bab i
DESCRIPTION
Laporan PKLI ProteksiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Proyek/ Pekerjaan
Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) merupakan salah satu mata kuliah
yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dimana sistem pembelajarannya
dilakukan di lapangan industri. Pada saat melakukan PKLI mahasiswa dituntut harus
dapat membandingkan antara teori yang sudah didapat dengan kenyataan yang ada di
lapangan. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang penggunaan Relay
Buchholz sebagai proteksi pada Transformator Daya (Power Transformator) 10,5-20
KV di Pembangkit Listrik Tenaga Gasa (PLTG) Glugur.
Energi listrik saat ini telah menjadi landasan bagi kehidupan modern serta
menjadi suatu acuan tingkat kesejahteraan atau taraf hidup suatu bangsa dan negara,
dimana bila semakin besar energi listrik yang digunakan dalam aktifitas suatu negara
dapat diartikan bahwa negara tersebut adalah negara maju dan sebaliknya jika
semakin kecil penggunaan energi listriknya maka negara itu masih bisa dikatakan
negara berkembang atau negara miskin. Semakin besarnya kebutuhan akan energi
listrik, tidak terlepas daripada kualitas energi listrik tersebut dan kualitas energi
listrik tergantung dari keandalan dari sistem tenaga listriknya. Oleh sebab itu, agar
produsen listrik dapat menyediakan energi listrik yang berkualitas maka harus
memperhatikan keandalan sistem tenaga listriknya.
Dalam proses pembangkitan energi listrik tentunya dibutuhkan alat yang
dinamakan mesin pembangkit tenaga listrik dan transformator daya. Pada sistem
pembangkit tenaga listrik, trafo yang digunakan adalah trafo untuk penaik tegangan
(step-up) 15-20 KV untuk disalurkan ke Gardu Induk. Sehingga dalam sistem
pembangkitan tenaga listrik tersebut, trafo yang digunakan harus dilengkapi dengan
sistem proteksi yang handal dan dapat bekerja secara optimal.
Sistem proteksi dapat mengamankan peralatan listrik dari gangguan-
gangguan tertentu. Sistem proteksi terdiri dari beberapa rele pengaman yang
memiliki fungsinya masing-masing dan diletakkan pada tempat yang berbeda-beda
sesuai dengan fungsinya masing-masing. Biasanya sistem proteksi saling
berkoordinasi dengan pengaman lainnya untuk mendeteksi, meminimalisir gangguan,
serta menghindari kerusakan pada peralatan listrik.
Melihat akan pentingnya suatu sistem pengaman didalam sistem
pembangkitan tenaga listrik, maka saya tertarik untuk mengamati dan mempelajari
Relai Gas atau Relay Buchholz lebih dalam, peranan sistem pengaman tersebut dan
proses kerjannya dalam sistem pembangkitan tenaga listrik sehingga dapat
mengamankan sistem yang begitu besar.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun yang menjadi maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktek kerja
lapangan industri di PLTG Glugur adalah:
1. Sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan salah satu mata kuliah pada
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
2. Menciptakan mahasiswa yang siap menjadi tenaga kerja dan mampu
menghadapi lingkungan pekerjaan pada bidang industri.
3. Mahasiswa diharapkan mampu memperluas wawasan tentang Teknik
Elektro serta mampu mengaplikasaikan pengetahuannya pada dunia
industri.
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Bagi Mahasiswa:
a. Memberikan informasi tentang bagaimana penggunaan Relay Buchholz
sebagai salah satu pengaman/sistem proteksi pada trafo daya 15 KV di
PLTG Glugur.
b. Memberikan informasi tentang kesamaan antara teori-teori dari sistem
proteksi terutama tentang Relay Buchholz yang di terima dari
kampus/jurusan dengan keadaan yang sebenarnya pada lingkungan
pekerjaan.
2. Bagi Fakultas Teknik:
a. Menghasilkan mahasiswa yang siap menjadi tenaga kerja yang
profesional, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang industri.
b. Menjalin kerjasama dengan industri dalam meningkatkan mutu lulusan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (FT-UNIMED)