bab i

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Karangsambung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Di Kecamatan Karangsambung terdapat Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional yang dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Cagar Alam Geologi Nasional-Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari geologi pada khususnya dan kebumian pada umumnya. Terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125 - 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut kawasan Karangsambung merupakan dasar samudera. Akibat tumbukan antara tiga lempeng bumi, maka kawasan Karangsambung sekarang terangkat ke permukaan. Karangsambung telah dikenal sebagai wahana pembelajaran geologi sejak tahun 1854. Jung Huhn adalah salah satunya. Kemudian dilanjutkan oleh peneliti belanda lainnya sampai tahun 1933. Semenjak ilmu geologi mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1964, mulailah peneliti-peneliti Indonesia melakukan penelitian di kawasan ini. Mengingat begitu pentingnya

Upload: willy-aptika

Post on 12-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB I

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karangsambung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen,

Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Di Kecamatan Karangsambung terdapat Lokasi Cagar Alam Geologi

Nasional yang dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian

Karangsambung-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Cagar Alam Geologi

Nasional-Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari

geologi pada khususnya dan kebumian pada umumnya. Terdapat berbagai batuan

yang berumur antara 125 - 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut kawasan

Karangsambung merupakan dasar samudera. Akibat tumbukan antara tiga

lempeng bumi, maka kawasan Karangsambung sekarang terangkat ke permukaan.

Karangsambung telah dikenal sebagai wahana pembelajaran geologi sejak

tahun 1854. Jung Huhn adalah salah satunya. Kemudian dilanjutkan oleh peneliti

belanda lainnya sampai tahun 1933. Semenjak ilmu geologi mulai berkembang di

Indonesia sekitar tahun 1964, mulailah peneliti-peneliti Indonesia melakukan

penelitian di kawasan ini. Mengingat begitu pentingnya kawasan ini maka pada

tahun 1964 dibangun sebuah Kampus Lapangan Geologi. Kampus ini dibangun

dan terletak right on the spot, bukan saja pada titik yang menampilkan keindahan

kemanapun mata memandang, tetapi ia juga berada pada pusat hamparan aneka

ragam batuan.

Pencetus berdirinya Kampus Lapangan Geologi ini adalah Prof. Dr.

Sukendar Asikin, (Guru Besar Departemen Teknik Geologi ITB yang pada tahun

2003 memasuki masa purna bakti). Ide pendirian kampus ini adalah berawal

ketika Sukendar Asikin pada tahun 1958 melanjutkan memperdalam ‘metoda

geologi lapangan’ di kampus lapangan geologi di Rocky Mountains, Montana dan

‘geologi struktur’ di Indiana University, USA. Sekembalinya dari Amerika

Page 2: BAB I

Serikat, dengan dukungan dari LIPI dan Departemen Urusan Research Nasional

(DURENAS), beliau merealisasikan cita-citanya membangun Kampus Lapangan

Geologi di Indonesia, di Karangsambung ini. Pada musim panas tahun 1965

mengawali penggunaan kampus ini, tercatat 22 orang mahasiswa dididik di

Kampus Karangsambung yang berasal dari ITB, UGM, PTPN Veteran dan

Asisten Geologi Akademi Perminyakan Pertamina.

Daerah Karangsambung memiliki ciri khas geologi yang sangat menarik

untuk dipelajari. Pada daerah ini terdapat batuan Pra-tersier dengan jenis batuan

yang beragam serta tatanan dan struktur geologi yang sangat kompleks. Kondisi

geologi yang kompleks ini terbentuk karena pada daerah karangsambung

merupakan zona meratus, yaitu daerah pertemuan antara lempeng  (subduksi)

yang terangkat. Lempeng yang saling bertabrakan tersebut membentuk boudin-

boudin lonjong yang membentuk formasi masing-masing dengan jenis batuan

yang beragam. Sebelum palung subduksi tersebut terangkat, banyak jenis batuan

yang terendapkan dengan batuan dominannya berupa batu lempung. Pada daerah

ini juga ditemukan batuan yang berada di laut dalam, karena proses pengangkatan

pada zona palung subduksi tersebut.

Geologi Karangsambung mempunyai formasi yang khas jika dibandingkan

dengan daerah lain. Hal ini terlihat dari bentuk morfologi yang berbentuk lonjong-

lonjong dan berbukit dengan batuan yang berbeda-beda, stratigrafi daerah ini

sangat khas dan membentuk formasi yang beragam, struktur geologi pada daerah

ini terdiri dari lipatan, sesar dan kekar. Hal ini yang mendasari bagi penulis untuk

melakukan kegiatan penelitian didaerah tersebut, dengan tujuan untuk

mempelajarti karakteristik, pengelompokan,dan fenomena-fenomena tektonik

yang ada dan tersingkap serta mempelajari dan menganalisa sejarah geologi

daerah Karangsambung, khusunya daerah yang menjadi sasaran lokasi pemetaan.

Pemetaan Karangsambung dan Pengukuran menggunakan metoda

Geofisika ini merupakan pemetaan dan pengukuran wajib bagi mahasiswa

Page 3: BAB I

Geofisika yang bertujuan untuk memetakan suatu daerah berdasarkan data yang

ada dan dapat dipertanggungjawabkan dan mengetahui lapisan bawah permukaan

bumi dari hasil pengukuran Geofisika dilapangan menggunakan metode Geofisika

sseperti metoda Gravity Magnetik, metoda Geolistrik, metode Seismik dan

metode CM. Oleh karena itu, pengambilan data selengkap nya di lapangan

merupakan hal yang paling penting meskipun interpretasi dalam pemetaan pada

nantinya kembali pada pemahaman masing-masing mahasiswa, tentunya

berdasarkan data yang mereka dimiliki.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan yang utama pada kegiatan kuliah lapangan ini adalah

sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) di Geofisika

Universitas Padjdjaran. Maksud dan tujuan dari kegiatan kuliah lapangan tahun

2015 angkatan 2012 adalah sebagai berikut :

Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1)

di Geofisika Universitas Padjdjaran

Menentukan dan mengetahui kondisi geologi daerah penelitian.

Dapat melakukan pengukuran Geofisika dengan lima metode yaitu

metode Gravity Magnetik, metode Geolistrik, metode Seismik dan

metode CM.

Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja mandiri dalam bidang

Geologi dan Geofisika dan dapat mengevaluasi hasil kerjanya.

Menambah pengetahuan Geologi dan Geofisika pada daerah kuliah

lapangan baik bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan kuliah

lapangan serta orang lain yang membaca dan mempelajari laporan

kuliah lapangan ini.

Menentukan satuan geomorfik berdasarkan data di lapangan.

Mengetahui stratigrafi daerah penelitian.

Mengetahui potensi sumberdaya dan bencana geologi di daerah

penelitian.

Page 4: BAB I

Mengetahui struktur geologi didaerah penelitian.

Mengetahaui penampang lapisan penyusun bawah permukaan bumi

yang ada di daerah penelitian menggunakan hasil pengukuran

Geofisika dengan berbagai metode seperti metode Gravity

Magnetik, metode Geolistrik, metode Seismik dan metode CM.

1.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Kegiatan Kuliah lapangan ini dilakukan pada 28 Juni 2015 – 05 Agustus

2015. Kuliah lapangan dilakukan 9 hari yang dibagi menjadi 2 kelompok besar

yaitu empat hari pertama adalah pemetaan Geologi dan lima hari berikutnya

adalah kegiatan pengukuran dengan menggunakan Metode Geofisika. Daerah

Karangsambung berada di kabupaten Kebumen, Propinsia Jawa Tengah,

Indonesia. Batas wilayah di sebelah utara daerah ini adalah dengan wilayah

Banjarnegara, di timur berbatasan dengan wilayah wadaslintang, di sebelah

selatan berbatasan dengan wilayah Kebumen dan disebelah barat berbatasan

dengan daerah Gombong. Secara geografis, daerah Karangsambung mempunyai

koordinat 109 37’ 30” – 109 45’00” BT dan 7 30’ 00” – 7 37’ 30” LS.

Page 5: BAB I

1.4.    Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari kuliah lapangan ini adalah

sebagai berikut.

1.        Dapat menambah pengetahuan mengenai materi kuliah Geologi dan Geofika di

lapangan dan langsung mempraktekannya.

2.        Menambah keterampilan dalam pembuatan laporan penelitian

3.        Dapat memahami berbagai jenis batuan dan singkapan

4.        Dapat mengetahui jenis-jenis batuan

5.        Mampu mengidentifikasi sifat fisik batuan

6.        Meningkatkan kualitas pendidikan dan tangung jawab di lapangan

7.        Mengetahui hasil erupsi dari gunung Merapi di sungai Boyong, Yogyakarta

8.        Mampu melakukan pemetaan Geologi di daerah Karang sambung

9. Mampu melakukan pengukuran Geofisika dengan beberapa metode Geofisika .

Page 6: BAB I

1.5 Batasan Masalah

Bahasan utama penelitian ini adalah menyangkut tentang pemetaan

geologi umum daerah penelitian dan melakukan penguran dengan lima metode

Geofisika yaitu metode Gravity Magnetik, metode Geolistrik, metode Seismik dan

metode CM disekitar daerah karangsambung guna untuk mengetahui lapisan

bawah permukaan bumi dikarangsambung.

1.6 Hasil yang Diharapkan

Dengan melakukan pemetaan geologi di daerah Karangsambung dan

pengukaran Geofisika dan sekitarnya, peneliti berharap dapat mengetahui

lingkungan Karangsambung dari aspek Geologi dan lapisan penyusun bawah

permukaan bumi di Karang sambung melalui penampang yang akan didapat

setalah melakukan pengukuran dengan metode Geofisika.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan praktikum ini terdiri dari 5 bab, pertama bab 1 yaitu

pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan,waktu dan lokasi

penelitian, batasan masalah,hasil yang diharapkan tujuan, manfaat, dan

sistematika penulisan. Bab 2 mengenai Tinjauan Geologi daerah Karangsambung.

Bab 3 metodologi pengukuran Geofisika. Bab 4 hasil dan pembahasan . Bab 5

kesimpulan dan saran.