bab i

3
BAB I PENDAHULUAN Atrial fibrilasi merupakan jenis aritmia yang paling sering dijumpai dalam praktik klinis sehari-hari. Angka kejadian atrial fibrilasi dapat terus meningkat seiring dengan meningkatnya usia, sekitar <0,5% untuk pasien dewasa muda dan >8% pada usia diatas 80 tahun. 1 Beberapa studi berdasarkan populasi di negara berkembang mengatakan adanya peningkatan insidensi dan prevalensi atrial fibrilasi. 2 Angka kejadian pada pria sedikit lebih tinggi daripada wanita, namun ada juga kepustakaan yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan pada jenis kelamin. 2 Mengingat tingginya angka kejadian stroke terkait atrial fibrilasi, perlu dikembangkan suatu strategi yang dapat mengidentifikasi adanya suatu atrial fibrilasi, karena atrial fibrilasi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke iskemik. Atrial fibrilasi dapat menyebabkan stroke iskemik melalui terbentuknya emboli yang dapat menyumbat pembuluh darah otak. Peningkatan keparahan stroke pada pasien dengan AF diduga berkaitan dengan besarnya ukuran clot (gumpalan) yang memblokir pembuluh darah di otak. Hampir semua stroke yang terkait dengan AF adalah stroke

Upload: faris-rahman-alfarissi

Post on 04-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ddd

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Atrial fibrilasi merupakan jenis aritmia yang paling sering dijumpai dalam

praktik klinis sehari-hari. Angka kejadian atrial fibrilasi dapat terus meningkat seiring

dengan meningkatnya usia, sekitar <0,5% untuk pasien dewasa muda dan >8% pada

usia diatas 80 tahun.1 Beberapa studi berdasarkan populasi di negara berkembang

mengatakan adanya peningkatan insidensi dan prevalensi atrial fibrilasi.2 Angka

kejadian pada pria sedikit lebih tinggi daripada wanita, namun ada juga kepustakaan

yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan pada jenis kelamin.2 Mengingat

tingginya angka kejadian stroke terkait atrial fibrilasi, perlu dikembangkan suatu

strategi yang dapat mengidentifikasi adanya suatu atrial fibrilasi, karena atrial fibrilasi

merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke iskemik.

Atrial fibrilasi dapat menyebabkan stroke iskemik melalui terbentuknya

emboli yang dapat menyumbat pembuluh darah otak. Peningkatan keparahan stroke

pada pasien dengan AF diduga berkaitan dengan besarnya ukuran clot (gumpalan)

yang memblokir pembuluh darah di otak. Hampir semua stroke yang terkait dengan

AF adalah stroke kardioembolik; yang artinya gumpalan/clot tersebut terbentuk di

bilik jantung dan berjalan di sepanjang pembuluh darah dan bisa sampai ke pembuluh

darah di otak. Gumpalan secara alami akan tumbuh pesat ukurannya, semakin

panjang perjalanannya, maka semakin besar pula kemungkinan gumpalan tersebut

untuk bertambah besar ukurannya. Setelah sampai di otak, gumpalan yang lebih besar

dapat menyumbat pembuluh darah yang lebih besar. Semakin besar pembuluh darah

yang tersumbat, semakin besar pula jumlah jaringan otak yang mungkin akan

terpengaruh. Semakin besar jumlah jaringan otak yang terkena, semakin besar pula

kemungkinan terjadinya stroke yang lebih berat, bahkan dapat menimbulkan

kecacatan hingga kematian.3,4

Page 2: BAB I

Meskipun pada umumnya AF tidak secara langsung mengancam kehidupan

seperti aritmia ventrikel, namun, AF dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang

signifikan.5,6 Pasien dengan AF memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami

stroke embolik, gagal jantung, dan gangguan kognitif; mengurangi kualitas hidup;

dan bahkan kematian. Pasien dengan AF memiliki peningkatan risiko tiga sampai

lima kali lipat untuk mengalami stroke iskemik, dan 1/3 penyebab stroke adalah

akibat atrial fibrilasi.7 Tanpa pengobatan pencegahan, sekitar 1 diantara 20 orang

dengan atrial fibrilasi akan mengalami kejadian stroke setiap tahunnya.8 Risiko stroke

yang terkait dengan AF meningkat dari 1,5% pada subyek yang berusia 50-59 tahun

sampai 23,5% di antara mereka yang berusia 80 sampai 89 tahun.1 Pada studi

Framingham, risiko terjadinya stroke emboli 5,6 kali lebih banyak pada AF non

valvular dan 17,6 kali lebih banyak pada AF valvular dibandingkan dengan kontrol.9

Oleh sebab itu, perlu adanya suatu cara untuk dapat mencegah terjadinya

stroke pada pasien-pasien yang memiliki atrial fibrilasi agar dapat menekan tingginya

angka kecacatan dan kematian yang ditimbulkan akibat stroke yang terkait dengan

AF.