bab i

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Menurut Gilles (1986) diterjemahkan oleh Sukmana,D & Rika Widya, R (1996), Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekaryaan melalui orang lain, sedangkan managemen keperawatan adalah 1

Upload: riski-ramadhani

Post on 27-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fh

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan

sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus

bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret

dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan

perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan

tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan

memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap

perubahan yang terjadi di Indonesia.

Menurut Gilles (1986) diterjemahkan oleh Sukmana,D & Rika Widya, R

(1996), Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan

pekaryaan melalui orang lain, sedangkan managemen keperawatan adalah suatu

proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan

keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk

merencanakan, mengorganisasian, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan

prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang

seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

Berdasarkan pengambilan data pada 26 responden (pasien yang akan

Keluar Rumah Sakit, dan telah 3 hari Masuk Rumah Sakit) tanggal 13 mei 2014

1

Page 2: BAB I

yang dilakukan oleh mahasiswa profesi Ners STIKES Cut Nyak Dhien Langsa

tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap RSUD Kabupaten Aceh

Tamiang ruang Muda Sedia Wanita didapatkan hasil bahwa 19,2% (5 pasien)

mengatakan puas terhadap pelayanan diruangan muda sedia wanita, 80,8% (21

pasien) mengatakan Tidak puas terhadap pelayanan diruang muda sedia wanita.

Model asuhan keperawatan profesional yang saat ini sedang dilaksanakan

ruang Sedia Muda adalah model asuhan keperawatan profesional dengan metode

tim. Kelebihan dari metode ini adalah memungkinkan pelayanan keperawatan

menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, serta memungkinkan

komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan

kepada anggota tim. Namun kelemahan dari metode ini adalah komunikasi

antaranggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya

membutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk

(Nursalam,2008).

Berdasarkan fenomena tersebut, maka kami mencoba menerapkan kembali

MAKP sesuai standar di ruang Muda Sedia Wanita RSUD Kabupaten Aceh

Tamiang khususnya ruang Cempaka. MAKP yang nantinya diharapkan dapat

diaplikasikan diruangan akan melaksanakan role play yang meliputi supervisi,

ronde keperawatan, timbang terima, sentralisasi obat, dan dokumentasi dengan

melibatkan perawat ruangan.

2

Page 3: BAB I

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,

mahasiswa diharapkan dapat mengerti, memahami, dan mengaplikasikan

Fungsi-Fungsi Manajemen keperawatan dan model pemberian asuhan

keperawatan profesional yang sesuai dengan prinsip MAKP yang

dijalankan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,

mahasiswa mampu :

a. Menganalisis situasi ruang Rawat Muda Sedia Wanita berdasarkan

Fungsi-fungsi Manajemen

b. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen

keperawatan, dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam

pengelolaan manajemen pelayanan tingkat dasar dengan menjadi agen

pembaharu dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada

ruang di ruangan Muda Sedia Wanita Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Aceh Tamiang dengan situasi nyata, meliputi :

1) Melakukan pengumpulan data yang terkait dengan situasi

kepemimpinan dan manajemen keperawatan yang diidentifikasi

berdasarkan fungsi manajemen ruangan di ruangan Muda Sedia

Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

(4M : Man, Methode, Money, Matherial)

3

Page 4: BAB I

2) Merumuskan analisa situasional dalam bentuk SWOT.

3) Merumuskan masalah berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, baik

masalah manajemen pelayanan maupun manajemen asuhan

keperawatan di ruangan Muda Sedia Wanita Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

4) Menyususn rencana peneyelesaian masalah sesuai dengan analisa

SWOT yang disususn secara operasional dalam Planning of action

(POA).

5) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana tindakan dalam POA.

6) Mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan.

7) Menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan evaluasi tindakan.

C. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan

dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan

manajemen asuhan keperawatan pada klien di Ruangan Muda Sedia

Wanita bersama perawat ruangan dengan metode Pear Group Sharing.

4

Page 5: BAB I

D. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat

sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan

dilaksanakan.

b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP

yang diaplikasikan di ruang Muda Sedia Wanita.

c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekuarangan

penerapan model MAKP di ruang Muda Sedia Wanita.

d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan

menyusun rencana strategi.

e. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model

asuhan keperawatan profesional ruang Muda Sedia Wanita.

2. Bagi Perawat Ruangan

a. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui

masalah-masalah yang ada di ruang Muda Sedia Wanita yang berkaitan

dengan pelaksanaan MAKP.

b. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.

c. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat,

perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta

keluarga.

d. Tumbuh dan terbinanya akuntanbilitas dan disiplin diri perawat.

5

Page 6: BAB I

3. Bagi Pasien dan Keluarga

a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.

4. Bagi institusi dan pendidikan

Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan

ruangan dengan pelaksanaan model MAKP Tim.

6