bab i

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban–beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain – lain. Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: - Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke bawah. - Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tanah antara lain,

Upload: chandra-ramadhan

Post on 16-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kjsg;ojf;sjdgs;

TRANSCRIPT

3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangSetiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, bebanbeban yang bekerja, gaya gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain lain. Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:- Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke bawah. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organic maupun anorganik. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.Macam-Macam Kemungkinan Pondasi1. Keadaan Tanah yang Kering (tidak dapat diperngaruhi air hujan dan sebagainya dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali, gunung). Jika daya dukung bagus pake pondasi lajur atau umpak. Kalau tidak, bias pake plat beton.2. Keadaan Tanah yang Basah (mungkin terjadi longsor akibat terkena air hujan atau air di bawah permukaan) biasanya digunakan dinding bendungan. Paku bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah permukaan air tanah permukaan terendah karena bahaya pembusukan.3. Pondasi di Dalam Air pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada pondasi pada tanah basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan pondasi paku bumi kayu atau beton bertulang. Kemudian juga dengan menimbun batu kali selebar mungkin dengan ketinggian di atas permukaan air.Sebelum memulai pengerjaan pondasi, terlebih dahulu harus memenuhi syarat-syarat secara : a. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban - beban diatasnya.b. Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk.Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation), tergantung dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (DB) dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh dari permukaan tanah atau memenuhi syarat kedalamannya lebih besar dengan lebar pondasi (D>B). Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dapat diketahui tentang macam-macam pondasi, namun pada pembuatan makalah ini, penulis hanya memfokuskan pembahasan seputar Pondasi Dangkal.1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan diadakanya penulisan mengenai macammacam pondasi dangkal ini adalah untuk mengetahui serta memahami dasar serta gambaran bagaimana bentuk dan model-model dari Pondasi dangkal, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan terhadap perencanaan dan pelaksanaan

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam pembahasan makalah mengenai macam-macm Pondasi dangkal ini adalah sebatas gambarn umum dan pengertian dari beberapa macam-macam pondasi dangkal serta pemahaman dasar dari factor apa saja yang harus dipertimbangkan terhadap perencanaan dan pelaksanaan saat membangun pondasi dangkal.