bab i

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kondisi ideal suatu sekolah sesuai Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar tersebut adalah : a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 1

Upload: jalaludin-el-kholifah

Post on 15-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Kondisi ideal suatu sekolah sesuai Standar Nasional

Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari

delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan,

standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian

masing-masing standar tersebut adalah :

a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang

kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi

mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 1

Page 2: BAB I

b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu

satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi

lulusan.

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria

pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental,

serta pendidikan dalam jabatan.

e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang

ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,

yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pendidikan.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 2

Page 3: BAB I

g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan

yang berlaku selama satu tahun.

h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Adapun kondisi ideal atau yang diharapkan adalah MAN

Binong yang dapat memenuhi standar nasional pendidikan

antara lain :

1. Standar Isi

Madrasah ideal yang diharapkan di masa depan adalah

madrasah yang memenuhi standar isi mencakup lingkup

materi dan tingkat kompetensi meliputi kerangka dasar dan

struktur kurikulum, beban belajar dan kalender pendidikan.

Madrasah masa depan hendaknya selalu menjadikan

kerangka dasar serta struktur kurikulum sebagai pedoman

dalam penyusunan silabusnya. Pada dasarnya madrasah

sebagai lembaga pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

menengah harus memenuhi standar isi kurikulum dan

kelompok materi pelajaran agama dan akhlak mulia,

kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan

teknologi, estetika, pelajaran jasmani, olahraga dan

kesehatan.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 3

Page 4: BAB I

Setiap kelompok mata pelajaran pada madrasah hendaknya

dilaksanakan secara holistik, terpadu dan terintegrasi

sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mata

pelajaran mempengaruhi pemahaman atau penghayatan

peserta didik, sehingga semua kelompok mata pelajaran

tersebut juga sama pentingnya dalam menentukan

kelulusan peserta didik.

Madrasah masa depan menggunakan jam pembelajaran

setiap minggu, setiap semester dengan sistem tatap muka,

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing

menambahkan beban belajar untuk kelompok mata

pelajaran tertentu sesuai dengan kebutuhan dan ciri khas

madrasah tersebut. Ketentuan mengenai beban mengajar

jam pembelajaran, waktu efektif tatap muka, pada

prosentase beban belajar setiap kelompok mata pelajaran

ditetapkan dan dilaksanakan secara konsisten.

Kurikulum tingkat dasar dan menengah hendaknya selalu

berpedoman dan memenuhi standar mandiri, sesuai dan

memenuhi potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya

masyarakat setempat dan peserta didik. Madrasah dan

komite madrasah mengembangkan kurikulum tingkat

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 4

Page 5: BAB I

madrasah dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar

kurkulum dan standar kompetensi lulusan Madrasah Aliyah

Madrasah masa depan yang diharapkan hendaknya

berpedoman dan menggunakan kalender pendidikan dalam

penentuan permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif, hari libur dengan tepat.

Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I yang meliputi

Komponen KTSP (Tujuan tingkat satuan pendidikan, Struktur

dan Muatan Kurikulum, serta Kalender Pendidikan), dan

dokumen II – yang meliputi silabus seluruh mata pelajaran

termasuk muatan lokal untuk semua tingkat kelas. Silabus

adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Mengacu pada substansi silabus dimaksud, maka dalam

pengembangannya harus melalui proses pengkajian/analisis

seluruh substansi dokumen Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) SMA, mulai dari substansi Tujuan,

Ruang Lingkup, SK dan KD mata pelajaran (Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006)

2. Standar Proses

Madrasah yang ideal hendaknya mampu memenuhi

beberapa hal terkait dengan proses pembelajaran sebagai

berikut:

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 5

Page 6: BAB I

Menyelenggarakan proses pembelajaran secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik;

Dalam proses pembelajaran, madrasah tidak hanya

berfungsi mengalihkan pengetahuan (transfer of

knowledge), tetapi juga memberikan keteladanan;

Menyusun perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran

untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif

dan efisien;

Memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian

hasil belajar dengan tepat;

Memiliki rasio yang tepat antara peserta didik dengan

pendidik, antara buku teks dengan peserta didik, dan

jumlah peserta didik dalam setiap kelasnya;

Madrasah melakukan pengawasan proses pembelajaran

meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 6

Page 7: BAB I

sesuai standar dan pengambilan langkah tindak lanjut

yang diperlukan.

Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah yang ditetapkan berdasarkan Permendiknas

Nomor 41 Tahun 2007 merupakan salah satu acuan utama

bagi satuan Pendidikan dalam keseluruhan proses

penyelenggaraan pembelajaran, mulai dari perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses

pembelajaran. Pemberlakuan standar proses pada satuan

pendidikan diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan

dalam mencapai standar kompetensi lulusan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan. Oleh

karena itu, proses pembelajaran di setiap SMA harus

menerapkan prinsip pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat

masing-masing. Selain itu, proses pembelajaran harus

dilaksanakan secara fleksibel dengan memanfaatkan

seluruh sumber daya yang tersedia baik di dalam maupun di

luar sekolah. Dari penjelasan tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa standar proses memiliki peran yang

sangat penting dalam keseluruhan proses pencapaian

standar nasional pendidikan lainnya.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 7

Page 8: BAB I

3. Standar Kompetensi Lulusan

Madrasah masa depan yang diharapkan agar menjadikan

standar kompetensi lulusan sebagai kriteria dasar penilaian

dalam penentuan kelulusan peserta didik pada setiap mata

pelajaran, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Menjadikan standar kompetensi lulusan untuk

meletakkan dasar kecerdasan, pegetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Berkaitan dengan kondisi dimaksud, hal yang sangat

mendasar yang perlu dipahami oleh seluruh warga sekolah

dan para pembina/pemangku kebijakan bahwa SKL yang

terdiri dari SKL satuan pendidikan, SKL Kelompok mata

pelajaran, dan SKL mata pelajaran, sangat penting untuk

dipahami substansinya, karena substansi SKL satuan

pendidikan merupakan dasar bagi sekolah dalam

menjabarkan visi, misi dan tujuan pendidikan dalam

dokumen KTSP, sedangkan SKL kelompok mata pelajaran

dan SKL mata pelajaran yang dijabarkan dalam standar

kompetensi dan kompetensi dasar (pada SI), berfungsi

untuk memberikan arah bagi sekolah dalam melaksanakan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 8

Page 9: BAB I

pembelajaran yang efektif agar mampu mengahasilkan

lulusan yang kompeten sesuai dengan tuntutan SKL.

4. Standar Pendidk dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan pada madrasah di masa

depan agar memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasioal. Memiliki tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan

ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi tenaga

pendidik dan kependidikan sebagai agen pembelajaran pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi

kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial

5. Standar Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan

mempunyai fungsi dan peran dalam pencapaian kegiatan

pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendidikan. Agar

pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan berdaya

guna (efektivitas dan effisiensi), diperlukan suatu analisis

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 9

Page 10: BAB I

kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan

pemenuhannya.

Madrasah masa depan diharapkan memiliki sarana yang

meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,

buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Memiliki

prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan

madrasah, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,

ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,

tempat olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat

rekreasi, dan tempat lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan sesuai

standar  nasional pendidikan.

6. Standar Pengelolaan

Salah satu analisis SNP yang harus dilakukan adalah analisis

standar pengelolaan pendidikan sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19

Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

Analisis standar pengelolaan mencakup analisis

perencanaan program, analisis pelaksanaan rencana kerja,

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 10

Page 11: BAB I

analisis pengawasan dan evaluasi, analisis kepemimpinan

sekolah, dan analisis sistem informasi manajemen.

7. Standar Pembiayaan

Madrasah di masa depan diharapkan dapat mengelola

pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi,

biaya operasional dan biaya personal dengan baik dan

benar. Biaya investasi madrasah meliputi biaya penyediaan

sarana dan prasarana, pengembangan SDM dan modal kerja

tetap. Biaya operasional meliputi biaya pendidikan yang

harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti

proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan

8. Standar Penilaian

Kondisi ideal yang diharapkan agar mengadakan penilaian

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

oleh pendidik, madrasah dan pemerintah. Penilaian hasil

belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan

untuk memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil

dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan semester, dan ulangan kenaikan kelas, untuk

mengevaluasi dan menilai pencapaian kompetensi peserta

didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan

meperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh madrasah bertujuan mengukur

pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 11

Page 12: BAB I

pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan. Penilaian akhir untuk

menentukan kelulusan peserta didik dari madrasah

mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh

pendidik.

Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan acuan dasar

dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil

pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Permendiknas

No. 20 Tahun 2007. Pemberlakuan standar penilaian di SMA

diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan dalam

mencapai standar kompetensi lulusan SMA dan pada

akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan.

2. Kondisi Riil Madrasah

MAN Binong terletak di Kabupaten Subang, tepatnya di

Cicadas kecamatan Binong. Kabupaten Subang sebagai salah

satu kabupaten di kawasan utara Provinsi Jawa Barat meliputi

wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 % dari luas Provinsi Jawa

Barat. Wilayah ini terletak di antara 107º 31' sampai dengan

107º 54' Bujur Timur dan 6º 11' sampai dengan 6º 49' Lintang

Selatan.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 12

Page 13: BAB I

Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253

desa dan kelurahan yang tergabung dalam 22 kecamatan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3

Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah

kecamatan bertambah menjadi 30 kecamatan.

Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Subang adalah

di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung

Barat, di sebelah barat dengan Kabupaten Purwakarta dan

Karawang, di sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan

Indramayu dan Laut Jawa yang menjadi batas di sebelah utara.

Berdasarkan topografinya, Binong adalah daerah dataran rendah

dengan ketinggian 10 – 25 dpl yang meliputi, yaitu Mulyasari,

Binong, Kediri, Karangwangi, Citrajaya, Cicadas, Kihiyang,

Karangsari dan Nanggerang.

Adapun dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk

kecamatan Binong terdiri dari 24,52 % usia anak-anak (0-14

tahun), 7,58 % usia remaja (15-19 tahun), 29,31 % usia muda

(20-39 tahun) dan 38,59 % usia tua dan lansia.

Dalam bidang pendidikan kecamatan Binong terbilang cukup

maju. Untuk tingkat SLTA saja, disamping MAN Binong terdapat

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 13

Page 14: BAB I

SMA Asthahanas (SMA Unggulan), SMK Negeri dan Swasta dan

MA Al-Ma’arif. Namun dilihat dari mutu pendidikan umumnya

masih rendah. Rendahnya ini berkaitan erat dengan mata

pencaharian penduduk yang sebagian besar adalah petani.

Sedangkan mengenai gambaran tentang MAN Binong adalah:

a. Sarana dan Prasarana Madrasah

(1) Tanah dan Halaman

Status tanah madrasah sudah sertifikat hak milik

yang diperoleh dari wakaf H Sonjaya (Alm) seluas

10.000 m2, pada tahun 2006 mendapat belanja

modal seluas 743 M2, luas lahan seluruhnya 10.743

m2. Tanah tersebut baru digunakan untuk pra

sarana pendidikan seluas 1.019 m2, sisanya masih

berupa tanah sawah.

(2) Gedung

Bangunan madrasah pada umumnya dalam kondisi

baik dan jumlah ruang kelas memadai untuk kegiatan

belajar mengajar dengan luas bangunan seluruhnya

1.019 m2

Keadaan gedung dan sarana lainnya :

N

oUraian

Jumla

hKondisi

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang TU 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Ruang Kelas 6 Baik

5 Ruang Lab. IPA 1 Baik

6 Ruang Lab. Bahasa 1 Baik

7 Ruang Perpustakaan 1 Baik

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 14

Page 15: BAB I

N

oUraian

Jumla

hKondisi

8 Ruang Lab. Komputer 1 Baik

9 Ruang OSIS 1 Baik

10Ruang PMR dan

Pramuka1 Baik

11 Koperasi Siswa 1 Baik

12 Musholla 1 Baik

13 Aula 1 Baik

14 Lapangan upacara 1 Baik

15 Area Parkir 2 Baik

16 Lapangan Bola Voli 1 Baik

17 Lapangan Basket 1 Baik

18 Lapangan Futsal 1 Baik

19 Lapangan Tenis Meja 1 Baik

b. Anggaran Madrasah

Anggaran madrasah berasal dari dana pemerintah dan dana

yang dihimpun dari orang tua peserta didik. Setiap peserta

didik dikenai biaya Rp. 80.000,- /bln.

Alokasi dana disamping untuk memenuhi kelengkapan sarana

belajar peserta didik, terutama diperuntukkan untuk

menunjang kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

Sumber Dana Pendidikan MAN Binong

Tahun

Pelajaran

Pemerinta

h / DIPA

(Rp.)

Komite

Madrasah

(Rp.)

Jumlah

2010/20111.879.616.00

0300.190.000 2.179.806.000

2011/20122.227.462.00

0321.350.000 2.548.812.000

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 15

Page 16: BAB I

2012/20132.111.522.00

0391.120.000 2.502.642.000

2013/20142.723.721.00

0- 2.723.721.000

2014/20153.066.696.00

0- 3.066.696.000

2015/20163.676.716.00

0- 3.676.716.000

c. Personil Madrasah

MAN Binong didirikan pada tahun 1996 yang merupakan penegerian MAS Darul

Ma’arif Pamanukan. Pimpinan madrasah yang pernah bertugas di MAN Binong

sejak awal berdirinya (1996) adalah:

N

oNama Periode Tugas

1 Drs. Icang Sudaryat 1996 – 2001

2 Drs. Sofandi 2001 – 2003

3 Drs. Yusup Supratman 2003 (PLT)

4 Drs. H. Hasan Maulany, M.M.Pd. 2003 – 2009

5 Drs. Dede Abdulbar 2009 s.d. 2012

6 Drs. H. Nendi Supendi, M.Pd. 2012 s.d. Sekarang

Adapun jumlah seluruh personil madrasah ada sebanyak 36

orang, terdiri dari guru 24 orang, staf TU 7 orang dan

pembantu umum 5 orang.

No Nama Jabatan Status

1 Drs. H. Nendi Supendi, M.Pd.Kepala

MadrasahPNS

2 Drs. H. Asep Gunawan, M.M.Pd. PKM/Guru Fiqh PNS

3 Jalaludin el-Kholifah, S.Ag.PKM/Guru

EkonomiPNS

4 Datim Sudyarmadi, S.Pd. Guru B. PNS

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 16

Page 17: BAB I

No Nama Jabatan Status

Indonesia

5 Drs. H. Yusup SupratmanGuru Qur’an

HaditsPNS

6 Dra. Nafilah Suratmi Guru Geografi PNS

7 Drs. Denda Hidayat Guru Sosiologi PNS

8 Drs. Sobur SahmudinGuru

MatematikaPNS

9 Ecih Yunengsih, S.Pd.Guru

MatematikaPNS

10 Dra. Lilis Suryani

Guru Seni

Budaya dan

PLH

PNS

11 Daud Sutedi, S.Pd. Guru Fisika PNS

12 Yeti Sustilawati, S.Ag.Guru Aqidah

Akhlak & PKnPNS

13 Hidayatullah, S.AgGuru

PenjaskesPNS

14 Kasman, S.Ag., M.Pd.IGuru Qur’an

Hadits & BTQPNS

15 Ike Dewi Rostiawati, S.Pd.Guru Bahasa

IndonesiaPNS

16 Komariah, S.Pd.Guru Bahasa

InggrisPNS

17 E. Kosasih, S.Ag.Guru Bahasa

ArabPNS

18 Cecep Dasa, S.Pd.Guru Bahasa

InggrisPNS

19 Drs. Oom Rukman

Guru Bahasa

Arab, SKI dan

BTQ

PNS

20 S. Hidayat, S.Ag. PKM /Guru

PKn dan

PNS

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 17

Page 18: BAB I

No Nama Jabatan Status

Sejarah

21 Dian Ekawati, S.Pd. Guru Biologi PNS

22 Wahyu Hidayat, S.Pd.Guru Biologi

dan KimiaPNS

23 Dewi Agustiani Dzulfifah, S.Pd.Guru Kimia

dan BiologiHonorer

24 Nuryani, S.Ag.Guru

KomputerHonorer

25 Abdus SyahidGuru Seni

BudayaHonorer

26 Ahmaludin Kaur TU PNS

27 Ma’mun Djazuli Staf TU PNS

28 Suparman Staf TU PNS

29 Memet al-Harun Staf TU PNS

30 Adang Staf TU PNS

31 Pipit Gandia Staf TU Honorer

32 Herawati Achirini Staf TU Honorer

33 Mashuri SATPAM Honorer

34 Jamaludin Tenaga

KebersihanHonorer

35 Hari Agustian Pesuruh Honorer

36 Aming Pesuruh Honorer

d. Keadaan Peserta Didik

(1) Jumlah Peserta Didik

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2015/2016

seluruhnya berjumlah 399 siswa. Persebaran jumlah

peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X

ada sebanyak 5 rombongan belajar. Peserta didik di

kelas XI IPA ada 2 rombongan belajar dan XII

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 18

Page 19: BAB I

program IPA sebanyak 2 rombongan belajar.

Sedangkan pada program IPS di Kelas XI ada 2

rombongan belajar dan Kelas XII ada satu rombongan

belajar.

Jumlah Peserta Didik Pada Tahun 2015

Kelas

Jumlah

JumlahRombel

Laki-

laki

Perempua

n

X 5 75 107 182

XI IPA 2 20 40 60

XI IPS 2 29 30 59

XII IPA 2 25 36 61

XII IPS 1 20 17 37

Jumla

h12 169 230 399

Sebagian besar peserta didik dari Kecamatan Binong

sejumlah 90 siswa (43%), dari Kecamatan Tambak

Dahan sejumlah 60 siswa (29%), dari Kecamatan

Pagaden sejumlah 40 siswa (19%) dan sisanya sejumlah

19 siswa (9%) dari daerah kecamatan lainnya.

Sebagian besar peserta didik dari Kecamatan Binong

sejumlah 90 siswa (43%), dari Kecamatan Tambak

Dahan sejumlah 60 siswa (29%), dari Kecamatan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 19

Page 20: BAB I

Pagaden sejumlah 40 siswa (19%) dan sisanya sejumlah

19 siswa (9%) dari daerah kecamatan lainnya.

(2) Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah

Peserta didik yang tidak naik kelas dan putus sekolah

setiap tahunnya bersifat fluktuatif.

Kondisi putus sekolah peserta didik terutama

disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang

tua dan peserta didik tentang arti pentingnya

pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi.

Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah telah

mengupayakan berbagai bantuan keringanan biaya

berupa infaq guru dan staf TU.

(3) Input dan Output NEM

Pencapaian nilai rata-rata NEM peserta dari tahun ke

tahun cenderung mengalami penurunan dan peserta

didik yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi, khususnya PMDK atau UMPTN ternyata

kurang memuaskan.

Input dan Output NEM / Mata Pelajaran Peserta Didik

Input

Tahun

Rata-

Rata

NEM

Output

Tahun

Rata-

Rata

NEM

PT

2006/20

076,22

2006/200

77,40 6

2007/20

086,27

2007/200

87,77 8

2008/20

096,35

2008/200

97,57 12

2009/20 6,39 2009/201 7,53 10

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 20

Page 21: BAB I

Input

Tahun

Rata-

Rata

NEM

Output

Tahun

Rata-

Rata

NEM

PT

10 0

2010/20

116,21

2010/201

17,55 11

2011/20

126,11

2011/201

27,25 15

2012/20

135,85

2012/201

36,06 13

2013/20

145,35

2013/201

44,48 9

2014/20

155,50

2014/201

54,84 17

Faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kesadaran

terhadap pendidikan diduga menjadi menjadi penyebab

minimnya lulusan MAN Binong untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (PT).

e. Orang Tua Peserta Didik

Disamping kondisi sosial ekonomi masyarakat Subang

yang heterogen, juga secara umum wilayah Kabupaten

Subang beriklim tropis, curah hujan rata-rata pertahun 2.352

mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang

demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan

banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas

tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian. Oleh

karenanya sudah barang tentu akan mempengaruhi pola

kehidupan masayarakat sekitar pada umumnya, termasuk

kecamatan Binong.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 21

Page 22: BAB I

Hal ini dibuktikan dengan keadaan orang tua peserta didik di

MAN Binong yang didasarkan pada latar belakang pekerjaan

bersifat variatif, namun demikian yang berprofesi sebagai

petani lebih dominan.

Data ini diperoleh dari formulir yang diberikan kepada siswa

yang dikembalikan pada saat mendaftar ulang menjadi siswa

baru.

Keadaan Orang Tua Peserta Didik

Pada Tahun 2015/2016

NoPekerjaa

nJumla

hProsenta

se

1 Petani 215 54%

2 Pedagang 76 19%

3Wiraswasta

64 16%

4Pensiunan

24 6%

5 PNS 20 5%

Jumlah 399 100%

f. Kerjasma Madrasah

Kerjasama MAN Binong antara lain dilakukan dengan:

a. Orang Tua

Kerjasama dengan orang tua siswa dilaksanakan melalui

Komite Madrasah. Hal ini mengingat urgens-nya peran

orang tua dalam pengembangan pendidikan, yaitu :

1. donatur dalam menunjang kegiatan dan

sarana sekolah, namun belum berjalan optimal

mengingat kondisi ekonominya;

2. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 22

Page 23: BAB I

3. mitra dalam membimbing kegiatan peserta

didik;

4. mitra dialog dalam peningkatan kualitas

pendidikan; dan

5. sumber belajar

b. Alumni

Kerjasama dengan alumni dilakukan antara lain dalam

kegiatan ekstrakurikuler sebagai instruktur, informasi

dunia kerja dan perguruan tinggi serta promosi dalam

kegiatan penerimaan siswa baru.

c. Instansi Lain

MAN Binong juga menjalin kerjasama dengan Puskesmas

Binong, dimana Fihak Puskesmas memberikan materi

tentang Kesehatan Remaja yang diberikan pada siswa

kelas XII selama semester ganjil.

g. Prestasi yang Pernahi Diraih

a. Bidang Akademi

1. Urutan 12 Seleksi Siswa Berprestasi Tingkat Madrasah

Aliyah Se Jawa Barat Tahun 2009

2. Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat Madrasah

Aliyah Se-Kabupaten Subang Tahun 2012

3. Juara Kompetensi Sains Madrasah Tingkat MA Bidang

Kimia Tingkat Kabupaten tahun 2012

4. Juara 1 Kompetensi Sains Madrasah Tingkat MA Bidang

Biologi Tingkat Kabupaten tahun 2012

5. Juara 1 Kompetensi Sains Madrasah Tingkat MA Bidang

Biologi Tingkat Kabupaten tahun 2013

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 23

Page 24: BAB I

6. Juara 1 Kompetensi Sains Madrasah Tingkat MA Bidang

Fisika Tingkat Kabupaten tahun 2013

7. Juara 1 Kompetensi Sains Madrasah Tingkat MA Bidang

Kimia Tingkat Kabupaten tahun 2014

8. Juara 2 Qiroatul Kutub Arabian Fair UIN Sunan Gunung

Jati Bandung Tingkat Propinsi Tahun 2014

b. Bidang Non Akademis

1. Juara 3 Lomba Siswa Teladan Tk. SLTA Se-Kabupaten

Subang Tahun 1999

2. Juara 2 Lomba K-3 Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang

Tahun 1998

3. Juara Harapan II SKJ Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang

Tahun 1998

4. Juara 2 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten

Subang Tahun 2003

5. Juara 2 Tenis Meja Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten

Subang Tahun 2003

6. Juara 3 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten

Subang Tahun 2004

7. Juara 1 Sepak Bola Tk. SLTA Se-Kecamatan Binong

Tahun 2004

8. Juara 1 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang

Tahun 2002

9. Juara 3 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang

Tahun 2003

10. Juara 3 Karaoke Putri Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang

Tahun 2004

11. Juara 1 Tenis Meja Ganda Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten

Subang Tahun 2007

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 24

Page 25: BAB I

12. Juara Harapan II Gerakan Jalan Tk. SLTA Se-Kabupaten

Subang Tahun 2009

13. Juara 2 Bulu Tangkis Perorangan Putra Tk. SLTA Se-

Kabupaten Subang Tahun 2011

14. Juara 1 Bulu Tangkis Perorangan Putra Tk. Madrasah

Aliyah Se-Kabupaten Subang Tahun 2012

15. Juara Bulu Tangkis Perorangan Putra Tk. Madrasah

Aliyah Se-Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang dan

Bekasi Tahun 2012

16. Juara 1 Bina Paskibra Se-Wilayah Jawa Barat, Banten

dan DKI Tahun 2012

17. Juara 1 Jambore Muslim tingkat kabupaten tahun 2012

18. Juara 3 Pentas Seni Road Show Raimuna Kwarcab

Subang Tingkat Kabupaten tahun 2013

19. Juara 1 Kompetensi Sains Madrasah Tingkat MA Bidang

Biologi Tingkat Kabupaten tahun 2014

20. Juara 3 Wide Game III Tingkat Penegak Tingkat

kabupaten Tahun 2014

21. Juara 3 Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah

Cabang Futsal Tingkat Kabupaten Tahun 2015

3. Upaya atau Langkah Memenuhi Kondisi Ideal

Madrasah

a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan

- Menjalin kerja sama dengan komite sekolah

- Worshop pemetaan SK dan KD

- IHT penyusunan silabus dan RPP

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 25

Page 26: BAB I

- Seminar

- Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT

b. Program Pengembangan Proses Belajar

- Workshop model-model pembelajaran

- Pengembangan pembelajaran kontekstual

- Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor

sebaya

- Klinik Mata Pelajaran

- IHT

c. Program Pengembangan Media Pembelajaran

- Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran

dikelas ( VCD, Tape, LCD)

- Pengadaan media pembelajaran

- Pengadaan alat multi media

- Pengadaan komputer dengan akses internet di

perpustakaan dan tempat-tempat strategis

- Optimalisasi Lab. Bahasa.

- Optimalisasi Lab. IPA

- Optimalisasi Perpustakaan

d. Program Pengembangan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

- HT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TI&K

- Studi banding

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 26

Page 27: BAB I

- Pengembangan kegiatan MGMP

- Pengembangan penelitian tindakan kelas

- Pelatihan bahasa inggris

- Pelatihan komputer dan e-learning

e. Program Pengembangan Manajemen

- Penerapan model manajemen berbasis sekolah

secara penuh

- Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM)

- Kerjasama dengan sekolah / instansi lain yang terkait

dengan program sekolah dalam wujud MOU

- Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk

pengembangan program sekkolah

- Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah

f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan

- Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang

lebih intensif untuk menggali sumber-sumber dana

yang ada dimasyarakat

- Melakukan kerjasama dengan dunia usaha / industri

- Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan

ekonomi

- Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang

diberikan dari pusat dan daerah

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 27

Page 28: BAB I

g. Program Pengembangan Penilaian

- Pengembangan perangkat penilaian

- Pengembangan bentuk uji kompetensi

- Pengembangan model dan acuan penilaian

- 4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program

remedial, pengayaan, mid semester, dan ulangan

akhir semester)

h. Program Pengembangan Diri

- Optimalisasi BK dalam pengembangan diri

- Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler

- Karir Day

- Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran

B. Dasar Kebijakan

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun laporan

analisis konteks :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan

menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 28

Page 29: BAB I

komite madrasah/sekolah di bawah koordinasi dan

supervise dinas pendidikan atau kantor Departemen

Agama Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan

provinsi untuk pendidikan menengah”.

Pasal 51 ayat 1 “Pengelolan satuan pendidikan anak

usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah

dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal

dengan prinsip manajemen berbasis

sekolah/madrasah”.

2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pasal 17 ayat 2 “Sekolah dan komite sekolah atau

madrasah dan komite madrasah, mengembangkan

kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya

berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi lulusan, di bawah supervise dinas

kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang

pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan

departemen yang menangani urusan pemerintah di

bidang Agama untuk MI, MTs, MA dan MAK”.

Pasal 49 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan

manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan

kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan

akuntabilitas”

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

tahun 2006 tentang Standar Isi

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 29

Page 30: BAB I

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24

tahun 2006 tentang pelaksanaan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No 22 dan 23 tahun 2006

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 1993

tentang Kurikulum Madrasah Aliyah

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008

tentang Stándar Kompetensi Lulusan dan Stándar Isi

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19

tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20

tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24

tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

tahun 2008 tentang Standar Proses untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah

12. Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah

13. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 2 Tahun

2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pendidikan di

Kabupaten Subang

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penyusunan Laporan

Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan

acuan bagi satuan pendidikan dan dalam menyusun

perencanaan dan pengembangan pendidikan di MAN Binong.

2. Manfaat Penyusunan Laporan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 30

Page 31: BAB I

Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis

konteks ini adalah tergambarnya pelaksanaan 8 Standar

Pendidikan di MAN Binong. Sehingga Sekolah bisa

mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki.

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS MAN BINONG 2014/2015 Hal | 31