bab i

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom Sjogren atau sering disebut autoimmune exocrinopathy adalah penyakit autoimun sistemik yang terutama mengenai kelenjar eksokrin dan biasanya memberikan gejala kekeringan persisten pada mulut dan mata akibat gangguan fungsional kelenjar saliva dan lakrimalis. Sindrom Sjogren di klasifikasikan sebagai Sindrom Sjogren Sekunder bila berkaitan dengan penyakit autoimun sistemik lain dan yang paling sering adalah Artritis Reumatoid, SLE dan Sklerosis Sistemik. Sindrom Sjogren Primer paling banyak ditemukan sedangkan Sindrom Sjogren Sekunder hanya 30% kejadiannya (Sumariyono, 2008). Penyakit autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya (Baratawidjaya, 2006). Penyakit autoimun misalnya mengenai sistemik yang terutama mengenai kelenjer eksokrin dan biasanya mengenai glandula salivarius, cavum oris, dan glandula lakrimal yang disebut dengan sindrom sjogren. Kelenjar ludah (glandula salivaris) adalah 1

Upload: rosliana-mahardhika

Post on 23-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAB I stomatognathi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sindrom Sjogren atau sering disebut autoimmune exocrinopathy

adalah penyakit autoimun sistemik yang terutama mengenai kelenjar eksokrin

dan biasanya memberikan gejala kekeringan persisten pada mulut dan mata

akibat gangguan fungsional kelenjar saliva dan lakrimalis. Sindrom Sjogren di

klasifikasikan sebagai Sindrom Sjogren Sekunder bila berkaitan dengan

penyakit autoimun sistemik lain dan yang paling sering adalah Artritis

Reumatoid, SLE dan Sklerosis Sistemik. Sindrom Sjogren Primer paling

banyak ditemukan sedangkan Sindrom Sjogren Sekunder hanya 30%

kejadiannya (Sumariyono, 2008).

Penyakit autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri

yang disebabkan kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk

mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya (Baratawidjaya,

2006).

Penyakit autoimun misalnya mengenai sistemik yang terutama mengenai

kelenjer eksokrin dan biasanya mengenai glandula salivarius, cavum oris, dan

glandula lakrimal yang disebut dengan sindrom sjogren. Kelenjar ludah

(glandula salivaris) adalah suatu kelenjar yang dapat menghasilkan atau

memproduksi cairan ludah. Cavum oris, bagian-bagianya terdiri dari bagian

depan ada labium oris (bibir), bagian samping ada buccae (pipi), bagian lantai

ada palatum dan bagian atap ada diaphragma oris. Isi dari cavum oris yaitu

gigi-geligi, lidah dan berisi kelenjar (Amino, 1988).

Sindrom sjogren dinamakan dari seorang ahli penyakit mata Henrik

Sjogren (1899-1986) dari Swedia, yang pertama kali memaparkan penyakit

ini. Sindrom Sjogren adalah sebuah kelainan autoimun di mana sel imun

menyerang dan menghancurkan kelenjar eksokrin yang memproduksi air

mata dan liur. Gejala-gejala utama pada sindrom ini adalah kekeringan mulut

dan mata. Lainnya, sindrom Sjogren juga dapat menyebabkan kekeringan

1

Page 2: BAB I

2

pada kulit, hidung, dan vagina. Sindrom ini juga dapat mempengaruhi organ

lainnya seperti ginjal, pembuluh darah, paru-paru, hati, pankreas, dan otak.

Sembilan dari sepuluh pasien Sjogren adalah wanita dan usia rata-rata pada

akhir 40-an. Selebihnya penyakit ini dapat timbul pada pria dan wanita segala

umur (Scofield,2005).

Etiologi Sindrom Sjogren sampai saat ini masih belum diketahui.

Terdapat faktor genetik dan non genetik pada patogenesis Sindrom Sjogren.

Gejala kliniknya tidak terbatas hanya pada gangguan sekresi kelenjar tetapi

disertai juga dengan gejala sistemik atau ekstraglandular. Gejala awal

biasanya ditandai dengan gejala mulut dan mata kering dan terkadang disertai

pembesaran kelenjar parotis. Secara histopatologi kelenjar eksokrin penuh

dengan infiltrasi limfosit yang mengantikan epitel yang berfungsi untuk

sekresi kelenjar (exocrinopathy). Diagnosa Sindrom Sjogren sebenarnya

relatif mudah, tetapi untuk Sindrom Sjogren Primer biasanya lebih sulit karena

pasien menunjukkan 3 gejala utama yaitu mata kering, mulut kering, dan

keluhan muskuloskletal dan biasanya pasien berobat kespesialis yang berbeda-

bada (Yuliasih, 2006).

1.2 RumusanMasalah

Apakah sindrom sjorgen berpengarh terhadap produksi kelenjar saliva dan

kelenjar lakrimalis.

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa fakultas kedokteran gigi

Institut ilmu kesehatan Bhakti Wiyata Kediri memahami dan mengetahui

tentang hubungan sindrome sjorgen mengetahui gejala dan cara pengobatan

dari penyakit tersebut.

2