bab i

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh terhadap obat akan melakukan ADME, manefestasi terhadap pengaruh organisme terhadap obat. Sebaliknya pengaruh obat terhadap tubuh, manifestasinya adalah suatu efek. Obat untuk menghasilkan efek harus bereaksi .bekerja, contoh CTM, mencegah adanya reaksi antialrgi, kerjanya menghambat antihistamin. Target aksi obat : kanal ion, tranporter, enzim. Target pemberian obat adalah metode memberikan obat untuk pasien dengan cara yang meningkatkan konsentrasi obat di beberapa bagian tubuh.Tujuan dari sistem pengiriman obat yang ditargetkan untuk memperpanjang, pelokalan, target dan memiliki interaksi obat . Sistem drug delivery ditargetkan telah dikembangkan untuk mengoptimalkan teknik regeneratif. Sistem ini didasarkan pada metode yang memberikan sejumlah agen terapi untuk jangka waktu lama ke daerah yang sakit ditargetkan dalam tubuh. Hal ini membantu menjaga plasma yang diperlukan dan tingkat jaringan obat dalam tubuh. Oleh karena itu, menghindari kerusakan pada jaringan sehat melalui obat. Sistem pengiriman obat yang sangat terintegrasi dan memerlukan berbagai disiplin ilmu, seperti ahli kimia, ahli biologi dan insinyur, untuk bergabung untuk mengoptimalkan sistem ini 1

Upload: delina-damanik

Post on 28-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh terhadap obat akan melakukan ADME, manefestasi terhadap pengaruh organisme

terhadap obat. Sebaliknya pengaruh obat terhadap tubuh, manifestasinya adalah suatu efek.

Obat untuk menghasilkan efek harus bereaksi .bekerja, contoh CTM, mencegah adanya reaksi

antialrgi, kerjanya menghambat antihistamin. Target aksi obat : kanal ion, tranporter, enzim.

Target pemberian obat adalah metode memberikan obat untuk pasien dengan cara yang

meningkatkan konsentrasi obat di beberapa bagian tubuh.Tujuan dari sistem pengiriman obat

yang ditargetkan untuk memperpanjang, pelokalan, target dan memiliki interaksi obat .

Sistem drug delivery ditargetkan telah dikembangkan untuk mengoptimalkan teknik

regeneratif. Sistem ini didasarkan pada metode yang memberikan sejumlah agen terapi untuk

jangka waktu lama ke daerah yang sakit ditargetkan dalam tubuh. Hal ini membantu menjaga

plasma yang diperlukan dan tingkat jaringan obat dalam tubuh. Oleh karena itu, menghindari

kerusakan pada jaringan sehat melalui obat. Sistem pengiriman obat yang sangat terintegrasi

dan memerlukan berbagai disiplin ilmu, seperti ahli kimia, ahli biologi dan insinyur, untuk

bergabung untuk mengoptimalkan sistem ini

Pada sistem pemberian obat seperti konsumsi oral atau injeksi intravaskular, obat

didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah sistemik. Untuk agen terapeutik

lainnya, hanya sebagian kecil obat mencapai organ akan terpengaruh. Pemberian obat Target

berusaha untuk berkonsentrasi obat dalam jaringan kepentingan sekaligus mengurangi

konsentrasi relatif dari obat dalam jaringan yang tersisa. Hal ini meningkatkan efektivitas

sementara mengurangi efek samping.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalh ini adalah:

1. Ingin mengetahui pengertian drug targetting

2. Ingin mengetahui cara pemberian obat yang termasuk kedalam drug targetting

3. Ingin mengetahui DDS dari cara pemberian obat tersebut

1

Page 2: BAB I

4. Memenuhi tugas kuliah Tek. Sed. Semi Solid dan Liquid.

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan yang diambil dalam makalah ini adalah :

Bagaimanakah drug delivery system sampai obat diekskresikan keluar tubuh dari contoh

drug targetting yang akan dibahas pada makalah ini?

2

Page 3: BAB I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Kulit

2.1.1 Gambaran Umum Kulit

Kulit merupakan organ yang terbesar dalam tubuh yang memainkan peranan penting

untuk menghalangi masuknya bakteri patogen ke dalam tubuh kita, menjaga temperatur tubuh

dan mencegah hilangnya cairan. Proses produksi sel kulit baru dan menghilangkan sel kulit

mati memakan waktu 28 hari. Semakin bertambah usia seseorang, kulit semakin tipis dan

mengering. Hal ini dikarenakan rusaknya fiber kolagen. Elastisitas kulit juga akan berkurang,

terutama jika terkena sinar matahari berlebihan. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter

persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak.

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama :

1) Lapisan epidermis (Jaringan epitel)Struktur lapisan epidermis terdiri:

- Protein 27,0%

- Lemak 2,0%

- Garam mineral 0,5%

- Air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya 70,5%

Lapisan epidermis dari luar kedalam terdiri dari:

- Stratum Corneum (lapisan tanduk)

- Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)

- Stratum Spinosum (lapisan taju/duri)

- Stratum Germinativum (lapisan basal)

2) Lapisan Dermis ada 2 bagian :

3

Page 4: BAB I

- Pars papiler (lapisan papilar)

- Pars retikularis

3) Lapisan Subkutan Lapisan subkutan juga mengandung pembuluh

darah,limfe, saraf yang sejajar dengan permukaan kulit.

2.1.2 Fungsi Biologik Kulit

Fungsi biologik kulit adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Proteksi

Kulit menjaga bagian tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanis seperti

tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi.

2) Fungsi Absorpsi

kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, bagitupun

yang larut lemak.

3) Fungsi Ekskresi

kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa

metabolisme dalam tubuh seperti NaCl, urea, asam urat dan amoniak.Produk kelenjar

keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pada pH 5-6,5.

4) Fungsi Persepsi

Kulit mengandung ujung -ujung saraf sensorik di dermis dan sub kulit.

5) Fungsi Pengaturan Tubuh

Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan

mengerutkan (otot kontraksi) pembuluh darah kulit.

6) Fungsi Pembentuk Pigmen

4

Page 5: BAB I

Sel membentuk pigmen terletak di basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.

7) Fungsi Keratinisasi

Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu sel keratenosit, sel

rangerhans, sel melanosit.

8) Pembentukan Vitamin D

Dimungkinkan mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar

matahari. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya

pembuluh darah, kelenjar kerigat, dan otot-otot dibawah kulit.

2.2 Kerja dan Aksi Obat

Perubahan kondisi yang mengakibatkan timbulnya efek (respon). Sedangkan efek

adalah perubahan fungsi, struktur atau proses sebagai akibat kerja obat.

2.2.1 Faktor Penentu Efek Obat

Derajat aktivitas pada sistem yang sudah ada sebelumnya

Contoh : jika respon maksimal sudah tercapai, misal oleh substansi

endogen, maka penambahan obat tidak lagi memberikan efek.

5

Efek Obat

Efek Utama(Efek yang dikehendaki)

Efek samping(Efek yang tidak dikehendaki)

Page 6: BAB I

Penyakit yang diderita

Contoh : Glikosida jantung akan meningkatkan kekuatan kontraksi otot

jantung pada penderita gagal jantung, tapi tidak atau kurang berefek pada

orang sehat.

2.2.2 Mekanisme Aksi Obat:

1. Non-Spesifik adalah Aksi yang tidak diperantarai interaksi obat dengan target

obat spesifik (reseptor), Berdasarkan sifat kimia-fisika sederhana.

2. Spesifik adalah Aksi yang diperantarai interaksi obat dengan target obat spesifik

(reseptor), Target obat spesifik : reseptor, enzim, molekul pembawa, kanal ion.

berbagai target aksi obat ;

kebanyakan target aksi obat terletak pada membran sel, sebagian besar reseptor

adalah reseptor membran yang terdapat dipermukaan. Beberapa target aksi obat

terdapat di daerah intra seluler : reseptor intra seluler,enzim dan nukleus.

2.2.3 Enzim

Enzim merupakan suatu protein yang berfungsi sebagai katalis proses-proses

kimia atau biokimia dalam tubuh. Obat bekerja pada enzim dibagi menjadi 2

berdasarkan mekanisme aksinya :

6

Page 7: BAB I

Inhibitor kompetitif

Molekulobat sebagai substrat analog yang beraksi sebagai inhibitor kompetitif

bagi enzim, conoh ;

Neostigmin, organofosfat menghambat enzim kolinesterase

Aspirin dan NSAID menghambat enzim siklooksigenase

Substrat palsu (fase substrate)

Berinteraksi dengan enzim menghasilkan produk yang salah dan tidak berfungsi

(antimetabolit). Contoh ;

Metotreksat : menggantikan folat dalam biosintesis purin, lalu

menghambat sintesis DNA dan menghambat pertumbuhan serta

pembelahan sel.

2.2.4 Kanal Ion Sebagai Target Aksi Obat

Kanal ion merupakan pori -pori yang tertusuk protein. Fungsi mirip

dengan tranporter, tapi untuk membantu lalu lintas ion karena ion molekul polar

sehingga perlu bantuan. Merupakan tempat bagi ion - ion tertentu untuk

melakukan transport

Kanal ion terdapat pada hampir setiap sel. Fungsinya sebagai ; transport

ion, pengaturan potensial listrik melintasi membrane sel, dan signaling sel. Kanal

ion penting dalam proses normal tubuh untuk beberapa penyakit terkait dengan

disfungsi kanal ion missal aritmia jantung, diabetes, epilepsi, hypertensi, dll.

Kanalion sebagian besar bersifat spesifik pada ion tertentu.

Pembukaan atau penutupan kanal ion diatur oleh ;

Senyawa Kimia (ligan)

Sinyal listrik

Kekuatan mekanik

7

Page 8: BAB I

2.3 Drug Delivery System

Drug delivery system adalah metode / proses pemberian senyawa untuk

mencapai efek terapeutik pada manusia atau hewan. Teknologi pengiriman obat

memodifikasi profil pelepasan obat, penyerapan, distribusi dan eliminasi untuk

kepentingan meningkatkan kemanjuran produk dan keamanan, serta kenyamanan

pasien dan kepatuhan. Pelepasan obat dimulai dari degradasi difusi, bengkak, dan

afinitas berbasis mekanisme.

 Umumnya kebanyakan rute administrasi termasuk non-invasif pilihan peroral

(melalui mulut) topikal (kulit), transmucosal ( hidung , bukal / sublingual ) , vagina 

(okular dan dubur )dan inhalasi rute.

Upaya saat ini di bidang pemberian obat termasuk pengembangan pengiriman

ditargetkan di mana obat ini hanya aktif di daerah sasaran tubuh.

(misalnya, dalam kanker  jaringan) dan formulasi pelepasan berkelanjutan di

mana obat ini dilepaskan selama periode waktu dengan cara dikendalikan dari

formulasi.

 Dalam rangka untuk mencapai pengiriman ditargetkan efisien, sistem yang

dirancang harus menghindari mekanisme pertahanan tuan rumah dan

mengedarkan ke situs yang dimaksudkan. Jenis formulasi rilis berkelanjutan

termasuk liposom , obat biodegradable dimuat mikrosfer dan polimer obat

konjugasi.

2.4 Drug targetting

Drug targeting atau target pemberian obat adalah metode memberikan

obat untuk pasien dengan cara yang meningkatkan konsentrasi obat di beberapa

bagian tubuh.Tujuan dari sistem pengiriman obat yang ditargetkan untuk

memperpanjang, pelokalan, target dan memiliki interaksi obat yang dilindungi

dengan jaringan yang sakit.

8

Page 9: BAB I

Sistem drug delivery yang ditargetkan telah dikembangkan untuk

mengoptimalkan teknik regeneratif. Sistem ini didasarkan pada metode yang

memberikan sejumlah agen terapi untuk jangka waktu lama ke daerah yang sakit

ditargetkan dalam tubuh. Hal ini membantu menjaga plasma yang diperlukan dan

tingkat jaringan obat dalam tubuh. Oleh karena itu, menghindari kerusakan pada

jaringan sehat melalui obat. Sistem pengiriman obat yang sangat terintegrasi dan

memerlukan berbagai disiplin ilmu, seperti ahli kimia, ahli biologi dan insinyur,

untuk bergabung untuk mengoptimalkan sistem ini.

2.5 Kendaraan DDS Drug Targetting

Ada berbagai jenis kendaraan drug delivery, seperti, misel polimer, liposom,

lipoprotein berbasis pembawa obat, nano-partikel pembawa obat, dendrimers dll Sebuah

kendaraan obat yang ideal pengiriman harus non-toksik, biokompatibel, non-imunogenik,

biodegradable dan menghindari pengakuan oleh mekanisme pertahanan tuan rumah.

2.5.1 Liposom

Kendaraan yang paling umum saat ini digunakan untuk pengiriman obat yang

ditargetkan adalah liposom . Liposom adalah struktur komposit yang terbuat dari

fosfolipid dan dapat mengandung sejumlah kecil molekul lain, bersifat non-toxic,

non- hemolitik dan non- imunogenik bahkan pada suntikan berulang,

mereka biokompatibel dan biodegradable dan dapat dirancang untuk

menghindari pembersihan mekanisme (retikuloendotelial sistem (RES), ginjal clearance,

kimia atau enzimatik inaktivasi, dll). Lipid berbasis, dilapisi ligan nanocarriers dapat

menyimpan muatan mereka di shell hidrofobik atau hidrofilik interior tergantung pada

sifat dari agen obat / kontras sedang dilaksanakan.

Satu-satunya masalah untuk menggunakan liposom in vivo adalah serapan langsung

mereka dan clearance oleh sistem RES dan mereka relatif rendah stabilitas in vitro. Untuk

mengatasi hal ini, polietilen glikol (PEG) dapat ditambahkan ke permukaan

liposom. Meningkatkan persen mol PEG pada permukaan liposom oleh 4-10% meningkat

secara signifikan waktu sirkulasi in vivo 200-1000 menit.

9

Page 10: BAB I

2.5.2 Misel dan Dendrimers

Tipe lain dari kendaraan pengiriman obat yang digunakan adalah

polimer misel . Mereka disiapkan dari tertentu amphiphilic co-polimer yang terdiri dari

unit monomer hidrofilik dan hidrofobik baik. [2] Mereka dapat digunakan untuk membawa

obat yang memiliki kelarutan kecil. Metode ini menawarkan sedikit dalam hal

pengendalian ukuran atau kelenturan fungsi. Teknik telah dikembangkan yang

memanfaatkan polimer reaktif bersama dengan aditif hidrofobik untuk menghasilkan

yang lebih besar misel yang menciptakan berbagai ukuran.

Dendrimers juga berbasis polimer kendaraan pengiriman. Mereka memiliki inti

yang cabang keluar dalam interval teratur untuk membentuk nanocarrier kecil, bulat dan

sangat padat.

2.5.3 Partikel Biodegradable

Partikel biodegradable memiliki kemampuan untuk menargetkan jaringan yang

sakit serta memberikan muatan mereka sebagai terapi pelepasan terkontrol.

Biodegradable partikel bantalan ligan untuk P-selectin , selectin endotel ( E-selektin )

dan ICAM-1 telah ditemukan untuk mematuhi meradang endotelium . Oleh karena itu

penggunaan partikel biodegradable dapat juga digunakan untuk jaringan jantung.

2.5.4 DNA struktur nano Buatan

Keberhasilan nanoteknologi DNA dalam membangun artifisial yang

dirancang struktur nano keluar dari asam nukleat seperti DNA , dikombinasikan dengan

demonstrasi sistem untuk komputasi DNA , telah menyebabkan spekulasi bahwa buatan

nanodevices asam nukleat dapat digunakan untuk target pengiriman obat berdasarkan

penginderaan langsung lingkungannya. Metode ini menggunakan DNA semata-mata

sebagai bahan struktural dan kimia, dan tidak menggunakan peran biologis sebagai

pembawa informasi genetik. Asam nukleat sirkuit logika telah menunjukkan bahwa

potensial dapat digunakan sebagai inti dari suatu sistem yang melepaskan obat hanya

dalam respon terhadap stimulus tertentu seperti mRNA. 

Selain itu, DNA "kotak" dengan tutup terkendali telah disintesis

menggunakan DNA origamimetode. Struktur ini bisa merangkum obat di negara yang

10

Page 11: BAB I

erat, dan terbuka untuk melepaskannya hanya sebagai respons terhadap stimulus yang

diinginkan.

2.6 Penggunaan DDS Drug Targetting

2.6.1 Nano Partikel

Nano adalah medis penerapan nanoteknologi, berkisar nano dari aplikasi medis

dari Nanomaterials , untuk nanoelectronic biosensor, dan aplikasi masa depan bahkan

kemungkinan nanoteknologi molekular . Dua bentuk nano yang telah diuji pada tikus dan

menunggu percobaan manusia yang menggunakan nanoshells emas untuk membantu

mendiagnosa dan mengobati kanker , dan menggunakan liposom  sebagai vaksin adjuvan

dan sebagai kendaraan untuk transportasi obat. Demikian pula, detoksifikasi obat juga

aplikasi lain untuk nano yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan pada

tikus. Sebuah keuntungan dari menggunakan nano untuk teknologi medis adalah bahwa

perangkat yang lebih kecil kurang invasif dan mungkin dapat ditanamkan di dalam tubuh,

ditambah waktu reaksi biokimia jauh lebih pendek. Alat ini lebih cepat dan lebih sensitif

dibandingkan pemberian obat khas.

Nanomedical pendekatan untuk pengiriman obat berpusat pada pengembangan partikel

nano atau molekul obat untuk meningkatkan bioavailabilitas . Bioavailabilitas mengacu

pada keberadaan molekul obat mana mereka dibutuhkan dalam tubuh dan di mana mereka

akan melakukan yang paling baik. Pengiriman obat berfokus pada memaksimalkan

bioavailabilitas baik di tempat-tempat tertentu dalam tubuh dan selama periode waktu. Ini

berpotensi dapat dicapai dengan molekul menargetkan oleh perangkat nanoengineered. Ini

bersangkutan dengan menargetkan molekul dan memberikan obat dengan presisi sel.

Sistem pengiriman obat, lipid atau nanopartikel berbasis polimer, dapat dirancang

untuk meningkatkan farmakologis sifat dan terapi obat. 

Kekuatan dari sistem pengiriman obat adalah kemampuan mereka untuk

mengubah farmakokinetik dan biodistribusi obat. Ketika dirancang untuk menghindari

mekanisme pertahanan tubuh, nanopartikel memiliki sifat menguntungkan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pemberian obat. Dimana partikel yang lebih besar akan

dibersihkan dari tubuh, sel-sel mengambil nanopartikel ini karena ukuran

11

Page 12: BAB I

mereka. Mekanisme pemberian obat yang kompleks sedang dikembangkan, termasuk

kemampuan untuk mendapatkan obat melalui membran sel dan ke dalam sel sitoplasma . 

Efisiensi adalah penting karena banyak penyakit tergantung pada proses di dalam sel

dan hanya dapat terhambat oleh obat yang membuat jalan mereka ke dalam sel.  Reaksi

tersebut dipicu adalah salah satu cara untuk molekul obat yang akan digunakan lebih

efisien. Obat ditempatkan dalam tubuh dan hanya mengaktifkan saat berhadapan dengan

sinyal tertentu. Sebagai contoh, obat dengan kelarutan miskin akan diganti dengan sistem

pengiriman obat di mana lingkungan baik hidrofilik dan hidrofobik ada, meningkatkan

kelarutan. Juga, obat dapat menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi dengan pemberian

obat, pelepasan obat diatur dapat menghilangkan masalah. Jika suatu obat terlalu cepat

dibersihkan dari tubuh, ini bisa memaksa pasien untuk menggunakan dosis tinggi, namun

dengan sistem pengiriman obat izin dapat dikurangi dengan mengubah farmakokinetik

obat. Biodistribusi sempit adalah masalah yang dapat mempengaruhi jaringan normal

melalui distribusi luas, tetapi partikulat dari sistem pengiriman obat menurunkan volume

distribusi dan mengurangi efek non-jaringan target. 

2.7.2 Nanoteknologi

Nanoteknologi adalah penciptaan bahan yang bermanfaat, perangkat, dan sintesis

digunakan untuk memanipulasi materi pada skala antara 1 sangat kecil dan 100 nm.

Partikel berukuran nanometer memiliki sifat optik, elektronik, dan struktural novel yang

tidak tersedia baik dalam molekul individu atau padatan massal. Konsep perangkat nano

telah menyebabkan pengembangan biodegradable rakitan nanopartikel, yang sedang

direkayasa untuk pengiriman ditargetkan obat antikanker dan agen pencitraan

kontras. Nanoconstructs seperti ini harus dapat menangani sesuai yang diinginkan,

kendaraan pengiriman obat ditargetkan mampu mengangkut dosis besar agen kemoterapi

atau terapi gen ke dalam sel-sel ganas sementara hemat sel sehat.

12

Page 13: BAB I

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penggunaan Nanopartikel untuk Kanker

Saat ini, melawan kanker obat adalah racun bagi sel-sel tumor dan normal, sehingga

efektivitas kemoterapi sering dibatasi oleh efek samping obat. Beberapa perangkat

pengiriman nano, seperti sebagai dendrimers (bulat, polimer bercabang), silika-dilapisi

misel, nanopartikel keramik, dan lintas-liposom terkait dapat ditargetkan untuk sel-sel

kanker. Hal ini meningkatkan selektivitas obat menuju sel-sel kanker dan akan mengurangi

toksisitas pada jaringan normal. Hal ini dilakukan dengan melampirkan antibodi

monoklonal atau sel-permukaan reseptor ligan yang mengikat secara khusus untuk sel-sel

kanker.

Modifikasi permukaan nanopartikel juga dapat meningkatkan permeabilitas obat,

untuk membuat permeabilitas tinggi nanopartikel berbasis terapi kanker. Hambatan untuk

obat kanker dapat dalam bentuk dari membran plasma sel atau lapisan epitel atau sel

endotel. Penelitian tentang kovalen lampiran peptidic membran-translokasi urutan (MTS),

peptida dengan kemampuan untuk lulus melalui membran, untuk nanopartikel telah

menunjukkan peningkatan permeabilitas melalui membran. Dengan meningkatkan

permeabilitas sel, nanopartikel dapat menjadi lebih transportasi obat terapi efektif.

3.2 DDS Drug Targetting dengan Nanopartikel

Nano partikel di formulasikan dengan obat-obat kemoterapi dan dibuat dalam bentuk

injeksi, yang penggunanaannya dengan cara disuntikkan ke tubuh penderita atau pasien

melalui intravena.

Pada video pertama disebutkan setelah diformulasikan nanopartikel didalam yang

menempel/mengikat pada antibody/lektin kovalen tujuannya untuk meningkatkan efisiensi

target partikel dan akan aktif apabila berikatan dengan sel kanker. Saat cairan nanopartikel

disuntikkan kedalam tubuh melalui intra vena, langsung masuk ke pembuluh darah dan

dibawa oleh antibody yang menyebar langsung menuju sel yang terinfeksi oleh kanker,

13

Page 14: BAB I

kemudian masuk melalui dinding membran sel, ketika antibody yang membawa

nanopartikel tersebut berikatan dengan sel-sel kanker, maka nanopartikel yang membawa

obat kemoterapi tersebut akan aktif dan mendominasi menyerap di sel kanker dan perlahan

mematikan sel kanker tersebut.

Pada video kedua ini memperkenalkan nano x-ray, jadi setelah cairan yang

mengandung nanopartikel dan obat kemoterapi disuntikkan kedalam tubuh, nano tersebut

akan aktif ketika terkena sinar nano x-ray. Disini disebutkan bahwa kanker tidak perlu lagi

kemoterapi (standar radio terapi) ataupun operasi, melainkan hanya dengan nanopartikel

yang berbentuk kristal dapat mematikan sel kanker. Ketika cairan yang mengandung

nanopartikel ini di injeksikan kedalam tubuh, nano partikel menyebar melalui pembuluh

darah dan menuju langsung ke sel kanker, dan siap untuk di aktifkan. Pada standar

radioterapi treatment, sel-sel sehat dapat ikut dirusak oleh sinarnya dan menghancurkan

DNA, sehingga membunuh sel-sel lain selain sel kanker, tetapi dengan nano x-ray, DNA

tetap terjaga dan mengaktifkan nanopartikel didalam tubuh yang kemudian meresap

kedalam sel kanker dan mendominasi jumlahnya, sehingga mematikan sel kanker tersebut

tanpa mempengaruhi sel-sel sehat lain disekitarnya.

14

Page 15: BAB I

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Drug targeting atau target pemberian obat adalah metode memberikan obat untuk

pasien dengan cara yang meningkatkan konsentrasi obat di beberapa bagian tubuh.

Tujuan dari sistem pengiriman obat yang ditargetkan untuk memperpanjang, pelokalan,

target dan memiliki interaksi obat yang dilindungi dengan jaringan yang sakit.

2. Contoh dari drug targetting adalah dengan menggunakan nanopartikel, yaitu

medis penerapan nanoteknologi, berkisar nano dari aplikasi medis dari Nanomaterials ,

untuk nanoelectronic biosensor, dan aplikasi masa depan bahkan

kemungkinan nanoteknologi molekular. Nanomedical pendekatan untuk pengiriman

obat berpusat pada pengembangan partikel nano atau molekul obat untuk meningkatkan

bioavailabilitas.

3. Nano partikel diformulasikan dalam bentuk sediaan injeksi, disuntikkan kedalam

pembuluh darah vena, masuk ke pembuluh darah menyebar langsung dengan alat

transportasi liposom dan berikatan dengan antibody ke tempat sel yang terinfeksi,

menyerap di sel tersebut, mendominasi jumlahnya dan mematikan langsung sel yang

terinfeksi tersebut tanpa merusak jaringan atau sel-sel sehat lain yang berada

disekitarnya.

15

Page 16: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Drug Delivery System, http://en.wikipedia.org/wiki/Drug_delivery, 2011.

Drug Targetting, http://en.wikipedia.org/wiki/Targeted_drug_delivery, 2011.

Nano, http://en.wikipedia.org/wiki/Nanomedicine, 2011.

Kanker, http://en.wikipedia.org/cancer, 2011.

Video Drug Targetting with nanoparticle, www.youtube.com, 2011.

16