bab i

Upload: ade-hermawan

Post on 05-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proposal PAI

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK SEKOLAH

    TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA

    (Studi di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari Anyar Tahuan Ajaran 2014-2015)

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkan

    potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan

    memberikan aturan sekolah yang sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

    Sekolah sebagai pusat pendidikan formal tentunya mengalami berbagai

    hambatan yang dirasakan oleh guru-guru dalam menjalankan peranannya

    sebagai pendidik dan pengajar. Hambatan tersebut salah satunya adalah

    kedisiplinan belajar siswa. Oleh karena itu masalah tersebut menjadi masalah

    yang harus ada cara pemecahannya, karena jika masalah tersebut terus dibiarkan

    berlarut-larut maka akan mengganggu serta dapat menghambat keberhasilan

    belajar siswa.

    Penerapan peraturan dan tata tertib atau kode etik di sekolah adalah hal

    mutlak, kemutlakan ini dikarenakan setiap sekolah memiliki peraturan dan tata

    tertib tertentu yang harus dipatuhi demi tercapainya suasana sekolah yang tertib

    dan teratur. Hal ini sejalan agar sekolah yang mempunyai praturan-peraturan

    (Kode etik) itu berjalan lancar maka harus ada tata tertib. Atas dasar itu penulis

    beranggapan proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh

    sangat perlu dilakukan di sekolah-sekolah, salah satunya yaitu dengan

    penerapan kode etik di sekolah.

  • 2

    Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis

    dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola

    aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam kamus besar bahasa

    Indonesia kode etik diartikan sebagai norma dan asas yang diterima oleh suatu

    kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.1

    Jadi kode etik siswa-siswi dapat diartikan sebagai pola aturan yang

    diberlakukan oleh lembaga pendidikan sebagai pedoman siswa-siswi dalam

    bertindak. Sayangnya Keberadaan kode etik siswa-siswi yang diberlakukan di

    MTs Al-Khaeriyah Banjarsari tidak disosialisasikan semaksimal mungkin,

    sehingga mengakibatkan banyaknya siswa-siswi yang awam akan keberadaan

    kode etik tersebut dan tidak memahami isi dan kode etik yang diberlakukan di

    MTs Al-Khaeriyah Banjarsari yang mengakibatkan banyaknya siswa-siswi

    yang berpakaian tidak sesuai dengan lembaga pendidikan yang disinggahinya,

    maraknya plagiasme dan nyontek ketika ujian serta banyaknya siswa-siswi yang

    menghabiskan waktu utuk berleha-leha dan tidak konsistennya jadwal pelajaran

    di kelas dengan aplikasi di lapangan, oleh sebab itulah penulis tertarik untuk

    mengadakan penelitian lebih lanjut di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari dan

    dianggap penting serta perlu mengangkat judul : Pengaruh Penerapan Kode

    Etik Sekolah Terhadap Disiplin Belajar Siswa (Studi di MTs Al-Khaeriyah

    Banjarsari Anyar Tahun Ajaran 2014-2015).

    1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

    Balai Pustaka, 1999), Cet ke 2, h. 510

  • 3

    B. Identifikasi Masalah

    Setelah melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

    mengidentifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh penerapan

    kode etik sekolah terhadap disiplin belajar siswa MTs Al-Khaeriyah Banjarsari

    Anyar Tahun Ajaran 2014-2015, adalah:

    1. Faktor keluarga; bahwa orang tua kurang memberi bekal pengetahuan

    agama dalam hal etika dan akhlak yang cukup kepada anak-anaknya.

    2. Faktor sekolah; kurangnya penanaman sikap disiplin pada siswa yang

    mengakibatkan kurangnya rasa disiplin pada diri siswa tersebut.

    3. Faktor masyarakat; sikap acuh tak acuh dari masyarakat juga berpengaruh

    terhadap akhlak siswa.

    C. Pembatasan Masalah

    Agar pembahasan tidak meluas, perlu adanya pembatasan masalah

    yang menjadi acuan dalam pembahasan penelitian ini. Adapun permasalahan

    yang akan diteliti adalah:

    1. Kode etik sekolah dalam hal:

    a. Tata cara berpakaian dan tepat waktu pada waktu pelajaran masuk kelas

    b. Perilaku plagiat dan nyontek.

    2. Disiplin pelajaran dalam hal:

    a. Ketepatan mengikuti jadwal pelajaran di kelas

    b. Melaksanakan amanat dari guru dalam hal tugas-tugas pelajaran.

  • 4

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

    merumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana Penerapan kode etik di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari?

    2. Bagaimana disiplin belajar siswa di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari?

    3. Bagaimana pengaruh penerapan kode etik sekolah terhadap disiplin belajar

    siswa di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari?

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitiannya sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui penerapan kode etik di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari

    2. Untuk mengctahui disiplin belajar siswa di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari

    3. Untuk mengetahui penerapan kode etik sekolah pengaruhnya terhadap

    disiplin belajar siswa di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari.

    F. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:

    1. Secara pragmatis tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gelar Sarjana

    Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-

    Khaeriyah Citangkil - Cilegon

    2. Tujuan teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan

    tentang kode etik siswa-siswi, manfaatnya serta untuk mengidentifikasi

    masalah.

  • 5

    3. Manfaat penelitian bagi peneliti sendiri adalah sebagai motivasi untuk

    senantiasa hidup dalam kedisiplinan dan berakhlakul karimah, dan

    4. Manfaat bagi pembaca agar menyadari arti pentingnya kedisiplinan dalam

    seluruh aspek kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan pada

    khususnya serta pentingnya menanamkan dan berakhlakul karimah sejak

    dini.

    G. Kerangka Pemikiran

    Istilah kode etik atau biasa dikenal dengan etika dan akhlak dalam

    terminologi Islam bisa diartikan sebagai norma atau asas yang digunakan

    seseorang atau sekelompok masyarakat sebagai pedoman atau rujukan dalam

    bertindak.

    Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis

    dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.2 Dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, kode etik diartikan sebagai norma dan asas yang diterima oleh suatu

    kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.3

    Dalam terminology Islam (bahasa arab) sinonim etika adalah akhlak.

    Menurut Imam Al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulummuddin sebagaimana

    yang dikutip oleh Rahmat Djatnika, disebutkan : Khuluq, perangai, ialah suatu

    sifat yang tetap pada jiwa yang darinya timbul perbuatan-perbuatan yang

    dengan mudah, dengan tidak membutuhkan pikiran.4

    2 http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/ 3 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

    Balai Pustaka, 1999), Cet ke-2, h. 510. 4 Usman, Op. Cit., h.45

  • 6

    Lain halnya dengan M. Qurais Syihab, menurutnya akhlak dalam ajaran

    agama tidak dapat disamakan dengan etika. Etika dibatasi pada sopan santun.

    antar sesama manusia, serta berkaitan hanya dengan tingkah laku lahiriyah.

    Akhlak lebih luas maknanya dan mencakup pula beberapa hal yang tidak

    merupakan sifat lahiriyah.5 Misalnya berkaitan dengan sifat bathin maupun

    pikiran.

    Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, etika sangatlah

    dibutuhkan karena seorang penuntut ilmu haruslah memiliki etika atau akhlak

    yang baik untuk menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar. Adanya

    etika dalam diri seseorang tentulah melalui peroses pembiasaan dan proses

    pembiasaan tersebut lazim dikenal dengan istilah belajar, dan belajar untuk

    beretika haruslah ada norma yang melandasinya.

    James Drever mendefinisikan Dicipline (disiplin), dalam pemakaian

    istilah modern pengertian dasarnya adalah control terhadap kelakuan baik oleh

    suatu kekuasaan luar ataupun oleh individu sendiri.6

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata Disiplin diartikan sebagai:

    1. Tata tertib di sekolah, kemiliteran dan sebagainya

    2. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan (tata Tertib) dan sebagainya.

    3. Bidang study yang memiliki objek, sistem dan metode tertentu.7

    Kode etik siswa-siswi yang peneliti maksudkan disini adalah segala peraturan

    tentang hak, kewajiban, larangan dan hukuman bagi siswa-siswi MTs Al-

    5 Ibid, h.47 6 James Drever, Kamus Psikologi, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1988), Cet ke-2, h.110 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

    Balai Pustaka, 1999), Cet ke-2, h.237

  • 7

    Khaeriyah Banjarsari, dan segala ketentuan disiplin dalam proses belajar

    mengajar.

    Berdasarkan gambaran kerangka pemikiran di atas penulis dapat

    membuat struktur korelasi antara variabel x dan y dengan menentukan

    indikator-indikator sebagai berikut di bawah ini:

    HUBUNGAN RELASIONAL

    Variabel X

    Penerapan Kode Etik

    sekolah

    1. Kepatuhan

    2. Konsistensi

    3. Hukuman/ Sanksi

    Variabel Y

    Kedisiplinan Belajar

    Siswa

    1. Aspek Kognitif

    2. Aspek Afektif

    3. Aspek Psikomotor

    RESPONDEN

  • 8

    H. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Batasan pertama yang sering muncul dalam kaitannya dengan metodologi

    penelitian adalah tempat penelitian, yang dimaksud tempat penelitian tidak

    lain adalah tempat di mana proses studi penlitian yang digunakan untuk

    memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung.8 Dalam rangka

    menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian yaitu

    berlokasi di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari yang beralamat di Kp.

    Kaduodeng Desa Banjarsari, kecamatan Anyar kabupaten Serang, dengan

    alasan sebagai berikut:

    a. Terdapat masalalah yang menarik untuk diteliti secara ilmiah yang

    berkaitan dengan masalah penelitian, serta penulis cukup mengenal

    lokasi tersebut.

    b. Lokasi penelitian berdekatan dengan tempat tinggal penulis

    c. Lokasi peneltian mudah di jangkau hingga mempermudah penelitiaan

    baik dari segi waktu maupun dari segi biaya yang diperlukan.

    2. Waktu Penelitian

    Dalam upaya untuk mengontrol jalannya penelitian ini penulis menetapkan

    waktu untuk melakukan penelitian yang dimulai dari bulan Februari 2015

    M/ 1436 H sampai dengan bulan Maret 2015 M/ 1436 H.

    8 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009), Cet Ke-

    7 hal. 53

  • 9

    I. Metodologi Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

    kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

    terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian

    kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif

    melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk

    yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang suvei untuk

    menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka.

    Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan

    menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang

    berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang

    sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

    fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-

    hubungan kuantitatif.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    Eksperimental, yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

    penerapan kode etik sekolah terhadap disiplin belajar siswa MTs Al-Khaeriyah

    Banjarsari.

  • 10

    J. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang akurat maka dalam penelian ini penulis

    menggunakan beberapa metode antara lain:

    a. Observasi

    Obsevasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis

    dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala

    yang diteliti atau selidiki. Teknik observasi dalam teknik pengumpulan data

    melalui pendekatan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian.

    b. Wawancara

    Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

    keterangan langsung secara lisan. Teknik ini dilakukan dengan tujuan

    untuk menggali dan memperoleh informasi yang lebih mendalam dan

    relevan dengan masalah yang diteliti.

    c. Angket

    Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    mengadakan komunikasi lansung dengan sumber data. Dalam angket ini

    komunikasi yang dilakukan secara tertulis. Jenis anket yang digunakan

    mengangkat data yang digunakan data berdasarkan penelitian berdasarkan

    skala penelitian dengan alternative jawaban yang terdiri dari 3 jawaban

    yaitu : a, b, dan c, setiap sampel yang dimiliki dari alternatif secara

    berurutan dengan skor 3, 2, dan 1 untuk menyatakan positif, sedangkan

  • 11

    menyatakan negative berbobot sebaliknya yaitu 1, 2, dan 3, ini berpedoman

    pada skala likert.9

    Setelah data terkumpul lengkap, maka langkah berikutnya adalah

    mengelompokan data sesuai dengan jelasnya, data yang bersifat kualitatif

    (teoritis) akan dianalisis dengan pendekatan prinsif logika. sedangkan data yang

    bersifat kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan teknik statistika.

    K. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud dengan populasi adalah

    keseluruhan objek penelitian.10 Sedangkan menurut Prof, Dr. Sugiyono

    mengatakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya.11 Adapun tekhnik pengambilan sampel

    penelitian yang subjeknya kurang dari 100 lebik baik diambil semua,

    sebaliknya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%, 15% atau 25%

    atau lebih.

    9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakrta: Rineka

    Cipta, 1998), h. 100 10 Suharsimi A, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), cet ke-

    13 hal,130 11 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung : CV Alfabeta, 2007), Cet Ke-11, hal,

    61

  • 12

    Berdasarkan hal itu, maka penulis mengambil sampel sebanyak 25% dari

    jumlah populasi 118 sehingga yang akan menjadi sampelnya adalah 29,5

    dibulatka oleh penulis menjadi 30 orang siswa yang akan menjadi

    responden dalam penelitian ini.

    2. Sampel

    Adapun sampel penelitian ini penulis tentukan dengan menggunakan teknik

    random sampling yaitu: pengambilan sampel random, peneliti

    mencampur subyek-subyek di dalam populasi, sehingga semua subyek

    dianggap sama. Dalam artian random sampling mengambil semua individu

    yang ada dalam populasi, sehingga semua dianggap sama atau diberi

    kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel dalam

    penelitian dan dalam pelaksanaannya pengambilan sampel tersebut penulis

    menentukan dahulu kelas berapa dan apa saja yang akan dijadikan sampel.

    L. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa angket, wawancara, dan

    observasi. Untuk mendapatkan data tentang penerapan kode etik sekolah

    dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 30 siswa yang menjadi

    responden atau sumber data. Adapun angket yang disebarkan kepada 30 siswa

    terdiri dari 15 item soal dari masing-masing soal terdiri dari 5 alternatif jawaban

    yang masing-masing memiliki skor 5, 4, 3, 2, 1.

  • 13

    Untuk memperjelas Variabel dalam penelitian ini, maka dijelaskan sebagai

    berikut:

    1. Variabel X

    Variabel X Indikator Item Pertanyaan Jumlah

    Penerapan kode

    etik sekolah

    (Variabel X )

    1. Kepatuhan

    2. Konsistensi

    3. Hukuman/ Sanksi

    1,2,3,4,5,6,

    7,8,9,10,11,12,

    13,14,15

    6

    6

    3

    Jumlah 15

    2. Variabel Y

    Variabel Y Indikator Item Pertanyaan Jumlah

    Kedisiplinan

    belajar siswa

    (Variabel Y)

    1. Aspek kognitif

    2. Aspek apektif

    3. Aspek psikomotor

    1,2,3,4,

    5,11,13,14,15

    6,7,8,9,10,12

    4

    5

    6

    Jumlah 15

    M. Teknik Analisis Data

    Teknik yang terakhir adalah teknik analisis atau pengolahan data. Data

    diolah dan dianalisis secara kuantitatif kemudian disimpulkan berdasarkan

    analisis logika bagi data yang bersifat kualitatif. Adapun data-data yang penulis

    lakukan adalah sebagai berikut :

  • 14

    Pengolahan dan analisis data dalam hal ini penulis melakukan langkah-

    langkah sebagai berikut :

    1. Editing

    Dalam pengolahan data, yang pertama dilakukan adalah editing. Dalam

    tahap ini dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran

    pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan atau kesalahan

    sehingga di peroleh data yang valid dan akurat.

    2. Kuantifikasi Data

    Data hasil penyebaran angket sebelum dianalisis terlebih dahulu

    dikuantifikasi dengan pemberian skor sebagai berikut :

    a. Jawaban (SS) diberi skor = 5

    b. Jawaban (S) diberi skor = 4

    c. Jawaban (R) diberi skor = 3

    d. Jawaban (TS) diberi skor = 2

    e. Jawaban (STS) diberi skor = 1

    3. Membuat Tabulasi

    Langkah selanjutnya adalah perhitungan terhadap data yang sudah

    diberikan skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua cara yaitu

    prosentasi dan korelasi, sebagai berikut :

    a. Prosentase

    Prosentase yaitu setiap setiap data yang dipresentasekan setelah

    ditabulasi dalam jumlah fekuensi jawaban responden, untuk setiap

  • 15

    alternatif jawaban. Pedoman yang penulis lakukan dalam mencari

    peresentase setiap data adalah :

    P = F

    N x 100 %

    Keterangan :

    P = angka persentase

    F = frekuensi jawaban responden

    N = number of cases (jumlah frekuensi)12

    b. Korelasi

    Untuk mengetahui hubungan antara variabel selain pengaruh

    penggunaan media CD tutorial Tahsin (variabel x) kemampuan

    membaca Al-Quran pada pelajaran PAI (variabel y). penulis

    menggunaan rumus r Produc moment.13 Dengan rumus prodak

    moment sebagai berikut :

    r =

    N. XY ( X ) ( Y )

    {N. X2 ( X )2

    }{N. Y2 ( Y )2}

    Keterangan :

    rxy = Angka indeks korelasi r product moment

    N = Number of cases (jumlah frkuesi)

    Xy = Jumlah hasil penelitian antara skor x dengan skor y

    X = Jumlah keseluruhan skor x

    Y = Jumlah keseluruhan skor y

    12 Darwiyansyah, Statistik Pendidikan, (Jakarta : Al-Aqidah, 2003), h, 18 13 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 157

  • 16

    Setelah proses pehitungan dilaksanakan, kemudian membandingkan

    antara nilai r tabel (rt), perbandingan ini untuk mengetahui fungsi taraf

    signifikansi antara kedua variabel yang diteliti setelah terlebih dahulu mencari

    derajat bebas (db) atau degrees of freedom (df) dengan rumus berikut :

    Df = N nr

    Keterangan :

    Df = Degrees of freedom

    N = Number of cases

    Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan apabila ro sama dengan atau lebih

    besar dari rt, maka hipotesis alternative diterima dan berarti terdapat korlasi

    yang positif antara kedua variabel tersebut, demikian pula sebaliknya.

    Pengolahan dan analisis data menggunakan langkah-langkah

    mengurutkan data nilai hasil angket pengaruh pesikologi guru terhapap

    kberhasilan pembinaan siswa sebagai berikut :

    a. Pengaruh penerapan kode etik sekolah sebagai variabel x dan proses

    disiplin belajar siswa bagai variabel y

    b. Menentukan rentang skor dengan rumus R = H L

    Keterangan : H = Nilai terbesar

    B = Nilai terkecil.14

    14 Sujana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 1995), cet ke-6, hal. 47

  • 17

    c. Menentukan kelas dengan rumus K =1 + 3,3 log N

    Keterangan :

    N = (Number) banyaknya hal yang di persoalkan.15

    d. Menentukan panjang kelas (P) dengan rumus P = R : K.16

    Membuat tabel distribusi Frekuensi masing-masing

    e. Uji normalitas data masing-masing variabel dengan menghitung

    1) Mean dengan rumus :

    X =

    2) Median dengan rumus :

    = + (1

    2

    )

    3) Modus dengan rumus :

    Modus dengan rumus

    Mo = 3 md -2x

    Keterangan :

    Bb = Batas bawah

    I = Interval

    FKB = Frekuensi Komulatif Bawah

    Md = Frekuensi akhir

    f. Mencari standar devisi dengan rumus :

    SD = ( )2

    1

    15 Lok cit 16 Endi Nugraha, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung : IKIP Bandung, 1985), hal, 8

  • 18

    g. Analisis normalitas

    1. Menghitung Nilai Z, dengan rumus.17

    Z =

    2. Menghitung (X2 c chi kuadrat) dengan rumus.18

    X2 = (1 1)

    1

    3. Analisis korelasi dengan rumus.

    a. Apabila datanya berdistribusi normal dan mempunyai pola regresi

    linear maka rumus korelasi yang di gunakan adalah rumus korelasi

    product moment sebagai berikut :

    b. Apabila tidak regresi linear maka harus menggunakan rumus non

    parametik yang dikenal dengan koefisien korelasi rank, maka

    rumus yang digunakan adalah:19

    = I 6 1 2

    (2 1)

    h. Menempatkan penafsiran korelasi sebagai berikut:

    0,00 0,02 sangat rendah / rendah

    0,21 0,40 rendah

    0,41 0,60 sedang / cukup

    0.61 0.80 kuat atau tinggi

    0.81 1.00 sangat kuat / tinggi

    i. CD = r 2 X 100 %.

    17 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 273 18 Lok cit 19 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 347

  • 19

    N. Hipotesis Penelitian

    Setelah penulis mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap

    berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya

    adalah merumuskan hipotesis. Menurut Suharsimi A hipotesis dapat diartikan

    sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

    penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.20 Sedangkan menurut

    Sugiyono hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

    masalah penelitian.21

    Dari pengertian tersebut maka hipotesis yang hendak diuji

    kebenarannya ada 2 (dua) yaitu hipotesis Nol dan Hipotesis alternatif, sebagai

    beikut :

    1. Hipotesa Nol (Ho)

    Tidak ada peran yang signifikan dari pengaruh penerapan kode etik sekolah

    terhadap disiplin belajar siswa di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari Anyar.

    2. Hipotesis Alternatif (Ha)

    Terdapat peran yang signifikan dari pengaruh peran guru terhadap

    pembinaan etika siswa di MTs Al-Khaeriyah Banjarsari Anyar.

    Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut :

    20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

    Cipta, 2007), h,71 21 Mujiyono, Staistika Untuk Penelitian, (Bandung : Alpabeta, 2007) cet ke-12

  • 20

    a. Ho : rxy = 0 : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan anatara

    penerapan kode etik di sekolah terhadan disiplin belajar.

    Ha : rxy > 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan anatara penerapan

    kode etik di sekolah terhada disiplin belajar siswa.