bab i

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang, agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seorang hidup produkitf secara sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2007). Di Indonesia tahun 2008 Angka Kematian Ibu (AKI) 235 per 100.000 kelahiran hidup hingga akhir tahun 2009 diharapkan Angka Kematian Ibu mencapai 226 per 100.000 kelahiran hidup. Kepala dinas Sumatra Selatan menyatakan bahwa AKI di Sumatra Selatan masih tinggi yaitu pada tahun 2007 tercatat 424 dari 100.000 kelahiran hidup. Tinggi AKI melahlirkan ini akibat faktor kemiskinan (Dinkes Sumsel,2007). Asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Propinsi Sumatera Selatan AKI pada tahun 2007 adalah 467/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI disebabkan karena perdarahan yaitu 45 kasus (0,03%) dari 174.618 persalinan. Pada tahun 2008 AKI yang disebabkan karena perdarahan sebanyak 43 kasus (0,02%) dari 177.058 persalinan. (Profil Dinas Kesehatan Prop. Sum-Sel,2008) B. Rumusan masalah Bagaimana Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.”R” post partum hari ke-3 di BPS Tiga Putrie Gandus Palembang. C. Tujuan Tujuan umum Mampu melaksanakan penerapan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.”R” post partum hari ke-3 dengan menggunakan metode SOAP di BPS Tiga Putrie Gandus Palembang. Tujuan Khusus 1. Dapat melakukan pengumpulan data secara menyeluruh yang diperlukan untuk pengkajian pada ibu nifas normal sesuai standar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.”R” di BPS Tiga Putrie GandusPalembang.

Upload: lieliss-sryani

Post on 17-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pdf

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangPerkembangan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang, agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seorang hidup produkitf secara sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2007).Di Indonesia tahun 2008 Angka Kematian Ibu (AKI) 235 per 100.000 kelahiran hidup hingga akhir tahun 2009 diharapkan Angka Kematian Ibu mencapai 226 per 100.000 kelahiran hidup. Kepala dinas Sumatra Selatan menyatakan bahwa AKI di Sumatra Selatan masih tinggi yaitu pada tahun 2007 tercatat 424 dari 100.000 kelahiran hidup. Tinggi AKI melahlirkan ini akibat faktor kemiskinan (Dinkes Sumsel,2007).Asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Propinsi Sumatera Selatan AKI pada tahun 2007 adalah 467/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI disebabkan karena perdarahan yaitu 45 kasus (0,03%) dari 174.618 persalinan. Pada tahun 2008 AKI yang disebabkan karena perdarahan sebanyak 43 kasus (0,02%) dari 177.058 persalinan. (Profil Dinas Kesehatan Prop. Sum-Sel,2008)

B.Rumusan masalahBagaimana Asuhan Kebidanan padaibu nifas Ny.R post partum hari ke-3 di BPS Tiga Putrie Gandus Palembang.

C.TujuanTujuan umumMampu melaksanakan penerapan Asuhan Kebidanan padaibu nifas Ny.R post partum hari ke-3dengan menggunakan metode SOAPdi BPS Tiga Putrie Gandus Palembang.Tujuan Khusus1.Dapat melakukan pengumpulan data secara menyeluruh yang diperlukan untuk pengkajian pada ibu nifas normal sesuai standar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.R di BPSTiga Putrie GandusPalembang.2.Dapat mengidentifikasi masalah diagnosa serta kebutuhan berdasarkan data yang di peroleh dari Ny.R di BPSTiga Putrie GandusPalembang.3.Dapat menyusun rencana asuhan kebidanan yang menyeluruh sesuai kebutuhan dan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny.R di BPSTiga Putrie GandusPalembang.4.Dapat secara langsung melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan baik dan benar di BPSTiga Putrie GandusPalembang.5.Mampu mengevaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu nifas.

D.Manfaat

Bagi IbuUntuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi, dan mendeteksi sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada masa nifas serta tanda-tanda bahaya masa nifas.

Bagi MahasiswaUntuk menambah informasi dan pengetahuan serta pengalaman dalam mendiagnosa dan memberikan asuhan kebidanan yang tepat dengan menggunakan manajemen kebidanan.Bagi Institusi PendidikanDapat memberikan pengetahuan yang didapat ditempat praktik secara nyata, yang mungkin berbeda dari pengetahuan dan proses belajar pada pendidikan yang dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa yang berguna dimasa mendatang dan sebagai referensi tentang pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas normal.

E.WaktuPengambilanData dan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.Rpost partum hari ke-3dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013.

F.TempatPengambilanData dan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.Rpost partum hari ke-3dilakukan di BPSTiga Putrie GandusPalembang.

BAB IITINJAUAN TEORI

A.PengertianMasa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) .masa nifas kira-kira berlangsung selama 6 minggu.Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidaj dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan patologis.Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyebab kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 2 setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas pula pada kesejahteraan bayi yang dilahirkanya karena bayi tersebut tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibuntya. Dengan demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat.

B.Peran dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa NifasPeran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas sebagai berikut:1.Teman terdekat, sekaligus pendamping masa nifas dalam menghadapi saat-saat kritis masa nifas.Pada awal masa nifas, ibu mengalami masa-masa sulit. Saat itulah,ibu sangat membutuhkan teman dekat yang ia dapat andalkan dalam mengatasi kesulitan yang ia alami.2.Pendidikan dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga.Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi bidan untuk menjalankan perannya sebagai pendidik. Dalam hal ini, tidak hanya ibu yang mendapatkan materi pendidikan kesehatan, tapi juga seluruh anggota keluarga.3.Pelaksana asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan, penanganan masalah, rujukan, dan deteksi dini komplikasi masa nifas.Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, bidan sangat dituntut kemampuannya dalam menerapkan teori yang telah didapatnya kepada pasien.

C.Tahapan masa nifasMasa nifas dibagi menjadi 3 tahap, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remote puerperium.1.Puerperium diniPuerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.2.Puerperium intermedialPuerperium intermedial merupakan kepulihan menyeluruh alat alat genitalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu.3.Remote puerperiumRemote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutam bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.

D.Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan sistemreproduksi1.Uterusa.Pengerutan rahim (involusi)Involusi merupakan suatu proses kembalinya uteruspada kondisi sebelum hamilk. Dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi neuritic (layu/mati).Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk merabadimana TFU-nya (tinggi fundus uteri).Pada saat bayi lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000 gram.Pada akhir kala III, TFU teraba 2 jari dibawah pusat.Pada 1 minggu post partum, TFU teraba pertengahan pusat simpisis dengan berat 500 gram.Pada 2 minggu post partum, TFU berada diatas simpisi dengan berat 350 gram.Pada 6 minggu post partum, fundus uteri mengecil (tidak teraba) dengan berat 50 gram.b.LokheaLokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea mengandung darah dan jaringan desidua,yang nekrotik dari dalam uterus. Lokhea mempunyai reaksi basa /alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepatdari pada jkondisi asanm yang ada pada vagina normal.lokhea berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita. Lokhea yang berbau tidak sedap menbandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karna adanya involusi.Lokhea dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya:Lokhea rubra/merahLokhea ini keluar dari hari pertama sampai ketiga masa post partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi. Lanugo (rambut bayi), dan mekonium.Lokhea sanguilentaLokhea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke empat sampai hari ke tujuh post partum.Lokhea serosaLokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-8 sampai hari ke-14.Lokhea alba/putihLokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaputlendir serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum.c.Perubahan pada serviksPerubahan pada serviks yaitu bentuk serviks agak menganga seperti corong,segera setelah bayi lahir. Bentuk ini dapat disebabkan oleh corpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara corpus adan serviks berbentuk semacam cincin.Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm sewaktu persalinan akan menutup secara perlahan dan bertahap. Setelah bayi lahir, tangan dapat masuk kedalam rongga rahim. Setelah 2 jam, hanya dapat dimasuki 2-3 jari. Pada minggu ke-6 post partum, serviks sudah menutup kembali.

2.Vulva dan vaginaVulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua orga ini tetap dalam keadaan kendur.Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsurakan muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.

3.PerineumSetelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekali pun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum hamil.

4.Perubahan sistem pencernaanBiasanya ibu akan mengfalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karna pada waktu persalinan,alat pencernaan mengalami tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong , pengeluaran cairan berlebih pada waktu persalinan, kurangnya asupan cairandan makanan,serta kurangnya aktivitas tubuh.Supaya BAB dapat menjadi normal,dapat diatasi dendan diet tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Bila ini tidak berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan obat laksansia.5.Perubahan sistem perklemihanBuang air kecil sering sulit pada 24 jam pertama, kemungkinan terdapat spasme sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresiantara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan, urine dalam juml;ah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan urewter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.

6.Perubahan muskuloskletalOtot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.Ligamen-ligamen diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Tidak jarang pula wanita mengeluh kandungannya turun setelah mel ahirkan karena ligamen, fasia, jaringan penunjang alat genitalia, menjadi kendor. stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.

7.Perubahan sistem endokrina.Hormon plasentaHormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan . HCG (huma chorionic gonadotropin)menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagfai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum.b.Hormon pituitaryProlaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak menyusui, prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH akan meningkat pada fase konsentrasi folikuler (MINGGU KE-3) dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.c.Hipotalamik pituitary ovariumLamanya seorang wanita mendapat menstruasi juga dipengaruhi oleh faktor menyusui. Seringkali menstruasi yang pertama ini bersifat anovulasi karena rendahnya kadar estrogen dan progesteron.d.Kadar estrogenSetelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogrn yang bermakna sehingga aktivitas prolaktin yang juga sedang meningkat dapat memengaruhi kelenjar mamae dalam menghasilkan ASI.

8.Perubahan tanda vitala.Suhu badanDalam 1 hari post partum, suhu badan akan naik sedikit (37,50C-380C) sebagai akibat kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan, dan kelelahan.b.NadiDenyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali permenit. Denyut nadi biasanya sehabis melahirkan akan lebih cepat, setiap denyut nadi yang melebihi 100 x/menit adalah abnormal dan hal ini menunjukan adanya infeksi.c.Tekanan darahTekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada saat post partum dapat menandakan terjadinya preeklampsia post partum.d.PernapasanKeadaan pernapasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan denyut nadi tidak normal maka pernapasan akan mengikutinya, kecuali bila ada gangguan khusus pada saluran pencernaan.

9.Perubahan sistem kardiovaskulerSelama kehamilan, volume darah normal digunakan untuk menampung aliran darah yang meningkat, yang di perlukan oleh plsenta dan pembuluh darah uteri. Penarikan kembali estrogen menyebabkan diuresis yang terjadi secara cepat sehingga mengurangi volume plasma kembali pada proporsi normal. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini, ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urine. Hilangnya pergesteran membantu mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya vaskuler pada jaringan tersebut selama kehamilan bersama-sama dengan trauma masa persalinan. Pada persalinan vagina kehilangan darah sekitar 200-500 ml, sedangkan pada persalinan dengan SC, pengeluara dua kali lipatnya. Perubahan terdiri dari volume darah dan kadar Hmt (haematokrit).Setelah persalinan,shuntakan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan beban pada jantung dan akan menimbulkandecompensatio cordispada pasien denganvitum cardio. Keadaan ini dapat diatasi dengan makanisme kompensasi dengan tumbuhnya haemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Umumnya terjadi pada 3-5 hari post partum.

10.Perubahan sistem hematologiSelama minggu-minggu terakhir kehamilan, kadarfibrinogendan plasma, serta faktor-faktor pembekuan darah makin meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun, tetapi darah akan mengental sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah. Leukositosis yang meningkat dengan jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama proses persalinan akan tetap timggi dalam beberapa hari post partum. Jumlah sel darah tersebut masih dapat naik lagi sampai 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan yang lama.Perubahan komponen darahPada masa nifas terjadi perubahan komponen darah, misalnya jumlah sel darah putih akan bertambah banyak. Jumlah sel darah merah dan Hb akan berfluktuasi, namun dalam 1 minggu pasca persalinan biasanya semuanya akan kembali pada keadaan semula. Curah jantung atau jumlah darah yang di pompa oleh jantung akan tetap tinggi pada awal masa nifas dan dalam 2 minggu akan kembali pada keadaan normal.

E.Pembengkakan payudaraPada masa persalinan dini ibu biasanya mengalami berbagai masalah misalnya pembengkakan payudara. Sebelumnya kita perlu membedakan antara payudara penuh karena berisi ASI atau payudara bengkak. Pada payudara penuh,gejala yang dirasakan pasien adalah rasa berat pada payudara, panas dan keras sedangkan pada payudara bengkak akan terlihat payudara udem, pasien merasakan sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, ASI tidak akan keluar bila diperiksa atau dihisap, dan badan demam setelah 24 jam.Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, pelekatan kurang baik, kurang sering mengeluarkan ASI, atau karena ada pembatasan waktu menyusui. Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, perlu dilakukanbeberapa hal, seperti menyusui dini, pelekatan yang baik, dan menyusuion demand. Bayi harus lebih sering disusui. Apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat menyusu, sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu agar ketegangan menurun.Untuk merangsang reflek oksitosin, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:1.Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit.2.Ibu harus rileks.3.Dekat bayi kepada ibu agar ibu dapat memandangnya.4.Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah payudara) menggunakan ibu jari dengan teknik gerakan memutar searah jarum jamkurang lebih selama 3 menit.5.Belai dengan lembut kedua payudara menggunakan minyak pelumas.6.Lakukan stimulasi pada ke dua puting.caranya, pegang puting dengan dua jari pada arah yang berlawanan, kermudian putar puting dengan lembut searah jarum jam.7.Selanjutnya kompres dengan air hangat dan dingin untuk mengurangi udem.8.Pakai BH yang sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara, yang dapatmenyangga payudara dengan baik.9.Bila terlalu sakit, dapat diberikan obat analgetikparasetamol 500 mg.

BAB IIITINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.R post partum hari ke-3di BPSTiga Putrie GandusPalembang tahun 2013

Tanggal Pengkajian: 8 Januari 2012Pukul: 08.50 WibNo.Rekam Medik: 020034Tempat Pengkajian: BPS Tiga Putrie Gandus Palembang

A.DATA SUBJEKTIF1.Biodata

Nama ibu: Ny.RUmur: 28 tahunSuku/ bangsa: IndonesiaAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: IRTAlamat: Gandus RT 12

Nama bapak: Tn.BUmur: 30 tahunSuku/ bangsa: IndonesiaAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: BuruhAlamat: Gandus RT 12

2.Keluhan UtamaPada tanggal 8 Januari 2013 pukul 09.30 WIB Ny.R datang ke BPS Tiga Putrie Gandus Palembang. Ibu mengaku habis melahirkan 3 hari yang lalu. Ibu mengeluh payudaranya bengkak, nyeri, keras, terasa penuh dan ibu kurang mengerti cara menyusui bayinya.

3.Riwayat Kesehatana.Riwayat Kesehatan IbuIbu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang mengalami penyakit menular, menahun, dan menurun seperti diabetes melitus, tifoid, hipertensi, hepatitis, penyakit jantung koroner, TB, dan sebagainya.b.Riwayat Kesehatan KeluargaIbu mengatakan anggota keluarganya tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular, menahun dan menurun seperti diabetes melitus, tifoid, hipertensi, hepatitis, penyakit jantung koroner, TB, dan sebagainya.4.Riwayat Obstetria.Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu

No.Tahun persalinanUmur kehamilanJenis persalinanTempat persalinanPenolongPenyulitKeadaanBayiKet

NifasAnakJKPB/BB

1Ini

b.Riwayat Persalinan TerakhirJenis persalinan: SpontanTanggal: 4 Januari 2013Jam: 17.00 WibKeadaan anak: BaikNilai APGAR: 10/10Cacat bawaan: Tidak adaJenis kelamin: Laki-lakiPanjang badan: 49 cmBerat badan: 3000 grPenyulit: Tidak adaKetuban pecah: 16.00 WibLama persalinan:Kala I:10 jamKala II:1 jamKala III: 30 menitKala IV:2 jam+Total: 13 jam 30 menitPlasenta lahir: SpontanPanjang tali pusat: 50 cmPerineum: UtuhJumlah pendarahan:Kala I:10 ccKala II:50 ccKala III: 100 ccKala IV:50 cc+Total: 210 ccPenyulit atau komplikasi: Tidak adaRawat gabung: yaAmbulasi: 1 jam post partum ibu sudah bisa miring dan duduk, ibu mulai turun dari tempat tidur 2 jam post partum

c.Riwayat KBNo.Jenis kontrasepsiMulai memakaiBerhenti/ganti cara

TahunOlehTempatKeluhanTahunOlehTempatalasan

5.Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari Menjelang Persalinana.Pola NutrisiMakan: 3 kali sehari dengan porsi sepiring nasi, 1 potong lauk, 1mangkuk sayur dan buah buahanMinum: Teh manis pada pagi hari, dan air putih 11-12 gelas seharib.Pola EliminasiBAB: 1 kali sehariBAK: 8-9 kali sehari

c.Pola Istirahat dan AktivitasTidur siang: 1 jam sehariTidur malam: 8 jam sehariAktivitas:

d.Pola Personal HygieneIbu mandi 2 kali dalam sehari, kebiasaan mengganti pakaian dalam 2 kali sehari, dan mengganti pakaian apabila terasa lembab.

6.Psikososiala.Tanggapan ibu terhadap dirinya dan kelahiran bayinyaIbu senang dengan keadaan diri dan bayinya sekarangb.Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayiKeluarga senang dengan kelahiran bayi

B.DATA OBJEKTIF1.Pemeriksaan Umuma.Keadaan umum: Baikb.Kesadaran: Composmentisc.Tanda vital:Tekanan darah: 120/80 mmHgNadi: 82 x/menitRR: 22 x/menitSuhu: 380Cd.AntropometriTinggi Badan: 157 cmBerat badan: 47 kgLILA: 24 cm

2.Pemeriksaan Fisika.Inspeksi1.KepalaMata: Tidak ada ikterusEdema wajah: Tidak ada edema wajah2.LeherKelenjar tiroid: Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroidVena jugularis: Tidak ada pembengkakan vena jugularisKelenjar limfe: tidak ada pembengkakan kelenjar limfeTumor: tidak ada tumor3.PayudaraPembesaran mamae: SimetrisAreola mamae: HyperpigmentasiPuting susu: Menonjol, bersihColostrum: (+)4.PerutPembesaran: SimetrisBekas luka: Tidak adaKelainan: Tidak ada

5.Genitalia eksternaLabia mayora/minora: SimetrisKelenjar bartholini: Tidak ada pembengkakanPengeluaran vagina:Jenis secret: Lokea sanguilentaWarna: Putih bercampur merahBau: Amis6.Perineum: Utuhb.PalpasiTFU: Diantara pusat dan simpisisKontraksi uterus: BaikKonsistensi: Bulat dan kerasc.Pemeriksaan penunjang1.Pemeriksaan laboratoriumDarah: Tidak dilakukan pemeriksaanUrine: Tidak dilakukan pemeriksaan

C.ASSESMENTDiagnosa: P1A0post partum hari ke-3Masalah: Ibu merasa payudaranya bengkak, nyeri, terasa keras, dan penuhKebutuhan: -Informasi tentang hasil pemeriksaan-Informasi penyebab pembengkakan payudara-KIE tentang perawatan payudara-KIE tentang teknik menyusui yang benarD.PLANNING1.Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan. Bahwa tekanan darah, nadi, pernafasan dalam keadaan normal namun suhu ibu panas karena payudara yang bengkak.kontraksi dan involusi uterus baik.Ibumengerti penjelasan dari bidan dan ingin payudaranya segera sembuh.2.Menjelaskan ibu bahwa pembengkakan payudara disebabkan karena produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, pelekatan kurang baik, kurang sering mengeluarkan ASI, atau karena ada pembatasan waktu menyususu.Ibu mengerti penjelasan dari bidan3.Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang benar bahwa mulut bayi harus mencakup seluruh ereola mamae dan perut bayi harus berhadapan dengan perut ibu (usahakan menempel) serta menganjurkan kepada ibu untuk menyusukan payudaranya secara seimbang misalnya apabila bayi sudah disusukan pada payudara ibu sebelah kirimaka untuk menyusui selanjutnya bayi disusukan pada payudara ibu sebelah kanan.Ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran dari bidan.4.Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menyusuion demandpada bayinya.Ibu mau mengikuti anjuran dari bidan5.Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas misalnya ibu lelah dan susah tidur, suhu badan lebih dari 380C, nyeri atau panas saat BAK, sakit kepala, sulit menyusui, rabun senja, puting susu pecah dan mamae bengkak. Serta menganjurkan kepada ibu segera datang kembali apabila didapatkan tanda-tanda tersebut.ibu mengerti dan mau segera datang kembali apabila didapatkan tanda-tanda tersebut.6.Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan minum air putih minimal 3 liter sehari terutama setelah menyusui serta memberikan tablet Fe dan vitamin A kepada ibu selama masa nifas.Ibu mau mengikuti anjuran dari bidan, tablet fe dan vitamin A telah diberikan.7.Mengajarkan kepada ibu cara vulva higiene yang benar yaitu dari arah depan ke belakang, keringkan kemaluan dengan lap bersih sehabis BAK dan BABIbu mengerti ajaran dari bidan8.Mengajarkan dan melakukan perawatan payudara pada ibu dengan cara kompres dengan air hangat, urut dari pangkalmenuju puting dengan arah Z, keluarkan ASI sebagian agar payudara lunak,kompres dengan air dingin.Perawatan payudara telah dilakukan dan ibu mengerti ajaran daru bidan tentang perawatan payudara.9.Mengajarkan kepadan ibu tentang perawatan pada bayi misalnya cara mencegah terjadinya hipotermi dengan menjaga ruangan agar tetap hangat, menjaga kebersihan bayi dengan cara mengganti baju bayi minimal 2 kali sehari atau ketika terasa lembab, segera bersihkan bayi sehabis BAK atau BAB, usahakan menjemur tubuh bayi tiap pagi antara pukul 06.30-07.00 Wib dan sebagainya.Ibu mengerti ajaran dari bidan tentang perawatan bayi10.Memberitahu ibu untuk datang kembali 1 minggu kemudian atau bila ada keluhan.Ibu mau datang kembali 1 minggu kemudian atau bila ada keluhan

Palembang, 8 Januari 2013Petugas

(......................................)

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

A.KesimpulanPada payudara bengkak akan terlihat payudara udem, pasien merasakan sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, ASI tidak akan keluar bila diperiksa atau dihisap, dan badan demam setelah 24 jam. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, pelekatan kurang baik, kurang sering mengeluarkan ASI, atau karena ada pembatasan waktu menyusui. Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, perlu dilakukanbeberapa hal, seperti menyusui dini, pelekatan yang baik, dan menyusuion demand. Bayi harus lebih sering disusui. Apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat menyusu, sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu agar ketegangan menurun.

B.SaranKita sebagai seorang bidan harus tahu perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas agar kita dapat memberikan asuhan yang tepat dan jika terdapat perubahan masa nifas yang nonfisiologis atau abnormal kita bisa memberikan tindakan segera.

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa. 2002.Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo

Sarwono, Prawihardjo. 2006.Ilmu kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.

Sulistyawati, Ari. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.Yogyakarta: Penerbit Andi