bab-i

11
MODUL Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dosen Pengampu : Siti Rokhmah, S.Kom SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SINAR NUSANTARA SURAKARTA 2012

Upload: yedija-samgar-pebriyanto

Post on 17-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

  • MODUL

    Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

    Dosen Pengampu :

    Siti Rokhmah, S.Kom

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    SINAR NUSANTARA

    SURAKARTA

    2012

  • 2

    BAB I

    PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

    1. Definisi Sistem

    Difinisi sistem menurut Ludwig Von Bartalanfy.

    Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara

    unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

    Difinisi sistem menurut Anatol Raporot.

    Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

    Difinisi sistem menurut L. Ackof.

    Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian

    dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

    Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang

    menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

    Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai

    berikut ini :

    Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling

    berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

    menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jerry Fitz gerald, Fundamentals of system

    analys, 1981)

    Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

    mendefinisikan system sebagai berikut ini :

    Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

    tujuan tertentu

    Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda

    adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-

    elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang

    lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat

    terdiri dari beberapa subsistem atau system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi

    dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan,

  • 3

    subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi

    biaya dan lain sebagainya.

    Apa itu Subsistem?

    Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik

    ataupun abstrak.

    Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem

    berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang

    terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system

    rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.

    Apa itu Supersistem?

    Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika suatu system

    adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah

    supersistem.

    Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari

    elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian

    berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

    2. Karakteristik Sistem

    Karakteristik system dapatlah digambarkan sebagai berikut :

  • 4

    Komponen Sistem (Components)

    Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya

    saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau

    elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system.

    Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen

    atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk

    menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan.

    Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan /

    berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus

    atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system

    tersebut tidak tercapai.

    Batas Sistem (Boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainnya atau

    dengan lingkungan luarnya.

    Atau menuruta Azhar Susanto Batas Sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan

    antara system dan lingkungannya. Batas system ini bagi setiap orang sangat relative dan

    tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang

    yang melihat system tersebut. Batas system ini memungkinkan suatu system dipandang

    sebagai satu kesatuan. Batas suatu system nenunjukan ruang lingkup (scope) dari system

    tersebut.

    Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang

    mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan

    dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Lingkungan luar yang

    menguntungkan merupakan energi dari system dan dengan demikian harus tetap dijaga

    dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,

    kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari system.

    Penghubung (Interface) Sistem

    Penghubung system merupakan media penghubung anatara satu subsistem dengan

    subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

    mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan

    menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

  • 5

    penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya

    membentuk satu kesatuan.

    Masukan (Input) Sistem

    Masukan system adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan dapat berupa

    masukan perawatan maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintanance

    input adalah energi yang dimasukan supaya system tersebut dapat beroperasi. Signal

    input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam

    system computer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk

    mengoperasikan komputernya dan data adalah siganal input untuk diolah menjadi

    informasi.

    Keluaran (Output) Sistem

    Keluaran system adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikan menjadi keluaran

    yang berguna dan sisi pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

    yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system computer, panas yang

    dihaislkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,

    sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    Pengolah (Process) Sistem

    Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan

    menjadi keluaran. Suatu system produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku

    dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan

    mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-lpaoran lain

    yang dibutuhkan oleh manajemen.

    Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

    Tujuan Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu system.

    Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu system tidak mempunyai

    sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat

    menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan

    system. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

  • 6

    3. Klasifikasi Sistem

    Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

    1. Sistem diklasifikan sebagai hasil system abstrak (abstrak system) dan system

    fisik (Physical System)

    Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

    tampak secara fisik. Misalnya system teologia, yaitu system yang berupa

    pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik

    merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya system computer, system

    akuntansi, system produksi dan lain sebagainya.

    2. Sistem diklasifikan sebagai system alamiah (natural system) dan system

    buatan manusia (human made system)

    Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

    manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah

    system yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan

    interaksi anatara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system

    atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi

    merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan

    computer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem diklasifikan sebagai system tertentu (deterministic System) dan

    system tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

    Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

    keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari

    system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-

    program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa

    depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

    4. Sistem diklasifikan sebagai system tertutup (closed system) dan system

    terbuka(open system)

    Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

    dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut

    campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis system tertutup ini ada, tetapi

  • 7

    kenyataanya tidak ada system yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah

    relatively closed (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem

    terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

    luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

    lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan

    terpengaruh oleh lingkungan luanya, maka suatu system harus mempunyai suatu

    system pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian

    rupa, sehingga secara relative tertutup karena system tertutup akan bekerja secara

    otomatis dna terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

    Klasifikasi system terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut :

    4. Konsep Dasar informasi

    Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, suatu sistem yang

    kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir, Robbert

    N anthoni dan John dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan

    keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan

    menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

    Input Output Transformasi

    Sistem Terbuka

    Sistem Tertutup

    Tujuan

    Mekanisme

    Pengendalian

    Input Output Transformasi

  • 8

    Informasi dapat didifiinisika sebagai berikut

    Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

    bagi yang telah menerimanya

    1. Siklus Informasi

    Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data

    sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang

    menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data

    menjadi informasi.

    Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu

    diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model

    membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai

    landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang

    akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada

    proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus

    informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17).

    Gambar Siklus Informasi

    2. Kualitas Informasi

    Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu

    informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan

    (relevance).

    Akurat

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

    Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus

    akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan

  • 9

    banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi

    tersebut.

    Tepat Pada Waktunya

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah

    usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan

    didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat

    berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan

    harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi

    mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

    Relevan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk

    tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai

    sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang

    relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

    Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan

    informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.

    3. Nilai Informasi

    nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi

    dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

    mendapatkannya. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak

    sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk

    memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya

    dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

    4. Konsep Dasar Sistem Informasi

    Informasi dapatdiperoleh dari sistem informasi(information system) atau disebut

    dengan processing system

    Difinisi sistem informasi menurut Robert A Leitch dan K.Roscoe Davis adalah suatu

    sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

    transaksi harian,mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

    suatu organisasi dan menyesiakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

    diperlukan.

    5. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan

    (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen

    output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen

    basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu

    dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

    a. Komponen Input

  • 10

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk

    metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat

    berupa dokumendokumen dasar.

    b. Komponen Model

    Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang

    akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

    yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    c. Komponen Output

    Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

    berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

    d. Komponen Teknologi

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, Teknologi digunakan

    untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

    neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem

    secara keseluruhan.

    e. Komponen Hardware

    Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem

    informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih

    mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan

    mempermudah kerja dari sistem informasi.

    f. Komponen Software

    Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan

    memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu

    informasi.

    g. Komponen basis data

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

    berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan

    menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan

    dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di

    dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang

    dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk

    efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi

    menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database

    Management System).

    h. Komponen Kontrol

    temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu

    sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian

    perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat

  • 11

    merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan

    dapat langsung cepat diatasi.

    Daftar Pustaka

    1. Jogiyanto HM, Analysis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET, Yogyakarta,

    1998

    2. Teori D. Mahyusir, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data, PT. Alex Media

    Komputindo, 1989.

    3. D. Suryadi HS, Bunawan, Peng. Perancangan Sistem Informasi, Gunadarma, 1996