentang KB maupun tentang komplikasi yang timbul akibat dari penyakit anemia. Mereka mengikuti kegiatan dari awal hingga selesei. Dan para ibu hamil mengerti serta aktif bertanya jika ada yang belum dimengerti

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil kesimpulan dari contoh masalah yang ada di atas dapat kita simpulkan bahwa, kesadaran masyarakat terutama pada ibu hamil yang mengalami anemia ringan dan lansia telah meningkat.Setelah diadakannya berbagai kegiatan, seperti memberikan pendidikan kesehatan, penyuluhan secara kelompok besar dan kecil, pembentukan para kader kesehatan setempat, pelaksanaan kegiatan tentang kesehatan, dll.

Banyak warga yang merespon atau menanggapi secara baik dengan mengikuti berbagai kegiatan yang telah diadakan bahkan juga dari pihak puskesmas juga ikut membantu untuk mensukseskan berbagai kegiatan, tetapi semakin lama permasalahan akhirnya juga yang muncul.Semangat warga terutama ibu hamil dan lansia berangsur-angsur turun, mereka kebanyakan mengikuti di awal saja, setelah itu mereka acuh atau cuek terhadap setiap kelanjutan dari berbagai kegiatan kesehatan yang telah diadakan.

Sehingga disini kita harus mengkaji ulang kegiatan yang harus diadakan kembali, kita juga perlu melakukan pembekalan para kader setempat agar dapat mendorong warga lebih aktif lagi mengikuti setiap kegiatan kesehatan yang ada dengan cara terjun secara langsung ke warga.

B. Saran

Sebagai seorang tenaga kesehatan saran yang dapat diberikan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat/komunitas, kita harus selalu mengkaji ulang setiap kegiatan yang telah kita lakukan, agar kesadaran masyarakat semakin meningkat terus menerus kita harus selalu memberikan sesuatu yang baru agar masyarakat tidak jenuh dan selalu membuat masyarakat selalu ingin tahu tentang kesehatan. Dengan cara demikian maka secara otomatis akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.DAFTAR PUSTAKAStanhop, Marcia. Dkk. 2010. Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: EGC.

Proverawati, Atikah. 2011. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sunarsih, Tri. Dkk. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Irianti, Bayu. Dkk. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: CV Sagung Seto

41