bab i

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki dan tanpa melihat frekuensi maupun jumlahnya yang mana keadaan ini dapat menyebabkan masalah fisik, emosional, sosial dan higienis bagi penderitanya Inkontinensia urin pada dasarnya bukan konsekuensi normal dari proses penuaan, tetapi perubahan traktus urinarius yang berkaitan dengan penambahan usia merupakan faktor predisposisi bagi usia lanjut untuk mengalami Inkontinensia urin (Setiati, 2009). Inkontinensia urin seringkali tidak dilaporkan oleh pasien atau keluarganya, antara lain karena menganggap bahwa masalah tersebut merupakan masalah yang memalukan atau tabu untuk diceritakan, ketidaktahuan mengenai masalah inkontinensia urin, dan menganggap bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada orang usia lanjut serta tidak perlu diobati.2 Oleh karena itu, angka kejadian bervariasi. Kemungkinan usia lanjut bertambah berat Inkontinensia urinnya 25-30% saat berumur 65-74 tahun.

Upload: izat-fuadi

Post on 14-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

iu

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali

pada waktu yang tidak dikehendaki dan tanpa melihat frekuensi maupun

jumlahnya yang mana keadaan ini dapat menyebabkan masalah fisik, emosional,

sosial dan higienis bagi penderitanya Inkontinensia urin pada dasarnya bukan

konsekuensi normal dari proses penuaan, tetapi perubahan traktus urinarius yang

berkaitan dengan penambahan usia merupakan faktor predisposisi bagi usia lanjut

untuk mengalami Inkontinensia urin (Setiati, 2009).

Inkontinensia urin seringkali tidak dilaporkan oleh pasien atau keluarganya,

antara lain karena menganggap bahwa masalah tersebut merupakan masalah yang

memalukan atau tabu untuk diceritakan, ketidaktahuan mengenai masalah

inkontinensia urin, dan menganggap bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu

yang wajar terjadi pada orang usia lanjut serta tidak perlu diobati.2 Oleh karena

itu, angka kejadian bervariasi. Kemungkinan usia lanjut bertambah berat

Inkontinensia urinnya 25-30% saat berumur 65-74 tahun. Pada usia lanjut, masalah

Inkontinensia urin merupakan masalah yang sering terjadi. Prevalensi

Inkontinensia urin dalam komunitas orang yang berumur lebih dari 60 tahun

berkisar 15-30 %. Inkontinensia urin ini dapat terjadi pada usia lanjut wanita

maupun pria. Namun, prevalensi Inkontinensia urin lebih tinggi terjadi pada

wanita dan meningkat dengan bertambahnya usia, BMI, riwayat histerektomi,

monopause, status depresi dan paritas (Diethelm, 2005).

Pada wanita umumnya inkontinensia merupakan inkontinensia stres, artinya

keluarnya urine semata-mata karena batuk, bersin dan segala gerakan lain dan

jarang ditemukan adanya inkontinensia desakan, dimana didapatkan keinginan

miksi mendadak. Keinginan ini demikian mendesaknya sehingga sebelum

Page 2: BAB I

2

mencapai kamar kecil penderita telah membasahkan celananya. Jenis

inkontinensia ini dikenal karena gangguan neuropatik pada kandung kemih. Sistitis

yang sering kambuh, juga kelainan anatomik yang dianggap sebagai penyebab

inkontinensia stres, dapat menyebabkan inkontinensia desakan. Sering didapati

inkontinensia stres dan desakan secara bersamaan. Maka dari itu, tujuan penyajian

referat ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensia urine, jenis-

jenis dan cara penanganannya. Pemahaman yang lebih baik akan membantu usaha

mengatasi gangguan ini