bab i

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik pelayanan keperawatan di berbagai rumah sakit di Indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada tugas. Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) (Siswono, 2002). Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai perencanaan, sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir sesuai dengan jadwal (Wikipedia, 2009). Nursalam (2008) menjelaskan bahwa manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, 1

Upload: anonymous-wyyvmqnqk

Post on 08-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DISEMINASI AKHIR

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPraktik pelayanan keperawatan di berbagai rumah sakit di Indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada tugas. Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) (Siswono, 2002).Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai perencanaan, sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir sesuai dengan jadwal (Wikipedia, 2009). Nursalam (2008) menjelaskan bahwa manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.Metode asuhan keperawatan yang saat ini sedang dilaksanakan pada ruang Angsa adalah model primer modifikasi. Metode ini merupakan kombinasi model tim dan primer penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit namun untuk kualifikasi perawat primer tidak semua mempunyai latar belakang pendidikan S1 keperawatan atau setara. Metode primer modifikasi ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Keuntungan metode ini yang dirasakan pasien adalah merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan proteksi, informasi dan advokasi (Nursalam, 2008).1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan serta manajemen keperawatan dengan menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan metode pemberian asuhan keperawatan primer modifikasi.1.2.2 Tujuan Khususa. Melakukan metode pengkajian situasi ruangan di Ruang Angsa RSUD Wangaya dengan metode pendekatan 5M (Man, Material, Method, Money, dan Market).b. Melakukan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.

c. Merumuskan permasalahan yang ditemukan di Ruang Angsa RSUD Wangaya dan program inovasi yang dapat diterapkan di ruang Angsa.

d. Menyusun rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional, antara lain: (1) timbang terima, (2) ronde keperawatan, (3) supervisi keperawatan, (4) dokumentasi keperawatan, (5) sentralisasi obat, (6) discharge planning, (7) aplikasi peran.

e. Menyusun rencana strategis untuk menjalankan program inovasi yang telah ditemukan, diantaranya: ronde keperawatan, supervisi keperawatan, discharge planning, dan aplikasi peran.1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Pasien

Tercapainya kepuasan klien tentang pelayanan keperawatan.1.3.2 Bagi Perawat

a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja optimal.b. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien dan keluarganya.

c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin perawat

1.3.3 Bagi Rumah Sakit

a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.1.4 Tempat dan Waktu

Tempat dilaksanakannya praktik klinik manajemen keperawatan ini adalah di Ruang Angsa RSUD Wangaya selama 24 hari mulai tanggal 1 25 Desember 2014.13