bab i

5
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Retina adalah sebuah jringan tipis yang terletak di dinding belakang bagian dalam bola mata. Organ ini mengandung jutaan sel yang peka terhadap cahaya dan sel-sel saraf yang mengatur dan menerima informasi secara nyata. Secara bersamaan, sel-sel inilah yang mengirimkan informasi tersebut ke otak melalui saraf optik. Retina adalah salah satu jaringan tubuh metabolik yang paling aktif dalam menkonsumsi oksigen dengan cepat dibandingkan jaringan lain selain otak. Oleh karena itu retina rentan terhadap berbagai penyakit akibat stres oksidatif (degeneratif retia). Termasuk penyakit degenerasi adalah retinopati diabetikum, dan glaukoma yang dapat menyebabkan kebutaan sebagian ataupun kebutaan total (Jang at al, 2013). Beberapa contoh degenerasi retina adalah hipoksia, penurunan suplai oksigen ke retina yang di sebabkan oleh keadaan patologi seperti oklusi arteri retina pusat, iskemik vena retina pusat, komplikasi penyakit diabetes, dan beberapa jenis glaukoma dapat menyebabkan penyakit vaskular pada mata. Hipoksia pada retina dapat berdampak buruk pada fungsi jarigan maupun kelangsungan hidup sel, serta mengakibatkan gangguan penglihatan (Jang at al, 2013).

Upload: fithri-hayati

Post on 18-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Retina adalah sebuah jringan tipis yang terletak di dinding belakang

    bagian dalam bola mata. Organ ini mengandung jutaan sel yang peka

    terhadap cahaya dan sel-sel saraf yang mengatur dan menerima informasi

    secara nyata. Secara bersamaan, sel-sel inilah yang mengirimkan informasi

    tersebut ke otak melalui saraf optik. Retina adalah salah satu jaringan tubuh

    metabolik yang paling aktif dalam menkonsumsi oksigen dengan cepat

    dibandingkan jaringan lain selain otak. Oleh karena itu retina rentan terhadap

    berbagai penyakit akibat stres oksidatif (degeneratif retia). Termasuk penyakit

    degenerasi adalah retinopati diabetikum, dan glaukoma yang dapat

    menyebabkan kebutaan sebagian ataupun kebutaan total (Jang at al, 2013).

    Beberapa contoh degenerasi retina adalah hipoksia, penurunan suplai

    oksigen ke retina yang di sebabkan oleh keadaan patologi seperti oklusi arteri

    retina pusat, iskemik vena retina pusat, komplikasi penyakit diabetes, dan

    beberapa jenis glaukoma dapat menyebabkan penyakit vaskular pada mata.

    Hipoksia pada retina dapat berdampak buruk pada fungsi jarigan maupun

    kelangsungan hidup sel, serta mengakibatkan gangguan penglihatan (Jang at

    al, 2013).

  • 2

    Antioksidan adalah suatu zat yang dapat melindungi, menghambat

    maupun mengurangi perubahan oksidatif biomolekul. Karakteristik zat

    antioksidan ditunjukkan melalui sifat scavenging terhadap molekul O2 serta

    mereduksi senyawa oksidan (Farah at al, 2008).

    Antioksidan terbagi atas tiga golongan yaitu golongan fenol,

    golongan amin dan golongan amino-fenol. Antioksidan golongan fenol

    memegang peranan penting dalam makanan. Salah satu contoh antioksidan

    golongan fenol adalah asam klorogenat. Asam ini mempunyai titik leleh pada

    208C dan terdapat dalam kopi sebesar 4,5 - 11, I % (Rakshit at al, 2010).

    Kopi mempunyai banyak manfaat. Kandungan kimia terbesar kopi

    adalah asam klorogenat. Asam ini diyakini berpotensial untuk mengobati

    epilepsi, hiperaktivitas dan masalah tidur. Hasil laboratorium menunjukkan

    bahwa, asam klorogenat mampu melawan molekul-molekul radikal bebas

    penyebab penyakit jantung. Hasil awal studi ICS juga menunjukkan bahwa

    kopi dapat mengurangi dampak substansi yang merugikan pada tubuh dan

    mampu membantu memerangi banyak penyakit. Pusat Informasi Ilmu

    Pengetahuan Kopi (CoSIC) mengatakan bahwa antioksidan mampu

    melindungi dari tekanan oksidatif serta membersihkan radikal-radikal bebas

    yang merugikan, sedangkan menurut Dr. Euan Paul, hasil dari studi ICS

    menunjukkan bahwa kopi mengandung tingkat oksidan empat kali lebih besar

    dibandingkan teh (Rakshit at al, 2010).

  • 3

    Kopi yang tergolong dalam familia coffea memiliki lebih dari 70

    spesies (AAK, 1988). Beberapa spesies yang dikembangkan di Indonesia

    antara lain kopi arabika, robusta, toraja, torajakalosi, sumatra mandheling

    dan kopi luwak (Farah at al, 2008).

    Kopi hijau, kopi roasted dan minuman kopi merupakan campuran

    beberapa ratus bahan kimia yang sangat kompleks, dimana keseluruhannya

    berlangsung secara alami dan dipengaruhi oleh proses roasting. Aktivitas

    kimia dan biologi dari senyawa ini belum sepenuhnya dipelajari. Aktivitas

    biologi dari kopi hijau dan kopi roasted dipelajari dari beberapa jenis cara

    penyiapan kopi (Jang at al, 2013).

    Asam klorogenat yang terdapat pada kopi pada dasarnya halal untuk

    dikonsumsi, karena segala sesuatu yang ada di muka bumi ini diciptakan

    untuk manusia, halal dan boleh dimanfaatkan selama tidak ada dalil yang

    mengharamkannya. (Rasyid,2007). Sebagaimana Allah SWT telah berfirman

    dalam surat Al-Baqarah (2) ayat29 :Dia-lah Allah, yang menjadikan segala

    yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit,

    lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

    Kopi termasuk salah satu bahan yang dapat menimbulkan efek adiksi

    (kecanduan) yaitu bila dikonsumsi berulang terus menerus, kemudian

    dilakukan penghentian secara mendadak, akan menimbulkan gejala putus zat.

    Pada dasarnya Islam memandang kopi beserta berbagai efek yang muncul

    pada tubuh dapat mempengaruhi kesehatan manusia secara umum jika

  • 4

    mengkonsumsinya secara berlebihan (Zuhroni,2003). Dalam Islam Allah

    SWT menekankan agar makan dan minum dengan kadar yang proporsional,

    tidak berlebihan seperti ditegaskan dalam Al-Qur'an; surat Al Araf (7)

    ayat31 :... makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

    Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

    Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut

    dalam skripsi berjudul pengaruh asam klorogenat pada ektrak kopi hijau

    untuk menjaga kesehatan retina di tinjau dari kedokteran dan Islam.

    I.2. Permasalahan

    1. Bagaimana kandungan asam klorogenat pada ekstrak kopi hijau?

    2. Bagaimana pengaruh asam klorogenat pada ekstrak kopi hijau terhadap

    kesehatan retina?

    3. Bagaimana tinjauan Islam tentang penggunaan kopi terhadap kesehatan

    retina?

    I.3. Tujuan

    I.3.1. Umum

    Menjelaskan mengenai pengaruh asam klorogenat pada ekstrak kopi

    hijau untuk menjaga kesehatan retina ditinjau dari kedokteran dan Islam.

  • 5

    I.3.2. Khusus

    1. Mendapatkan informasi dan dapat menjelaskan tentang kandungan asam

    klorogenat yang terkandung dalam ekstrak kopi hijau.

    2. Mendapatkan informasi dan dapat menjelaskan tentang pengaruh asam

    klorogenat pada ekstrak kopi hijau terhadap kesehatan retina.

    3. Mengetahui dan dapat menjelaskan tinjauan Islam tentang penggunaan

    kopi terhadap kesehtan retina.

    I.4. Manfaat

    1. Bagi penulis

    Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengaruh

    asam klorogenat pada ekstrak kopi hijau terhadap kesehatan retina ditinjau

    dari kedokteran dan Islam, serta menambah pengalaman cara menulis karya

    ilmiah yang baik dan benar.

    2. Bagi Universitas YARSI

    Diharapkan skripsi ini dapat membuka wawasan pengetahuan serta menjadi

    bahan masukan bagi civitas akademika mengenai pengaruh asam klorogenat

    pada ekstrak kopi hijau terhadap kesehatan retina ditinjau dari segi kedokteran

    dan Islam.

    3. Bagi masyarakat

    Diharapkan skripsi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat sehingga

    dapat lebih memahami mengenai pengaruh asam klorogenat pada ekstrak kopi

    hijau terhadap kesehatan retina ditinjau dari segi Kedokteran dan Islam.