bab i

18
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada bayi baru lahir, berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih (≥3800 gram) lebih besar resikonya untuk mengalami masalah. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Bayi baru lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut juga bayi premature. (1) Semua penyakit pada neonatus dapat mengenai bayi premature, tetapi ada beberapa penyakit tertentu yang terutama terdapat pada bayi premature. Hal ini disebabkan oleh faktor pertumbuhan. Demikian pula kejadian hiperbilirubinemia pada bayi premature lebih tinggi dibandingkan dengan neonatus cukup bulan karena faktor kematangan hepar. (1) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 1

Upload: aulia-rahmat-paing

Post on 26-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KJHGFDSA

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada bayi baru lahir, berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru

lahir. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih (≥3800 gram)

lebih besar resikonya untuk mengalami masalah. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah

bayi baru lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Bayi baru

lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut juga bayi premature. (1)

Semua penyakit pada neonatus dapat mengenai bayi premature, tetapi ada beberapa

penyakit tertentu yang terutama terdapat pada bayi premature. Hal ini disebabkan oleh faktor

pertumbuhan. Demikian pula kejadian hiperbilirubinemia pada bayi premature lebih tinggi

dibandingkan dengan neonatus cukup bulan karena faktor kematangan hepar. (1)

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 1

Page 2: BAB I

BAB I I

PEMBAHASAN

2.1 Bayi Baru Lahir

Pada bayi baru lahir, berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru

lahir. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih (≥3800 gram)

lebih besar resikonya untuk mengalami masalah.(2)

Berikut klasifikasi menurut berat lahi bayi, yaitu:(2)

1. Bayi Berat Lahir Rendah

2. Bayi Berat Lahir Cukup/Normal

3. Bayi Berat Lahir lebih

2.2 Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir

kurang dari 1500 gram (sampai dengan 2499 gram) (3)

Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematurits dengan Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2500 gram pada

waktu lahir bayi prematur (Rustam 1998). (3)

Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah

dibedakan dalam: (1) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2500 gram; (2)

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram ; (3) Bayi Berat Lahir

Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir < 1000 gram.(3)

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

2.3 Definisi

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan dibawah normal (kurang dari 1500

gram) (3,5)

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 2

Page 3: BAB I

2.4 Klasifikasi

Menurut Rukiyah (2010) bayi berat lahir rendah (BBLR, BBLSR, BBLASR) dapat

dikelompokkan menjadi 2 yaitu: (3)

1) Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK) terdapat derajat prematuritas di golongkan

menjadi 3 kelompok:

a. Bayi sangat prematur (extremely prematur ): 24-30 minggu.

b. Bayi prematur sedang (moderately prematur ) : 31-36 minggu.

c. Borderline Premature : 37-38 minggu. Bayi ini bersifat premature dan mature.

Beratnya seperti bayi matur akan tetapi sering timbul masalah seperti yang dialami

bayi prematur, seperti gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia dan daya hisap lemah. (3)

2) Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan (KMK) terdapat banyak istilah untuk

menunjukkan bahwa bayi KMK dapat menderita gangguan pertumbuhan di dalam uterus

(intra uterine growth retardation / IUG)seperti pseudo premature, small for dates,

dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronis fetal distress, IUGR dan small for

gestasionalage ( SGA ). (3)

a. Propornitinate IUGR: janin menderita distress yang lama, gangguan pertumbuhan

terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir. Sehingga berat,

panjang dan lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah masa gestasi yang sebenarnya.

b. Disproportinate IUGR : terjadi akibat distress sub akut. Gangguan terjadi beberapa

Minggu dan beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan

lingkaran kepala normal, akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Tanda-

tanda sedikitnya jaringan lemak dibawah kulit, kulit kering, keriput dan mudah

diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.

2.5 Manifestasi Klinis(4)

Berat badan <2500 gram (dalam kasus BBLSR, berat badan <1500 gram)

Tanda prematuritas (bila bayi kurang bulan) (ppm)

Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan)

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 3

Page 4: BAB I

Dalam beberapa literatur menjelaskan secara lebih spesifik (3)

a. Berat badan < 2500 gram (dalam kasus BBLSR, berat badan <1500 gram

b. Letak kuping menurun

c. Pembesaran dari satu atau dua ginjal

d. Ukuran kepala kecil

e. Masalah dalam pemberian makan (refleks menelan dan menghisap kurang)

f. Suhu tidak stabil (kulit tipis dan transparan)

2.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi

Faktor Demografi

Menurut Bogue dalam Prayoga (1997) Demografi adalah ilmu yang mempelajari

secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta

perubahan – perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu

kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobolitas sosial. Komposisi penduduk dalam

arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin di mana kedua

variabel ini berpengaruh terhadap angka morbiditas dan mortalitas suatu negara. (3)

Menurut Kramer (1987) mengatakan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi

kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Dibawah ini adalah beberapa faktor yang

memengaruhi kejadian BBLR:

a. Umur Ibu

Penelitian Suriani (2010) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara umur ibu

dengan kejadian BBLR dengan p = 0,01 di mana OR = 1,36 (95% CI: 1,08 –1,73), artinya

bahwa risiko responden berumur < 20 tahun atau >35 tahun kemungkinan melahirkan BBLR

1,36 kali lebih besar dibandingkan dengan responden umur 20-35 tahun (95% CI = 1,08-

1,73). Kondisi usia ibu yang masih muda sangat membutuhkan zat-zat gizi untuk

pertumbuhan biologiknya. Kebutuhan untuk pertumbuhan biologik ibu dan kebutuhan untuk

janin dalam kandungannya merupakan dua hal yang pemenuhannya berlangsung melalui

mekanisme yang kompetitif, di mana keadaan janin berada di pihak yang lemah. Hal inilah

yang menyebabkan bayi lahir dengan kondisi berat badan yang rendah. (3)

b. Pendidikan Ibu

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 4

Page 5: BAB I

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendasari pengambilan keputusan.

Pendidikan menentukan kemampuan menerima dan mengembangkan pengetahuan dan

teknologi. Semakin tinggi pendidikan ibu akan semakin mampu mengambil keputusan bahwa

pelayanan kesehatan selama hamil dapat mencegah gangguan sedini mungkin bagi ibu dan

janinnya. Pendidikan juga sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang

perawatan kehamilan. (3)

c. Penghasilan

Secara tidak langsung penghasilan ibu hamil akan memengaruhi kejadian BBLR,

karena umumnya ibu-ibu dengan penghasilan keluarga rendah akan mempunyai intake

makanan yang lebih rendah baik secara kualitas maupun secara kuantitas, yang akan

berakibat terhadap rendahnya status gizi ibu hamil tersebut. Keadaan status gizi ibu yang

buruk berisiko melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan ibu

dengan status gizi baik. Beberapa alasan diantaranya adalah kesulitan dalam pemenuhan

kebutuhan kalori, disamping juga karena ibu-ibu yang miskin sebelumnya juga kurang gizi. (3)

d. Jarak Persalinan

Seorang ibu setelah persalinan membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk

memulihkan tubuh dan mempersiapkan diri untuk persalinan berikutnya. Jarak kelahiran

mempunyai hubungan dengan terjadinya BBLR, yaitu jarak kelahiran semakin pendek, maka

kemungkinan untuk melahirkan BBLR akan semakin besar pula. (3)

e. Paritas

Paritas atau jumlah kelahiran merupakan faktor penting dalam menentukan nasibibu

serta bayi yang dikandungnya selama kehamilan dan persalinan. Menurut Depkes (2004) ibu

hamil yang telah memiliki anak lebih dari empat orang perlu diwaspadai, karena semakin

banyak anak, rahim ibu pun semakin lemah. Ibu hamil dengan paritas lebih dari tiga kali,

umumnya akan mengalami gangguan dan komplikasi dalam masa kehamilannya. Komplikasi

yang sering terjadi adalah gangguan pada plasenta, yaitu abruptio plasenta (plasenta tidak

seluruhnya melekat pada dinding uterus), plasenta letak rendah dan solutio plasenta.

Komplikasi ini mempunyai dampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, yang

selanjutnya akan menyebabkan kejadian BBLR.(3)

f. Komplikasi Kehamilan

Infeksi selama hamil dapat berhubungan secara langsung maupun tidak langsung

dengan kejadian BBLR, seperti infeksi pada penyakit malaria, toksoplasma, plasmodium dan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 5

Page 6: BAB I

infeksi virus. Infeksi virus menghambat pertumbuhan janin bahkan dapat menyebabkan

kematian janin seperti pada infeksi virus rubella dan cytomegalo virus. Diduga virus-virus

tersebut mengeluarkan toksin yang dapat mengurangi suplai darah ke janin. Infeksi pada

saluran kemih juga sering berhubungan dengan kejadian BBLR dimana infeksi ini dapat

menyebabkan infeksi pada air ketuban dan plasenta sehingga mengganggu suplai makanan ke

janin. Disamping penyakit infeksi penyakit non infeksi juga berhubungan dengan kejadian

BBLR seperti penyakit ginjal kronis, hipertensi, dan diabetes melitus. Faktor – faktor yang

dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm (prematur ) atau bayi berat lahir rendah

adalah : (3)

1. Faktor Ibu

a. Gizi saat hamil yang kurang

b. Umur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun

c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.

d. Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)

e. Faktor pekerja yang terlalu berat

2. Faktor Kehamilan

a. Hamil dengan hidramnion

b. Hamil ganda

c. Perdarahan antepartum

d. Komplikasi hamil: preeklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini.

3. Faktor Janin

a. Cacat bawaan

b. Infeksi dalam rahim

4. Faktor yang Masih Belum Diketahui

Hasil critical assesment dan meta analysis terhadap berbagi literatur-literatur

medis diidentifikasi 43 determinan potensial berat badan lahir yaitu:

a. Faktor genetik dan bawaan, meliputi jenis kelamin bayi, suku, tinggi badan ibu hamil,

berat badan sebelum hamil, haemodynamic ibu hamil, tinggi dan berat badan bapak

dan faktor genetik lainnya.

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 6

Page 7: BAB I

b. Faktor demografik dan psikososial, meliputi umur ibu, status sosial ekonomi

(pendidikan, pekerjaan, dan/atau pendapatan), status perkawinan, faktor kejiwaan ibu

hamil.

c. Faktor obstetrik, meliputi paritas, interval melahirkan anak, kegiatan seksual,

pertumbuhan janin dan umur kehamilan anak sebelumnya, pengalaman abortus

spontan sebelumnya, pengalaman induced abortion, pengalaman lahir mati atau

kematian neonatal sebelumnya, pengalaman tidak subur sebelumnya dan paparan

janin terhadap diethyl stilbestrol.

d. Faktor Gizi, meliputi pertambahan berat badan masa kehamilan, asupan energi,

pengeluaran energi, kerja dan aktivitas fisik, asupan/status protein, zat besi dan

anemia, asamfolat dan vitamin B12, mineral, seng dan tembaga, kalsium, fosfor, dan

vitamin D, vitamin B6, dan vitamin dan mineral lainnya.

e. Faktor morbiditas ibu waktu hamil, meliputi morbiditas umum, dan penyakit episodik,

malaria, infeksi saluran kemih, infeksi saluran kelamin.

f. Faktor paparan zat racun, meliputi merokok, minum alkohol, konsumsi kafein dan

kopi, penggunaan marijuana, ketergantungan pada narkotik, dan paparan zat racun

lainnya.

g. Perawatan antenatal, meliputi kunjungan antenatal pertama, jumlah kunjungan

antenatal, dan mutu pelayanan antenatal.

2.7 Masalah yang timbul pada BBLR/BBLSR(4)

a. Masalah pernapasan karena paru-paru yang belum matur

b. Masalah pada jantung

c. Perdarahan otak

d. Fungsi hati yang belum sempurna

e. Anemia atau polisitemia

f. Lemak yang sedikit sehingga kesulitan mempertahankan suhu tubuh normal

g. Masalah pencernaan/toleransi minum

h. Risiko infeksi (ppm)

Masalah yang terjadi pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) terutama pada

prematur terjadi karena ketidakmatangan sistem organ pada bayi tersebut. Masalah pada

BBLR yang sering terjadi adalah gangguan pada sistem pernafasan, susunan saraf pusat,

kardiovaskular, hematologi, gastro interstinal, ginjal, termoregulasi. (3)

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 7

Page 8: BAB I

1. Sistem Pernafasan (3)

Bayi dengan BBLR umumnya mengalami kesulitan untuk bernafas segera setelah

lahir oleh karena jumlah alveoli yang berfungsi masih sedikit, kekurangan surfaktan (zat di

dalam paru dan yang diproduksi dalam paru serta melapisi bagian alveoli, sehingga alveoli

tidak kolaps pada saat ekspirasi).

Luman sistem pernafasan yang kecil, kolaps atau obstruksi jalan nafas, insufisiensi klasifikasi

dari tulang thorax, lemah atau tidak adanya gag refleks dan pembuluh darah paru yang

imatur. Hal – hal inilah yang menganggu usaha bayi untuk bernafas dan sering

mengakibatkan gawat nafas (distress pernafasan).

2. Sistem Neurologi (Susunan Saraf Pusat) (3)

Bayi lahir dengan BBLR umumnya mudah sekali terjadi trauma susunan saraf pusat.

Hal ini disebabkan antara lain: perdarahan intracranial karena pembuluh darah yang rapuh,

trauma lahir, perubahan proses koagulasi, hipoksia dan hipoglikemia. Sementara itu asfiksia

berat yang terjadi pada BBLR juga sangat berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat (SSP)

yang diakibatkan karena kekurangan oksigen dan kekurangan perfusi.

3. Sistem Kardiovaskuler (3)

Bayi dengan BBLR paling sering mengalami gangguan/ kelainan janin, yaitu paten

ductus arteriosus, yang merupakan akibat intra uterine ke kehidupan ekstra uterine berupa

keterlambatan penutupan ductus arteriosus.

4. Sistem Gastrointestinal (3)

Bayi dengan BBLR saluran pencernaannya belum berfungsi seperti bayi yang cukup

bulan, hal ini disebabkan antara lain karena tidak adanya koordinasi mengisap dan menelan

sampai usia gestasi 33–34 minggu sehingga kurangnya cadangan nutrisi seperti kurang dapat

menyerap lemak dan mencerna protein

5. Sistem Termoregulasi(3)

Bayi dengan BBLR sering mengalami temperatur yang tidak stabil, yang disebabkan

antara lain:

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 8

Page 9: BAB I

a. Kehilangan panas karena perbandingan luas permukaan kulit dengan berat badan

lebih besar (permukaan tubuh bayi relatife luas )

b. Kurangnya lemak subkutan (brown fat / lemak cokelat )

c. Jaringan lemak dibawah kulit lebih sedikit.

d. Tidak adanya refleks kontrol dari pembuluh darah kapiler kulit.

6. Sistem Hematologi (3)

Bayi dengan BBLR lebih cenderung mengalami masalah hematologi bila

dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan. Penyebabnya antara lain adalah:

a. Usia sel darah merahnya lebih pendek

b. Pembuluh darah kapilernya mudah rapuh

c. Hemolisis dan berkurangnya darah akibat dari pemeriksaan laboratorium yang sering.

7. Sistem Imunologi (3)

Bayi dengan BBLR mempunyai sistem kekebalan tubuh yang terbatas, sering kali

memungkinkan bayi tersebut lebih rentan terhadap infeksi.

8. Sistem Perkemihan / imaturitas ginjal(3)

Bayi dengan BBLR mempunyai masalah pada sistem perkemihannya, di mana ginjal

bayi tersebut karena belum matang maka tidak mampu untuk menggelola air,

9. Sistem Integument (3)

Bayi dengan BBLR mempunyai struktur kulit yang sangat tipis dan transparan

sehingga mudah terjadi gangguan integritas kulit.

10. Sistem Pengelihatan (3)

Bayi dengan BBLR dapat mengalami retinopathy of prematurity (RoP) yang

disebabkan karena ketidakmatangan retina.

2.8 Pemeriksaan Penunjang(4)

a. Pemeriksaan skor Ballard

b. Tes Kocok (shake test) dianjurkan pada bayi kurang bulan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 9

Page 10: BAB I

c. Darah rutin, glukosa darah

d. Bila perlu (tergantung klinis dan fasilitas yang tersedia, diperiksa kadar elektrolit dan

analisa gas darah.

e. Foto Rontgen dada diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang

bulan dan mengalami sindrom gangguan nafas.

f. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan <35 minggu, dimulai pada

umur 3 hari dan dilanjutkan sesuai hasil yang didapat.

Gambar 2.1 New Ballard Score

2.9 Penatalaksanaan(4)

a. Pemberian vitamin K

- Injeksi 1 mg IM sekali pemberian atau

- Per oral 2mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)

b. Mempertahankan suhu tubuh normal

Bayi dengan berat lahir rendah mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu

tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 10

Page 11: BAB I

- Gunakan salah satu cara mengahangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi,

seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator,

atau ruangan hangat yang tersedia di fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk.

- Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin

- Ukur suhu tubuh sesuai jadwal.

c. Pemberian minum (6)

- ASI merupakan pilihan utama

- Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan

cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi

menghisap paling kurang sehari sekali.

- Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 gram/hari

selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu

- Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih menginginkan dapat

diberikan lagi (ad libitum)

- Indikasi nutrisi paraenteral yaitu status kardiovaskuler dan respirasi yang tidak

stabil, fungsi usus belum berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna, NEC,

IUGR berat, dan berat lahir <1000 gram.

- Pada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera ditingkatkan selama

tidak ditemukan tanda dehidrasi dan kadar natrium serta glukosa normal.

Panduan pemberian minum untuk bayi BBLSR(6)

- Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeding)

- Pemberian minum awal : ≤ 10 ml/kg/hari

- ASI PERAH/term formula/half-strength preterm formula

- Selnajutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik: tambahan

2-4 ml, interval 3 jam, seriap ≥12-24 jam

- Setelah 2 minggu: ASI PERAH + HMF/full-strength preterm formula sampai

berat badan mencapai 2000 gram.

BAB III

PENUTUP

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 11

Page 12: BAB I

Kesimpulan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLASR) adalah bayi baru lahir dengan berat

badan dibawah normal (kurang dari 1500 gram). BBLASR termasuk didalam

penggolongan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Beberapa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi berat badan bayi lahir adalah Umur ibu, pendidikan ibu, penghasilan, jarak

persalinan, paritas, dan komplikasi kehamilan. Penatalaksaanaan pada BBLSR yang paling

penting adalah pengaturan suhu dan pemberian cairan. Bayi dengan berat lahir rendah mudah

mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.

DAFTAR PUSTAKA

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 12

Page 13: BAB I

1. Hassan, Rusepto.1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

2. Kosim. M Soleh. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. 11-30

3. Bannister, Roger. 2013. Bayi Berat Lahir Rendah. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara

4. Pudjiaji, Antonius H. Pedoman Pelayanan Medis.Jakarta : Ikatan Dokter Anak

Indonesia. 2009. 23-9

5. Meadow, Sir Roy. Pediatrika 7th edition. Jakarta : Erlangga. 2002. 69-79

6. Karyuni, Pamilih Eko. Buku Saku Manajemen Masalah bayi Baru Lahir. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2003. 33-63

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page 13