bab i

2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegawatdaruratan rongga mulut merupakan suatu kondisi yang memerlukan perawatan segera. Selain pembengkakan pada wajah dan kesulitan bernafas yang diakibatkan, hal-hal lain yang termasuk keadaan gawat darurat gigi adalah rasa sangat sakit pada mulut atau rahang, perdarahan yang terus menerus. 1 Kadang masyarakat menganggap masalah di rongga mulut tidak terlalu penting. Jangankan rasa sedikit ngilu di gigi, rasa sakit berdenyutpun kalau dirasa tidak terlalu mengganggu, sebisa mungkin diatasi sendiri tanpa pertolongan tenaga medis. Perlu diketahui mengapa masyarakat lebih takut menghadapi dokter gigi daripada menghadapi resiko yang akan dialami akibat kondisi gawat darurat rongga mulut. Hal ini dikarenakan masyarakat masih belum memahami akan pentingnya kebersihan, perawatan dan menjaga gigi untuk tetap baik, sebaliknya dampak dari kerusakan gigi juga masih belum dipahami, ini lah yang membuat masyarakat kurang peduli akan penyakit gigi yang dialami. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Committee for the Prevention of Systematic Complications During Dental Treatment of The Japanesse Dental Society antara tahun 1980-1984 di Jepang menunjukkan sekitar 19-44% dokter gigi 1

Upload: fahmi-iskandar-aminullah

Post on 16-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKegawatdaruratan rongga mulut merupakan suatu kondisi yang memerlukan perawatan segera. Selain pembengkakan pada wajah dan kesulitan bernafas yang diakibatkan, hal-hal lain yang termasuk keadaan gawat darurat gigi adalah rasa sangat sakit pada mulut atau rahang, perdarahan yang terus menerus.1 Kadang masyarakat menganggap masalah di rongga mulut tidak terlalu penting. Jangankan rasa sedikit ngilu di gigi, rasa sakit berdenyutpun kalau dirasa tidak terlalu mengganggu, sebisa mungkin diatasi sendiri tanpa pertolongan tenaga medis. Perlu diketahui mengapa masyarakat lebih takut menghadapi dokter gigi daripada menghadapi resiko yang akan dialami akibat kondisi gawat darurat rongga mulut. Hal ini dikarenakan masyarakat masih belum memahami akan pentingnya kebersihan, perawatan dan menjaga gigi untuk tetap baik, sebaliknya dampak dari kerusakan gigi juga masih belum dipahami, ini lah yang membuat masyarakat kurang peduli akan penyakit gigi yang dialami. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Committee for the Prevention of Systematic Complications During Dental Treatment of The Japanesse Dental Society antara tahun 1980-1984 di Jepang menunjukkan sekitar 19-44% dokter gigi mendapatkan kasus kegawatdaruratan setiap tahun. Sekitar 90% merupakan kasus ringan namun sekitar 8% merupakan kasus yang cukup berat (Haas, 2006).2 Kasus kegawatdaruratan paling sering didapatkan adalah saat dan setelah dilakukan anestesi lokal, dimana lebih dari 60% adalah kasus sinkop dan 7% disertai hiperventilasi (Melamed, 2003).3Oleh karena itu penanganan kegawatdaruratan rongga mulut sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh dokter muda agar tidak kaget dan tetap tenang bila menemukan kasus kegawatdaruratan rongga mulut serta dapat membantu menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penanganan dan dampak dari tindakan tersebut. Karena alasan itulah saya membuat referat ini dengan judul Penanganan Kegawatdaruratan Rongga Mulut

1.2 TujuanTujuan penulisan referat ini ialah untuk mengetahui dan memahami penyebab dan penanganan kegawatdaruratan rongga mulut dengan cepat dan tepat

1.3 ManfaatHasil dari referat ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran tentang penanganan kegawatdaruratan rongga mulut.

1