bab i

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, meningkatkan kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif dari globalisasi, terjadinya keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus sadar bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Namun, dengan niat yang kuat serta pemberian bantuan dari konselor dalam lingkup bimbingan konseling maka akan berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi . B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian bimbingan? 2. Apa pengertian konseling? 1

Upload: sabiq-farhan

Post on 22-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cek

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANA. Latar BelakangKemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, meningkatkan kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif dari globalisasi, terjadinya keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus sadar bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Namun, dengan niat yang kuat serta pemberian bantuan dari konselor dalam lingkup bimbingan konseling maka akan berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian bimbingan?2. Apa pengertian konseling?3. Apa pengertian bimbingan konseling?4. Apa saja bidang pelayanan bimbingan konseling?

C. TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:1. Mengetahui pengertian bimbingan.2. Mengetahui pengertian konseling.3. Mengetahui dan mengkaji pengertian bimbingan konseling.4. Mengetahui bidang pelayanan bimbingan konseling

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian BimbinganBimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan.Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya (Frank Parson ,1951).Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi karir.Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri (Chiskolm,1959).Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu (Bernard & Fullmer ,1969).Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingan dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik (Mathewson,1969).Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah : Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan masyarakat.

B. Pengertian KonselingKonseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir.Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.

C. Pengertian Bimbingan KonselingPengertian bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, setiap bimbingan itu pasti konseling dan setiap konseling belum tentu bimbingan.Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif, perkembangan, dan outreach. Edukatif, karena titik berat kepdulian bimbingan dan konseling terletak pada pencegahan dan pengembangan, bukan pada korekif atau terapeutik , walaupun hal itu tetap ada dalam kepedulian bimbingan dan konseling perkembangan. Pengembangan, karena titik sentral tujuan bimbingan dan konseling terletak pada perkembangan optimal dan strategi upaya upaya pokoknya memberikan kemudahan bagi perkembangan bagi individu melalui perekayasaan lingkungan perkembangan. Outreach, kerena target populasi layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas kepada individu bermasalah dan dilakukan secara individual tetapi meliputi ragam dimensi (masalah, target intervensi, setting, metode, lama waktu layanan) dalam rentang yang cukup lebar. Teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling perkembangan adalah pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling (Muro and Kotman, 1995:5).

D. Bidang Layanan Bimbingan konselingBimbingan konseling memiliki beberapa bidang pelayanan diantaranya yaitu :1. pengembangan kehidupan pribadi a. Pengertian Bimbingan PribadiMenurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidangkerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.b. Tujuan Bimbingan Pribadi di SekolahMenurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.Dari pendapat tersebut bimbingan pribadi bisa diarahkan juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.c. Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur sebagai berikut:1) Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex education, yang tidak hanya mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.2) Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya sifat-sifat yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi sebagai berikut:1) Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi kendali utama dalam kehidupan manusia.2) Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.3) Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.4) Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan sebagai fokus.5) Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan diri.6) Kemampuan mengambil keputusan serta mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil. Keberanian mengambil keputusan secara cepat dan tepat perlu dilatih dan dikembangkan.7) Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif. Pola hidup dan pola pikir yang sehat akan menjadikan pribadi yang sehat dan berkualitas2. Pengembangan Kehidupan SosialBimbingan sosial merupakan salah satu bidang layanan bimbingan dan konseling komperhensif. Sukardi (1993: 11) mengungkapkan bahwa bimbingan sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.Ahmadi (1991: 109) mengemukakan bimbingan sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan social dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dialaminya.Inti dari pengertian bimbingan sosial yang dikemukakan oleh Ahmadi yaitu bimbingan sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan sosialnya secara mandiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Yusuf (2005: 11) yang menyatakan bahwa bimbingan sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial.Winkel (1997:142) menyatakan bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan kepada individu dalam menghadapi keadaan batin dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batin individu itu sendiri serta dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan pergaulan sosial.Yusuf dan Nurihsan (2005: 11) merumuskan bimbingan sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.Bimbingan sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif,mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap positif serta dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial.Relevan dengan konsep-konsep tersebut, Djumhur dan Surya (Tohirin, 2001: 20) menyatakan bimbingan sosial bimbingan sosial (social guidance) merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.Masalah-masalah sosial yaitu masalah hubungan dengan sesame teman, dengan guru serta staf di sekolah, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik.Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu mengembangkan kemampuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.3. Pengembangan Kemampuan BelajarYang harus diberikan secara kontinuitas selama kegiatan belajar berlangsung, setiap guru pembimbing wajib memantau hasil kegiatan belajar siswa asuhannya, tentu harus kerjasama dengan wali kelas.hal tersebut dilakukan tentunya agar kemampun belajar siswa meningkat.4. Pengembangan Karir Menurut Ruslan Abdul gani bimbingan karir adalah uatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dan dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan.Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien. Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang bimbingan karir yaitu sebagai berikut:a. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya dengan masa depannya.b. Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :1) Memilih bidang pekerjaan2) Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan3) Membina karir dalam bidang tersebut4) Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar siswa:a) Mengenal dirinya sendirib) Mengenal dunia kerjac) Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaand) Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkan disamping pekerjaan untuk mencari nafkahc. Bimbingan karir membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang mempengaruhi hidupnya dimasa mendatangDari keempat pendapat tersebut diatas mengenai bimbingan karir ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam penyampaiannya, namun terdapat persamaan-persamaan mengenai :1) Bantuan, layanan, dan cara pendekatan2) Individu, seseorang, siswa dan remaja3) Masalah karir, penyesuaian diri, persiapan pemahaman diri, dan pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk kehidupan yang diharapkan, serta pemilihan keputusan yang diambil oleh individu yang bersangkutan.5. pengembangan berkeluarga a. pengertian bimbingan dan konseling keluargaDalam kehidupan masyarakat di manapun juga, keluarga merupakan unit terkecil yang peranannya sangat besar. Peranan yang sangat besar itu disebabkan oleh karena keluarga (yakni keluarga batik) mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Apabila fungsi keluarga tidak berjalan dengan baik maka timbul ketidak serasian dalam hubuyngan antara anggota keluarga, dapat dikatakan keluarga itu mempunyai masalah. Adanya individu (keluarga) yang mempunyai masalah, maka diperlukan adanya Bimbingan dan Konseling untuk mengusahakan pencegahannya atau memberikan bantuan dalam pemecahan masalahnya.Pengertian bimbingan keluarga yang dikemukakan oleh Cooley (dalam C. Suwarni, 1980) bimbingan keluarga adalah bantuan yang diberikan kepada keluarga untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab anggota keluarga serta memberikan pengetahuan dan keterampilan demi terlaksananya usaha kesejahteraan keluarga.Perez (dalam Sayekti, 1994) mengemukakan konseling keluarga (family therapy) sebagai berikut:Family therapy is an intuative process which seeks to aid the family in reganning a home ostatic balance whith which the members are comfortable. In perseing this objective the family therapist operates under certain basic assumprions.Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa konseling keluarga adalah suatu proses interaktif untuk membantu keluarga dalam mencapai keseimbangan di mana setiap anggota keluarga merasakan kebahagiaan.b. Tujuan Bimbingan dan Konseling KeluargaMenurut Colley (dala C. Suwarni, 1980) tujuan Bimbingan dan Konseling keluarga adalah:1) Membantu agar mereka yang dibimbing dapat bertindak seefisien mungkin.2) Membantu agar seseorang atau keluarga menjadi sadar akan kemampuan dirinya, akan kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani, rohani maupun sosial, sadar akan kepentingan-kepentingannya dan sadar akan tujuan-tujuannya.3) Untuk menggerakkan kekuatan anggota keluarga dan keluarga agar dapat berusaha menyusuaikan diri dengan lingkungan di mana ia berada, dengan hasil yang nyata.4) Membantu seseorang atau keluarga untuk mendapatkan keterampilan dan kecakapan dalam mengurus diri dan keluarganya, memperkembangkan atau memajukan keluarga dengan jalan:a) Memberikan pendidikan dan menerangkan mengenai kemungkinan-kemungkinan tercapainya tujuan sesuai dengan kemampuannya.b) Mencari jalan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.c) Mengembangkan nilai-nilai kebudayaan dan kemasyarakatan yang sesuai dengan tujuan tersebut.Sejalan dengan itu Sayekti (1994) menjelaskan tujuan umum konseling keluarga adalah:1) Membantu keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan hasil pengaruh hubungan antar anggota keluarga.2) Membantu anggota keluarga agar dapat menerima kenyataan bahwa bila salah satu anggota keluarga memiliki permasalahan, mereka dapat memberikan pengaruh tidak tidak baik pada persepsi, harapan dan interaksi anggota keluarga yang lain.3) Memperjuangkan dengan gigih dalam proses konseling, sehingga anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang guna mencapai keseimbangan dan keselarasan.4) Mengembangkan rasa penghargaan dari seluruh anggota keluarga pada anggota yang lain.Selanjutnya Sayekti (1994) mengemukakan tujuan khusus konseling keluarga, yaitunya:1) Mendorong anggota keluarga agar memiliki toleransi kepada anggota keluarga yang lain.2) Agar anggota keluarga mampu memberi motivasi, dorongan semangat pada anggota keluarga yang lain.3) Agar orang tua dapat memiliki persepsi yang realistis dan sesuai dengan persepsi anggota keluarga yang lain.Bimbingan dan Konseling keluarga adalah suatu usaha yang realistis dan konstruktif untuk menyadarkan akan kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri dalam memperkembangkan diri. Untuk itu perlu disadarkan bahwa dalam diri mereka terdapat kemungkinan-kemungkinan untuk memperkembangkan diri dan memperbaiki nasib dalam bidang ekonomi, kesehatan, sosial dan agama. Tujuan akhir dari Bimbingan dan Konseling keluarga adalah untuk membantu anggota keluarga dan keluarga sebagai satu kesatuan untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Konseling dalam keluarga adalah konseling yang diberikan pada anggota keluarga dan keluarga menyangkut masalah keluarga yang mengganggu ketentraman dan kebahagiaan hidup keluarga itu.c. Fungsi Bimbingan dan Konseling Keluarga`Fungsi Bimbingan dan Konseling keluarga dikemukakan oleh C. Suwarni (1994) sebagai berikut:1) Memberikan pengaruh psikologis kepada keluarga supaya timbul usaha dari keluarga itu sendiri untuk menyelesaikan kesulitannya, sehingga keluarga menolong dirinya sendiri ke arah perbaikan.2) Menghubungkan dengan jalan menjelaskan kebutuhan dan mengarahkan pola pemikirannya menuju penentuan dan penggunaan sumber-sumber bantuan.3) Membangun keluarga sehingga dengan usahanya sendiri dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin.Berdasarkan fungsi Bimbingan dan Konseling keluarga tersebut, keluarga harus dibantu untuk melihat, menimbang, memutuskan dan berbuat, agar keluarga dapat membuka mata dan hati mereka untuk memperhatikan dan merasakan keadaan diri mereka sendiri serta sesama manusia denga suatu sikap yang baru. Masalah-masalah yang ada pada keluarga atau anggota keluarga biasanya tidak kelihatan. Kemampuan konselor sangat diperlukan untuk menemukan, menumbuhkan dan mengarahkan minat, menyadarkan kebutuhan-kebutuhan serta kepentingan-kepentingan keluarga.6. bidang pengembangan kehidupan beragama Menurut H.M. Arifin, bimbingan konseling agama usaha pemberianbantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah maupunbatiniyah yang menyangkut kehidupannya dimasa kini dan masa mendatang.Bantuan tersebut berupa pertolongan dibidang mental spiritual agama, agarorang yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang adapada dirinya sendiri maupun dorongan dari kekuatan iman dan taqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.Sedangkan menurut Rosyidan, bimbingan penyuluhan agama adalahsuatu proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok masyarakatdengan tujuan untuk menfungsikan seoptimal mungkin nilai-nilai keagamaandalam kenulatan pribadi atau tatanan masyarakat sehingga dapat memberikanmanfaat bagi dirinya dan masyarakat.Dengan demikian, yang dimaksud dengan bimbingan konseling agamadalam pemahaman skripsi ini adalah suatu bentuk pemberian nasehatkeagamaan yang dilakukan secara langsung bersifat individual, nasehattersebut berupa saran-saran, petunjuk, atau anjuran untuk mengerjakansesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya dengan kemampuandan potensinya sendiri yang didasarkan dengan konsep ajaran agama sehinggayang bersangkutan mendapat kebahagiaan lahir batin dalam kehidupan duniadan akhirat.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanDari beberapa uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:1. Bimbingan adalah Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan masyarakat.2. Konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.3. Bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.4. Bidang pelayanan bimbingan konseling diantaranya adalah pengembangan kehidupan pribadi,pengembangan kehidupan sosial,pengembangan kemampuan belajar,pengembangan karir,pengembangan keluarga,dan bidang pengembangan kehidupan beragama.

DAFTAR PUSTAKAWinkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia.H. Achmad J.N. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMP, Jakarta: Grasindohttp://eko13.wordpress.com pengertian bimbingan .16 maret 2008http://konselingindonesia.comhttp://id.wikipedia.org/wiki.Pengertian Konseling

14