bab i

7
Tema : Kesenian Topik : Upaya pelestarian Tari Topeng Malangan di tengah penurunan minat remaja khususnya di Malang. BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Di zaman sekarang, kebanyakan remaja tidak peduli dengan kebudayaannya masing-masing. Mereka lebih memilih mempelajari tarian modern (modern dance), bahkan bergaya hidup kebarat-baratan. Padahal bila sampai kebudayaan mereka hilang, mereka sudah tidak mempunyai ciri khas. Salah satu kebudayaan yang sudah kurang diminati remaja khususnya Malang adalah Tari Topeng Malangan. Tarian ini sudah jarang dijumpai/dipertunjukkan di daerah Malang. Bahkan, sekolah-sekolah di Malang tidak mengajarkan tari tersebut. Walaupun mengajarkan tarian tradisional, yang diajarkan adalah tari tradisional daerah lain. Akibatnya, anak-anak sampai remaja asli Malang banyak yang tidak mengetahui eksistensi Tari Topeng Malangan. Kurangnya pengetahuan remaja tentang Tari Topeng Malangan, akan mengakibatkan sulitnya pelestarian Topeng Malangan. Apalagi mengajarkan kepada anak cucu mereka. Bila hal ini terus-menerus dibiarkan, kelestarian Tari Topeng Malangan akan terganggu. Tarian Topeng Malangan akan menghilang seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadi ironi, mengingat remaja adalah generasi penerus yang akan melestarikan Tari Topeng Malangan. Hal ini yang mendorong kami untuk menyusun karya tulis ilmiah ini

Upload: brilian-cikibrill

Post on 19-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hhhhhhhh

TRANSCRIPT

Tema: KesenianTopik: Upaya pelestarian Tari Topeng Malangan di tengah penurunan minat remaja khususnya di Malang.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman sekarang, kebanyakan remaja tidak peduli dengan kebudayaannya masing-masing. Mereka lebih memilih mempelajari tarian modern (modern dance), bahkan bergaya hidup kebarat-baratan. Padahal bila sampai kebudayaan mereka hilang, mereka sudah tidak mempunyai ciri khas.Salah satu kebudayaan yang sudah kurang diminati remaja khususnya Malang adalah Tari Topeng Malangan. Tarian ini sudah jarang dijumpai/dipertunjukkan di daerah Malang. Bahkan, sekolah-sekolah di Malang tidak mengajarkan tari tersebut. Walaupun mengajarkan tarian tradisional, yang diajarkan adalah tari tradisional daerah lain. Akibatnya, anak-anak sampai remaja asli Malang banyak yang tidak mengetahui eksistensi Tari Topeng Malangan. Kurangnya pengetahuan remaja tentang Tari Topeng Malangan, akan mengakibatkan sulitnya pelestarian Topeng Malangan. Apalagi mengajarkan kepada anak cucu mereka.Bila hal ini terus-menerus dibiarkan, kelestarian Tari Topeng Malangan akan terganggu. Tarian Topeng Malangan akan menghilang seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadi ironi, mengingat remaja adalah generasi penerus yang akan melestarikan Tari Topeng Malangan. Hal ini yang mendorong kami untuk menyusun karya tulis ilmiah ini tentang menurunya minat remaja terhadap Tari Topeng Malangan khususnya di Malang.

1.2 Rumusan MasalahBagaimana upaya peningkatan minat remaja terhadap Tari Topeng Malangan ?

1.3 Tujuan PenelitianUntuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat remaja terhadap Tari Topeng Malangan

1.4 Landasan Teori

Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, atau keinginan[footnoteRef:2]. Di tengah derasnya arus globalisasi, minat remaja terhadap kesenian tradisionalpun menurun. Hal ini disebabkan oleh masuknya kebudayaan luar ke dalam negeri dengan mudahnya. Dan banyak diikuti oleh remaja zaman sekarang. [2: http://kbbi.web.id/minat]

Tariadalah gerak tubuh secaraberiramayang dilakukan ditempatdanwaktutertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari sepertiberlari,berjalan, ataubersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjaditari rakyat,tari klasik, dantari kreasi baru.[footnoteRef:3] [3: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari]

Berbicara tentang Malang, kota Malang merupakan kota yang sebagian besar wilayahnya berupa dataran tinggi disertai panorama yang indah. Terbukti dengan banyaknya taman yang asri serta bangunan arsitektur Eropa yang sampai kini masih tetap dipertahankan. Banyaknya objek wisata menarik disertai dengan pelayanan masyarakat yang sangat begitu ramah. Jumlah penduduk Kota Malang kira-kira mencapai 700.000 dengan luas sekitar 124.456 kilometer persegi. Kepadatan penduduk mencapai 5.000-12.000 jiwa perkilometer persegi. Masyarakat Malang terdiri dari berbagai etnik ( terutama suku Jawa, Madura, sebagian kecil Arab dan China.Kekayaan etnik dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah tari topeng , namun kini semakin tenggelam oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan gaya kesenian Jawa Tengahan (Solo, Yogya), Jawa Timur-Selatan (Ponorogo, Tulungagung, Blitar) dan gaya kesenian Blambangan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi). Perpaduan itu beberapa budaya itu menyebabkan akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. (sitar Jawa) seruling Madura (yang mirip dengan terompet Ponorogo) dan karawitan model Blambangan.Tari Topeng diperkirakan muncul pada masa awal abad 20 dan berkembang luas semasa perang kemerdekaan. Sampai saat ini Tari Topeng masih bertahan dan masih memiliki sesepuh yaitu Mbah Karimun yang tidak hanya memiliki keterampilan memainkan tari ini namun juga menciptakan model - model topeng dan menceritakan kembali hikayat yang sudah berumur ratusan tahun. Tari Topeng sudah mendekati kepunahan walaupun masih tetap mengikuti even-even penting kesenian tradisional tingkat nasional.Tari Topengadalahtarianyang penarinya mengenakantopeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalamtariyang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.Cerita klasikRamayanadan ceritaPanjiyang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.Topeng Malang adalah kesenian tari topeng dari daerahMalang, Jawa Timur. Kisah yang dibawakan biasanya berasal dari kisahPanjiyang menceritakan kisah percintaan Raden Panji Asmoro Bangun (Inu Kertapati) dengan Putri Sekartaji (Chandra Kirana).

1.5 Metode PenelitianKami melakukan pengamatan tentang Tari Topeng Malangan dengan cara observasi. 1.6 Tinjauan PustakaDari penelitian sebelumnya yang kami kutip dari Anisa Khoiriyah Hermawan (2009) tentang penelitiannya yang berjudul Pelestarian Kebudayaan Topeng Malangan Ditengah Era Globalisasi di Kabupaten Malang. Dalam penelitiannya penulis lebih membahas tentang dampak globalisasi yang berpengaruh terhadap kesenian Topeng Malangan. Penulis belum meneliti tentang minat remaja setelah adanya globalisasi.

Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumsan Masalah1.3 Tujuan Penelitian1.4 Landasan Teori1.5 Metode Penelitian1.6 Tinjauan Pustaka

Nama anggota kelompokBrilian Alkautsari145060507111012Dea Andia 145060501111045Muhammad Alfi145060501111021