bab i

3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan. Cedera kepala berperan pada hampir separuh dari seluruh kematian akibat trauma. 1 Pada abad ke 20, pasien dengan cedera kepala dapat diselamatkan, karena adanya perkembangan trepanasi dan prosedur lain, serta penemuan antibiotik. 2 Di Amerika Serikat cedera kepala menyebabkan 290.000 orang dirawat di rumah sakit, 51.000 kematian dan 80.000 pasien dengan cacat, gangguan kognitif dan perilaku. Di Inggris, insiden cedera kepala yang dilaporkan sekitar 400 per 100.000 orang tiap tahunnya. Cedera kepala merupakan penyebab utama kematian pada dewasa kurang dari 45 tahun dan pada anak-anak (1-15 tahun). Cedera kepala umumnya diklasifikasikan berdasarkan nilai Glasgow Coma Scale (GCS). Kebanyakan cedera kepala yang terjadi diklasifikasikan sebagai cedera kepala ringan, dan sekitar 8-10% diklasifikasikan sebagai cedera kepala sedang dan berat. Meskipun banyak pasien kembali bekerja setelah menderita cedera kepala

Upload: chairunnisa-kusumawardhani

Post on 21-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cedera kepala

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan. Cedera

kepala berperan pada hampir separuh dari seluruh kematian akibat trauma.1 Pada abad ke 20,

pasien dengan cedera kepala dapat diselamatkan, karena adanya perkembangan trepanasi dan

prosedur lain, serta penemuan antibiotik.2

Di Amerika Serikat cedera kepala menyebabkan 290.000 orang dirawat di rumah sakit,

51.000 kematian dan 80.000 pasien dengan cacat, gangguan kognitif dan perilaku. Di Inggris,

insiden cedera kepala yang dilaporkan sekitar 400 per 100.000 orang tiap tahunnya. Cedera

kepala merupakan penyebab utama kematian pada dewasa kurang dari 45 tahun dan pada anak-

anak (1-15 tahun). Cedera kepala umumnya diklasifikasikan berdasarkan nilai Glasgow Coma

Scale (GCS). Kebanyakan cedera kepala yang terjadi diklasifikasikan sebagai cedera kepala

ringan, dan sekitar 8-10% diklasifikasikan sebagai cedera kepala sedang dan berat. Meskipun

banyak pasien kembali bekerja setelah menderita cedera kepala ringan, sekitar 50% pasien

menderita kelumpuhan sedang atau berat dinilai dengan Glasgow Outcome Scale (GOS). Untuk

pasien dengan cedera kepala berat prognosisnya lebih buruk. Sekitar 30% pasien dengan skor

GCS kurang dari 13 akan meninggal. Mortalitas untuk pasien dengan GCS kurang dari 8 setelah

resusitasi adalah sekitar 50%. Sedangkan pasien dengan skor GCS kurang dari 12, sekitar 8%

akan meninggal dalam 6 jam pertama, 2% dalam 1 jam pertama. Akibat jangka panjang pada

pasien dengan cedera kepala berat lebih buruk dibandingkan cedera kepala ringan, hanya 20%

yang sembuh sempurna.3 Frenchay Hospital di Bristol, Inggris, mencatat pada 1997-2000,

Page 2: BAB I

terdapat 452 pasien dengan cedera kepala. Pasien dengan GCS kurang dari 8 sebanyak 353

pasien (78%), umur rata-rata pasien 35,1 tahun, dan 215 pasien (47,6%) menjalani prosedur

operasi. Sekitar 20% pasien mendapat perawatan di ICU dan sisanya di ruang perawatan rumah

sakit. Sekitar 94 pasien (20,8%) meninggal saat mendapat perawatan di ruang perawatan. Di ICU

setelah mendapat perawatan, 61 pasien (13,5%) meninggal dan 33 pasien (7,3%) meninggal

setelah keluar dari ICU. Rata-rata lama perawatan pasien di ruang perawatan adalah 10 hari, di

ICU adalah 3 hari.4

Data di Indonesia pada tahun 2006 menunjukkan cedera dan luka berada di urutan 6 dari

total kasus yang masuk rumah sakit di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 340.000

kasus, namun belum ada data pasti mengenai porsi cedera kepala. Data rekam medik RSU Cipto

Mangunkusumo, Jakarta tahun 2003-2007. Jumlah sampel yang dianalisis adalah 577 kasus

cedera. Proporsi kasus cedera kepala yang meninggal sebesar 7,3%. Proporsi kasus tertinggi

pada laki-laki 86,3%, berusia 17-39 tahun. Hal ini dikarenakan usia dewasa muda dan laki-laki

cenderung lebih mobile atau lebih banyak menggunakan kendaraan. Cedera yang paling banyak

pada kasus adalah cedera fraktur multiple dengan cedera otot dan tendon sebesar 53%,

sedangkan 40,6% lokasi cedera terletak pada kepala. 5