bab i

38
Teknik Elektronika – SMK Gajah Mada Banyuwangi Halaman 1 BAB I SEJARAH TELEVISI Televisi Dari Masa ke Masa. Saat ini televisi merupakan barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari hari kita. Dengan adanya televisi maka kita bisa mengetahui suatu informasi dengan cepat tanpa beranjak dari tempat duduk kita, namun tahukah anda bahwa televisi yang sering kita tonton ini memiliki sejarah yang panjang. Kata “televisi” itu sendiri merupakan gabungan dari kata tele yang artinya jauh dari bahasa Yunani dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh, sesuai dengan fungsinya. Penemuan televisi pertama disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman. Televisi pada awal diciptakannya menggunakan tabung hampa yang menjadikannya berukuran besar, memiliki konsumsi daya yang besar serta harga yang sangat mahal. Berikut merupakan salah satu contoh televisi pada tahun 1939 : Gambar 1.1 – Transistor Tabung Gambar 1.2 – Televisi tahun 30’an

Upload: abdshobir

Post on 24-Nov-2015

270 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 1

    BAB I

    SEJARAH TELEVISI

    Televisi Dari Masa ke Masa. Saat ini televisi merupakan barang yang tidak terpisahkan

    dalam kehidupan sehari hari kita.

    Dengan adanya televisi maka kita bisa mengetahui suatu informasi dengan cepat tanpa

    beranjak dari tempat duduk kita, namun tahukah anda bahwa televisi yang sering kita tonton

    ini memiliki sejarah yang panjang.

    Kata televisi itu sendiri merupakan gabungan dari kata tele yang artinya jauh dari bahasa

    Yunani dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan

    sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh, sesuai dengan fungsinya.

    Penemuan televisi pertama disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini

    mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut

    dengan TV, tivi, teve atau tipi.

    Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat

    penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai

    sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan

    kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil

    rekaman.

    Televisi pada awal diciptakannya menggunakan tabung hampa yang menjadikannya

    berukuran besar, memiliki konsumsi daya yang besar serta harga yang sangat mahal.

    Berikut merupakan salah satu contoh televisi pada tahun 1939 :

    Gambar 1.1 Transistor Tabung

    Gambar 1.2 Televisi tahun 30an

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 2

    Bisa kita perhatikan ukuran dari televisi jaman dahulu yang memiliki ukuran CRT yang sangat

    kecil dibanding dengan ukuran Tv itu sendiri. Tv ini diproduksi oleh General Electric pada

    tahun 1939. Sedangkan berikut ini merupakan sejarah televisi dari masa ke masa :

    1876 George Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya

    seseorang dapat melihat listrik.

    1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya

    penggunaan praktis pantelegraph.

    1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama

    kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan

    sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di

    interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan

    menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik

    dengan resolusi 18 garis.

    1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika

    terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.

    1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini.

    Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika

    digabung menjadi television.

    1907, Dua orang bernama Boris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan

    terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.

    1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam

    bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama

    kalinya.

    1927 Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T

    Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini

    disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.

    1929 Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan

    kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya

    mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

    1940 Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter

    Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

    1956, Robert Adler dan Eugene Polley menemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya

    adalah untuk menghindari iklan.

    1975 Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma

    berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 3

    1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang

    sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang

    ringan.

    1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru

    yaitu teknologi HDTV.

    1995 Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek

    layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.

    2000 tahun ke atas, Pengembangan produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul

    perkembangan sejarah dari televisi digital.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 4

    BAB II

    PRINSIP KERJA TELEVISI

    Sistem televisi berwarna menggunakan tiga sinyal untuk bekerja secara sempurna, tiga sinyal

    tersebut adalah :

    Sinyal pembawa suara (FM)

    Sinyal pembawa gambar (AM)

    Sinyal luminan (gelap-terang), sinkronisasi dan sinyal krominan (pembawa warna)

    Secara umum sinyal-sinyal tersebut dikenal sebagai Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan

    (gelap-terang) dan sinyal Video Krominan (warna), dan berkat ketiga sinyal tersebut

    memungkinkan kita dapat melihat gambar berwarna dan mendengar suara.

    Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, dimana masing-masing

    rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya, namun saat ini kebanyakan televisi sudah

    menggunakan rangkaian-rangkaian yang di kemas dalam sebuah IC / Chip tunggal sehingga

    hampir tidak dapat di identifikasi lagi mana bagian-bagianya kecuali kita memiliki skematik

    televisi bersangkutan atau lembar data dari Chip / IC yang digunakan.

    Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat televisi juga memiliki rangkaian-rangkaian

    defleksi vetikal dan horisontal yang berguna untuk menghasilkan raster pada tabung

    gambar, meskipun bukan bagian utama dari sebuah pesawat penerima televisi - blok

    rangkaian kontrol beserta remote-controlnya juga termasuk rangkaian sangat penting pada

    televisi generasi sekarang.

    Disini akan dibahas masing-masing fungsi dari blok-blok pesawat televisi berwarna dimana

    setiap blok akan dibahas secara mendalam dan detail, selain itu di akhir pembahasan setiap

    blok akan di tunjukkan gejala yang timbul jika pada blok yang bersangkutan terjadi

    kerusakan sehingga akan memudahkan dalam proses perbaikan.

    Dibawah ini ditunjukkan diagram blok dari pesawat penerima televisi

    Gambar 2.1

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 5

    Gambar 2.2

    Gambar 2.1 & 2.2 : Blok Diagram Televisi

    Tuner

    Penguat RF, Mixer, Osilator Lokal

    Rangkaian Suara

    Detektor 5.5Mhz, Penguat IF Suara, Detektor FM, Penguat Suara

    Rangkaian Gambar

    Penguat IF Gambar, Detektor Video, AFT, AGC, Penguat Video, Delay Line

    Rangkaian Reproduksi Warna

    Penguat Band-Pass, Elemen tunda 1H, Rangkaian Penambah-Pengurang, Rangkaian

    switching fasa 180, Penguat burs, Oscillator 4.43Mhz, Penguat U-V, Demodulator

    Rangkaian Sinkronisasi

    Pemisah Pulsa Sinkronisasi, Rangkaian pulsa vertikal, Rangkaian Pulsa Horisontal, Yoke

    Defleksi

    Flyback Transformer

    Travo Flyback

    Tabung CRT

    Tipe Delta, Tipe In-Line, Tipe In-Line Trinitron

    Rangkaian Power Supply

    Penyearah, Regulator

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 6

    1. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV

    Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel).

    Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi

    (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:

    a. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 88 MHz).

    b. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 216 MHz).

    c. UHF saluran 14 sampai 83 (470 890 MHz)

    Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:

    a. National Television System Committee (NTSC) digunakan USA

    b. Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris

    c. Sequential Couleur aMemorie (SECAM) digunakan Prancis

    Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system

    tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

    2. BAGIAN-BAGIAN PESAWAT TELEVISI

    Gambar 2.3 mainboard televisi

  • Secara garis besar blok tersebut memiliki

    a. Antena Televisi

    Antena TV menangkap sinyal

    berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:

    Antena Yagi

    Antena Perioda Logaritmis

    Antena Lup

    Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:

    Antena Kanal VHF Rendah

    Gambar 2.6

    Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    ecara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

    ntena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan

    berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:

    Antena Perioda Logaritmis

    Gambar 2.4

    Gambar 2.5

    Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:

    Kanal VHF Rendah

    K Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 7

    sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan

    Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 8

    Antena Kanal VHF Tinggi

    Gambar 2.7

    Antena Kanal UHF

    Gambar 2.8

    b. Rangkaian Penala (Tuner)

    Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer)

    dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk

    dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.

    c. Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)

    Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang

    dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada

    jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah

    menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.

    Gambar 2.9 Penala / Tuner (Termasuk d idalamnya rangkaian IF)

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 9

    d. Rangkaian Detektor Video

    Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF

    gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan

    mengakibatkan buruknya kualitas gambar

    e. Rangkaian Penguat Video

    Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector

    video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)

    f. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

    Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-

    ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah

    menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner

    g. Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.

    Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT.

    Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat

    IF secara otomatis

    h. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi

    Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi

    vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

    i. Rangkaian Suara

    Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara

    akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM).

    Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar

    j. Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

    Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke

    seluruh rangkaian.

    Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah

    di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi

    (Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang

    selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV

    Gambar 2.10 - Rangkaian Catu Daya

    k. Penguat Krominan

    Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi

    dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 10

    l. Sinkronisasi Warna

    Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan

    dari sinyal video warna komposit

    m. Automatic Color Control (ACC)

    Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi

    yang memperkecil penguatan didalam bagian warna

    n. Color Killer (Pemati Warna)

    Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal

    krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih

    o. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)

    Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna).

    Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal

    yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan

    beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V

    diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa

    p. Demodulasi Warna

    Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna

    di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu

    dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua

    sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat

    mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka

    diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama

    seperti pada pemancar

    Untuk TV yang menggunakan IC 786818A, rangkaian pada poin (d) sampai (p) dapat di

    lihat pada blok diagram IC 78618A, karena semua fungsinya sudah terdapat pada ic ini

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 11

    BAB III

    MENGAMATI GEJALA KERUSAKAN

    Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat berakibat

    fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan listrik tinggi. Disamping itu,

    dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak

    karena solderan timah yang kurang baik sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung

    sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul

    dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu,

    kerusakan TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan atau hubungan

    antar komponen yang kurang sempurna

    1. TIDAK ADA GAMBAR DAN SUARA

    a. Mati Total

    Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja

    sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya

    (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal

    1) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?

    Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya

    Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output.

    Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya

    TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek

    TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang

    sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak

    2) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?

    Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang

    rusak.

    Pemecahan:

    Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor

    horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika

    ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di

    PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh

    rangkaian horizontal.

    Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada umumnya

    komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan

    kapasitor.

    3) Apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?

    Penyebab 1: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator.

    Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda

    pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang

    digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY.

    Pemecahan 1: pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indicator.

    Saat TV dinyalakan indicator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau

    atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya

    atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi.

    Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 12

    normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan

    perlu diganti.

    Penyebab 2: rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak.

    Pemecahan 2 :

    Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika normal, periksa

    tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah

    rangkaian tegangan tinggi.

    Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal, periksa rangkaian

    penguat video.

    Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang sering terjadi

    adalah filamennya putus sehingga CRT tidak memancarkan cahaya.

    b. Gambar Gelap

    Raster tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada maksimum.

    Penyebab:

    Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada rangkaian

    tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau rangkaian catu daya.

    Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena gangguan pada penguat video.

    Pemecahan:

    Apakah tegangan regulator output normal ? Jika normal, periksa tegangan katoda

    CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator.

    Apakah tegangan katoda CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika

    tidak normal, periksa rangkaian tegangan tinggi.

    c. Raster Satu Garis Horizontal

    Penyebab:

    Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.

    Pemecahan:

    Periksa rangkaian defleksi vertikal

    Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.

    d. Sinkronisasi Horizontal Jelek

    Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.

    Penyebab:

    Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi

    kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.

    Pemecahan:

    Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering.

    Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.

    e. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal

    Penyebab:

    Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada

    rangkaian AFC.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 13

    Pemecahan:

    Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi,

    rangkaian buffer video dan AGC.

    f. Sinkronisasi Vertikal Jelek

    Penyebab:

    Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical.

    Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama.

    Pemecahan:

    Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama

    sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik

    bocor.

    g. Sinkronisasi Vertical dan Horizontal Jelek

    Penyebab:

    Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan pada rangkaian

    penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-kadang terjadi pada rangkaian AGC dan

    rangkaian penghapus noise (noise canceler).

    Pemecahan:

    Apakah sinkronisasi vertical dan horizontal lemah?

    Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrosasi.

    Jika rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi normal, periksa bagian penguat sinyal

    sinkronisasi.

    Jika bagian penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian

    penghapus noise.

    2. Cacat (Distorsi) Pola Raster

    a. Gambar Sempit

    Penyebab:

    Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output

    horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi

    horizontal (yoke) bertambah lemah.

    Pemecahan:

    Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa

    komponen-komponennya.

    Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya.

    Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti

    b. Pelebaran Horizontal

    Penyebab:

    Kerusakan semacam ini disebabkan oleh Vr yang rusak.

    Pemecahan:

    Periksa komponen-komponennya.

    Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT

    Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah nilai VR, jika tidak

    ada perubahan ganti VR tersebut.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 14

    Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih besar penguat

    tegangan tinggi.

    c. Pemendekan Tinggi Gambar

    Penyebab:

    Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical terlalu kecil

    sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup.

    Pemecahan:

    Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan dengan cara

    mengatur remote control pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R

    dan Tr pada rangkaian defleksi vertical.

    Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical yang rusak.

    d. Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah

    Penyebab:

    Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator elektrolit yang kering.

    Pemecahan:

    Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak.

    Periksa elko apakah masih baik atau sudah kering

    e. Gambar Vertical Memanjang

    Penyebab:

    Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah.

    Pemecahan:

    Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.

    f. Gambar Jelek

    1) Noise Salju Pada Gambar

    Penyebab:

    Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah.

    Sistem antenna TV rusak

    Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak

    Pemecahan:

    Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus.

    Perbaiki jalur antenna kabel

    Periksa solderan pada blok tuner dan AGC

    2) Kontras Gambar Rendah

    Penyebab:

    Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video.

    Pemecahan:

    Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.

    3) Muncul Garis Miring

    Penyebab:

    Biasanya gangguan dari pemancar radio.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 15

    Pemecahan:

    Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.

    4) Noise Bintik Putih

    Penyebab:

    Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi.

    Pemecahan:

    Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi.

    Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV

    5) Garis Horizontal Hitam

    Penyebab:

    Biasanya disebabkan oleh alat yang menggunakan motor kecil.

    Pemecahan:

    Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.

    6) Terdapat Bayangan Dari Kanal Lain

    Penyebab:

    Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar besar.

    Pemecahan:

    Aturlah letak ketinggian antenna TV

    Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC

    7) Gangguan Warna

    Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan atau hijau

    Penyebab:

    Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT.

    Pemecahan:

    Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau

    solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap

    tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT.

    3. Gangguan Suara

    Tidak Ada Suara/Suara Lemah

    Penyebab:

    Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.

    Pemecahan:

    Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika terdengar desis di

    speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audio atau

    periksa speaker.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 16

    BAB III

    MENGATASI GEJALA KERUSAKAN PADA TV

    1. KERUSAKAN TV CHINA

    SOLYTRON-SM3725

    Di posisi AV suara chnnel muncul: cek Q1006 ke pin 12 dari IC 4053

    SOLYTRON-SM3792

    Tuning bisa berhenti,tapi channel tidak tersimpan: cek -30v supply memori

    SOLYTRON-SM3730

    Kadang bisa star kadang juga mati: cek 15v, C853 (4,7uf/50v)

    SUKIRA-CE1493

    Posisi standby B+ normal ketika distar drop: cek D606

    DAZZ-145038

    Blanking dan ada garis-garis hitam, suara normal, OSD tidak ada: Cek elco filter 180v

    MESIN TV CINA

    Regulator diam meski tanpa beban: Cek capasitor di basis power (15n)

    JVC- AV-G201

    Gambar horizontal meleset dan belang-blang hitam/putih sekitar 10cm: Cek C550

    (100uf/16v) di input 7805

    MITSUNO (LA7688)

    Kadang star kadang standby: ganti Eprom harus 93LC56, kalau yang 93C56 tidak bisa

    SUKIRA-CE1493

    Vertikal terbuka sekitar 8cm ditegah: Cek tegangan pin 42 dari IC TDA8361, tegangan

    normalnya 33v

    SOLITRON (Program CTV222S-PCR1,1

    Bisa nyala, tapi semua panel tidak berfunsi: Cek tegangan reset pin 33 (15v)

    ADVANCE

    Tuning geser: cek dan ganti With E08L (Capasitor 68pf) Adjust AGC (di menu servis)

    AETNA-C1426

    Vertikal atas molor, bagian bawa kurang sekitar 4cm: Ganti eprom 24C04

    Gambar jelek, suara ngorok Auto tuning normal, Vcc juga normal: Cek SAW Filter

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 17

    HITACHI-CPT2451

    Y (luminance) tidak ada, Croma (gambar warna stabil): Cek dioda seri, transistor vidio

    out, pin 24 dari IC LA7686

    INTEL- IC 205RM

    Menual tuning tidak berhenti, picture normal, VIF uda di ganti tetap tidak mau berhenti:

    Ganti LA7555

    YORIKO-YK2103ET

    Vertikal bermasala, Vcc normal: Cek tegangan input IC7812 tidak bole kurang dari 15v

    TELESONIC- TC5191GR

    Power on, Relay on, seharusnya standby: Cek C120 (22uf/50v) di kaki basis Transistor

    TR113

    JOHNSONS- (TA 7698)

    Warna membelobor: Cek elco 1uf/50v di pin 6

    DAZZ-DZ2570A

    Tidak mau star : Cek tegangan kaki basis Transistor Horizontal, normalnya 8 volt

    FUJI ELECTRIC- (TA 8659, TA 8403)

    B+ naik sampai 300v: Cek elco 10uf/160v di pin 1 STR 58041.

    SOLITRON-RM5108

    Tuning geser, VIF oke: Ganti TDA 8222

    Tidak ada suara IC Audio bagus: Ganti dan Adjust SIF (102)

    KANSELIR- P191

    OSD tida ada (tidak bisa di program): Cek D102 (4148) di dekat IC program

    INTEL- IC2053RM/1461NW

    OSD tidak ada: open zener on vertikal socket

    VIF di tuning tidak berubah: Ganti LA 7555

    INTEL- IC1429N

    Gambar menyusut kanan dan kiri sekitar 3cm: Cek C707 (100uf/50v) dan D703 (IN5392)

    CONTEC- KTB 3731

    Warna kacau, IC vidio M51393 bagus Cek R235 (8k2) biasanya putus

    METZ-7401/3

    Relay bisa on B+ tidak ada: Cek R808 (2,2 ohm 1/2 watt) dan R821 (56 ohm 1/4 watt)

    TAMASHI-0 (TDA8362/SMP260WTC)

    Di star langsung protek: Cek Transistor horizontal driver (C2482)

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 18

    SANSUI- SV M1460J

    Suara tidak ada voltage swing normal: Ganti TDA 1013.

    DETRON/ETRON- P1401

    Horizontal tidak ada, Osicilator,Vcc normal: Ganti TA 7698

    INDOTEC-2107

    Vertikal cacat bagian atas: Cek R304 (56k) biasanya molor

    AETNA-C1420

    Tidak bisa standby, langsung star: ganti TMP87CK38N

    Blanking, Vcc normal:Ganti TB1238AN

    Tuning geser, suara gorok, VIF tidak berfungsi:Ganti SAW Filter

    KONKA-1418C3

    B+ tidak stabil (pum up): Cek optocoupler (PC817)

    CROWN- T128

    Di star suara ngorok, setelah 3 menit normal: Ganti trafo SIF

    SEMRO- TD1538

    B+ tidak bisa di adjust (di stel): Cek R808 (10k) di regulator.

    CRYSTAL

    TV hanya standby tidak mau menyala. Coba gunakan remote : Tekan tombol

    Power(on/off) dan tombol OK secara bersamaan lalu tahan sampai tv menyala.

    INDOTECH 20

    Saat pertama dinyalakan gambar terang sebentar lalu gelap. Pengaturan kontras tidak

    berfungsi. Periksa bagian ABL = R314= 120K

    SANTEC C1428

    Pada posisi standby tombol panel dan remote tidak berfungsi. Ganti X-Tal program =

    10M atau 10.000

    SOLITRON SM37-98

    power suply tdk star B+ hanya 45v ganti; D 81 zener 4v7

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 19

    2. KERUSAKAN TV POLYTRON

    POLYTRON -DM143031

    Lambat untuk star disertai gambar yang berkedip dan bergoyang, serta gambar

    menyempit : silahkan ganti C518= 100/35v, C514= 330/35v, C515=680/606pf, R511=5k

    ohm/1%, R517=15k ohm/1%

    POLYTRON-PN20123K

    Protek, di start hidup lalu mati, Vcc bagus : ganti IC 4558 di dekat Vertikal

    POLYTRON-GM1490

    Phase Horizontal geser terdapat garis hitam hampir ketengah: cek R449=68ohm di pin 12

    POLYTRON-LFS1465

    Led channel nyala semua, preset tidak berpungsi: cek R18=10k di pin 19 ic UPC 1363

    POLYTRON-GM1483

    OSD tidak ada: silahkan buka R723 dan D732

    POLYTRON-P in P

    Tuning geser dan blanking, OSD bagus: cek tuner (digital 5v) rusak salah satunya

    POLYTRON (Regulator TDA8380)

    B+ tidak stabil (pum up): naikkan Filter 15v di bagian priner regulator jadi 2200uf

    POLYTRON-GM1492

    Manual Tuner tidak berhenti: Ganti Trafo AFT dengan E08L

    POLYTRON (AN5435=TDA3565)

    Vertikal tidak bisa diam, V.hight tidak maksimal: ganti AN5435 dan R127=13k

    POLYTRON-BB1740

    Seolah-olah tuning geser, VIF bagus BI ada terus: cek Transistor Band switch T708=BC548

    POLYTRON-Model Lama

    Garis-garis hitam tebal naik turun baik posisi AV maupun di Channel: ganti Flyback

    POLYTRON-PN14123KAG

    Tidak bisa start, oscilator horizontal tidak ada, VCC bagus: ganti TDA 8841

    POLYTRON DM 143031

    Gambar mengecil, kedip2 juga goyang2. Coba ganti C518=100/35V, c514=330/35V,

    C515=680/560pF, R511=5k/1%, R517=15k ohm/1%

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 20

    POLYTRON DM 143031 lambat untuk start , di sertai gambar yg berkedip dan bergoyang serta menyempinya lebar

    gambar.ganti c518 :100/35v. c514 : 330/35v. c515 :680/560pf. r511 :5kohm/1%. r517

    15kohm/1%

    POLYTRON/DIGITEC BLACKBOX SERIES

    tv hanya garis vertikal berdiri.dengan kondisi komponen bagian horisontal; c 2,2/160v

    dan r 3k9/2w putus.ganti c 390 atau470n/250v

    POLYTRON GRANDMASTER GM 1481

    gambar tidak sinkron dan tampak logo dari stasiun tv tampak di tengah-tengah di batasi

    garis hitam tebal atas bawah.ganti r452 :50kohm 1/8 watt

    POLYTRON/DIGITEC

    menggunakan ic tda 8360/61.kerusakan hanya garis horisontal mendatar saja.meski ic

    vertikalnya normal.ganti r 401 : 2m2 ohm

    POLYTRON DIVA

    IC program HBT-00-02G

    On sebentar (tampil logo) trus st-by, kerusakan : protec. Letak protec pin 62 IC HBT-00-

    02G, teg pd protec hanya sekitar 2v, kondisi normal harusnya sekitar 5v. Ganti c402

    1mf/50v dr pin 3 IC vertikal An 5522.

    POLYTRON 123

    gambar bagus tp suara tdk ada dan bila di pakai vcd normal semua, karusakanya pak

    IF nya rusak, ganti saja cristal 5.5 nya.

    POLYTRON-GM1483

    OSD tidak ada: silahkan buka R723 dan D732

    POLYTRON-P in P

    Tuning geses dan blanking, OSD bagus: cek tuner (digital 5v) rusak salah satunya

    POLYTRON (Regulator TDA8380)

    B+ tidak stabil (pum up): naikkan Filter 15v di bagian priner regulator jadi 2200uf

    POLYTRON-GM1492

    Menual Tuner tidak berhenti: Ganti Trafo AFT dengan E08L

    POLYTRON (AN5435=TDA3565)

    Vertikal tidak bisa diam, V.hight tidak maksimal: ganti AN5435 dan R127 (13k)

    POLYTRON-BB1740

    Seolah-olah tuning geser, VIF bagus BI ada terus: cek Transistor Band switch T708

    (BC548)

    POLYTRON-PN20123K

    Protek, distar hidup lalu mati (Vcc bagus): ganti IC 4558 di dekat penguat Vertikal

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 21

    POLYTRON-GM1490

    Phase Horizontal geser (ada garis hitam) hampir ketengah: cek R449 (68) ke pin 12

    POLYTRON-LFS1465

    Led channel nyala semua, preset tidak berpungsi: cek R18 (10k) di pin 19 (UPC 1363)

    POLYTRON-PN14123KAG

    Tidak bisa star, oscilator horizontal tidak ada, VCC bagus: ganti TDA 8841

    POLYTRON-Lawas

    Garis-garis hitam tebal naik turun baik posisi AV maupun di Channel: ganti Plyback (FBT)

    POLYTRON MINIMAX SERIES MX1452G

    TV HANYA KADANG KADANG MAU START DAN SULIT UNTUK MENYALA.GANTI C507 :

    10/50 DENGAN 47/100V

    POLYTRON DM14303

    lambat untuk star di sertai gambaq berkedip dan bergoyang serta menyempitya lebar

    gambar ganti C518;100/35v, C514;330/d5v, C515;680/560pf, R511;5k ohm/1%, R517;15k

    ohm/1%

    POLYTRON BLACK BOX SERIES

    tv hanya garir vertikal berdiri, dng kondisi komponen bagian horisontal C 2,2/160v dan R

    3k9/2watt putus ganti: C390 ato 47n/250v

    POLYTRON GRAND MASTER GM1481

    gambar tdk sinkron dan tampak logo dari stasiun TV tampak ditengah dibatasi garis

    hitam tebal atas bawa ganti; R452; 50k ohm 1/8 watt

    POLYTRON/ DIGITEC

    yg menggunakan IC TDA 8360/61 kerusakan hanya garis hori sontal mendatar saja meski

    ic vertikalnya normal ganti; R401; 2m2 ohm

    POLYTRON MINI MAX SERIES MX1452G

    tv hanya kadang-kadang mau star dn sulit u/ menyala ganti; C507; 10/50 dengan 47/100v

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 22

    3. KERUSAKAN TV SONY

    SONY-KV1415GE

    Tuning tidak bisa menyimpang channel: ganti uCom M34302M8-712SP

    SONY-KV1430E

    Vertikal cacat (tengah gambar ada garis putih sekitar 2cm) Cek C854 (220uf/25v) filter

    12v

    SONY- KV G14P1

    Layar gelap, OSD ada: Cek ABL R857 (82K)

    SONY- KV1415GE

    Transistor Horizontal terlalu panas: Cek Horizontal OSC pin 27 dan ganti CXA1213BS

    SONY KV200xxx

    jika power dihidupkan gambar kosong hanya raster dan suara langsung full ganti; R627;

    4,7 ohm u/ suply 5,5v

    KERUSAKAN UMUM POWER SUPPLY TV SONY

    Kerusakan STR sering terjadi karena STR lemah akibat pemakain dan karena panas

    contohnya pada STR S5741 untk tv 29.

    STR tidak swicth disebabkan R470K putus dari tegangan 300v.

    Tegangan B+ naik karena elco 100V10UF kering disertai SHORTnya Dioda zener R2M.

    KERUSAKAN HORIZONTAL TV SONY

    Sering menemukan TV SONY Trinitron kerusakan TR Horizontal short.

    Cek tegangan B+ Normal. Langsung ganti TR yang baru TV bisa hidup tapi setelah 1

    atau 2 hari mati lagi dgn kerusakan yang sama. Ini disebabkan karena suply tegangan

    HOR OSC drop/tidak terfilter, ganti C 25V100UF karena sudah kering/melemah.

    Horizontal tidak bekerja, kadang TV bisa hidup tapi kemudian mati lagi. Kadang pada

    pertama dihidupkan ada bunyi menderik pada flyback padahal flyback tidak rusak.

    Kerusakan seperti ini karena CRYSTAL HORIZONTAL B500F terukur short/bocor.

    KERUSAKAN TIDAK ADA SUARA SUARA GEMERISIK TV SONY

    Ganti kristal warna tidak berubah, cek IF gambar dan AFT gambar sudah tune. Ganti CF

    5,5MB pada blok Tuner detektor.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 23

    4. KERUSAKAN TV SHARP

    SHARP-51R200

    Di star hidup lalu mati, led jadi merah: cek R502 untuk tegangan Vertikal ganti jika perlu

    SHARP-14R20MKII

    Di start hidup led hijau lalu mati jadi merah tidak berkedip, Oscilator horizontal bagus:

    cek Trafo driver horizontal

    SHARP-20U200

    Suara gresek-gresek,gambar bagus, suara sistem terkunci pada D/K dan tidak bisa

    diganti: ganti dan adjust, eprom 24C08

    SHARP-14S20B/14R/B

    OSD tidak ada, gambar geser kekanan sekitar 10cm: cek jalur AFC Pin 5 FBT

    SHARP-20A2-S

    Picture Blooming /mblobor, warna bagus: Stel ulamg prameter servis Adjustment

    SHARP-C1424AU

    B+ naik Jadi 250v (resitor,elco,dioda transistor,Vcc bagus): ganti STR 41090

    Regulator diam (tidak bekerja): cek TR3279, D706, R705, R706, R707

    SHARP 21 BN1

    Gambar tampak kurang kontras dan lalu warna tampak smearing. Kerusakan ini terjadi

    pada jalur tegangan 9v yang terukur hanya 6v. Periksa Q605 882 Regulator dari 16v ke

    9v dari pin 7 kaki Flyback.

    SHARP C14JO

    Gambar mengecil hanya tinggal beberapa cm ditengah. Raster kosong/semut. Ganti

    Q604.

    SHARP EXPRESSION 51X220

    Suara ada tapi gambar tidak ada, terkadang standby dengan sendirinya. Ganti Resistor

    pembatas 180v =R621=1ohm

    SHARP EXPRESSION 51X220

    tampil tampa gambar dengan posisi suara hidup kadang kembali ke stadby ganti: resistor

    pembatas u / 180v R621; 1 ohm

    SHARP 21 BNI

    gambar tampak kurang kontras disertai warnanya yg tampak sering,kerusakan terjadi pd

    jalur 9v yg hanya tukur 6v ganti; Q605,D882 Regulator dari 16v ke 9v dari pin 7 kaki FBT

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 24

    5. KERUSAKAN TV SAMSUNG

    SAMSUNG-CB3339Z

    Blanking: cek tegangan 5v (7805)

    SAMSUNG-BIO-CB3366Z

    Blanking (Vcc normal): ganti IC chroma M52309SP

    SAMSUNG-CB2039Z

    Tuning tidak ada channel (33v,VT Normal): cek tegangan 12v

    SAMSUNG-CB3862X

    Gambar terbuka ditenga sekitar 5cm, IC Vertikal bagus: G anti elco vertikal out

    1000uf/35v

    SAMSUNG- CB3366Z

    SMR 40000 Rusak, setelah di ganti rusak lagi: ganti dulu modul driver HIS 6169

    Auto Program bisa, memori, Adjust, vertikal, Horizontal, RGB tidak berfunsi : Ganti

    Eprom 24C04

    SAMSUNG CS5085

    Gambar vertikal bagian bawa kurang, disertai dng garis tak menentu, serta timbul suara

    melengkin pd saat stadby ganti; C407; 330/50v

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 25

    6. KERUSAKAN TV AKARI

    AKARI-IC1439 RMD

    B+ drop,heater tidak ada suara normal: cek C561, R443

    AKARI-IC1439 R2N

    Raster Tidak ada, Vcc normal: cek R411

    AKARI- IC 14M88R (sakura)

    Regulator tidak stabil tanpa beban, kadang-kadang standby: Cek dioda Zener 6v2 di VR

    B+ (Short)

    AKARI- IC 14M88R

    Regulator tidak bekerja: Cek transitor tegangan optocoupler.

    AKARI- IC 1437RMD

    Regulator tidak bekerja: Cek dioda zener ZD812 (18v), C815 (100uf/25v) dan C820

    (1uf/100v) ganti jika perlu.

    AKARI- CT14W9

    Vertikal tidak terbuka AN 5534 Dingin: Defleksi bagian vertikal putus

    OSD tidak ada: Tegangan 5v drop dioda zener 5 volt short

    AKARI 20M88R

    raster membesar dan mengecil tak karuan ganti; D809 IN4148 Regulator

    AKARI CTV14

    tak ada suara, kerja IC zilog normal ic TA 8690 AN bagus ganti Q06: C 3289

    AKARI 14-20

    transistor regulator(D1710) selalu putus bila baru diganti, tanpa sempat menyala,

    kerusakan tjadi pd bagian fedbeck oftocoupler yaitu; R801; 47k ohm yg nilainya

    memberar, jika gambar tdk stabil sering timbul garis-garis seperti OSC horisontal tdk

    tepat ganti; C driver horisontal 10uf/100v

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 26

    BAB IV

    T U N E R

    Tuner, atau Penala berfungsi untuk memilih kanal / stasiun dengan cara merubah

    gelombang radio yang diterima antena menjadi signal IF (Intermediate Frequency). Didalam

    Tuner terdapat 3 rangkaian utama, yaitu : (1) Penguat frekuensi tinggi / Penguat RF (RF

    Amplifier), (2) Pencampur (Mixer) dan (3) Osilator lokal (Local Oscillator).

    Penguat Frekuensi Radio (Penguat RF)

    Penguat frekuensi tinggi, seperti namanya, berguna untuk menguatkan sinyal frekuensi radio

    yang diterima oleh antena. Penguat RF ini harus memiliki karakteristik penguatan yang

    merata pada seluruh bidang frekuensi dan memiliki perbedaan penguatan antar kanal yang

    sekecil mungkin. Karena rasio S/N (perbandingan sinyal terhadap noise) ditentukan oleh

    penguat RF ini, maka penguat RF harus memiliki penguatan (gain) yang cukup besar, tetapi

    juga harus tetap menghasilkan distorsi yang kecil jika ternyata gelombang yang diterima

    sudah cukup besar, untuk itulah maka ditambahkan rangkaian kontrol penguatan otomatis

    (AGC / Automatic Gain Control) yang diumpan-balik kan pada rangkaian RF ini.

    Pencampur (Mixer)

    Fungsi mixer adalah mencampur gelombang radio yang diterima antena yang telah

    dikuatkan oleh Penguat RF dengan keluaran osilator lokal sehingga diperoleh signal IF

    (intermediate frequency) yang merupakan selisih dari kedua frekuensi yang dicampur

    tersebut. Frekuensi pembawa sinyal yang dikeluarkan rangkaian mixer ini adalah dibuat

    tetap sebesar 38,9 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya juga

    terdapat sinyal singkronisasi dan frekuensi sebesar 33,4 Mhz yang merupakan frekuensi

    pembawa suara.

    Osilator Lokal (Local Oscillator)

    Fungsi osilator lokal adalah membangkitkan frekuensi yang nantinya dicampur dengan

    frekuensi yang diterima antena sehingga didapat frekuensi IF, frekuensi osilator lokal dapat

    diubah-ubah sesuai dengan kanal / saluran yang dipilih.Osilator lokal harus sangat stabil,

    karena jika osilator lokal mudah tergeser maka gambar dan suara tidak dapat direproduksi

    dengan sempurna. Untuk mendapatkan ke-stabilan ini maka ditambahkan rangkaian kontrol

    AFT (Automatic Frequency Tuning) atau AFC (Automatic Frequency Control) yang berguna

    untuk mendeteksi penggeseran frekuensi pembawa sinya IF gambar yang kemudian di

    umpan-balikkan ke osilator lokal, sehingga osilator lokal di-stabilkan oleh tegangan umpan-

    balik tersebut (tegangan AFT / AFC).

    Kaki-kaki Pada Tuner (Pin-pin pada tuner)

    Pada beberapa type, tuner memiliki kaki lebih dari 15 pin, namun beberapa yang lain hanya

    memiliki 5 pin saja, banyak sedikitnya pin tergantung seberapa komplek rangkaian pada

    tuner tersebut, karena ada beberapa tuner yang sudah digabungkan dengan penguat IF nya

    dalam satu blok, sehingga kaki-kaki dari tuner tersebut menjadi banyak. Secara umum tuner

    memiliki kaki dengan fungsi IF, B+, AGC, AFT, VT dan pemilih BAND. Berdasarkan fungsi kaki

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 27

    ini, khususnya kaki-kaki pengontrol pemilih Band dan tegangan tuning (tala) tuner dapat

    dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu : (1) Tuner Analog, (2) Tuner Semi Digital, dan (3)

    Tuner Digital. Perbedaan mendasar dari tuner dengan sistem pengontrolan analog terhadap

    tuner dengan sistem pengontrolan digital adalah : Pada tuner dengan sistem pengontrolan

    digital, fungsi VT dan pemilih BAND di proses didalam tuner sehingga pin VT, VL, VH, dan VU

    yang ada pada tuner analog digantikan dengan pin SCL, SDA dan tegangan supply 33 Volt,

    Sedangkan untuk tuner dengan sistem pengontrolan semi digital, hanya pin pemilihan Band

    saja diproses didalam tuner, sehingga pin yang semula VL, VH, dan VU digantikan dengan pin

    B1 dan B2.

    TABEL DAN FUNGSI PIN TUNER

    Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Analog

    Nama

    Kaki

    Nama

    lain Fungsi Keterangan

    IF

    Keluaran IF

    BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya

    AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis,

    berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser

    BL VHL,

    VL Memilih BAND VHF Low (48 - 82 Mhz) atau Kanal 2 - 6 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif

    BH VH Memilih BAND VHF High (175 - 224 Mhz) atau Kanal 7

    - 13 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif

    BU VU Memilih BAND UHF High (471 - 855 Mhz) atau Kanal

    14 - 83 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif

    AGC

    Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis

    (AGC)

    Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat

    tegangan turun

    BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning

    (Voltage Tuning) 0 - 33 Volt

    Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Semi Digital

    Nama

    Kaki

    Nama

    lain Fungsi Keterangan

    IF

    Keluaran IF

    BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya

    AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis,

    berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser

    B1 V1 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 0 VHF

    Low

    1 VHF

    High

    1 UHF

    B2 V2 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 1 0 1

    AGC

    Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis

    (AGC)

    Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal

    kuat tegangan turun

    BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning

    (Voltage Tuning) 0 - 33 Volt

    * 0 = 0 Volt, 1 = Setara tegangan Vcc

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 28

    Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Digital

    Nama

    Kaki

    Nama

    lain Fungsi Keterangan

    IF Keluaran IF

    BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type nya

    AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis,

    berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser

    SCL Serial Clock 5 Volt

    SDA Serial Data 5 Volt

    AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis

    (Automatic Gain Control)

    Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal

    kuat tegangan turun

    BT VT Suplay tegangan frekuensi tuning 33 Volt

    Dibawah ini adalah tabel susunan kaki Tuner yang ada dipasaran

    Type / Model

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    2-3-1 AGC BT

    B2 B1 BM

    IF

    6-1 AGC BT BU BH BL BM

    IF

    JCH5912EV-B AGC BT BU BH BL BM AFC

    IF

    JCH5912EV-B AGC BT NC B2 B1 BM AFC GND NC GND IF

    7-1, 113-118 BU BT BH AGC BL AFC BM

    IF

    FSDA05T-3 AGC AS SCL SDA NC BP BT NC NC NC IF

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 29

    KEJALA KERUSAKAN YANG SERING TERJADI PADA TUNER

    Dibawah ini adalah gejala yang sering ditemui pada televisi yang dapat menunjukkan bahwa

    tuner kemungkinan dalam kondisi rusak, tetapi gejala-gejala tersebut harus dibarengi

    dengan proses pengukuran tegangan masukan pada kaki-kaki tuner dan sinyal masukan dari

    antena. Jika hasil pengukuran tegangan masukan dan sinyal masukan dari antena dalam

    kondisi normal, tetapi tetap muncul gejala-gejala seperti yang ditunjukkan pada tabel

    dibawah ini, maka blok tuner bisa dipastikan dalam kondisi rusak.

    Gejala Hasil Pengukuran Kemungkinan

    Kerusakan pada

    Penerimaan sinyal lemah (noise) Tegangan AGC normal, Sinyal antena

    kuat Penguat RF

    Tidak dapat menerima siaran sama

    sekali

    Tegangan VT, AGC, pemilih band

    normal

    Penguat RF, Mixer,

    Osilator lokal

    Tidak dapat menerima siaran pada

    salah satu band Tegangan pemilih band normal Osilator lokal

    Frekuensi bergeser Tegangan VT normal, AFT normal Osilator lokal

    Sebelum melakukan penggantian blok tuner, coba lakukan penyolderan ulang pada setiap

    solderan komponen dalam tuner yang kemungkinan solderannya terjadi keretakan setelah

    lama digunakan, sebab sering kali tuner kembali normal setelah dilakukan penyolderan

    ulang, solderan yang mengalami keretakan disebabkan oleh suhu dalam tuner yang

    meningkat saat tuner bekerja, suhu yang tinggi tersebut menyebabkan timah solder

    meleleh, sehingga solderannya menjadi retak.

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 30

    BAB V

    PROTOKOL REMOTE CONTROL TELEVISI

    IR data remote bergerak dengan gelombang cahaya pada spektrum infra merah, di mana

    secara fisik komunikasinya dilakukan oleh sebuah photo diode yang berfungsi sebagai

    transmitter dan photo diode yang lain sebagai receiver. Pada dasarnya informasi dikirim

    dengan tiga macam sistem encoding yaitu:

    1. Pulse coded

    Panjang dari masing-masing data berubah/bervariasi sesuai dengan logikanya. Misalnya

    untuk logika satu dinyatakan dengan 2 periode high dan 1 periode low, logika nol

    dinyatakan dengan 1 periode high dan 1 periode low, 1 periode berkisar 600 us. Sistem

    semacam ini digunakan oleh remote Sony.

    Gambar 5.1 - Signal metode pulse coded

    2. Space coded

    Berbeda dengan pulse coded, yang mewakili data pada space coded adalah perbedaan

    pada nilai space antara pulsa satu dan pulsa lainnya, dengan kata lain kode-kodenya

    menggunakan pulsa high dengan periode yang sama sedangkan pulsa lownya

    menggunakan periode yang berbeda-beda, dikenal dengan sistem REC-80. Biasanya

    digunakan pada remote Panasonic.

    Gambar 5.2 -Signal metode Space coded

  • 3. Shift coded

    Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem ini

    dikenal dengan RC-5, biasanya digunakan pada remote Philips. Kode yang ditransmisikan

    terdiri dari 14 bit data yang susunannya terdiri dari beberapa bit antara lain :

    2 bit start bit

    1 kontrol bit untuk mengindikasikan data baru

    5 system address bits

    6 command bits.

    | S | S | T | A4 | A3 | A2 | A1 | A0 | C5 | C4 | C3 | C2 | C1 | C0 |

    Panjang data 1.728 ms per bit, data akan diulang setelah 130 ms jika tombol

    terus. Untuk membedakan logika satu dan nol dilihat pada transisinya , bila transisi dari

    high ke low maka logika nol dan sebaliknya.

    Gambar

    Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem ini

    , biasanya digunakan pada remote Philips. Kode yang ditransmisikan

    terdiri dari 14 bit data yang susunannya terdiri dari beberapa bit antara lain :

    1 kontrol bit untuk mengindikasikan data baru

    5 system address bits

    | S | S | T | A4 | A3 | A2 | A1 | A0 | C5 | C4 | C3 | C2 | C1 | C0 |

    Panjang data 1.728 ms per bit, data akan diulang setelah 130 ms jika tombol

    terus. Untuk membedakan logika satu dan nol dilihat pada transisinya , bila transisi dari

    high ke low maka logika nol dan sebaliknya.

    Gambar 5.3- Signal metode Shift coded

    K Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 31

    Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem ini

    , biasanya digunakan pada remote Philips. Kode yang ditransmisikan

    terdiri dari 14 bit data yang susunannya terdiri dari beberapa bit antara lain :

    Panjang data 1.728 ms per bit, data akan diulang setelah 130 ms jika tombol ditekan

    terus. Untuk membedakan logika satu dan nol dilihat pada transisinya , bila transisi dari

  • Sebelum dibahas lebih lanjut akan dikaji terlebih dahulu

    *****************************************************************

    *****************************************************************

    Code length : 12 bits

    Carrier : 40kHz

    T : 550us

    Space between data: 25ms

    Header :

    1 is coded:

    0 is coded:

    Format pada data : hxxxxxyyyyyyy

    Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang

    terdiri dari 5 bit address data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan

    start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri

    dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu

    dimulai dari start bit diikuti dengan LSB dan diakhiri dengan MSB

    sekitar 45 ms dengan jarak antar data sekitar 25 ms.

    Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Sebelum dibahas lebih lanjut akan dikaji terlebih dahulu data yang ada pada remote Sony.

    *****************************************************************

    TECHNICAL INFO

    *****************************************************************

    hxxxxxyyyyyyy

    Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang

    data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan

    start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri

    dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu

    dari start bit diikuti dengan LSB dan diakhiri dengan MSB-nya. Jadi total panjang data

    sekitar 45 ms dengan jarak antar data sekitar 25 ms.

    K Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 32

    data yang ada pada remote Sony.

    *****************************************************************

    *****************************************************************

    Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang

    data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan

    start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri

    dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu

    nya. Jadi total panjang data

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 33

    Tabel Fungsi Tombol dan Data Yang Diterima oleh Rangkaian Penerima

    Data di atas merupakan ciri yang dimiliki oleh remote Sony. Dari data tersebut dapat dilihat

    bahwa data yang ada pada remote terdiri dari 12 bit, yang dimulai dengan header yang

    kemudian diikuti dengan 12 bit datanya. Pengiriman dari data tersebut dilakukan secara

    serial yaitu dimulai dengan header atau start bit lalu diikuti dengan LSB kemudian diakhiri

    dengan MSBnya. Yang dapat dilihat dari data tersebut bahwa perbedaan antara header, nilai

    logika satu dan nilai logika nol terletak pada periode setiap data. Untuk melakukan

    penghitungan dari masing-masing jenis data (header, logika satu, logika nol) dilakukan

    percobaan dengan menghitung periode dari masing-masing logika terlebih dahulu. Gambar

    berikut akan memperlihatkan data remote dari setiap tombol yang tampak pada osiloskop.

    Nama

    tombol Data Hexa

    Fungsi

    Tombol Data Hexa

    Fungsi

    Tombol Data Hexa

    Tombol 1 #080 Volume - #093 Sharpness - #0A3

    Tombol 2 #081 Mute #094 TV/Video #0A5

    Tombol 3 #082 Power(toggle) #095 Balance L #0A6

    Tombol 4 #083 Normal value #096 Balance R #0A7

    Tombol 5 #084 Picture + #098 Power on #0AE

    Tombol 6 #085 Picture - #099 Power off #0AF

    Tombol 7 #086 Colour + #09A Input line A #0C0

    Tombol 8 #087 Colour - #09B Input line B #0C1

    Tombol 9 #088 Brightness + #09E Input AV #0C3

    Tombol 0 #089 Brightness - #09F Input digital #0C5

    Ch + #090 Hue + #0A0 Input Vtr #0C7

    Ch - #091 Hue - #0A1 Sharpness - #0A3

    Volume + #092 Sharpness + #0A2

  • Gambar 5.4

    Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    5.4 - Data remote control Sony pada osiloskop

    K Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 34

  • BAB VI

    CHANNEL TELEVISI

    BAND CHANNELS

    Low-band VHF 2 - 6

    High-band VHF 7 - 13

    UHF 14 - 69

    UHF 70-83

    RUMUS CHANNEL TV (DIRUMUSKAN OLEH

    1. LOW BAND VHF (F

    2. HIGH BAND VHF,(F

    3. UHF,(F-F+6),

    Keterangan

    F = Frequency Band , X,Y,Z = Channel

    Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    CHANNELS FREQUENCY

    (54-72 Mhz and 76-88 Mhz)

    (174-216 Mhz)

    69 (470-806 Mhz)

    (806-890 Mhz) currently assigned to land mobile radio services

    (DIRUMUSKAN OLEH ABD. SHOBIR) :

    BAND VHF (FF+6), F = 6X + 42, 2

    2. HIGH BAND VHF,(FF+6), F = 6Y + 132, 7

    F+6), F = 6Z + 386, 14

    , X,Y,Z = Channel Designation

    K Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 35

    890 Mhz) currently assigned to land mobile radio services

    2 X 6

    7 Y 13

    14 Z 83

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 36

    BAB VII

    PENYEBAB KERUSAKAN

    PADA REMOTE CONTROL TELEVISI

    Barangkali kita sering menemui Remote control yang tidak berfungsi/tidak dapat dipakai.

    berikut ada beberapa penyebab :

    Penyebab pertama adalah bukan remote controlnya yang rusak, tapi sensor di perangkat

    (TV/VCD/Compo dll). Pertanyaanya tentu bagaimana kita dapat menentukan yang rusak

    remotenya atau perangkat? bila ada perangkat/remote yang lain yang sejenis mungkin kita

    dapat mencobanya. Tapi bila tidak ada perangkat atau remote lain yang bisa digunakan

    untuk mencoba, ada sedikit tips. Remote control dapat dites berfungsi atau tidak dengan

    menggunakan radio AM/MW. Coba nyalakan radio pada gelombang MW/AM, kemudian

    pencet-pencet tombol di remote sambil di dekatkan ke radio tadi. apabila di radio terdengar

    bunyi tut saat tombol di pencet, berati tombol/remote kontrol berfungsi, berarti

    kerusakan terjadi pada perangkat bukan pada remotenya.Cara kedua adalah dengan

    mengarahkan remote ke sebuah kamera HP, bila remote dalam keadaan baik pada saat

    tombol ditekan tekan akan ada cahaya yang tertangkap oleh kamera HP

    Penyebab kedua adalah baterai remote habis, apabila hasil pengujian menggunakan radio

    didapatkan diagnosa remote kontrol yang rusak,hal pertama yang harus dilakukan

    adalah,pastikan batre remote kontrol baik/belum habis. Banyak keluhan remote kontrol

    rusak hanya disebabkan karena batrenya yang habis. Untuk itu,sebelum dilakukan

    pembongkaran remote, ada baiknya batre diganti dengan yang baru.

    Penyebab ketiga adalah terminal baterai yang berkarat. ini bisa diakibatkan karena batere

    terlalu lama terpasang dan lembab/rusak sehingga mengakibatkan terminal batre berkarat.

    Bila ini terjadi, tentu arus dari batre tidak dapat menyuplai tegangan kerja ke komponen

    aktif remote control, dan remote tidak dapat bekerja.Penyebab paling sering adalah

    penggunaan batere yang murahan yang bisa menyebabkan karat biasanya batere jenis ini

    mengandung zat berbahaya Mercuri.

    Penyebab keempat adalah papan PCB kotor atau lembab. Ini dapat dilihat hanya bila

    remote control sudah dibongkar. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pembersihan

    papan PCB dari kotoran, bila terdapat kotoran yang menempel coba bersihkan PCB dengan

    thinner.

    Penyebab kelima adalah karbon aus/tipis. Biasanya remote control, pada tombolnya

    dibagian bawah(sisi yang kontak dengan PCB) dilapisi karbon. apabila karbon ini

    habis/menipis maka tombol tidak bisa berfungsi. Apabila karbon sudah habis/tipis dapat

    diganti dengan lapisan almunium voil yang terdapat pada bungkus rokok. Atau dapat juga

    diganti dengan lapisan karbon yang baru(caranya dengan dilapisi karbon cair yang sudah

    beredar dipasaran.Karbon cair ini akan mengering setelah beberapa menit dilapiskan ke

    tombol)

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 37

    Penyebab ke enam adalah led infra merah rusak. Apabila Led ini rusak, tentu data/perintah

    dari remote ini tidak dapat dipancarkan ke perangkat yang akan kita kontrol.

    Penyebab ketujuh adalah komponen CF yang rusak. komponen ini adalah sebagai

    pembangkit frequensi pembawa data/perintah dari remote Control. Apabila komponen ini

    rusak, tentu tidak akan ada data yang bisa terkirim ke perangkat yang kita kontrol.

    komponen ini biasanya berbentuk kotak kadang berkaki 2 ada juga yang berkaki 3.

    komponen CF biasanya berwarna biru/hitam/kuning/orange.

    Penyebab ke delapan adalah Casing remote yang pecah, sehingga tombol yang kita pencet

    tidak pas pada tombol di PCB. tentu ini akan menyebabkan tidak adanya data/perintah yang

    kita masukkan ke remote Control.

    Penyebab ke sembilan adalah jalur PCB yang rusak. Ini akan mengakibatkan tidak

    berfungsinya remote kontrol. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan/penyambungan

    atau perbaikan jalur pada PCB.

    Penyebab ke Sepuluh adalah kerusakan komponen aktif pada remote(transistor/IC) bila

    yang rusak cuma transistor mungkin bisa kita ganti dengan komponen sejenis dan se type

    yang ada di pasaran. Namun bila yang rusak adalah IC, biasanya sudah dapat diperbaiki

    rmonika

    Penyebab ke sebelas adalah rusaknya komponen pasif (resistor/condensator) kerusakan

    jenis ini jarang sekali terjadi pada remote Control.

    Demikian sekilas tentang remote Control, untuk postingan depan saya akan coba mengulas

    tentang bagaimana cara membuat alat untuk menguji baik tidaknya sebuah remote :tv . Ok

    semoga bermanfaat .

  • Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

    Halaman 38

    LAMPIRAN