bab i

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana dalam situs web tersebut terdapat banyak halaman (page) yang merupakan tempat dari suatu informasi diletakkan. Dan halaman-halaman situs tersebut diatur, membentuk struktur yang disusun dalam suatu situs web sehingga saling berhubungan satu sama lain. Sebagai sumber informasi, seringkali pencari informasi harus mencari informasi yang diinginkan di halaman-halaman suatu situs web yang terkait dengan informasi yang dicari. Internet yang semakin berkembang serta penggunaannya yang semakin meluas ke berbagai bidang membuat internet menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Salah satunya pada kegiatan e-business/e-bisnis oleh perusahaan. Pada industri e- business/e-bisnis, situs web menjadi tempat utama ditawarkannya layanan oleh perusahaan. Sehingga situs web berperan sangat penting pada keberhasilan sebuah e-business. Membuat suatu situs web yang efektif sebagai pusat informasi adalah hal yang penting bagi perusahaan, karena secara tidak langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan atau pengguna situs. Selain pada industri e-business, sifat dasar situs web sebagai pusat informasi juga berarti bahwa, sebaiknya sebuah situs web memiliki tingkat kefektifan dan usabilitas/kegunaan yang tinggi sehingga pengguna atau pencari informasi dapat dengan mudah dan cepat mencari informasi yang diinginkan. 1

Upload: intan-debata-raja

Post on 17-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hsgsh

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDi internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana dalam situs web tersebut terdapat banyak halaman (page) yang merupakan tempat dari suatu informasi diletakkan. Dan halaman-halaman situs tersebut diatur, membentuk struktur yang disusun dalam suatu situs web sehingga saling berhubungan satu sama lain. Sebagai sumber informasi, seringkali pencari informasi harus mencari informasi yang diinginkan di halaman-halaman suatu situs web yang terkait dengan informasi yang dicari. Internet yang semakin berkembang serta penggunaannya yang semakin meluas ke berbagai bidang membuat internet menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Salah satunya pada kegiatan e-business/e-bisnis oleh perusahaan. Pada industri e-business/e-bisnis, situs web menjadi tempat utama ditawarkannya layanan oleh perusahaan. Sehingga situs web berperan sangat penting pada keberhasilan sebuah e-business. Membuat suatu situs web yang efektif sebagai pusat informasi adalah hal yang penting bagi perusahaan, karena secara tidak langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan atau pengguna situs. Selain pada industri e-business, sifat dasar situs web sebagai pusat informasi juga berarti bahwa, sebaiknya sebuah situs web memiliki tingkat kefektifan dan usabilitas/kegunaan yang tinggi sehingga pengguna atau pencari informasi dapat dengan mudah dan cepat mencari informasi yang diinginkan. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan efektivitas pencarian informasi di dalam situs web. Menurut Wang, Dai, dan Yuan (2007), untuk membantu pengguna dalam pencarian informasi di dalam situs web, terdapat 3 cara yang bisa dilakukan. Pertama adalah dengan menggunakan peta situs (site map). Dengan cara ini pengguna situs dapat melihat informasi gambaran umum dari struktur situs web, sehingga bisa membantu mempersempit ruang lingkup pencarian informasi. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan mesin pencari (search engines). Cara ini cukup populer. Banyak situs web yang menyediakan form pencarian di laman utamanya. Dengan memasukkan kata kunci (keywords), daftar dari Universal Resource Locator (URL) yang mengandung kata-kata tersebut dapat ditampilkan. Cara ini banyak digunakan karena banyak layanan mesin pencari yang tersedia di internet, sebagai contoh adalah Google yang menyediakan layanan custom search untuk suatu situs web. Kemudian cara terakhir untuk meningkatkan efektivitas pencarian informasi adalah dengan menggunakan apa yang disebut dengan intelligent navigation aid tools atau alat bantu navigasi cerdas. Cara ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, sistem rekomendasi (recommendation system) dan teknik situs web adaptif (adaptive website technique). Sistem rekomendasi bisa menyediakan rekomendasi yang berfungsi sebagai pemandu bagi pengguna dengan pilihan yang sesuai dengan yang diinginkan pengguna. Sementara web adaptif adalah teknik agar suatu situs web dapat berubah sesuai dengan perilaku pengguna. Sebagai contoh adalah situs e-business Amazon yang menyesuaikan penawaran barang kepada pelanggan sesuai dengan barang yang sering dilihat pelanggan dan barang yang mungkin berkaitan. Tapi ketiga cara itu berada diposisi sebagai alat bantu untuk mencari informasi, bukan dari sisi struktur situs web itu sendiri. Menurut Fang dan Holsapple (2006), sebagai penyediainformasi, sudah sepatutnya bahwa pemilik situs web menyediakan sebuah situs web dengan tingkat usabilitas yang tinggi. Terutama pada industri e-business, dimana perusahaan menggunakan situs 3 untuk mendapatkan informasi pelanggan, kompetitor, dan rekanan serta untuk menyediakan informasi tentang perusahaan mereka. Dalam meningkatkan efektivitas situs web, salah satu caranya adalah dengan melakukan restrukturisasi atau menyusun ulang struktur tautan/navigasi pada situs web. Yen et al (2006), telah mengusulkan suatu kerangka kerja desain dan evaluasi struktur situs web yang berdasar pada popularitas suatu laman dan tingkat kepentingan informasinya. Metode restrukturisasi biasanya terkait dengan penggunaan graf sebagai alat untuk memetakan situs web yang kemudian diikuti dengan cara-cara yang diusulkan. Dengan melakukan restrukturisasi, diharapkan suatu situs web dapat memberikan kemudahan, kecepatan, dan tentu saja kepuasan kepada pengguna situs. Pada penelitian oleh H. Q. Saremi et al (2008), dilakukan suatu metode perbaikan struktur situs web dengan melakukan permodelan Quadratic Assignment Problem (QAP). Dengan melakukan permodelan QAP, masalah struktur situs web dapat dianalogikan ke dalam permasalahan QAP. Analogi yang dilakukan juga menentukan asumsi-asumsi yang diperlukan agar permasalahan struktur situs web dapat dimodelkan ke dalam QAP. Setelah dimodelkan ke dalam QAP, maka selanjutnya permasalahan tersebut diselesaikan menggunakan teknik Ant Colony Optimization. Dengan menggunakan ant colony, diharapkan struktur baru situs web yang lebih baik bisa didapatkan. Setelah struktur baru didapatkan, penilaian baik tidaknya struktur baru tersebut digunakan tolok ukur Key Performance Indicator (KPI) dari situs web yang telah ditentukan sebelunya. Dengan berdasar pada KPI yang ada, baik tidaknya struktur baru dari situs web tersebut dapat ditentukan.

1