bab i

5
I. PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Pemanfaatan ikan laut di Indonesia sampai sejauh ini masih terbatas hanya sebagai bahan pangan. Hal ini memberi konsekuensi kepada nilai ekonomi ikan laut relatif rendah. Untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan laut diperlukan penelitian yang mengarah kepada pembuatan produk-produk non pangan unggul, salah satu diantaranya adalah obat-obatan. Peluang ini bisa dibuka mulai dari minyak ikan yang dikandungnya yang ditengarai mengandung asam lemak tak jenuh majemuk yang cukup tinggi, mencapai sekitar 63,9 % dari total lemak yang ada dalam minyak ikan (Wertheim, 1947) dalam (Wibawa et.al 2006). Minyak ikan merupakan jenis minyak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis minyak lainnya. Ditinjau dari segi kesehatan, hal ini sangat menguntungkan terutama kandungan - kandungan asam lemak omega-3 nya. Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi

Upload: dwiyanto

Post on 22-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pemanfaatan ikan laut di Indonesia sampai sejauh ini masih terbatas hanya

sebagai bahan pangan. Hal ini memberi konsekuensi kepada nilai ekonomi ikan

laut relatif rendah. Untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan laut diperlukan

penelitian yang mengarah kepada pembuatan produk-produk non pangan unggul,

salah satu diantaranya adalah obat-obatan. Peluang ini bisa dibuka mulai

dari minyak ikan yang dikandungnya yang ditengarai mengandung asam

lemak tak jenuh majemuk yang cukup tinggi, mencapai sekitar 63,9 % dari total

lemak yang ada dalam minyak ikan (Wertheim, 1947) dalam (Wibawa et.al

2006).

Minyak ikan merupakan jenis minyak yang memiliki kandungan asam

lemak tak jenuh yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis minyak lainnya.

Ditinjau dari segi kesehatan, hal ini sangat menguntungkan terutama kandungan -

kandungan asam lemak omega-3 nya. Kandungan asam lemak tak jenuh yang

tinggi menyebabkan minyak ikan kurang stabil, karena mudah mengalami

oksidasi (Irianto et.al tth)

Minyak ikan memiliki perbedaan dengan minyak lainnya. Minyak ikan

dicirikan dengan variasi asam lemak tak jenuhnya lebih tinggi dibandingkan

dengan minyak lainnya. Minyak ikan bisa didapatkan dari beberapa jenis

pengolahan sampingan maupun pengolahan yang khusus untuk menghasilkan

minyak ikan. Minyak ikan biasanya diekstrak dari jenis-jenis ikan seperti berikut:

ikan mackerel, herring, sardine, lemuru, hati ikan cucut (sejenis hiu), tuna , paus

Page 2: Bab I

2

dan ikan yang memiliki kandungan lemak tinggi. Minyak ikan banyak

mengandung jenis asam lemak tak jenuh jamak (ikatan rangkap sampai dengan 5

dan 6), dan lebih banyak mengandung jenis omega-3 dibandingkan dengan

omega-6 (Abdullah dan Widiawati, 2010).

Pada proses pengalengan ikan, seperti ikan sardin atau lemuru, dilakukan

proses pemasakan ikan dengan uap air . Pada proses ini, dari daging ikan (ikan

telah dibersihkan dan kepala dan isi perut telah dibuang), keluar cairan yang

masih mengandung minyak. Minyak ini merupakan minyak hasil samping

pengalengan ikan. Selain proses pengalengan, proses penepungan ikan juga

menghasilkan hasil samping yang mengandung minyak ikan (Estiasih dan

Ahmadi, tth).

I.2. Permasalahan dan Pendekatan Masalah

Pengolahan minyak ikan pada setiap pengolah memiliki prosedur yang

berbeda, meskipun prinsip dan tujuannya sama. Bahan baku ikan yang digunakan

setiap pengolah minyak ikan sangat beragam. Dari studi pustaka dapat diketahui

ada banyak jenis ikan air laut dan air tawar yang bisa digunakan sebagai bahan

baku pembuatan minyak ikan. Berdasarkan hal tersebut tentu proses dan kualitas

dari berbagai pengolah minyak ikan akan berbeda pula. Sehingga hasil minyak

ikan yang didapatkan akan tergantung dari beberapa hal tersebut.

PT Adam Fizto Lestari di kota Tegal telah beberapa lama memproduksi

minyak ikan skala industry. Untuk mengetahui proses pengolahan minyak ikan

dan mutu minyak ikan yang dihasilkan, maka telah dilaksanakan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di PT Adam Fizto Lestari di kota Tegal.

Page 3: Bab I

3

I.3. Tujuan

Tujuan diadakan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui:

1. Proses pengolahan minyak ikan mulai dari persiapan bahan baku sampai

pengemasan di PT Adam Fizto Lestari di kota Tegal; dan

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu minyak ikan yang

dihasilkan.

I.4. Manfaat

Pelaksaanaan Praktek Kerja Lapangan diharapkan dapat :

1. Memberi gambaran tentang proses pembuatan minyak ikan sekaligus mutu

minyak ikan tersebut;

2. Membandingkan serta membahas antara teori yang didapat dari studi

pustaka dengan praktek yang dilakukan di lapangan selama Praktek Kerja

Lapangan;

3. Memberikan informasi kepada pihak yang memerlukan mengenai proses

pembuatan minyak ikan

I.5. Waktu dan Tempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah dilaksanakan pada tanggal 27

Februari – 11 Maret 2014 di PT Adam Fizto Lestari di kota Tegal.