bab i
DESCRIPTION
fisiologi hewanTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupannya tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tidak
terbatas,ini berbeda dengan hewan dan manusia.Kebanyakan rumbuhan
memperoleh nutrisi dengan cara autotrof yaitu tidak bergantung pada organisme
lain,melainkan dengan melakukan sintesis sendiri senyawa organik yang
dibutuhkannya.Dalam proses ini tumbuhan membutuhkan energi dari cahaya
(foto) sehingga disebut fotosintesis. Pada tumbuhan didapatkan bermacam-
macam pigmen yang berperan menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintetis
terdapat dalam kloroplas yang terdiri dari klorofil a, b, santofil, karotenoid,
bakterioklorofil pada bakteri. Pigmen ini menyerap warna atau gelombang
cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing menyerap maksimum pada
gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya mempunyai penyerapan
maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga panjang. Untuk
memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas terdapat
kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada
tumbuhan . Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai
tumbuhan (Salisbury and Ross, 1995).
Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan
karena mamiliki kloroplas, tetapi tempat utama berlangsungnya fotosintesis
adalah daun. Pigmen warna hijau yang terdapat pada kloroplas disebut dengan
klorofil dan dari zat inilah warna daun berasal. Klorofil menyerap energy cahaya
yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas untuk
menghasilkan energi (Campbell, 2002).
Kadar dari klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat
diukur dengan metoda spektrofotometer. Sel penutup pada lembaran daun yang
mengandung klorofil, didalam stroma pada sel tersebut akan berlangsung
fotosintesis yang akan menghasilkan karbohidrat (gula). Gula tersebut
2
menyebabkan potensial osmotik cairan sel yang menurun, potensial air juga akan
menurun, dengan peristiwa itu timbul tekanan turgor yang dapat menyebabkan
terbentuknya stroma (Kimball, 1988).
Berdasarkan uraian di atas maka kami melakukan percobaan untuk
mengukur kadar klorofil pada berbagai jenis daun tumbuhan yang umurnya
berbeda-beda.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah dari praktikum
ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh umur daun terhadap kadar klorofil tanaman
bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)?
2. Bagaimana pengaruh jenis tanaman terhadap kadar klorofil tanaman?
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas,maka tujuan dari praktikum ini adalah
:
1. Untuk mendeskripsikan pengaruh umur daun terhadap kadar klorofil
tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
2. Untuk mendeskripsikan pengaruh jenis tanaman terhadap kadar
klorofil tanaman.
1.3 Hipotesis
Ha : ada pengaruh perbedaan umur dan jenis tanaman terhadap
kadar klorofil
Ho : tidak ada pengaruh perbedaan umur dan jenis tanaman terhadap
kadar klorofil .
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton)
ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini
akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi,
seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya
organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri
fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975). Proses fotosintesis merupakan
proses pembentukan bahan organic dari bahan-bahan anorganik (CO2, H2O, H2S)
dengan bantuan energy cahaya dan pigmen utama berupa klorofil yang terdapat
4
di dalam kloroplas (Sri. Y, dkk:2011). Selain klorofil juga terlibat pigmen lain
yaitu karotenoid yang berfungsi untuk membentuk klorofil dalam menangkap
cahaya serta melindungi klorofil dari proses fotooksidasi. Jadi fotosintesis adalah
proses anabolisme bahan organic dari bahan-bahan anorganik dibantu energy
cahaya dan pigmen klorofil yang menghasilkan oksigen dan glukosa, nantinya
glukosa disimpan sebagai zat kimia dalam tubuh tumbuhan. Proses fotosintesis
dapat ditulis sebagai berikut
Fotosintesis terdiri atas dua fase yaitu :
1. Reaksi terang
Reaksi terang terjadi pada grana,terdiri dari proses fotolisis dan
fotosistem. Pada fotolisis (pemecahan molekul oleh cahaya) substrat
berupa air (H2O) dan menghasilkan produk berupa O2 yang dilepaskan
ke atmosfer.Sedangkan fotosistem (penangkapan cahaya) dibutuhkan
pigmen baik pigmen utama (klorofil) atau pun pigmen lain (fikobilin,
karotenoid, xantofil). Cahaya yang efektif diserap adalah warna merah
dan nila, sedangkan warna hijau dipantulkan tidak serap. Pigmen lain
fikobilin, karotenoid, xantofil) berfungsi sebagai antenna pigmen dan
melindungi klorofil dari fotooksidasi pada saat penyinaran kuat. Pada
fotosistem cahaya matahari ditangkap oleh antenna pigmen kemudian
diteruskan ke pusat reaksi, dimana pada tempat ini kandungan klorofil a
dan b sangat mendominasi. Kemudian electron ditangkap oleh acceptor
5
electron. Reaksi ini menghasilkan produk NADPH dan ATP. Fotosistem
(FS) ada 2 macam, yaitu FS I dan FS II. Keduanya berbeda sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Fotosistem I dan II
Perbedaan Fotosistem I Fotosistem II
Pusat
penangkapan
>680 dan <700 nm ,682 nm
Dominasi
klorofil
Karotenoid dan klorofil b Klorofil b
Eksitasi
elektron
Menyediakan elektron Menerima elektron
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap terjadi di stroma, disebut gelap karena enzim yang
berperan tidak membutuhkan cahaya, kalaupun ada cahaya, reaksi tetap
berjalan dan tidak mempengaruhi. Terdiri dari proses fiksasi CO2
(pengikatan) dan siklus calvin . Pada siklus calvin terjadi pengikatan CO2
dengan RuBP oleh enzim rubisco, dengan melewati 3 fase yaitu
karboksilasi, reduksi dan regenerasi. Dari reduksi menghasilkan produk
glukosa.
Faktor-faktor yang membentukan klorofil
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil :
1. Pembawa faktor, dimana pembentukan klorofil misalnya pada
pembentukan pigmen-pigmen lain seperti hewan dan manusia yang
dibawah oleh suatu gen tertentu di dalam kromosom. Begitu pula
dengan tanaman, jika tidak ada klorofil maka tanaman tersebut akan
tampak putih (albino), contoh seperti tanaman jagung.
2. Sinar matahari, dimana klorofil dapat terbentuk dengan adanya sinar
matahari yang mengenai langsung ketanaman.
3. Oksigen, pada tanaman yang dihasilkan dalam keadaan gelap
meskipun diberikan sinar matahari tidak dapat membentuk klorofil,
jika tidak diberikan oksigen.
6
4. Karbohidrat ternyata dapat membantu pembentukan klorofil dalam
daun-daun yang mengalami pertumuhan. Tanpa adanya karbohidrat,
maka daun-daun tersebut tidak mampu mengahasilkan klorofil.
5. Nitrogen, Magnesium, dan Besi merupakan suatu keharusan dalam
pembentukan klorofil, jika kekurangan salah satu dari zat-zat tersebut
akan mengakibatkan klorosis pada tumbuhan.
6. Unsur Mn, Cu, dan Zn meskipun jumlah yang dibutuhkan hanya
sedikit dalam pembentukan klorofil. Namun, jika tidak ada unsur-
unsur tersebut maka tanaman akan mengalami klorosis juga.
7. Air, kekurangan air pada tumbuhan mengakibatkan desintegrasi dari
klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohon dimusim
kering.
8. Temperatur 30-400 C merupakan suatu kondisi yang baik untuk
pembentukkan klorofil pada kebanyakkan tanaman, akan tetapi yang
paling baik ialah pada temperatur antara 26-300 C (Dwidjoseputro,
1994).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah percobaan eksperimental,hal ini dapat
dilihat saat proses percobaan ini dilakukan di laboratorium dan
menggunakan beberapa variabel,yaitu variabel kontrol,variabel manipulasi
dan variabel respon.
3.2 Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa,23 Maret 2015
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Gedung C10 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
3.3 Variabel Penelitian
1. Variabel manipulasi : Umur daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)
2. Variabel kontrol : Jenis daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis),volume alkohol 95%,volume filtrat
daun daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)
3. Variabel respon : Kadar klorofil
3.4 Alat dan Bahan
Bahan
1. Daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
2. Alkohol 95%
Alat
Pipet tetes 1 buah
Gelas ukur 1 buah
Lumpang porselin 1 buah
Kertas saring 1 buah
Spectofotometer 1 buah
3.5 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang 0,5 gram daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) usia
muda maupun tua
8
3. Menggerus/menghaluskan Daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)dalam lumpang porselin hingga halus.
4. Menambahkan 100 mL alkohol 95% dalam porselin.
5. Menyaring ekstrak tersebut dengan menggunakan kertas saring
sampai volume akhir filtrat 100 mL.
6. Mengukur kadar klorofil tersebut dengan menggunakan
spectrofotometer pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm.
7. Mencatat hasil pengukuran pada laporan sementara
3.6 Rancangan Percobaan
v
Menyiapkan alat dan bahan
Menimbang 0,5 gram daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) usia
muda maupun tua
Menggerus/menghaluskan Daun
bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)muda dalam lumpang
porselin hingga halus.
Menambahkan 100 mL alkohol
95% dalam porselin.
Menyaring ekstrak tersebut
dengan menggunakan kertas
saring sampai volume akhir filtrat
100 mL.
Mengukur kadar klorofil tersebut
dengan menggunakan
spectrofotometer pada panjang
gelombang 649 nm dan 665 nm.
Mencatat hasil pengukuran pada laporan sementara
Menggerus/menghaluskan Daun
bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)tua dalam lumpang
porselin hingga halus.
Menambahkan 100 mL alkohol
95% dalam porselin.
Menyaring ekstrak tersebut
dengan menggunakan kertas
saring sampai volume akhir filtrat
100 mL.
Mengukur kadar klorofil tersebut
dengan menggunakan
spectrofotometer pada panjang
gelombang 649 nm dan 665 nm.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah melakukan praktikum di dapatkan hasil sebagai berikut :
1. Tabel
Tabel 1. Kadar Klorofil Berbagai Jenis Daun
No Jenis Daun Umur
Daun
Optical Density Klorofil a
(mg/l)
Klorofi
l b
(mg/l)
Klorofil
Total
(mg/l) 649 nm 665 nm
1 Bayam merah
(Alternanthera
amoena)
Muda 0,380 0,750 8,08 4,03 12,175
Tua 0,974 1,812 19,21 11,18 30,53
2 Daun suji
(Dracena
angustifolia)
Muda 0,186 0,186 0,330 2,26 5,73
Tua 0,563 1,047 11,10 6,46 17,65
3 Bunga sepatu
(Hibiscus rosa-
sinensis)
Muda 0,523 0,983 10,45 5,92 16,45
Tua 0,762 1,379 14,50318 9,0413 23,6519
2. Grafik
Grafik 1. Perbedaan kadar klorofil pada daun bunga sepatu(Hibiscus rosa-sinensis)
0
5
10
15
20
25
Muda Tua
Kad
ar k
loro
fil (
mg/
l)
Umur daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klorofil a
Klorofil b
Klorofil total
10
Grafik 2. Perbandingan kadar klorofil pada berbagai jenis daun
4.2 Analisis
Dari data yang telah diperoleh pada percobaan ini, kita dapat mengetahui
bahwa pada kadar klorofil pada daun bayam merah (Alternanthera amoena) muda
memiliki kadar klorofil total sebesar 12,175 ml/l dengan komposisi klorofil a
sebesar 8,08 mg/l dan klorofil b 4,03 mg/l,dengan demikian klorofil yang
mendominasi adalah klorofil a. Kadar klorofil pada daun bayam merah
(Alternanthera amoena) tua memiliki kadar klorofil total sebesar 30,53 ml/l dengan
komposisi klorofil a sebesar 19,21 mg/l dan klorofil b 11,18 mg/l,dengan
demikian klorofil yang mendominasi adalah klorofil a. Pada daun suji (Dracena
angustifolia)muda memiliki kadar klorofil total sebesar 5,73 mg/l dengan
komposisi klorofil a sebesar 0,330 mg/l dan klorofil b sebesar 2,26 mg/l,dengan
demikian klorofil yang mendominasi adalah klorofil b. Kadar klorofil pada daun
suji (Dracena angustifolia) tua memiliki kadar klorofil total sebesar 17,65 mg/l
dengan komposisi klorofil a sebesar 11,10 mg/l dan klorofil b sebesar 6,46
mg/l,dengan demikian klorofil yang mendominasi adalah klorofil a.
Daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) muda memiliki kadar klorofil total
sebesar 16,45 mg/l dengan kandungan klorofil a sebesar 10,45 mg/l dan klorofil
b sebesar 5,92 mg/l,dengan demikian kandungan klorofil pada daun bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yang mendominasi adalah klorofil a,karena
0
5
10
15
20
25
30
35
Bayam merahBayam merah(Alternanthera
amoena)
Daun suji(Dracena
angustifolia)
Bunga sepatu(Hibiscus rosa-
sinensis)
Kad
ar K
loro
fil t
ota
l (m
g/l)
Klorofil total daun muda
Klorofil total daun tua
11
memiliki kadar klorofil yang paling tinggi jika dibandingkan dengan kadar
klorofil b.
Kadar klorofil daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) tua memiliki kadar
klorofil total sebesar 23,6519 mg/l dengan kandungan klorofil a sebesar 14,50318
mg/l dan klorofil b sebesar 9,0413 mg/l,dengan demikian kandungan
kandungan klorofil pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yang
mendominasi adalah klorofil a dengan jumlah kadar klorofil lebih tinggi jika
dibandingkan dengan klorofil b.
Klorofil di berbagai jenis tumbuhan memiliki kadar yang berbeda-beda. Pada
percobaan kali ini kadar klorofil total terbanyak adalah klorofil pada bayam
merah (Alternanthera amoena)
4.3 Pembahasan
Dari analisis hasil data di atas kadar klorofil pada daun bunga sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) tua lebih tinggi jika dibandingkan dengan daun muda hal
ini dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil pada
daun,seperti pembawa faktor,sinar matahari, oksigen,karbohidrat, nitrogen,
magnesium, dan Besi merupakan suatu keharusan dalam pembentukan klorofil,
jika kekurangan salah satu dari zat-zat tersebut akan mengakibatkan klorosis
pada tumbuhan.unsur Mn, Cu, dan Zn meskipun jumlah yang dibutuhkan
hanya sedikit dalam pembentukan klorofil. Namun, jika tidak ada unsur-unsur
tersebut maka tanaman akan mengalami klorosis juga. Air, kekurangan air pada
tumbuhan mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput
dan pohon-pohon dimusim kering.Temperatur 30-400 C merupakan suatu
kondisi yang baik untuk pembentukkan klorofil pada kebanyakkan tanaman,
akan tetapi yang paling baik ialah pada temperatur antara 26-300 C
(Dwidjoseputro, 1994). Daun yang berumur tua tentu memiliki luas permukaan
daun yang lebih lebar sehingga daya serap sinar matari lebih luas bila
dibandingkan dengan daun yang berumur muda dimana luas permukaan daun
tidak terlalu lebar. Dengan begitu kecukupan sinar matari dalam pembentukan
klorofil akan lebih tercukupi dun yang berumur tua sehingga kadar klorofil pada
daun berumur tua lebih banyak.
12
4.4 Diskusi
1. Jelaskan mengapa kadar klorofil daun pada berbagai umur
berbeda.kemukakan pendapat saudara dengan memberikan teori-teori yang
mendukung!
2. Jelaskan fungsi klorofil di dalam proses fotosintesis!
3. Manakah di antara tumbuhan terdedah dan ternaung (pada spesies yang
sama)yang memiliki jumlah klorofil terbesar?mengapa demikian?
Jawaban
1. Kadar klorofil daun pada berbagai umur berbeda karena pembentukan
klorofil pada daun disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 1994).Pada daun yang berumur tua akan memiliki
luas permukaan daun yang lebih luas jika dibanding dengan permukaan
daun yang berumur muda. Sehingga kebutuhan sinar matahari untuk
membentuk klorofil akan terpenuhi,dengan begitu kadar klorofil pada daun
yang berumur tua akan lebih banyak jika dibandingkan dengan daun yang
berumur muda. Selain itu klorofil juga bersifat akumulatif sehingga semakin
lama umur daun maka klorofil akan semakin banyak tersimpan.
2. Fungsi klorofil dalam proses fotosintesis adalah menyerap energi matahari
yang berfungsi untuk memecah molekul air dalam proses reaksi terang
menjadi oksigen dan hidrogen.
3. Tumbuhan terdedah memiliki jumlah klorofil terbanyak karena salah satu
faktor pembentuk klorofil adalah cahaya matahari sehingga tumbuhan
terdedah akan memiliki jumlah cahaya matahari yang cukup untuk
pembentukan klorofil.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Ada pengaruh perbedaan umur terhadap kadar klorofil
tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis). Semakun tua
tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis),maka semakin
banyak kadar klorofilnnya.
2. Ada pengaruh perbedaan jenis tanaman terhadap kadar
klorofil tanaman. Diantara bayam merah (Alternanthera
amoena), daun suji (Dracena angustifolia),dan Bunga sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) yang memiliki kadar klorofil paling
tinggi adalah bayam merah (Alternanthera amoena).
5.2 Saran
Saran untuk melakukan praktikum ini adalah praktikan harus teliti
dalam membaca spectrofotometer.
14
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van Nostrand
Dwidjoseputro, D.1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama.
Kimball, John. W. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Rahayu, Yuni Sri, dkk.2011. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan.Surabaya:Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA
Unesa.
Salisbury and Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. ITB. Bandung
15
LAMPIRAN
Gambar 1. Menimbang daun bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Gambar 2. Menghaluskan daun bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan
menambahkan alkohol dalam mortar
porselin
Gambar 3. Menyaring filtrat daun
bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Gambar 4. Filtrat daun bunga sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis)
Gambar 5. Mengukur kadar klorofil