bab i

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian). Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam artian khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma. Secara klinis, tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan nonneoplasma misalnya kista, akibat reaksi radang atau hipertrofi. Tumor jaringan lunak dapat terjadi di seluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma (STS). Tumor jinak pada jaringan lunak dikenal sebagai tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (STT). Lokasi yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak bawah yaitu sebesar 46% di mana 75% ada diatas

Upload: intan-nabilah-pratiwi

Post on 14-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vgfxgffd

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta

organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot,

tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian).

Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam

artian khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma. Secara klinis,

tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan nonneoplasma misalnya kista, akibat

reaksi radang atau hipertrofi. Tumor jaringan lunak dapat terjadi di seluruh bagian

tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang

jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan lunak dikenal

sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma (STS). Tumor jinak pada

jaringan lunak dikenal sebagai tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (STT).

Lokasi yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak bawah yaitu sebesar

46% di mana 75% ada diatas lutut terutama di daerah paha. Di anggota gerak atas

mulai dari lengan atas, lengan bawah hingga telapak tangan sekitar 13%. 30% di

tubuh bagian luar maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan juga pada jaringan

lunak dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah retroperitoneum.

Pada daerah kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di tempat lainnya, antara lain di

dada.

Page 2: BAB I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang

serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak adalah yang berasal

dari jaringan embrional mesoderm yaitu jaringan ikat, otot,pembuluh darah dan

limfe, jaringan lemak, dan selaput saraf.

Tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu benjolan atau

pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru.2

2.2 Etiologi

1. Kondisi genetik

Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi

untuk beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal,

bahwa gen memiliki peran penting dalam diagnosis.

2. Radiasi

Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang

mendorong transformasi neoplastik.

3. Lingkungan karsinogen

Sebuah hubungan antara eksposur ke berbagai karsinogen dan setelah itu

dilaporkan meningkatnya insiden tumor jaringan lunak.

4. Infeksi

Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan

meningkatkan kemungkinan tumor jaringan lunak.

5. Trauma

Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma

mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.8

Page 3: BAB I

2.3 Klasifikasi Tumor Jaringan Lunak

1. Jaringan lemak

a. Lipoma

Lipoma ialah tumor jaringan jinak jaringan lemak. Tumor ini sering

bercampur dengan jaringan lainnya, sehingga ada bermacam-macam tipe

lipoma.2

Tabel. Macam-macam Lipoma

No. Jenis Lipoma

1. Fibrolipoma

2. Fibromyxolipoma

3. Intramuscular lipoma

4. Angiomyolipoma

5. Angiolipoma

6. Angiolipoma, infiltrate

7. Myelolipoma

8. Hybernoma

Gambar 2.1 tumor jaringan lunak (lifoma)

Page 4: BAB I

Gambar 2.2 tumor jaringan lunak (lifoma)

Lipoma dapat single dapat pula multiple. Bentuk lipoma bila masih kecil bulat

atau oval, bila sudah besar berbenjol-benjol atau lobuler, karena adanya sekat-

sekat jaringan ikat yang masuk ke dalam tumor. Lipoma dapat mencapai

ukuran yang sangat besar 10 kg atau lebih dan dapat menggantung dari kulit

sepert buah. Konsistensi lipoma tergantung dari jaringan lain yang menyertai.

Umumnya lunak, dapat kisteus (pseudokisteus) dan dapat pula padat.

Lipoma umumnya terdapat subkutan, tetapi dapat di tempat lain, seperti di

mediastinum, retroperitoneum.

Terapi : eksisi

b. Liposarcoma

Adalah tumor ganas yang muncul dalam sel-sel lemak termasuk dalam

jaringan lunak , seperti bahwa di dalam paha atau di retroperitoneum.

Page 5: BAB I

Biasanya merupakan tumor besar yang cenderung memiliki satelit yang kecil

meluas hingga melampaui batas dari tumornya sendiri. Liposarcoma, sama

seperti semua sarcoma jarang terjadi. Gejala : Biasanya pasien tidak

mengeluhkan adanya benjolan di tubuhnya. Hanya ketika tumor sangat besar

dengan gejala nyeri atau gangguan fungsional terjadi. Tumor retroperitoneal

dapat menampilkan diri dengan tanda-tanda penurunan berat badan, dan sakit

pada perut. Tumor ini juga dapat menyumbat ureter menyebabkan gagal

ginjal. Diagnosis ditegakkan dengan histologist pemeriksaan jaringan, yaitu

biopsy atau biopsy eksisi. Lipoblast sering terlihat, ini adalah sel-sel dengan

jelass berlimpah multi vacuolated sitoplasma dan inti muram pewarnaan

eksentrik yang menjorok oleh vakuola.3

Beberapa subtipe liposarcoma antara lain :

• Liposarcoma berdiferensiasi baik, identik dengan tumor lipomatous

atipikal. Istilah ini hampir secara eksklusif untuk lesi di retroperitoneum,

sedangkan yang kedua digunakan untuk lesi yang timbul di tempat lain.

• Liposarcoma terdiferensiasi yang terdiri dari liposarcoma berdiferensiasi

baik sampai batas tumor yang lebih sulit dibedakan.

• Myxoid/putaran liposarcoma sel

• Pleomorfik liposarcoma.

Insiden dan Prevalensi

Paling sering pada orang dewasa muda dan lebih tua (usia 40 tahun ke atas),

liposarcoma adalah urutan kedua yang paling umum dari semu jaringan lunak

sarcoma mengikuti hitiocytoma berserat ganas. Setiap tahun 2,5% kasus

terjadi per juta penduduk.

Prognosis

Prognosis bervariasi tergantung pada tempat asal, jenis kanker, ukuran tumor,

kedalaman, dan kedekatan dnegan Kelenjar getah bening. Liposarcoma

berdiferensiasi baik dilakukan tindakan pembedahan dan radiasi memiliki

tingkat kekambuhan rendah (sekitar 10%) dan jarang bermetastatis lima tahun

tingkat kelangsungan hidup bervariasi dari 100% menjadi 39% berdasarkan

subtipe histologist.

Page 6: BAB I

2. Jaringan Fibrous

a. Fibroma

Fibroma ialah tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat. Seperti halnya

dengan lipoma, fibroma itu dapat bercampur dengan tumor jaringan lainnya,

sehingga ada bermacam-macam tipe fibroma.5

Tabel. Macam-macam Fibroma

No. Jenis Fibroma

1. Fibroma durum

2. Myxofibroma

3. Periostalfibroma

4. Fascial fibroma

5. Elastofibroma

6. Fibrohistiocytoma

7. Neurofibroma

8. Fibroma mobile

9. Aggressive fibromatosis

10. Abdominal fibromatosis

11. Desmoplastic fibroma

12. Atyp. Fibroxanthoma

13. Atyp. Fibrohistiocytoma

14. Neurofibromatosis

Konsistensi fibroma tergantung dari banyaknya jaringan ikat yang terdapat

dalam tumor. Makin banyak jaringan ikat, makin keras konsistensinya.

Fibroma durum konsistensinya keras dan fibroma mobile lunak.

Terapi:

- Fibroma: eksisi sederhana

- Desmoid: eksisi luas

- Neurofibromatosis jinak: eksisi sederhana untuk tumor yang besar saja

atau yang mengganggu, karena tidak mungkin mengangkat semua tumor.

Page 7: BAB I

- Neufibrosarkoma: eksisi luas.

b. Fibrosarcoma

Fibrosarcoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat fibrosa dan

ditandai oleh adanya perkembangan fibroblast yang belum matang secara

banyak atau tidak dibedakan anaplastik sel spindle. Hal ini biasnya ditemukan

pada pria usia 30-40 tahun. Tumor ganas ini berasala dari jaringan fibrosa

tulang dan menyerang tulang panjang atau flat sepeeti femur, tibia, dan

mandibula. Hal ini juga melibatkan periosteum dan otot atasnya.1,2

Patologi:

Tumor dapat menimbulkan berbagai tingkat diferensiasi : grade rendah

(berdiferensiasi baik), keganasan menengah dan keganasan tinggi (anaplastik).

Tergantung pada diferensiasi ini, sel-sel tumor bisa menyerupai fibroblast

dewasa (berbentuk geledong), mesekresi kolagen, dengan mitosis jarang. Sel-

sel ini diatur dalam fasikula pendek yang memisahkan diri dan bergabung,

memberikan penampilan “tulang ikan” yang dikenal sebagai pola

heeringbone. Tumor dengan diferensiasi buruk terdiri dalam sel lebih atipikal,

pleomorfik, sel raksasa, berinti, mitosis atipikal banyak dan produksi kolagen

berkurang. Adanya pembuluh darah yang belum matang (pembuluh

sarkomatous dengan sedikit sel endotel) dapat bermetastasis melalui aliran

darah.

c. Malignant Fibrous Histiocytoma

Malignant Fibrous Histiocytoma (MFH) adalah bagian sarcoma jaringan

lunak, merupakan suatu massa yang tanpa rasa nyeri, paling sering terdapat

pada ekstremitas, walaupun dapat tumbuh dimana saja dalam tubuh. Awalnya

dari sel histiosit dan muncul dalam jaringan lunak pada bagian tubuh mana

saja. Sering ditemui pada dewasa, sangat jarang pada anak-anak.

Prevalensinya 20-30 % dari seluruh keganasan jaringan lunak.6,7

Klasifikasi MFH :

a. Stroriform Pleimorphie

Page 8: BAB I

b. Myxoid

c. Malignant giant cell tumor of the soft parts

d. Inflammatory malignant fibrous histiocyroma

Faktor predisposisi :

- Genetic autosomal dominan 8-9%

- Radiasi intensif

- Bahan kimia : paparan herbisida, insektisida

- Agent kemoterapi tertentu

- Protesa benda asing : plat/protesa sendi

Gambaran Histopatologi

- Adanya giant sel, bentuk sel yang storiform atau pleomorfik.

- Bentuk lain : angiomatoid, myxoid dan tipe inflamatori.

- Pada perwarnaan perak ditemukan serat retikulin yang terbungkus oleh

fibroblast.

Gambaran Klinis

- MFH biasanya menyerang jaringan yang elastic dan mudah bergerak,

awalnya tumor tidak terlihat yang kemudian menjadi besar dan menekan

jaringan sekitarnya dengan konsistensi yang umumnya keras.

- MFH biasanya tumbuh di daerah yang susah dijangkau atau kurang

kapsulasinya.

- Pertumbuhannya lambat dan kadang disertai masa akselerasi, dimana

terjadi percepatan pertumbuhan yang jauh lebih pesat disbanding

perjalanan sebelumnya.

- Gejala tergantung pada ukuran, lokasi dan penyebaran tumor.

- Gejala dappat berupa : pembengkakan, tidak nyeri, nyeri biila menekan

saraf atau oot, sulit bila berjalan, retriksi gerakan sendi pada sendi yang

terdekat.

- Efek sistemik yang terjadi : penurunan berat badan, demam dan malaise.

- Bila massa tumor tidak diketahui penyebabnya dilakukan biopsy incise

atau eksisi.

Diagnosis

Page 9: BAB I

1. Anamnesis

o Letak pada persendian menyebabkan gangguan pergerakan.

o Nyeri dan gangguan aliran darah pada bagian distal dari lesi.

o Riwayat paparan pekerjaan, radioterapi lama, bekas luka lama.

2. Pemeriksaan penunjang

o X-ray : penurunan radiosensitivitas dan kalsifikasi

o USG

o CT – scan

o MRI

Terapi

- Biopsy, wide eksisi, skin atau bone graft, rekontruksi tulang, dan amputasi

- Radioterapi dan kemoterapi

3. Jaringan Otot

a. Leiomyioma

Leiomioma adalah neoplasma jinak jaringan lunak yang timbul dari otot

polos, pertama kali dijelaskan oleh Virchow pada 1854. Bentuk herediter,

yang menyebabkan, beberapa leiomioma, pada awalnya dicatat oleh Kloepfer

dkk pada tahun 1958. Mereka dapat mengembangkan otot polos di mana pun

hadir. Transformasi maligna mungkin tidak terjadi.

Leiomyioma dapat dikategorikan ke dalam 4 jenis berikut:

• Beberapa piloleiomyomas

• Solitary piloleiomyoma

• Angioleiomyoma (soliter)

• Genital leiomyoma (soliter)

Tiga jenis yang cukup berbeda dari leiomioma kulit ada: piloleiomyomas,

angioleiomyomas, dan leiomioma genitalia. Klasifikasi ini mencerminkan asal

yang paling logis dari tumor otot polos dan sesuai dengan histologis atau

anatomi dimana leiomioma ditemukan. Piloleiomyomas berasal dari otot pili

arrector unit pilosebaceous, sedangkan angioleiomyomas berasal dari otot

polos (yaitu, media tunika) dalam dinding-dinding arteri dan vena. Leiomioma

Page 10: BAB I

genitalia berasal dari otot dartos skrotum dan labia majora. Tumor pada

klasifikasi masing-masing memiliki karakteristik klinis dan / atau histologis

yang berbeda.

Epidemiologi

Menurut data di Amerika Serikat leiomyoma jarang terjadi. Leiomyoma

genitalia cenderung menjadi yang paling umum dari 3 jenis. Angioleiomyoma

lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dengan perbandingan 2:1

secara keseluruhan. Menurut usia leiomyoma dapat dilihat beberapa contoh

sebagai berikut :

• Beberapa piloleiomyomas umumnya terjadi pada mereka yang berusia 10-

30 tahun. Ketika soliter, piloleiomyomas biasanya muncul kemudian.

Sebagai contoh, dalam serangkaian 28 leiomioma kulit soliter, usia pasien

rata-rata pada presentasi adalah 53 tahun.

• Angioleiomyomas paling sering terjadi pada tahun-tahun usia 20-60,

meskipun beberapa peneliti melaporkan jendela sempit insiden meningkat

pada tahun-tahun 20-40 tua. Dalam analisis retrospektif terhadap 562

klinikopatologi angioleiomyomas, usia rata-rata pasien adalah 47 tahun;

rentang usia mereka secara keseluruhan adalah 12-84 tahun.

• Leiomioma ditandai sebagai leiomioma genital jarang terjadi cukup bahwa

kecenderungan usia umumnya tidak dijelaskan.

Gambaran Klinis

- Piloleiomyoma merupakan tumor tunggal dengan permukaan

halus ,papula, atau nodul, biasanya lebih kecil dengan diameter 2 cm dan

berwarna coklat kemerahan. Tempat predileksi pada tubuh, wajah atau

ekstremitas. Pola distribusi bilateral simetris, dikelompokkan dermatomal

dan pola linier.

Page 11: BAB I

2.3 gambar Piloleiomyoma

- Angioleiomyoma biasanya didefinisikan sebagai nodul pada kulit yang

cukup dalam dengan diameter 4 cm. biasanya dirasakan nyeri terutama

pada saat palpasi. Angioleiomyoma umumnya soliter dan terjadi terutama

pada ekstremitas bawah.

- Leiomyoma genitalia pada vulva atau skrotum biasanya berukuran lebih

besar dari kedua jenis leiomyoma yang lainnya.

b. Leiomyosarcoma

Leiomyomasarcoma adalah tumor mesenkim yang berasal dari otot polos

terutama terjadi pada usus. Leiomyosarcoma berasal antara propria

muskularis dan lapisan mukosa muskularis dinding usus.

Metastasis adalah terutama hematologi. Metastasis kelenjar getah bening

jarang, terjadi pada 0-15% kasus, tergantung pada seri. Leiomyosarcomas

menyebar ke hati dan peritoneum pertama. Menyebar ke paru-paru terjadi

lebih jarang daripada menyebar ke hati dan peritoneum. Hal ini berbeda

dengan lainnya sarkoma jaringan lunak di mana paru-paru adalah situs

yang paling umum dari metastasis. Tentang 20-40% pasien memiliki

metastasis pada laparotomi awal.

Gambaran klinik

Tidak dapat terlihat dengan jelas kecuali terdapat perdarahan akut dan

massa jarang teraba.

Page 12: BAB I

c. Rhabdomyoma

Rhabdomyoma adalah tumor otot lurik. Ada 2 jenis rhabdomyoma adalah

neoplastik dan hamartoma. Hamartoma dibagi menjadi rhabdomyoma

jantung dan mesenchymal rhabdomyomatous kulit. Paling banyak terdapat

terdapat pada daerah kepala dan leher. Penyebab dari rhabdomyoma

kemungkinan terbesar merupakan varian genetic dari perkembangan otot

lurik.

d. Rhabdomyosarcoma

Rabdomiosarkoma (RMS) kata ini berasal dari bahasa Yunani, (rhabdo

yang artinya bentuk lurik, dan myo yang artinya otot). Rabdomiosarkoma

merupakan suatu tumor ganas yang aslinya berasal dari jaringan lunak

( soft tissue ) tubuh, termasuk disini adalah jaringan otot, tendon dan

connective tissue. Rabdomiosarkoma merupakan keganasan yang sering

didapatkan pada anak-anak. Respon pengobatan dan prognosis dari

penyakit ini sangat bergantung dari lokasi dan gambaran histologi dari

tumor ini sendiri.

Insidensi tertinggi pada umur rata-rata 6 tahun dan dapat ditemukan sejak

masa bayi baru lahir sampai dewasa muda. Biasanya tampak sebagai masa

tumor, paling sering di daerah kepala dan leher yang meliputi orbita,

nasofaring, sinus, telinga tengah dan kulit kepala, dan dapat dijumpai pula

pada saluran urogenital. Lesi pada otak frekuensinya rendah; selain

penyebaran hematogen dapat juga perluasan langsung dari kepala dan

leher. Penyakit ini sangat ganas, sehingga pada saat diagnosis ditegakkan

biasanya telah terjadi metastasis luas.

4. Jaringan Pembuluh Darah dan Limfe

a. Hemangioma

Hemangioma ialah tumor jinak yang berasal dari pembuluh darah.

Tumor ini berwarna merah atau merah kebiru-biruan. Hemangioma itu

terutama terdapat pada bayi dan anak-anak. Kurang lebih 75% telah ada

sejak lahir dan 85% telah tampak sebelum bayi berumur 1 tahun.

Page 13: BAB I

Hemangioma ini umumnya terdapat di kulit dan/atau subkutan,

sebagian besar di daerah kepala dan leher. Dapat pula diketemukan di

mukosa, hati, otot, tulang.8

b. Angiosarcoma

Angiosarcoma adalah neoplasma ganas yang jarang terjadi dengan

berkembang cepat, luas infiltrassi sel anaplastik berasal dari pembuluh

darah dan lapisan pembuluh darah yang menjadi tidak teratur. Selain itu

beberapa ahli mengatakan bahwa angiosarcoma adalah neoplasma

ganas endotel dari vascular, yang agresif dan cenderung berulang secara

lokal, dapat menyebar luas dan memiliki tingkat metastasis yang tinggi

bisa ke Kelenjar getah bening dan sistemik.

5. Jaringan Saraf Perifer

a. Neurofibroma

Neurofibroma adalah tumor jinak selubung saraf dalam system saraf

perifer. Biasanya ditemukan pada individu dengan neurofibromatosis

tipe I (NF1), sebuah autosomal dominan penyakit genetic yang

diturunkan. Neurofibroma muncul dari non-myelin jenis sel Schwann

yang menunjukkan inaktivasi bialelic dari gen NF1 yang kode untuk

protein neurofibromin. Berbeda dengan Schwannomas, jenis lain dari

tumor yang timbul dari sel Schwann, neurofibroma menggabungkan

jenis tambahan sel dan elemen struktur selain sel-sel Schwann,

sehinggga sulit untuk mengidentifikasi dan memahami semua

mekanisme sel berasal dan berkembang.

2.4 Tanda Dan Gejala

Tanda dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana

tumor berada,umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang

tidak terasa sakit, bengkak. Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang

biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa juga karena

adanya penekanan pada saraf-saraf tepi. Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh

Page 14: BAB I

lambat, tidak cepat membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan

relatif masih mudah digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar

ke tempat jauh.8

2.5 Patofisiologi

Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak Soft Tissue Tumor adalah proliferasi

masenkimal yang terjadi di jaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul

di tempat di mana saja,meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah,

terutama daerah paha, 20% diekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di

badan. Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor jinak,

seperti serabut luka.Setelah tumor mencapai batas anatomis dari tempatnya, maka

tumor membesar melewati batas sampai ke struktur neurovascular. Tumor jaringan

lunak timbul di lokasi seperti lekukan.9

2.6 Penatalaksanan

Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumor tergantung pada tahap dari

tumor. Tahap tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor.

Pengobatan pilihan untuk jaringan lunak tumors termasuk operasi/pembedahan,

terapi radiasi, dan kemoterapi.9

1. Terapi pembedahan (surgical therapy)

Bedah adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan lunak tumor. Jika

memungkinkan, dokter akan menghapus kanker dan margin yang aman dari

jaringan sehat di sekitarnya. Penting untuk mendapatkan margin bebas tumor

untuk mengurangi kemungkinan kambuh lokal dan memberikan yang terbaik bagi

pembasmian dari tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor, mungkin,

jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua atau bagian dari lengan atau

kaki.

2. Terapi radiasi

Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah shrink

Tumors operasi apapun untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal.

Dalam beberapa kasus, dapat digunakan untuk merawat tumor yang tidak dapat

Page 15: BAB I

dilakukan pembedahan. Dalam beberapa studi, terapi radiasi telah ditemukan

untuk memperbaiki tingkat lokal, tetapi belum ada yang berpengaruh pada

keseluruhan hidup.

3. Kemoterapi

Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik sebelum atau sesudah

operasi untuk mencoba bersembunyi di setiap tumor atau membunuh sel kanker

yang tersisa. Penggunaan kemoterapi untuk mencegah penyebaran jaringan lunak

tumor belum membuktikan untuk lebih efektif. Jika kanker telah menyebar ke

area lain dari tubuh, kemoterapi dapat digunakan untuk Shrink Tumors dan

mengurangi rasa sakit dan menyebabkan kegelisahan mereka, tetapi tidak

mungkin untuk membasmi penyakit.

2.7 Komplikasi

Penyebaran atau metastasis tumor ini paling sering melalui pembuluh darah ke paru-

paru , liver, dan tulang, jarang menyebar melalui kelenjar getah bening.10

2.8 Prognosis

Pada kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko

kekambuhan setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. Oleh karena itu

setelah operasi biasanya penderita harus sering kontrol untuk memonitor ada

tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh

berupa metastasis di paru, liver atau tulang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: BAB I

1. Tassya,A.2011.Tumor jaringan Lunak (http://www.dokterbook.com/2011/12/soft-

tissue-tumor/)

2. I Dewa Gede Sukardja.2005. Onkologi Klinik.Edisi 2. Airlangga University

Press.Surabaya.

3. Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2011. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta.

4. Eary, J. F.; O'Sullivan, F.; Powitan, Y.; Chandhury, K. R.; Vernon, C.; Bruckner,

J. D.; and Conrad, E. U.: Sarcoma tumor FDG uptake measured by PET and

patient outcome: a retrospective analysis. Eur J Nucl Med Mol Imaging, 29(9):

1149-54, 2002.

5. World Health Organization Classification of Tumors: Pathology and Genetics of

Tumors of Soft Tissue and Bone. Edited by Fletcher CDM, U. K., Mertens F.,

Lyon, France, IARC Press, 2002.

6. Copelnd, E.M dan Bland, F.I., Buku Ajar Bedah, Sabbiston Bagian 1, EGC,

Jakarta, 1995.

7. Reksoprodjo S.arkoma Jaringan Lunak, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedahcetakan

pertama, Jakarta : Binarupa Aksara, 1995.

8. Sjamsuhidajat R, de Jong W, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi, Jakarta :EGC,

1997.

9. http://emedicine.medscape.com/article/391272-overview

10. http://www.elitha-eri.net/2008/01/04/lipoma-gumpalan-lemak-lembut/