bab i
DESCRIPTION
pendahuluan kapasitorTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai langkah untuk mengurangi pemakaian energi listrik di tingkat
konsumen, pemerintah akhir-akhir ini sering mengumandangkan hemat energi,
khususnya PLN sebagai pemasok energy listrik di Indonesia. Hal ini dilakukan
pemerintah untuk mengantisipasi adanya krisis energi yang terjadi dan juga
kurangnya jumlah pembangkit listrik di lndonesia jika dibandingkan dengan
jumlah pertumbuhan konsumsi energy listrik pada sisi beban.
Dalam pengembangan dibidang teknologi, terdapat berbagai macam peran
dan fungsi dari komponen-komponen elektronika yang sangat bermanfaat dengan
pemikiran-pemikiran inovatif guna memajukan pengembangan dibidang
teknologi. Salah satu komponen elektronika yang dapat diberi perhatian khusus
demgan manfaat yang begitu besar adalah kapasitor daya.
Kapasitor daya adalah suatu bentuk elemen eletronik yang salah satu fungsi
utamanya yaitu memperbaiki faktor daya listrik. Dalam rangkaian arus bolak
balik (AC), daya listrik terdiri atas tiga komponen, yakni daya aktif, daya reaktif,
dan daya semu.
Daya aktif (P) satuannya adalah Wau (W) Daya ini merupakan daya yang
diperlukan konsumen untuk kebutuhan sehari-hari pada semua peralatan yang
menggunakan sumber enegi listrik, oleh PLN konsumen diwajibkan untuk
membayar kebutuhan energi yang dihitung berdasarkan lamanya pemakaian yang
diukur dengan KWh meter.
Daya reaktif (a) satuannya Volt Ampere Reaktif (VAR) Daya ini terjadi
karena reaktansi daya induktif dan reaktansi daya kapasitif. Reaktansi daya
induktif terjadi karena beban yang Efektifi tas Pemasangan berbentuk kumparan
seperti motor-motor pada alat pendingin, pemanas, penghisap debu, dan motor
industri.
Daya semu (S) satuan nya Volt Ampere (vA) merupakan ukuran kapasitas
yang terpasang pada konsumen atau daya pasokan dari PLN (seperti 450VA,
go0vA! l300vA, 2200YA, 3300vA! dan seterusnya). Dikatakan daya semu
karena daya ini tidak dapat kita manfaatkan seluruhnya, karena daya yang
sebenarnya bisa dipergunakan oleh konsumen (daya nyata/aktip-watt)
dipengaruhi oleh falcor daya beban (cos o sebesar 0, I sampai dengan mendekati
I) yang terdapat dalam beban yang bersifat induktif.
Maka dari itu digunakan kapasitor yang mempunyai fungsi sebagai
penyimpan energi listrik, untuk dapat dimanfaatkan dalam menghemat energi
listrik.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengukur dan menganalisa pengaruh tingkat efektifitas kapasitor terhadap
beban induktif yang ada pada suatu jaringan listrik.
2. Menganalisa dan merumuskan urutan besar harga induktansi yang sesuai
dengan beban induktif yang ada pada jaringan listrik konsumen.
3. Menganalisa pengaruh besar kapasitansi terhadap kualitas daya listrik pada
suatu jaringan listrik konsumen.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengukur dan menganalisis pengaruh tingkat efektifitas kapasitor
terhadap beban induktif yang ada pada suatu jaringan listrik?
2. Bagaimana menganalisa dan merumuskan urutan besar harga induktansi yang
sesuai dengan beban induktif yang ada pada jaringan listrik konsumen?
3. Bagaimana menganalisa pengaruh besar kapasitansi terhadap kualitas daya
listrik pada suatu jaringan listrik konsumen?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penghematan Energi
Sebagai langkah untuk mengurangi pemakaian energi listrik di tingkat konsumen,
pemerintah akhir-akhir ini sering mengumandangkan hemat energi, khususnya
PLN sebagai pemasok energy listrik di Indonesia. Hal ini dilakukan pemerintah
untuk mengantisipasi adanya krisis energi yang terjadi dan juga kurangnya
jumlah pembangkit listrik di lndonesia jika dibandingkan dengan jumlah
pertumbuhan konsumsi energy listrik pada sisi beban. Kapasitor daya adalah
suatu bentuk elemen eletronik yang salah satu fungsi utamanya adalah
memperbaiki faktor daya listrik. Dalam rangkaian arus bolak balik (AC), daya
listrik terdiri atas tiga komponen, yakni daya aktif, daya reaktif, dan daya semu.
Daya aktif (P) satuannya adalah Watt (W) Daya ini merupakan daya yang
diperlukan konsumen untuk kebutuhan sehari-hari pada semua peralatan yang
menggunakan sumber enegi listrik, oleh PLN konsumen diwajibkan untuk
membayar kebutuhan energi yang dihitung berdasarkan lamanya pemakaian yang
diukur dengan KWh meter. Daya reaktif (a) satuannya Volt Ampere Reaktif
(VAR) Daya ini terjadi karena reaktansi daya induktif dan reaktansi daya
kapasitif. Reaktansi daya induktif terjadi karena beban yang berbentuk kumparan
seperti motor-motor pada alat pendingin, pemanas, penghisap debu, dan motor
industri. Sebagai contoh: kalau sebuah AC tertera rnenggunakan daya 400W,
maka daya sesungguhnya yang digunakan untuk menyalakan AC tersebut lebih
besar dari 500W Daya semu (S) satuan nya Volt Ampere (vA) merupakan ukuran
kapasitas yang terpasang pada konsumenatau daya pasokan dari pLN (seperti
450VA, go0vA! l300vA, 2200YA, 3300vA! dan seterusnya). Dikatakan daya
semu karena daya ini tidak dapat kita manfaatkan seluruhnya, karena daya yang
sebenarnya bisa dipergunakan oleh konsumen (daya nyata/aktip-watt)
dipengaruhi oleh falcor daya beban (cos o sebesar 0, I sampai dengan mendekati
I) yang terdapat dalam beban yang bersifat induktif dan Kebanyakan alat
penghemat energy yang dijual dipasaran hanya mengurangr daya reaktif tetapi
daya aktif (KWh) yang harus dibayar konsumen ke PLN tidak turun secara
signifikan atau malah bisa tetap, karena hanya menurunkan daya reahif (vAR)
bukan daya aktifnya (Kwh).
B. Efek Pemasangan Kapasitor Seri dan Paralel (shunt)
Fungsi utama dari pemakaian kapasitor seri atau kapasitor shunt adalah
mengatur teganagan dan aliran daya reaktif pada titik dimana kapasitor tersebut
dipasang. Pada kapasitor parallel atau shunt meruba factor daya beban
sedangkan kapasitor seri secara langsung mengurangi reaktansi induktif.
1. Kapasitor Seri.
Kapasitor seri yaitu kapsitor yang dihubungkan seri dengan impedansi
saluran yang bersangkutan. Pemakaiannya amat dibatasi pada saluran
distribusi, karena peralatan pengaman cukup rumit. Jadi secara umum dapat
dikatakan bahwa biaya untuk pemasangan kapasitor seri lebih mahal daripada
biaya pemasangan kapasitor parallel. Biasanya juga, kapasitor seri desain untuk
daya yang lebih besar daripada kapasitor parallel, guna mengatasi
perkembangan beban kelak dikemudian hari. Seperti yan terlihat pada gambar
b; kapasitor seri mengkompensir reaktansi induktif. Dengan kata lain kapasitor
seri adalah reaktansi negative (kapasitif) yang dihubungkan seri dengan
reaktansi positif (induktif), yang memungkinkan dapat mengkompensir sebagian
atau seluruhnya. Oleh karena itu kapasitor seri tersebut dapat digunakan
sebagai penaik tegangan otomatis yang sebanding dengan pertumbuhan beban.
Selanjutnya pemakaian kapasitor – seri pengaruhnya terhadap naiknya
tegangan lebih besar dibandingkan kapasitor shunt untuk factor – daya yang
rendah.
Gambar b.a adalah bagan satu garis dari suatu penyulang, sedangkan
gambarkan gamabr b.c adalah fasor diagramnya. Bila pada penyulang tersebut
diujung penerimanya dipasang kapasitor – seri, yang bagan satu garisnya
seperti yang terlihat pada gambar b.b, maka fasor diagramnya seperti yang
terlihat pada gambar b.d.
Perhatikanlah gambar b.a dan b.c; jatuh tegangan pada penyulang tersebut
dapat dinyatakan secara pendekatan sebagai berikut:
σV=IRcos+ I sinφVolt
Dimana :
R = tahanan dari penyulang, dalam ohm
X l = reaktansi induktif dari penyulang, dalam ohm
cos φ = factor – daya dari ujung penerima
sinφ = sinus dari sudut factor – daya ujung penerima
a dan c tanpa kapasitor, b dan d dengan kapasitor seri
Gambar b diagram fasor dari penyulang distribusi dengan factor daya mengikut.
Dari gambar 12.1b dan 12.1d, hasil jatuh tegangan akibat dipasangnya
kapasitor– seri dapat di hitung sebagai berikut :
σV=IRcos φ+ I (X L−XC ) sinφVolt
Dimana XC = reaktansi kapasitif dari kapasitor seri, dalam ohm.