bab i
DESCRIPTION
BatubaraTRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara dengan sumberdaya batubara yang melimpah.
Di sisi lain tingginya harga bahan bakar minyak menuntut adanya pengalihan ke
energi lain termasuk batubara. Hal ini dituangkan dalam Kebijakan Energi Nasional
(KEN) melalui PP No.5 Tahun 2006 yang memiliki tujuan utama menciptakan
pasokan energi nasional yang berkelanjutan dan pemanfaatan energi yang efisien
serta terwujudnya bauran energi nasional pada tahun 2025. Untuk itu ketergantungan
pada satu sumber energi harus dikurangi dengan memanfaatkan sumber energi lain di
antaranya batubara (Puslitbang Tekmira, 2006).
Untuk menyikapi kebutuhan akan batubara tersebut, perlu dilakukan
eksplorasi dan eksploitasi batubara. Eksplorasi dan estimasi sumberdaya batubara
merupakan kegiatan awal dalam suatu kegiatan pertambangan batubara. Dengan
melakukan eksplorasi dan estimasi sumberdaya, maka akan diketahui bagaimana
potensi sumberdaya batubara. Hal ini sangat penting untuk langkah selanjutnya,
sehingga kegiatan pertambangan yang akan dilaksanakan bisa berlangsung secara
efektif dan efisien (Heriawan, 2007). Properti batubara dapat dibagi menjadi dua
komponen yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas berhubungan dengan distribusi
geometri yang meliputi kemiringan lubang bor (m), kemiringan roof (m), kemiringan
floor (m), dan ketebalan lapisan batubara (m). Sedangkan kualitas meliputi moisture
(%), ash content (%), volatile matter (%), fixed carbon (%) dan calorific value
(kkal/kg).
Data-data yang berkaitan dengan geologi, termasuk data-data properti
batubara seperti data kualitas batubara merupakan data yang berhubungan dengan
spasial. Data tersebut memilki hubungan atau interrelasi dan variasi secara spasial
antar data. Pengolahan data spasial memerlukan metode tertentu sehingga hasil
analisis data bisa memberikan makna dan keluaran yang berarti. Geostatistik telah
banyak digunakan dalam pengolahan data secara spasial dan memberikan hasil yang
-
2
memuaskan, terutama dalam estimasi cadangan dalam bidang pertambangan.
Heriawan (2007) melakukan penelitian menggunakan analisis geostatistik multivariat
pada data kualitas batubara di daerah pertambangan Lati (Lati Coal Mine) dan
menggunakan model kualitas batubara yang dihasilkan untuk interpretasi kaitan
antara kualitas batubara dengan kondisi geologi yang mempengaruhinya. Geostatistik
merupakan metode untuk menangani variabel teregionalisasi dan konsep ini pertama
kali diperkenalkan oleh Matheron (Armstrong, 1998). Analisis multivariat merupakan
metode statistik untuk mengetahui hubungan atau interrelasi antar 2 atau lebih
variabel dari suatu pengukuran. Analisis multivariat digunakan karena pada dasarnya
data kualitas batubara merupakan data variabel banyak. Karakterisasi dan pemodelan
kualitas batubara sangat penting karena akan menjadi acuan dalam kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi selanjutnya. Penelitian mengenai geostatistik dapat
ditemukan pada beberapa penelitian, antara lain Einax dan Soldt (1998) membahas
mengenai analisis geostatistik multivariat untuk mengetahui material pencemar dalam
tanah, Lin (2002) menggunakan geostatistik multivariat untuk mengetahui kandungan
logam berat dalam tanah, Heriawan, dkk. (2004) menggunakan ordinary kriging
untuk estimasi sumberdaya batubara dan banyak penelitian lain yang menggunakan
analisis geostatistik terutama dalam bidang pertambangan dan lingkungan.
Penelitian ini akan memfokuskan pada analisis dengan menggunakan
geostatistik multivariat untuk mengkarakterisasi, membuat prediksi dan memodelkan
kualitas batubara. Selain hal khusus yang telah disebutkan sebelumnya, penelitian ini
juga akan mencoba untuk mendiskusikan hubungan antara karakteristik kualitas
batubara secara spasial dengan beberapa parameter geologi di daerah penelitian
meliputi lingkungan pengendapan dan struktur geologi.
I.2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, beberapa permasalahan yang diangkat dan akan dibahas
antara lain:
Bagaimana cara melakukan estimasi kualitas batubara dan kemudian
memodelkan kualitas batubara?
-
3
Bagaimana cara memperlakukan data kualitas batubara dengan analisis
geostatistik multivariat?
Bagaimana mengetahui korelasi spasial dan model antar variabel kualitas
batubara?
Bagaimana kaitan antar kualitas batubara dengan kondisi geologi daerah
penelitian yang meliputi lingkungan pengendapan dan struktur geologi?
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
Mengestimasi kualitas batubara pada titik-titik yang tidak disampel dan
kemudian membuat modelnya dengan metode geostatistik.
Mencari hubungan atau interrelasi antar variabel kualitas batubara secara
spasial dengan linear coregionalization model (analisis koregionalisasi).
Mendiskusikan hubungan antara karakteristik kualitas batubara secara spasial
dengan beberapa parameter geologi meliputi lingkungan pengendapan dan
struktur geologi.
I.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini meliputi:
Studi pustaka mengenai analisis geostatistik multivariat dan penerapannya
dalam mengkarakterisasi, mengestimasi dan memodelkan sumberdaya
batubara.
Studi pustaka mengenai kondisi geologi daerah penelitian di daerah X,
Wilayah PKP2B PT Multi Harapan Utama yang terletak di Kecamatan Loa
Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Melakukan estimasi, membuat model kualitas batubara, dan mencari
hubungan antar variabel secara spasial dalam kualitas batubara di daerah
penelitian dengan menggunakan analisis geostatistik multivariat.
Mengetahui beberapa parameter geologi yang terkait atau berhubungan
dengan kualitas batubara meliputi lingkungan pengendapan dan struktur
geologi.
-
4
I.5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan salah satu Wilayah PKP2B milik PT. Multi
Harapan Utama yang berlokasi di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. Peta Indeks daerah penelitian dapat dilihat pada
gambar 1.1. di bawah ini.
Gambar 1.1. Peta Indeks Lokasi Penelitian
I.6. Batasan Penelitian
Batasan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua batasan yaitu batasan
data dalam penelitian dan batasan metodologi.
I.6.a. Batasan Data
Data geologi regional Cekungan Kutai dan data pemetaan geologi dari
departemen eksplorasi PT. Multi Harapan Utama yang telah melakukan
pemetaan geologi dengan skala 1: 25.000.
Literatur yang berkaitan dengan topik penelitian, terutama yang berkaitan
dengan geostatistik multivariat.
-
5
Data titik bor yang digunakan dalam pemodelan terbatas pada data titik bor
yang mengandung data seam yang dipilih dalam penelitian ini. Seam yang
dipilih dalam penelitian ini meliputi seam 24, 31, 36 dan 40.
Data analisis kualitas yang digunakan meliputi total moisture, volatile matter,
ash content, fixed carbon, total sulphur, dan calorific value.
Satuan yang digunakan dalam penelitian meliputi total moisture(%), volatile
matter(%), ash content(%), fixed carbon(%), total sulphur(%), dan calorific
value(kkal/kg).
I.6.b. Batasan Metodologi
Validasi data dengan menggunakan metode statistika dasar pada data kualitas
sampel batubara di daerah penelitian.
Analisis korelasi spasial dengan menggunakan model variogram dan cross-
variogram untuk mengetahui struktur korelasi spasial data.
Analisis geostatistik multivariat dengan menngunakan Model Koregionalisasi
Linear atau linear coregionalisation model (LCM) untuk mengetahui
koefisien korelasi regional.
Estimasi geostatistik dengan menggunakan estimator yang bersifat BLUE
(Best Linear Unbiassed Estimator) yaitu dengan kriging. Teknik kriging yang
digunakan meliputi ordinary kriging (OK) untuk estimasi spasial pada satu
variabel, ordinary cokriging (COK) digunakan untuk estimasi spasial pada
data dengan banyak variabel.
Diskusi mengenai hubungan antara karakteristik kualitas batubara secara
spasial dengan beberapa parameter geologi meliputi lingkungan pengendapan
dan struktur geologi.
I.7. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman konsep dan
penggunaan geostatistik dalam memecahkan masalah geologi, dalam hal ini masalah
kualitas batubara. Dengan pemahaman yang baik mengenai geostatistik, termasuk
geostatistik multivariat maka akan dapat menerapkan metode geostatistik pada data-
-
6
data yang bersifat spasial sehingga bisa membuat estimasi dan prediksi. Geostatistik
dapat digunakan untuk memberikan estimasi serta membuat model dari data spasial,
dalam hal ini mengenai kualitas batubara. Dari hasil estimasi dan model tersebut
diharapkan dapat memberikan informasi untuk merencanakan kegiatan eksplorasi
maupun eksploitasi selanjutnya. Selain itu dari model kualitas batubara secara spasial,
dapat digunakan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kualitas
batubara secara spasial.
I.8. Keaslian Penelitian
Analisis geostatistik multivariat telah banyak digunakan pada data-data
spasial terutama dalam bidang pertambangan dan lingkungan. Pada penelitian ini,
geostatistik multivariat dengan menggunakan model koregionalisasi linear akan
digunakan pada data kualitas batubara di daerah X, wilayah PKP2B milik PT. Multi
Harapan Utama, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur. Pada penelitian ini memiliki kesamaan metode dengan peneliti-peneliti
sebelumnya, tetapi memiliki perbedaan dari segi data dan lokasi penelitian. Selain itu,
data kualitas batubara pada daerah ini juga belum dilakukan pengolahan dengan
geostatistik multivariat. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan geostatistik
multivariat pada data tersebut di atas untuk estimasi dan pemodelan kualitas batubara
di daerah penelitian.