bab i

9
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seperti kita ketahui bahwa penyebab kecelakaan kerja terbesar adalah “Human Error” hingga lebih dari 80%. Penyebab utama sebagian besar berasal dari tindakan tidak aman serta kondisi tidak aman. Artinya tingkat kelalaian, kecerobohan dan sejenisnya sangat dominan. Namun, didalam system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang sebagian besar diterapkan di perusahaan menyebutkan bahwa setiap kejadian atau kecelakaan yang ditimbulkan oleh kesalahan manusia (Human Error) tidak diperkenankan menyalahkan manusia. Artinya informasi yang dijadikan bahan pertimbangan akan menyimpulkan bahwa penyebab dasar dari kecelakaan kerja adalah penerapan system yang kurang memenuhi standard. Walaupun begitu, kita tetap harus lebih konsentrasi dan berhati-hati dalam bekerja agar tidak tercipta suatu kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman yang dapat berpotensi mengakibatkan suatu kecelakaan kerja. Karena secara langsung dan tidak langsung kecelakaan kerja dapat merugikan pekerja dan perusahaan tempat dia bekerja. Jadi, sebisa mungkin kita harus menghindari faktor- faktor yang dapat menyebabkab terjadinya Human Error, karena itu merupakan penyebab utama terjadinya suatu kecelakaan kerja. 1

Upload: deny-setiawan

Post on 04-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penddikan

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti kita ketahui bahwa penyebab kecelakaan kerja terbesar adalah

“Human Error” hingga lebih dari 80%. Penyebab utama sebagian besar berasal dari

tindakan tidak aman serta kondisi tidak aman. Artinya tingkat kelalaian,

kecerobohan dan sejenisnya sangat dominan. Namun, didalam system manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang sebagian besar diterapkan di perusahaan

menyebutkan bahwa setiap kejadian atau kecelakaan yang ditimbulkan oleh kesalahan

manusia (Human Error) tidak diperkenankan menyalahkan manusia. Artinya informasi

yang dijadikan bahan pertimbangan akan menyimpulkan bahwa penyebab dasar dari

kecelakaan kerja adalah penerapan system yang kurang memenuhi standard.

Walaupun begitu, kita tetap harus lebih konsentrasi dan berhati-hati dalam

bekerja agar tidak tercipta suatu kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman yang

dapat berpotensi mengakibatkan suatu kecelakaan kerja. Karena secara langsung dan

tidak langsung kecelakaan kerja dapat merugikan pekerja dan perusahaan tempat dia

bekerja.

Jadi, sebisa mungkin kita harus menghindari faktor-faktor yang dapat

menyebabkab terjadinya Human Error, karena itu merupakan penyebab utama

terjadinya suatu kecelakaan kerja.

Dengan membaca artikel ini, maka kita dapat mengetahui dan memahami

bersama apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya human error,

sehingga kita dapat menghindarinya.

1

Page 2: Bab I

BAB II

PEMBAHASAN

Pada dasarnya kejadian atau kecelakan yang sebagian besar

diakibatkan oleh ”Human Error” yang berasal dari kelalaian, kecerobohan,

keteledoran dan sejenisnya yang timbul pada seorang pekerja diakibatkan oleh

kemampuan pekerja tersebut dalam mengelola fisik dan mental bersangkutan

untuk menangani pekerjaan mereka di area kerja. Manusia sangat didominasi oleh

faktor kelelahan (Fatigue) bila melampaui batas toleransi yang bisa diterima oleh

seorang pekerja.

Idealnya seorang pekerja akan melakukan pekerjaan dengan baik selama 8

jam kerja terus menerus. Penambahan 1 (satu) jam kerja akan mengurangi

tingkat kewaspadaan hingga 5-10%, maksimal 15%. Jadi bila seorang pekerja

menambah jam kerja selama 4 (empat) jam setelah jam kerja normal (lembur) maka

tingkat kewaspadaan berkurang hingga 60%. Hilangnya tingkat kewaspadaan yang

lebih besar dari 50% berpotensi pada pekerja bersangkutan untuk kehilangan

konsentrasi. Fatigue Point (Titik Kelelahan) maksimal yang sangat perlu diwaspadai

adalah 85% kewaspadaan berkurang. Artinya yang bersangkutan hanya mempunyai

konsentrasi untuk bertahan (Survive Working Time). Fatigue Point ini adalah

penyebab utama ”Human Black Out” (Kehilangan kesadaran hingga tingkat

menuju tidur pulas/pingsan). Akibatnya adalah Incident atau Accident.

Manusia mempunyai keterbatasan dalam menerima suatu beban. Beban

ini bisa bervariasi baik beban internal maupun beban eksternal. Fenomena

timbulnya kecelakaan diakibatkan oleh daya beban seseorang melampaui

batas beban dirinya. Beban ini akan menyebabkan seseorang mengalami

kelelahan, dan kelelahan yang muncul adalah kelelahan yang tidak terkendali.

Kategori kelelahan (Fatigue) dibagai dua yaitu :

1. Psychological Fatigue (Kelelahan Psikologis)

2. Physical Fatigue (Kelelahan Fisik)

Psychological Fatigue (Kelelahan secara psikologis) menjadi salah satu

faktor dalam menimbulkan kelelahan yang tidak terkendali (Uncontrolle Fatigue).

Seorang Project Manager di suatu proyek konstruksi dan instalasi pabrik industri

2

Page 3: Bab I

akan mendapatkan hak cuti tahunan selama dua minggu (Off Duty). Di hari akhir

kepulangannya, beliau sangat ceria dan begitu bersemangat dalam menyelesaikan

pekerjaan terakhirnya yang akan digantikan oleh pejabat lain. Hari itu beliau tidak

menggunakan pakaian kerja proyek, karena sore harinya merupakan jadwal

perjalanannya menuju kota transit untuk terbang ke daerah asalnya. Disamping

tidak menggunakan pakaian kerja proyek, beliau pun sudah mengemasi

perlengkapan pelindung diri milik pribadinya dalam locker ruangannya. Satu jam

sebelum penjemputan, beliau keluar kantor untuk berpamitan dengan rekan rekan

kerja di lapangan tanpa menggunakan alat pelindung diri satupun. Respon rekan

rekan kerja memberikan ucapan selamat berlibur dan sampai berjumpa di dua

minggu berikutnya. Saat melewati bagian kontruksi tower, dimana supervisor

konstruksi sedang mengawasi pekerjaan pemasangan bordes disisi tower dengan

ketinggian 50 meter akan diberi ucapan perpisahan, tiba tiba terpercik darah segar

yang berasal dari project manager yang berjarak 1 (satu) meter dengan

supervisor tersebut. Dan rubuhlah sang manager dipangkuan bawahannya dengan

mengeluarkan darah segar yang keluar dari kepalanya. Apa yang terjadi ?, sebuah

baut yang jatuh dari ketinggian 50 meter berasal dari pekerja pemasangan bordes

diatas tower. Hanya sebuah baut seberat 0,1 kg mampu membunuh seorang

manajer konstruksi yang begitu berpengalaman dan mempunyai jam terbang

cukup tinggi. Ketinggian 50 meter menyebabkan baut itu mempunyai 0,1 kg x

9,8m/det2 x 50 m percepatan yang dihasilkan yaitu 50 kg.m2/det2.

Faktor psikologis yang terjadi adalah manajer tersebut ternyata baru bisa

cuti setelah menangani proyek selama delapan bulan terus menerus tanpa

cuti, mengingat target yang ditetapkan pemilik perusahaan begitu tinggi dengan tidak

ada waktu tunda yang terjadi. Ketegangan yang selama ini terjadi membuahkan

kelelahan secara psikologis akibat tekanan dari berbagai pihak termasuk

kesempatan bertemu keluarga yang selama ini hanya melalui telepon. Akumulasi

kelelahan selama delapan bulan mencapai klimaknya dengan diberikannya ijin cuti

oleh pimpinan pusat mengingat target yang dibebankan sesuai rencana. Namun,

akumulasi kelelahan ini membuat yang bersangkutan mengabaikan semua standar

ketentuan keselamatan yang selama ini dia dengungkan ke semua karyawan

tentang pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama di hari terakhirnya.

Tindakan spontan dan sama sekali tidak berniat untuk melanggar standar

3

Page 4: Bab I

keselamatan tentunya. Namun nasib berkata lain, seandainya beliau selalu

memperhatikan Safety Warning Sign bahwa ada pekerjaan di ketinggian,

menggunakan APD yang dipersyaratkan, standar keselamatan Safety Net yang

terpasang mempunyai ukuran jaring yang lebih kecil dari baut dan sebagainya, maka

hal ini bisa dihindari. Satu contoh bahwa akumulasi kelelahan (Fatigue Point) akan

selalu muncul pada kondisi dimana seseorang melampuai daya beban dirinya.

Banyak sekali contoh kejadian yang disebabkan oleh kelelahan

psikologis (Psychological Fatigue) seperti beban rumah tangga yang berat, terlilit

utang rumah tangga, atasan yang arogan, tekanan target kerja yang tinggi,

tekanan lainnya maupun lingkungan sekitar.

Physical Fatigue adalah kelelahan yang diakibatkan oleh beban kerja

berlebihan melampaui daya beban dirinya sehingga menyebabkan daya tahan

tubuh menurun dengan kecenderungan tidak mampu melakukan aktivitas fisik

pada keadaan normal.

Kelelahan fisik juga banyak berperan dalam mengakibatkan kecelakaan

diantaranya kecelakaan transportasi kendaraan angkutan umum barang maupun

penumpang yang sering terjadi di jalan tol akibat pengendara mengantuk setelah

perjalanan panjang di malam hari kemudian di pagi ataupun siang hari masih

melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan tanpa istirahat.

Fatique Range berkisar antara jam ke-13 hingga jam ke-23 tergantung kalori

yang ada dalam diri manusia. Bila seseorang mengkonsumsi makanan dengan kalori

normal maka rentan kisaran fatique point tergantung daya tahan bersangkutan.

Sumber: http://www.sentral-sistem.com/HSE_Article.php

4

Page 5: Bab I

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan.

Kecelakaan kerja yang terjadi sebagian besar (80%) disebabkan karena

kelalaian, kecerobohan, keteledoran para pekerja (Human Error). Tingginya anggka

human error itu dikarenakan konsentrasi pekerja yang menurun, sebab manusia mem-

punyai batas dalam manerima suatu beban. Jika seseorang melampauinya, maka akan

menyebabkan kelelahan yang tidak terkendali. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

human error disebabkan karena kelelahan dan kehilangan kesadaran yang dapat

menakibatkan kecelakaan. Kategori kelelahan dibagai dua yaitu :

1. Psychological Fatigue (Kelelahan Psikologis)

Kelelahan Psikologis adalah kelelahan yang diakibatkan kerena tekanan

psikologis dari berbagai pihak, seperti tuntutan pekerjaan yang

mengharuskannya tidak dapat bertemu dengan keluarga, terlilit utang rumah

tangga, atasan yang arogan, dll.

2. Physical Fatigue (Kelelahan Fisik)

Kelelahan Fisik adalah kelelahan yang diakibatkan oleh beban kerja

berlebihan yang melampaui daya beban dirinya sehingga menyebabkan

daya tahan tubuh menurun dengan kecenderungan tidak mampu

melakukan aktivitas fisik pada keadaan normal.

Saran

Dalam melakukan pekerjaan, kita sebaiknya berkonsentrasi agar tidak terjadi

kecerobohan, kelalaian, dan keteledoran yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.

Namun agar kita dapat berkonsentrasi secara penuh, maka sebisa mungkin kita harus

menghindari kelelahan fisik dan kelelahan psikologis.

Kelelahan fisik dapat kita cegah dengan bekerja secara ideal, yakni 8 jam

sehari dan dengan banyak makan makanan yang bergizi untuk tubuh kita.

Kelelahan psikologis dapat kita cegah dengan bersikap terbuka kepada orang

lain dan lebih banyak bersosialisasi agar kita tidak terlalu fokus pada tekanan-tekanan

yang kita dapat, sehingga fikiran kita tidak terlalu lelah untuk memikirkan tekan

tersebut.

5