bab i

2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya kemudian gaya itu dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula. Jika suatu benda tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan, benda itu dikatakan plastis. Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya setelah gaya luar di hilangkan. Sebuah benda dikatakan elastik sempurna jika setelah gaya penyebab perubahan bentuk di hilangkan.Banyak benda yang hampir elastik sempurna, yaitu sampai depormasi yang terbatas disebut limit elastiknya,dan apabila gaya- gaya dihilangkan , maka benda tersebut tidak kembali kebentuk semula . Beberapa bahan mendekati sifat tidak elastik sempurna dan menujukkan tdak ada kecenderungan untk kembali kebentuk semula setelah gaya dihilangkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin mendengar istilah elastic pada spageti. Spageti merupakan makanan yang cukup digemari oleh masyarakat. Ketika kita menyentuh spageti yang sudah matang kita akan merasakan kekenyalan pada saat memakan spageti. Elastisitas spageti juga berbeda dengan mie lain

Upload: cavitri-vitri

Post on 07-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya

kemudian gaya itu dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula. Jika

suatu benda tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula setelah gaya yang

bekerja padanya dihilangkan, benda itu dikatakan plastis. Elastisitas adalah

sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya setelah gaya luar di

hilangkan. Sebuah benda dikatakan elastik sempurna jika setelah gaya

penyebab perubahan bentuk di hilangkan.Banyak benda yang hampir elastik

sempurna, yaitu sampai depormasi yang terbatas disebut limit elastiknya,dan

apabila gaya-gaya dihilangkan , maka benda tersebut tidak kembali kebentuk

semula . Beberapa bahan mendekati sifat tidak elastik sempurna dan

menujukkan tdak ada kecenderungan untk kembali kebentuk semula setelah

gaya dihilangkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin mendengar istilah elastic pada

spageti. Spageti merupakan makanan yang cukup digemari oleh masyarakat.

Ketika kita menyentuh spageti yang sudah matang kita akan merasakan

kekenyalan pada saat memakan spageti. Elastisitas spageti juga berbeda dengan

mie lain seperti pada umumnya. Spageti memiliki struktur yang lebih keras dari

pada mie lain. sehingga dalam perebusan spageti juga dibutuhkan waktu yang

sedikit lebih lama dari pada merebus mie instan atau mie lainnya agar dapat

menghasilkan strukur spageti yang lebih kenyal. Pada kesempatan kali ini kita

akan membahas elastisitas yang dihasilkan spageti dengan lama perebusan

spageti yang berbeda-beda.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalahnya yaitu

Bagaimanakah pengaruh lama waktu perebusan spageti terhadap elastisitas

spageti?

Page 2: BAB I

C. Tujuan percobaan

Berdasarkan rumusan masalah di atas didapatkan tujuan percobaannya

yaitu mengetahui pengaruh lama waktu perebusan spageti terhadap elastisitas

spageti.

D. Hipotesis

Hipotesis praktikum ini adalah semakin lama waktu perebusan spageti

semakin tinggi elastisitas yang dihasilkan oleh spageti