bab i

Download BAB I

If you can't read please download the document

Upload: adhitprasetyo

Post on 16-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ischialgia

TRANSCRIPT

BAB I

2

BAB IPENDAHULUANMemasuki milenium ke tiga abad 21, Indonesia dihadapkan berbagai tuntutan perubahan dan tantangan strategis yang mendasar baik eksternal maupun internal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pembangunan nasional, termasuk pembangunan dalam bidang kesehatan. Perubahan yang sangat kental yang dapat kita rasakan adalah proses transisi menuju ke arah terbentuknya masyarakat madani yang lebih demokratis, menjunjung tinggi hak-hak azazi manusia. Penerapan nilai-nilai universal yang diakui masyarakat global (era globalisasi) merupakan salah satu prasyarat untuk dapat bersaing dalam masyarakat dunia yang semakin hari terasa tanpa ada sekat. Untuk mencapai dan menetapkan ukuran tentang semua upaya kesehatan agar dapat diukur secara baik, maka melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003 telah ditetapkan indikator keberhasilan Indonesia Sehat 2010 untuk semua jenis pelayanan kesehatan termasuk tentang indikator sumber daya kesehatan yang merupakan kelompok indikator proses dan masukan untuk mencapai atau melaksanakan pelayanan kesehatan dalam mencapai Indonesia Sehat 2010 (Judiono, 2006). Latar Belakang Masalah1

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai dikalangan masyarakat, yang salah satu penyebabnya adalah aktivitas sehari-hari. Nyeri punggung bawah dikategorikan ke dalam berbagai jenis, diantaranya pergeseran diskus, encok pada pinggang, arthritis pada punggung, dan rakhitis (Mc Kenzie, 1981). Nyeri pinggang bawah lebih sering terjadi pada pekerja yang sehari-harinya melakukan kegiatan mengangkat, memindahkan, mendorong, atau menarik benda berat. Berputarnya tulang belakang disaat tubuh sedang membungkuk merupakan faktor penyebab yang rentan. Sekitar 22% keluhan terjadi ketika mengangkat beban, 19% ketika berolahraga, dan sekitar 25% terjadi berangsur-angsur tanpa diketahui penyebabnya (Nuartha, 1989).Nyeri pinggang bawah merupakan salah satu keluhan yang dapat menurunkan produktivitas manusia. Sekitar 50-80% penduduk di negara industri pernah mengalami nyeri pinggang bawah. Prosentasenya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Nyeri pinggang bawah menghilangkan banyak jam kerja dan membutuhkan banyak biaya untuk penyembuhannya. Data hasil penelitian tahun 1975-1978 menyatakan bahwa 51% laki-laki dan 57% wanita mengeluh NPB, 50% tidak bugar untuk bekerja selama beberapa waktu dan 8% harus alih pekerjaan. NPB aspesifik terdiri atas sindroma sakroiliaka, sindroma faset, sindroma gluteus maximus (1,87%), sindroma gluteus medius (1,54%), sindroma quadratus lumborum (1,37%), sindroma piriformis (0,33%),dan sindrom fascia latae (0,07%) (Haanen et al, 1986, dikutip oleh Suharto, 2005).Banyak orang mengira bahwa nyeri punggung bawah hanya disebabkan oleh ketegangan otot. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah nyeri punggung bawah banyak disebabkan oleh kerusakan pada diskus di antara vertebra serta jaringan lunak disekelilingnya (Mc Kenzie, 1981).Perubahan anatomi progresif yang terjadi secara alamiah pada daerah lumbosakral dalam waktu yang lama dapat menimbulkan masalah pada punggung bawah. Saat menginjak usia 50 tahun, lebih dari 95% manusia akan mengalami perubahan pada lumbosakral seperti penyempitan ruang diskus, pengerasan diskus, ataupun marginal sklerosis yang identik dengan spondilosis (Borenstein dan Wiesel, 1989). Pada usia lanjut sering ditemukan gambaran spondilosis meskipun tidak ada keluhan nyeri punggung bawah (Harsono, 1996).Ischialgia merupakan salah satu manifestasi dari nyeri punggung bawah yang terjadi akibat adanya penjepitan n. ischidicus. Ischialgia atau sciatica adalah nyeri yang menjalar ( hypoesthesia-paraesthesia atau disasthesia ) ke tungkai sepanjang perjalanan akar saraf ischiadikus (Cailliet, 1981).Short wave diathermy (SWD) diberikan karena efek panas yang dihasilkan akan diserap oleh jaringan lunak sehingga terjadi kenaikan suhu pada jaringan di sekitarnya yang menyebabkan jaringan tersebut akan meregang dan kebutuhan nutrisi jaringan meningkat, kemudian terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi lancar sehingga zat-zat P (histamin, prostaglandin, bradikinin) sebagai stimulus nyeri terbawa aliran darah dan nyeri berkurang dengan demikian spasme otot dapat menurun (Michlovitz,1990).William Flexion Exercise diberikan untuk mengulur otot-otot ekstensor punggung dan fleksor hip diharapkan ketegangan otot dapat berkurang dan nyeri berkurang (Basmajian, 1990). Dengan pengurangan nyeri dan ditambah dengan latihan-latihan tertentu diharapkan kemampuan fungsional pasien akan meningkat pula.Rumusan MasalahPada kondisi ischialgia akibat spondilosis, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu (1) apakah SWD dan William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri dan spasme otot pada daerah paravertebral lumbal pada ischialgia akibat spondilosis? (2) apakah kemampuan fungsional pasien akan meningkat setelah mendapatkan program fisioterapi berupa SWD dan William Flexion Exercise?

Tujuan PenulisanTujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah (1) untuk mengetahui manfaat SWD dan William Flexion Exercise dalam mengurangi nyeri dan spasme otot paravertebral lumbal pada ischialgia akibat spondilosis, (2) untuk mengetahui kemampuan fungsional pasien akan meningkat setelah mendapatkan program fisioterapi berupa SWD dan William Flexion Exercise.