bab i

23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Cara merujuk pada sesuatu yang abstrak, tetapi dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya, salah satunya kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan. Ada beberapa pengertian kuesioner yang diungkapkan oleh para ahli Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap. Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Upload: cici-cweety-chaniago

Post on 21-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MAKALAH KUESIONER

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Cara merujuk pada sesuatu yang abstrak,

tetapi dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat

dipertontonkan penggunaannya, salah satunya kuesioner. Kuesioner

merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk

memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi

atau dengan mengajukan pertanyaan.

Ada beberapa pengertian kuesioner yang diungkapkan oleh para ahli

Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set

pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan

tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam

menguji hipotesis.Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan

lengkap.

Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan

yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai

dengan permintaan pengguna.

Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang

disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah

penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk

dimintakan jawaban. Dalam mengumpulkan informasi, terdapat beberapa

instrumen, yakni Angket atau yang biasa disebut kuesioner, wawancara,

sosiometri, observasi atau lembar pengamatan, skala penilaian, dan

dokumentasi. Disini akan dibahas tentang instrumen angket, dimana angket

itu sendiri sudah banyak di buat dan digunakan dalam proses pengumpulan

data. Oleh sebab itu, berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk

membahas lebih lanjut tentang kuesioner dengan judul makalah “Kuesioner”

1

Page 2: BAB I

2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

ditentukan rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apa pengertian Kuesioner?

2. Apa saja jenis/bentuk pertanyaan (item) dalam kuesioner?

3. Apa langkah-langkah membuat kuesioner?

4. Apa saja contoh kuesioner?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diats, maka dapat

diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Kuesioner

2. Untuk mengetahui jenis/bentuk pertanyaan (item) dalam kuesioner

3. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat kuesioner

4. Untuk mengetahui contoh kuesioner

Page 3: BAB I

3

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Kuesioner

Pengertian metode kuesioner menurut (Arikunto, 2006) Kuesioner adalah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi  dari

responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.

Sedangkan menurut (Sugiyono, 2008). Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah jenis

kuesioner atau kuesioner langsung yang tertutup karena responden hanya

tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.

1. Suroyo anwar(2009:168)

Angket atau kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan atau

pernyataan tertulis tentang data fakyual atau opini yang berkaitan

dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang

diketahui dan perlu dijawab oleh responden.

2. Gantina komalasari,dkk(2011:81)

Angket sebagai suatu alat pengumpul data dalam assessment non

tes,berupa serangkaian yang diajukan kepada responden (peserta

didik,orang tua atau masyarakat).

3. Komalasari(2011:81)

Angket juga dikenal dengan sebuah kuisioner,alat ini secara besar

terdiri dari tiga bagian yaitu:judul angket.pengantar yang berisi

tujuan,atau petunjuk pengisian angket,dan item-item pertanyaan yang

berisi opini atau pendapat dan fakta.

4. Depdikbud(1975)

Angket adalah suatu alat pengumpul data berupa serangkaian

pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.

3

Page 4: BAB I

4

5. Ws wingkel(1987)

Angket adalh suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang

harus dijawab secara tertulis juga

6. L .Djumhur(1985)

Angket adalh teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan komunikasi dengan naraumber data.

7. Bimo walgito(1987)

Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus

dijawab atau ikerjakan oleh orang atau orang yang ingin diselidiki atau

responden.

8. Dewa Ketut Sukardi (1983)

Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang

tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Angket merupakan salah satu

alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa serangkaian

pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik,

orang tua atau masyarakat)

Angket dikenal dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini secara garis

besar terdiri dari tiga bagian yakni : (1) Judul angket, (2) Pengantar yang

berisi tujuan atau cara pengisian angket dan (3) item item pertanyaan, bisa

juga opini atau pendapat , dan fakta

B. Jenis/bentuk pertanyaan (item) dalam kuesioner

1. Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan :

1) Kuesioner terbuka (open questionaire), merupakan bentuk angket

yang pertanyaan atau pernyataannya memberi kebebasan pada

reponden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sasuai

dengan keinginan mereka

2) Kuesioner tertutup (closed questionaire), adalah angket yang

pertanyaan atau pernyataannya tidak memberi kebebasan pada

Page 5: BAB I

5

responden untuk menjawabnya sesuai pendapat atau keinginan

mereka.

3) Kuesioner semi terbuka (semi open questionaire), yaitu bentuk

angket yang pertanyaan atau pernyataannya berbentuk tertutup,

tetapi diikuti pertanyaan terbuka.

2. Dilihat berdasarkan sumber datanya :

1) Angket langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada

responden yang ingin diselidiki. Jawaban diperoleh dari sumber

pertama tanpa menggunakan perantara

2) Angket tidak langsung, yaitu apabila angket disampaikan kepada

orang lain yang dimintai pendapat tentang kondisi orang lain.

Jawaban tersebut diperoleh melalui perantara, sehingga

jawabannya tidak dari sumber pertama

3. Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan menjadi :

1) Angket berstruktur, yaitu angket yang bersifat tegas, konkret

dengan pertanyaan atau pernyataan yang terbatas dan

menghendaki jawaban yang tegas dan terbatas pula

2) Angket tidak berstruktur, dipergunakan apabila konselor

menginginkan uraian lengkap dari subjek tentang suatu hal,

dimana diminta uraian yang terbuka dan panjang lebar.

Disampaikan dengan mengajukan pertanyaan bebas.

C. Langkah-langkah dalam membuat kuesioner

Menurut Meredith D. Gall (2003) Langkah-langkah  yang dilakukan dalam

menyusun dan mengelola kuesioner penelitian

1. Menentukan Tujuan penelitian

Mendefinisikan permasalahan  penelitian dan tujuan khusus yang

akan dicapai atau hipotesis yang akan diuji dengan kuesioner merupakan

hal penting  untuk dipertimbangkan oleh seorang peneliti sebelum

Page 6: BAB I

6

mengembangkan kuesioner, agar memperoleh hasil sesuai dengan yang

diharapkan.

D.A. de Vaus menyarankan lima jenis pertanyaan yang bisa

digunakan untuk bertanya pada diri sendiri untuk tujuan ini. Beberapa hal

di bawah ini berkaitan dengan topik yang disebutkan di atas dalam hal

keterlibatan guru-guru dalam kemajuan peserta didik:

1) Kerangka berfikir apakah yang menarik bagi Anda?

2) Apakah lokasi geografis yang menarik bagi Anda?

3) Anda tertarik dalam studi deskriptif yang luas atau Anda ingin

menentukan dan membandingkan subkelompok yang berbeda?

4) aspek dari topik apa yang ingin anda pelajari?

5) Seberapa abstrak ketertarikan anda?

2. Menentukan kelompok sampel

Setelah tujuan atau hipotesis telah dinyatakan secara jelas, target

populasi dari mana sampel akan dipilih harus diidentifikasi. Jika peneliti

tidak tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang suatu situasi , maka

akan terjadi kesalahan pengiriman kuesioner pada kelompok yang tidak

memiliki informasi yang diminta. Contoh : seorang mahasiswa pasca

sarjana ingin mencari data tentang kebijakan keuangan sekolah,

kuesioner dikirim kepada kepala sekolah dari sekolah dasar sampai

sekolah menengah. Banyak kuesioner yang dikembalikan tidak lengkap.

Kuesioner ini gagal karena kepala sekolah yang menerima kuesioner

tersebut memiliki sedikit pengetahuan tentang topik ini, sehingga mereka

tidak mampu memberikan informasi yang diminta.

Arti-penting dari isi kuesioner kepada responden yaitu

mempengaruhi baik ketepatan dari informasi yang diterima dan tingkat

respon.

Page 7: BAB I

7

3. Merancang kuesioner

Beberapa kuesioner penelitian dilemparkan bersama-sama dalam

satu atau dua jam. Pengalaman mengembangkan beberapa kuesioner 

serampangan sebagai pendekatan penelitian telah menyebabkan penerima

kuesioner tersebut banyak bersikap negatif, kemudian memasukkan 

dalam kotak sampah dengan sedikit lebih cepat. Anda akan perlu untuk

mengatasi sikap negatif dengan konstruksi hati-hati dan administrasi dari

kuesioner Anda.

a. Panduan untuk Merancang Kuesioner

1) Menghindari kuesioner yang singkat.

2) Jangan menggunakan istilah teknis, istilah khusus, atau istilah

kompleks yang tidak dapat dipahami responden.

3) Hindari menggunakan kata-kata pertanyaan atau daftar pada

formulir Anda. Banyak orang yang bias terhadap istilah-istilah ini.

4) Membuat kuesioner yang menarik dengan teknik seperti

menggunakan tinta berwarna cerah atau kertas dan pencetakan

laser.

5) Mengatur item sehingga mudah dibaca dan lengkap.

6) Nomor pada halaman kuesioner dan item.

7) Masukkan nama dan alamat individu kepada siapa kuesioner harus

dikembalikan baik pada awal dan akhir dari kuesioner, bahkan jika

amplop ditujukan diri disertakan.

8) Kalimat yang singkat, instruksi yang jelas, dicetak dalam huruf

tebal dan huruf besar dan kecil (Kata-kata yang huruf kapital semua

sulit untuk dibaca.)

9) Mengatur kuesioner dalam urutan yang logis. Sebagai contoh,

Anda mungkin kelompok item dengan konten yang sama atau item

bersama-sama memiliki pilihan respon sama.

10) Ketika pindah ke topik baru, termasuk sebuah kalimat transisi

untuk membantu responden beralih melatih pemikiran mereka.

Page 8: BAB I

8

11) Mulailah dengan item yang menarik dan tidak terlalu memojokkan.

12) Kalimat yang sulit ditempatkan dibagian akhir kuesioner.

13) Jangan menaruh item penting di akhir kuesioner panjang.

14) Memberikan dasar pemikiran untuk item sehingga responden

memahami relevansi mereka untuk penelitian.

15) Sertakan contoh bagaimana merespon item yang mungkin

membingungkan atau sulit dipahami.

16) Hindari beberapa istilah seperti, kebanyakan, dan biasanya, yang

tidak memiliki makna yang tepat.

17) Setiap item dinyatakan sesingkat mungkin.

18) Menghindari setiap pernyataan item negatif karena memungkinkan

responden salah mengartikan. Kalimat negatif cenderung

diabaikan, dan responden mungkin memberikan jawaban yang

berlawanan dengan pendapat mereka yang sesungguhnya.

19) Hindari "makna ganda" item seperti itu memerlukan subjek untuk

merespon dua gagasan yang terpisah dengan jawaban tunggal.

Sebagai contoh: Meskipun serikat buruh yang diinginkan dalam

bidang lapangan, mereka tidak memiliki tempat dalam profesi

mengajar.

20) Ketika menggunakan pertanyaan umum bersamaan dengan

pertanyaan khusus yang terkait, maka pertanyaan umum diajukan

terlebih dahulu. Jika pertanyaan tertentu ditanyakan pertama,

cenderung untuk mempersempit fokus responden saat menjawab

pertanyaan umum yang berikut.

21) Hindari bias atau pertanyaan terkemuka. Jika diberikan petunjuk

pada responden untuk jenis jawaban yang lebih disukai, ada

kecenderungan untuk memberikan respon.

22) Menurut Hamid Darmadi (2011), untuk memperoleh item

kuesioner yang baik, peneliti hendaknya memperhatikan beberapa

persyaratan lain dalam membuat kuesioner

Page 9: BAB I

9

a. Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan

studi,  relevan pertanyaan dengan responden secara

perorangan.

b. Relevansi pertanyaan dengan studi: betul

c. Relevansi pertanyaan dengan responden: betul.

b. Bentuk Item

Menulis item untuk kuesioner mungkin tampak mudah, tetapi

sebenarnya suatu bentuk seni. Anda harus mampu menulis secara ringkas

dan jelas. Ini bukanlah hal yang mudah. Lebih penting lagi, diperlukan

pemahaman yang baik tentang responden sehingga kita dapat

menggunakan bahasa yang mereka mengerti, dan dapat memperoleh

semua informasi yang dibutuhkan tanpa membuang waktu, dan agar item

mendapatkan  respont secara  jujur.

Kesulitan utama dalam membangun item kuesioner adalah bahwa

istilah pendidikan sering memiliki makna ganda. Untuk itu dianjurkan

agar menyertakan definisi yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Sebuah item kuesioner dapat berupa bentuk tertutup, yang berarti

bahwa pertanyaan hanya memungkinkan respon yang pasti (mirip dengan

pertanyaan pilihan ganda), atau bentuk terbuka, yang berarti bahwa

responden dapat membuat respon mereka inginkan (mirip dengan

pertanyaan esai).dengan bentuk yang digunakan ditentukan oleh obyektif

dari sebuah pertanyaan.

Keuntungan dari merancang pertanyaan dalam bentuk tertutup

adalah membuat kuantifikasi dan analisis hasil lebih mudah. Untuk

menentukan beberapa kategori yang digunakan dalam pertanyaan

tertutup, dapat diberikan tes pertanyaan dalam bentuk terbuka dari

sejumlah kecil responden. Jawaban mereka dapat digunakan untuk

mengembangkan kategori untuk item bentuk tertutup. Jika Anda

mendapatkan respon yang tidak biasa, "yang lain" bisa menyediakan

pilihan yang lain.

Page 10: BAB I

10

c. Mengukur Sikap/ Perilaku

Kuesioner biasanya berisi item yang masing-masing dapat

memberi sedikit informasi yang berbeda. Akibatnya, setiap item adalah

suatu uji yang cukup untuk memuaskan ketika Anda sedang mencari

fakta spesifik, seperti jumlah tahun untuk pengalaman mengajar, jumlah

kemenangan dan kerugian selama masa melatih bagi seorang pelatih

sepak bola, atau proporsi siswa gagal aljabar menengah. Ketika

pertanyaan menilai sikap, bagaimanapun, pendekatan uji untuk satu item

dipertanyakan sehubungan dengan validitas dan reabilitas. Sebuah

kuesioner yang mengukur sikap umumnya harus dibangun sebagai skala

sikap dan harus menggunakan sejumlah besar item (biasanya minimal

10) untuk mendapatkan penilaian yang dapat diandalkan sikap individu.

Jika Anda ingin mengumpulkan informasi tentang sikap, Anda

harus terlebih dahulu melakukan pencarian literatur penelitian untuk

menentukan  skala yang cocok untuk tujuan Anda sudah telah dibangun.

Jika skala yang sesuai tidak tersedia, Anda akan perlu mengembangkan

satu Skala Likert, yang biasanya meminta tingkat perjanjian dengan sikap

item (misalnya, skala lima poin mulai dari "sangat tidak setuju") adalah

jenis umum dari skala sikap.

4. Menguji cobakan kuesioner

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah

lebih dahulu kepada sejumlah kecil responden. Ini gunanya untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dimaksud. Selain itu, ini

juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau

ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu, jika ternyata

dalam uji coba ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa

mengubah atau menyempurkannya.

Untuk memperoleh kuesioner dengan hasil yang mantap adalah

dengan ujicoba. Sampel yang diambil untuk keperluan ujicoba haruslah

sampel dari populasi di mana sampel penelitian akan diambil. Dalam

Page 11: BAB I

11

ujicoba, responden diberikan kesempatan untuk memberikan saran-saran

perbaikan bagi kuesioner yang diujicobakan itu. Situasi ujicoba

dilaksanakan harus sama dengan situasi kapan penelitian sesungguhnya

akan dilaksnakan.

5. Komunikasi  awal dengan sampel

Para peneliti menemukan bahwa menghubungi responden sebelum

mengirim kuesioner akan meningkatkan tingkat respon. Kontak awal 

yang dilakukan  peneliti mengidentifikasi diri, mendiskusikan tujuan

penelitian, dan meminta kerjasama. Kontak awal dapat dilakukan melalui

surat, kartu pos, atau panggilan telepon, tetapi beberapa bukti

menunjukkan bahwa kontak telepon adalah yang paling efektif. 

6. Surat Pengantar Kuesioner

Tujuan utama dalam melakukan survei dengan kuesioner adalah

untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi.  Surat pengantar

yang menyertai kuesioner sangat mempengaruhi tingkat pengembalian,

oleh karena itu harus dirancang dengan hati-hati

Dalam surat pengantar kuesioner harus memuat beberapa point

penting antara lain:

a. Maksud/tujuan penelitian

b. Pentingnya penelitian yang dilakukan

c. Batas waktu dan cara pengembalian

d. Kesiapan untuk menerima masukan

e. Penawaarn untuk memberikan informasi hasil penelitian

f. Ucapan terima kasih kepada responden

7. Tindak lanjut

Beberapa hari setelah batas waktu yang ditentukan dalam surat

pengantar, peneliti dapat menghubungi responden dengan mengirimkan

surat tindak lanjut disertai salinan kuesioner yang lain. Karena surat

Page 12: BAB I

12

pengantar yang pertama tidak berhasil untuk kelompok non responden.

Bila menggunakan pendekatan pribadi pada surat pertama, maka dapat

dicoba menggunakan pendekatan profesional pada surat tindak lanjut

pertama.

8. Menganalisis data kuesioner

Peneliti yang mempelajari penelitian kualitatif pembelajaran pada

lembaga pendidikan tinggi di Amerika mengikuti pendekatan khusus

untuk menganalisis data kuesioner.

Semua jawaban (pilihan) diberi kode dan dimasukkan ke dalam

program analisis ecstatic untuk data kualitatif. Prosedur ini memudahkan

penentuan prosentase, mean (rata-rata), range dan tabulasi silang. Semua

komentar dan jawaban tertutup dimasukkan seluruhnya ke dalam analisis

teks ethnograf yang memudahkan pengkodean dan pemilihan kata-kata

responden sehingga polanya dapat dipastikan.

Data kuantitatif dianalisa untuk menghasilkan frekuensi dan

prosentase dari pengecekan setiap kategori jawaban pada pertanyaan

tertutup tertentu.

Glesne dan web menyertakan beberapa komentar dari responden

dalam merespon pertanyaan. Dengan cara ini pembaca mendapatkan

gambaran  perspektif emic yaitu perspektif para responden terhadap

fenomena yang sedang dipelajari. Contohnya disertakan komentar dari

responden tentang pertanyaan terbuka mengenai ketertarikan mereka

terhadap pengajaran kursus metode riset kualitatif.

Data kuantitatif yang dikumpulkan melalui kuesioner dapat

dianalisa dengan metoda statistik  (menggunakan bantuan komputer

dengan software program SPSS for window s versi 10) untuk data

kuantitatif, sedang data kualitatif  menggunakan  tiga jalur analisis  yaitu

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan ( Miles dan

Huberman, 1992)

Page 13: BAB I

13

D. Contoh Kuesioner

a. Angket Terbuka

1. Bagaimana pendapat anda tentang peraturan sekolah yang berlaku

di sekolah anda (peraturan secara umum) ?

2. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan upacara bendera yang

mengharuskan anda berpakaian dengan atribut lengkap dan rapi ?

3. Apa harapan anda untuk kemajuan sekolah yang berhubungan

dengan ketertiban sekolah ?

4. Mengapa harus dibuat peraturan sekolah untuk menegakkan

kedisiplinan siswa?

5. Untuk siapa sebaiknya peraturan sekolah ditujukan ? Mengapa?

Jelaskan !

b. Angket Tertutup

1. Apakah anda datang ke sekolah tepat waktu ?

a. Selalu c. Kadang –kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah anda memakai atribut lengkap ketika mengikuti upacara

bendera?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Apakah anda pernah meninggalkan jam sekolah sebelum pelajaran

usai ?

a. Selalu c. Kadang – kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Apakah anda pernah terlibat tawuran antar sekolah ?

a. Selalu c. Kadang –kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Apakah anda berkelakuan baik walaupun di luar jam sekolah ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 14: BAB I

14

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. kuesioner menurut (Arikunto, 2006) Kuesioner adalah pernyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi  dari responden

dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui

2. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2008). Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3. Jenis/bentuk pertanyaan (item) dalam kuesioner

a. Kuesioner terbuka (open questionaire),

b. Kuesioner tertutup (closed questionaire),

c. Kuesioner semi terbuka (semi open questionaire),

4. Langkah-langkah dalam membuat kuesioner

a. Menentukan Tujuan penelitian

b. Menentukan kelompok sampel

c. Merancang kuesioner

d. Menguji cobakan kuesioner

e. Komunikasi  awal dengan sampel

f. Surat Pengantar Kuesioner

g. Tindak lanjut

h. Menganalisis data kuesioner

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah bahwa dalam membuat

kuesioner hendaknya kita dapat memilih bentuk atau jenis kuesioner yang

baik yang dapat mewakili sampel yang akan diteliti dengan baik sehingga

data yang di dapatkan bias lebih akurat

15

Page 15: BAB I

15

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azwar, Saiffudin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.