bab i

4
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terbentuk karena interaksi antar lempeng, yang diketahui lebih dari 3 lempeng tektonik. Interaksi antar lempeng ini menghasilkan deretan busur gunung api sebagai manifestasi magmatisme yang terjadi pada zona zona pertemuan lempeng. Gunung api merupakan sebuah bentukan morfologi yang menandakan adanya kegiatan magmatisme yang berada dibawahnya. Kerucut gunung api terbentuk dari endapan material hasil letusan yang terakumulasi di sekitar lubang kepundan, proses ini dikenal dengan proses volkanisme. Mekanisme keluarnya material Gunungapi yang membentuk endapan sebagai bentukan kerucut Gunungapi ini disebut Erupsi / letusan Gunungapi. Dalam proses erupsi ini, material vulkanik akan di keluarkan melalui lubang kepundan yang akan hancur membentuk suatu depresi/ cekungan melengkung yang dikenal dengan Krater/ kawah dan Kaldera. Secara deskriptif, kawah dan kaldera ini dapat di bedakan dari dimensinya, kawah berdiameter dari puluhan meter hingga ratusan meter, sedangkan kaldera mencapai puluhan kilometer, bahkan

Upload: bayu-sungkono

Post on 25-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1 frat

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terbentuk karena

interaksi antar lempeng, yang diketahui lebih dari 3 lempeng tektonik. Interaksi

antar lempeng ini menghasilkan deretan busur gunung api sebagai manifestasi

magmatisme yang terjadi pada zona zona pertemuan lempeng.

Gunung api merupakan sebuah bentukan morfologi yang menandakan

adanya kegiatan magmatisme yang berada dibawahnya. Kerucut gunung api

terbentuk dari endapan material hasil letusan yang terakumulasi di sekitar lubang

kepundan, proses ini dikenal dengan proses volkanisme. Mekanisme keluarnya

material Gunungapi yang membentuk endapan sebagai bentukan kerucut

Gunungapi ini disebut Erupsi / letusan Gunungapi. Dalam proses erupsi ini,

material vulkanik akan di keluarkan melalui lubang kepundan yang akan hancur

membentuk suatu depresi/ cekungan melengkung yang dikenal dengan Krater/

kawah dan Kaldera. Secara deskriptif, kawah dan kaldera ini dapat di bedakan

dari dimensinya, kawah berdiameter dari puluhan meter hingga ratusan meter,

sedangkan kaldera mencapai puluhan kilometer, bahkan dibeberapa tempat

diameternya mencapai 50 kilometer (Schimncke,2003).

Kaldera adalah salah satu bentukan morfologi dalam gunung api yang

menunjukan adanya proses erupsi yang mengarah pada suatu fenomena

kataklastik yang telah terjadi pada suatu tubuh Gunugapi. Meskipun banyak

perbedaan pendapat mengenai mekanismenya, akan tetapi pada prinsipnya para

peneliti sepakat bahwa pembentukan kaldera selalu di dahului oleh erupsi

eksplosif yang sangat besar (Erupsi Paroksimal), yang dipengaruhi oleh

dimensi/volume Magma dalam dapur magma dan komposisinya, serta kondisi

struktur geologi yang hal ini tentu saja berkaitan erat dengan tatanan tektoniknya.

Page 2: BAB I

Busur Gunungapi Jawa dan Sumatra ditafsirkan oleh para ahli terbentuk

pada zona penunjaman / Subduksi. Kedua pulau tersebut merupakan hasil dari

interaksi lempeng Samudra India-Australia yang menunjam kebawah Paparan

Sunda bagian dari Lempeng Benua Eurasia. Pertemuan Lempeng ini pada selatan

Jawa hampir tegak lurus, berbeda dengan pertemuang lempeng yang berada di

Sumatra yang mempunyai sudut penunjaman miring dengen kecepatan 5 – 6 cm

per tahun (Bock,2000). Perbedaan ini tentu saja akan menghasilkan pola pola

tatanan tektonik yang berbeda yang berimbas pada magmatisme dan vulkanisme

yang berbeda pula, dimana hal hal ini berpengaruh terhadap bentukan Kaldera.

sehingga secara umum, pembentukan kaldera yang berada posisi dan interaksi

lempeng yang hampir sama, dapat menghasilkan bentukan kaldera yang berbeda,

yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Dan faktor faktor inilah menjadi hal

menarik untuk dipelajari.

Memahami aspek aspek Geologi Kaldera menjadi sangat penting

khususnya diindonesia. Kepulauan Indonesia kaya akan Gunung api aktif, dan

kejadian erupsi eksplosif yang sangat besar dan berbahaya tentu bisa kapan saja

terjadi, dan seperti yang telah diketahui bahwa pembentukan kaldera berkaitan

dengan suatu kejadian erupsi bersifat kataklastik yang berbahaya bagi kehidupan

manusia . Dengan mempelajari aspek aspek yang terkait dengan geologi kaldera

diharapkan mampu mengetahui bagaimana mekanisme pembentukan kaldera,

sehingga bencana kehilangan dan korban jiwa dapat di kurangi atau bahkan

dihindari. Selain itu hal penting lain terkait kaldera adalah mineralisasi

hidrotermal. Pembentukan kaldera seringkali diikuti oleh mineralisasi hidrotermal

di sepanjang zona rekahan (Siggurdsson, 2000). Sehingga pemahaman mengenai

kaldera juga bermanfaat dalam prospeksi mineral ekonomis dari Kaldera Purba.

I.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulisan Karya Referat ini memilki maskud untuk mengetahui dan

memahami proses proses yang terjadi sebelum, selama dan setelah masa

pembentukan Kaldera Gunungapi yang terjadi di pulau Jawa, Bali, dan Sumatra

serta faktor faktor yang mempengaruhinya. Dengan tujuan agar dapat

mengidentifikasi dan menentukan bagaimanakah hubungan/keterkaitan antara

Page 3: BAB I

bentukan kaldera sebagai manifestasi proses vulkanisme dengan tatanan tektonik

dalam dimensi ruang dan waktu.

I.3. Batasan Masalah dan sistematika

I.4. Metode Penyusunan