bab i

4
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap profesi mempunyai prinsip-prinsip moral atau asas-asas yang harus diterapkan. Profesi tersebut meliputi dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, perawat, wartawan, hakim, pengacara dan akuntan. Masing-masing profesi memerlukan norma yang mengatur segala aspek yang ada di dalamnya, yang biasanya dikenal sebagai kode etik. Kode etik profesi ini biasanya mengatur tentang hubungan antara profesional (orang yang menguasai suatu bidang profesi) dengan klien (pihak yang menggunakan jasa profesional). Etik dan hukum mempunyai tujuan yang sama namun memiliki pengertian yang berbeda. Etik dan hukum bertujuan mengatur tata tertib dan ketentraman di dalam kehidupan masyarakat. Etika berasal dari Yunani “ethos”, yang berarti “yang baik, yang layak” (Hanafiah dan Amir, 1999). Etika berkaitan erat dengan falsafah dan moral. Etik merupakan apa yang dianggap baik atau yang dianggap buruk di dalam kurun waktu tertentu dan dalam masyarakat tertentu, sehingga etik bersifat tidak tetap. Pada dasarnya etika merupakan aturan tidak tertulis. Namun, jika sudah dipakai sebagai profesi etika harus tertulis. Etika ini juga dikatakan sebagai hasil konkretisasi moral yang ditujukan kepada profesi

Upload: suci-nourmaliza

Post on 19-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bab 1 laporan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap profesi mempunyai prinsip-prinsip moral atau asas-asas yang harus

diterapkan. Profesi tersebut meliputi dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana

kesehatan masyarakat, perawat, wartawan, hakim, pengacara dan akuntan.

Masing-masing profesi memerlukan norma yang mengatur segala aspek yang ada

di dalamnya, yang biasanya dikenal sebagai kode etik. Kode etik profesi ini

biasanya mengatur tentang hubungan antara profesional (orang yang menguasai

suatu bidang profesi) dengan klien (pihak yang menggunakan jasa profesional).

Etik dan hukum mempunyai tujuan yang sama namun memiliki pengertian yang

berbeda. Etik dan hukum bertujuan mengatur tata tertib dan ketentraman di dalam

kehidupan masyarakat. Etika berasal dari Yunani “ethos”, yang berarti “yang

baik, yang layak” (Hanafiah dan Amir, 1999). Etika berkaitan erat dengan falsafah

dan moral. Etik merupakan apa yang dianggap baik atau yang dianggap buruk di

dalam kurun waktu tertentu dan dalam masyarakat tertentu, sehingga etik bersifat

tidak tetap. Pada dasarnya etika merupakan aturan tidak tertulis. Namun, jika

sudah dipakai sebagai profesi etika harus tertulis. Etika ini juga dikatakan sebagai

hasil konkretisasi moral yang ditujukan kepada profesi tertentu. Oleh karena itu,

suatu etika profesi haruslah berbentuk normatif. Di samping itu, badan atau

majelis yang berwenang untuk memeriksa masalah-masalah etika tidak

berwenang untuk menjatuhkan hukuman. Badan ini hanya bertugas untuk

memberi teguran serta memberi rekomendasi kepada badan profesinya (Guwandi,

2008).

Pada dasarnya tugas profesional adalah melayani klien dengan baik

menggunakan keahlian yang dimilikinya. Tetapi ada kalanya etika profesi tersebut

dilanggar. Hal tersebut biasanya dilakukan oleh para tenaga medis yang kurang

baik dalam memberikan jasa pelayanannya kepada pasien. Melihat situasi dan

kondisi tersebut, maka etika sekarang ini perlu untuk dipertahankan. Tanpa etika

dan tanpa didukung oleh hukum, maka masyarakat atau seseorang dengan profesi

tertentu dapat secara sengaja menyalahgunakan ilmunya untuk mencelakai orang

Page 2: BAB I

2

lain yang dapat menjadikan pelanggaran etik (Guwandi, 2008). Di dalam

pelanggaran etik kedokteran khususnya, tidak selalu berarti pelanggaran hukum.

Begitu pula ssebaliknya pelanggaran hukum tidak selalu pelanggaran etika.

Pelanggaran etik kedokteran diatur melalui MKEK-IDI dan diteruskan ke P3EK-

DEPKES (Hanafiah dan Amir, 1999).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sebagai

berikut.

1. Apakah jenis pelanggaran yang terdapat pada kasus tersebut?

2. Apakah pedoman yang dapat dikaitkan dengan kasus tersebut?

3. Apa saja organisasi yang berwenang dalam menyelesaikan masalah ini?

4. Bagaimana jalur penyelesaian yang dapat ditempuh pada kasus ini?

5. Apakah sanksi yang akan diterima oleh dokter gigi tersebut?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut.

1. Mahasiswa mengetahui jenis pelanggaran yang terdapat pada kasus

tersebut.

2. Mahasiswa mengetahui pedoman yang berkaitan dengan kasus tersebut.

3. Mahasiswa mengetahui organisasi yang berwenang dalam menyelesaikan

masalah ini.

4. Mahasiswa mengetahui jalur penyelesaian yang dapat ditempuh pada

kasus ini.

5. Mahasiswa mengetahui sanksi yang akan diterima oleh dokter gigi

tersebut.

D. Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh dari laporan ini adalah sebagai berikut.

1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis pelanggaran yang terdapat pada kasus

tersebut.

Page 3: BAB I

3

2. Mahasiswa dapat memahami pedoman yang berkaitan dengan kasus

tersebut.

3. Mahasiswa dapat mengetahui organisasi yang berwenang dalam

menyelesaikan masalah ini.

4. Mahasiswa dapat memahami jalur penyelesaian yang dapat ditempuh pada

kasus ini.

5. Mahasiswa dapat memahami sanksi yang akan diterima oleh dokter gigi

tersebut.