bab i
DESCRIPTION
struktur jembatan beton bertulangTRANSCRIPT
BAB I
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN
A. Gambar Struktur Jembatan Beton Bertulang
Gambar 1.1. Tampak Samping Jembatan
Gambar 1.2. Detail Tampak Samping Jembatan
Gambar 1.3. Detail Melintang Jembatan
Gambar 1.4. Denah Jembatan
Gambar 1.5. Rencana Pondasi dan Balok Jembatan
Gambar 1.6. Potongan B
Gambar 1.7. Potongan C
Gambar 1.7. Potongan Railing Jembatan
B. Data Teknis Jembatan
Penentuan Bahan
1. Tiang Sandaran
o Mutu beton : K-225 (fc’ = 22,5 MPa)
o Mutu baja : BJTP 24 (fy = 240)
2. Lantai trotoar
o Mutu beton : K-225 (fc’ = 22,5 MPa)
o Mutu baja : BJTP 24 (fy = 240)
3. Lantai jembatan
o Mutu beton : K-225 (fc’ = 22,5 MPa)
o Mutu baja : BJTP 24 (fy = 240)
4. Diafragma
o Mutu beton : K-350 (fc’ = 35 MPa)
o Mutu baja : BJTP 24 (fy = 240)
5. Pelat injak
o Mutu beton : K-225 (fc’ = 22,5 MPa)
o Mutu baja : BJTP 24 (fy = 240)
Penentuan karakteristik bahan:
o Untuk K-225 (fc’ = 22,5 MPa) dan BJTP 24 (fy = 240)
ρmin=1,4fy
=0,00583
ρmax=0.75 × β1[ 0.85× fc'fy
×600
600+ fy ]=0,0363
Dengan nilai β1 :
β1=0.85 → f c ' ≤ 30 MPa,
β1=0.85−[ 0,0057 ]× (fc−30 ) → f c '>30 MPa
o Untuk K-350 (fc’ = 35 MPa) dan BJTP 24 (fy = 240)
ρmin=1,4fy
=0,00583
ρmax=0.75 × β1[ 0.85× fc 'fy
×600
600+ fy ]=0,0541
Dengan nilai β1 :
β1=0.85 → f c ' ≤ 30 MPa,
β1=0.85−[ 0,0057 ]× (fc−30 ) → f c '>30 MPa
C. Perencanaan Bangunan Atas Jembatan
Bangunan atas jembatan merupakan bagian jembatan yang menerima langsung
beban dari kendaraan atau orang yang melewatinya. Secara umum bangunan atas
terdiri dari beberapa komponen utama , antara lain : Tiang sandaran, lantai trotoar,
lantai jembatan, diafragma, andas/perletakan dan plat injak.
Gambar 1.8. detail potongan melintang
B = 8000 ta = 100
B1 = 7000 ts = 200
B2 = 500 ha = 1450
tt = 150 h = 400
1 1
S = 2100 S1 = 1900
Keterangan : ukuran dalam satuan mm
1. Tiang Sandaran
Sandaran selain berfungsi sebagai pembatas jembatan juga sebagai pagar
pengaman baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki. Sandaran terdiri dari
beberapa bagian , yaitu ;
Railing sandaran
Rail post / tiang sandaran
Railing merupakan pagar untuk pengaman jembatan di sepanjang bentang
jembatan, yang menumpu pada tiang-tiang sandaran (Rail Post) yang terbuat dari
pipa baja galvanished
Gambar 1.9. Penampang melintang tiang sandaran
Data perencanaan tiang sandaran:
Mutu beton : K-225 (fc’ = 22,5 MPa)
H
Mutu baja : BJTP 24 (fy = 240)
Tinggi sandaran : 900 mm
Jarak sandaran : 925 mm
Dimensi tiang sandaran : (100 x 150)
Tebal selimut : 20 mm
tulangan utama : 10 mm
tulangan sengkang : 8 mm
Tinggi efektif : h – p – (0,5 x tul. utama) - tul. Sengkang
: 117 mm
Menentukan gaya dan pembebanan
Muatan horizontal H = 100 kg/m’ (letak H = 775 mm dari trotoar)
P = H x L = 100 kg/m’ x 0,925 m = 92,5 Kg
Gaya momen H sampai ujung trotoar (h) = 775 + 150 = 925 mm
M = P x h
= 92,5 kg x 0,925 m = 85,563 Kg.m = 855625 N.mm
M
b ×d2=0,584
Mb ×d2 =ρ ×0,8 × fy ×[1−0,588 × ρ×
fyfc ' ]
0,584=192 ρ−1204,224 ρ2
1204,224 ρ2−192 ρ+0,584=0
Maka di dapatkan :
ρ1=0,0031 → yang digunakan
ρ2=0,156
ρmin(0,005833)<ρ1(0,0031)<ρmaks(0,0363) → maka di pakai ρmin=0,005833
As = ρmin× b × d=70,583 mm2
Digunakan 4 Ø 6 = 113,0973 mm2 > 70,583 mm2
Gambar 1.10. detail tulangan tiang sandaran
2. Trotoar
Trotoar atau sering disebut side walk adalah sebuah prasarana yang diperuntukkan bagi
pejalan kaki. Yang dimaksud dengan trotoar di sini pertebalan dari plat lantai kantilever
seperti pada gambar di bawah ini.
Direncanakan :
Tebal (t) : 150 mm
Lebar (b) : 500 mm
Pembebanan menurut PPPJR SKB 1987 ( ditinjau 1 meter arah memanjang ) adalah
sebagai berikut :
H1 = 100 kg / m adalah gaya horisontal yang harus ditahan tiang-tiang sandaran
pada setiap tepi trotoar yang bekerja pada tinggi 90 cm di atas trotoar.
H2 = 500 kg / m adalah muatan horisontal ke arah melintang yang harus ditahan
oleh tepi trotoar .
H3 = 500 kg / m2 adalah muatan yang ditahan oleh konstruksi trotoar.
Ø 6 - 100
4 Ø 6
Gambar 1.11. Penampang trotoar