bab-i

27
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Osteoartritis (OA) merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling umum dijumpai secara global. Diketahui bahwa OA diderita oleh 151 juta jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara. Prevalensi OA juga terus meningkat secara dramatis mengikuti pertambahan usia penderita. Berdasarkan temuan radiologis, didapati bahwa 70% dari pasien yang berumur lebih dari 65 tahun menderita OA Prevalensi OA lutut pada pasien wanita berumur 75 tahun ke atas dapat mencapai 35% dari jumlah kasus yang ada. Diperkirakan juga bahwa satu sampai dua juta lanjut usia di Indonesia menjadi cacat karena OA. Berat badan sering dikaitkan sebagai faktor yang memperparah OA pasien. Pada sendi lutut, dampak buruk

Upload: riyantinasim

Post on 08-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangOsteoartritis (OA) merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling umum dijumpai secara global. Diketahui bahwa OA diderita oleh 151 juta jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara. Prevalensi OA juga terus meningkat secara dramatis mengikuti pertambahan usia penderita. Berdasarkan temuan radiologis, didapati bahwa 70% dari pasien yang berumur lebih dari 65 tahun menderita OA Prevalensi OA lutut pada pasien wanita berumur 75 tahun ke atas dapat mencapai 35% dari jumlah kasus yang ada. Diperkirakan juga bahwa satu sampai dua juta lanjut usia di Indonesia menjadi cacat karena OA. Berat badan sering dikaitkan sebagai faktor yang memperparah OA pasien. Pada sendi lutut, dampak buruk dari berat badan berlebih dapat mencapai empat hingga lima kali lebih besar sehingga mempercepat kerusakan struktur tulang rawan sendi. Hasil penelitian Davis et al (1990) menunjukkan bahwa obesitas (obese) memberikan nilai odds ratio sebanyak 8.0 terhadap risiko OA lutut. Studi lain dari peneliti kesehatan masyarakat University College London menyimpulkan bahwa obesitas meningkatkan risiko terjadinya OA lutut hingga empat kali banyaknya pada pria dan tujuh kali pada wanita. Kemungkinan terjadinya OA pada salah satu lutut pasien obese malah mencapai 5 kali lipat dibandingkan dengan pasien yang Non Obese. Fakta tersebut menyimpulkan bahwa obesitas merupakan suatu faktor risiko terjadinya OA, terutama pada sendi lutut. Obesitas juga dianggap sebagai salah satu faktor yang meningkatkanintensitas nyeri yang dirasakan pasien OA lutut. Menurut Soeroso ( 2006 ), pasien OA dengan obesitas sering mengeluhkan nyeri pada sendi lutut dibandingkan dengan pasien yang Non Obese. Peningkatan dari rasa nyeri dan ketidakmampuan fungsi pada lutut pasien penderita OA semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu. I.2TujuanUntuk mengetahui segala sesuatau yang berhubgan dengan penyakit osteoatritis.

BAB IIPEMBAHASANII.1Pengertian Osteoartritis Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan melemahnya otototot yang menghubungkan sendi.Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi.Osteoartritis (AO) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang dan sendi berupa disentegrasi dan pelunakan progresif yang diikuti dengan pertambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, dan fibrosis dan kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal proses penuaan, trauma atau kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berkaitan dengan faktor sistemik atau infeksi. Osteoartritis merupakan penyakit sendi degenaritif yang berkaitan dengan kerusakan kartiloago sendi. Lutut, punggung, tangan, dan pergelangan kaki paling sering terkena.Osteoarthritis ini bisa terjadi hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Biasanya pada sendi yang mengalami osteoarthritis tidak akan merasakan sakit karena penyakit osteoarthritis adalah penyakit yang menyebabkan tulang rawan rusak secara bertahap. Tulang rawan sangat penting bagi tubuh, karena tulang rawan merupakan bahan licin yang dapat menutupi ujung tulang dan berfungsi sebagai peredam kejut tubuh. Seiring dengan kerusakan yang bertambah, tulang rawan mulai terkikis dan tidak bekerja sebaik dulu untuk melindungi sendi. Sebagai contohnya, tekanan ekstra pada lutut akibat kelebihan berat badan dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan lutut. Karena hal tersebut, seiring waktu menyebabkan tulang rawan terkikis lebih cepat dari biasanya. Seiring tulang rawan menjadi aus, maka efek bantalan sendi semakin hilang dan menyebabkan rasa nyeri sewaktu sendi bergerak. Bersamaan dengan rasa sakit itu, kadang-kadang anda mendengar suara gemeretak ketika permukaan tulang rawan yang kasar antara kedua tulang yang saling bergesekan. Mungkin akan muncul benjolan yang menyakitkan pada ujung tulang, terutama pada jari kaki dan tangan.II.2Klasifikasi Osteoartritis dapat dibagi atas dua jenis yaitu:1. Osteoartritis PrimerOA Primer tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, dapat mengenai satu atau beberapa sendi. OA jenis ini terutama ditemukan pada pada wanita kulit putih, usia baya, dan umumnya bersifat poli-articular dengan nyeri akut disertai rasa panas pada bagian distal interfalang, yang selanjutnya terjadi pembengkakan tulang (nodus heberden).2. Osteoartritis SekunderOA sekunder dapat disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan kerusakan pada sinovia sehingga menimbulkan osteoartritis sekunder. Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan osteoartritis sekunder sebagai berikut:a. Trauma /instabilitas.OA sekunder terutama terjadi akibat fraktur pada daerah sendi, setelah menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama panjang, adanya hipermobilitas, instabilitas sendi, ketidaksejajaran dan ketidakserasian permukaan sendi.b. Faktor Genetik/PerkembanganAdanya kelainan genetik dan kelainan perkembangan tubuh (displasia epifisial, displasia asetabular, penyakit Legg-Calve-Perthes, dislokasi sendi panggul bawaan, tergelincirnya epifisis) dapat menyebabkan OA.c. Penyakit Metabolik/EndokrinOA sekunder dapat pula disebabkan oleh penyakit metabolik/sendi (penyakit okronosis, akromegali, mukopolisakarida, deposisi kristal, atau setelah inflamasi pada sendi. (misalnya, OA atau artropati karena inflamasi).Menurut Kellgren dan Lawrence, secara radiologis Osteoartritis di klafikasikan menjasi:1) Grade 0: Normal2) Grade 1: Meragukan, dengan gambaran sendi normal, terdapat osteofit minim3) Grade 2: Minimal, osteofit sedikit pada tibia dan patella dan permukaan sendi menyempit asimetris.4) Grade 3: Moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa tempat, permukaan sendi menyepit, dan tampak sklerosis subkondral.5) Grade 4: Berat, adanya osteofit yang besar, permukaan sendi menyempit secara komplit, sklerosis subkondral berat, dan kerusakan permukaan sendi.II. 3EtiologiBeberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut:1. Usia/UmurUmumnya ditemukan pada usia lanjut (diatas 50tahun). Karena pada lansia pembentukkan kondrotin sulfat (substansi dasar tulang rawan) berkurang dan terjadi fibrosis tulang rawan.2. Jenis KelaminKelainan ini ditemukan pada pria dan wanita, tetapi sering ditemukan lebih banyak pada wanita pascamenopause (osteoartritis primer). Osteoartritis sekunder lebih banyak ditemukan pada pria.3. RasLebih sering ditemukan pada orang Asia, khususnya cina, Eropa, dan Amerika daripada kulit hitam.4. Faktor KeturunanFaktor genetik juga berperang timbulnya OA. Bila ibu menderita OA sendi interfalang distal, anak perempuannya mempunyai kecenderungan terkena OA 2-3 kali lebih sering.5. Faktor Metabolik/EndokrinKlien hipertensi, hiperurisemia, dan diabetes lebih rentan terhadap OA. Berat badan berlebihan akan meningkatkan resiko OA, baik pada pria maupun wanita.6. Faktor Mekanis1) Trauma dan Faktor PredisposisiTrauma yang hebat terutama fraktur intraartikular atau dislokasi sendi merupaan predisposisi OA. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga yang menggunakan sendi berlebihan, dan gangguan kongruensi sendi akan meningkatkan OA.2) Cuaca dan IklimOA lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca dingin atau lembab.7. DietSalah satu tipe OA yang bersifat umum di Siberia disebut penyakit Kashin-Beck yang mungkin disebabkan oleh menelan zat toksin yang disebut fusaria.II.4Epidemiologi Osteoartritis Osteoartritis merupakan penyakit sendi pada orang dewasa yang paling umum di dunia. melaporkan bahwa satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA. OA pada lutut merupakan tipe OA yang paling umum dijumpai pada orang dewasa. Penelitian epidemiologi dari Joern et al (2010) menemukan bahwa orang dewasa dengan kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 22% . Pada pria dengan kelompok umur yang sama, dijumpai 23% menderita OA. pada lutut kanan, sementara 16,3% sisanya didapati menderita OA pada lutut kiri. Berbeda halnya pada wanita yang terdistribusi merata, dengan insiden OA pada lutut kanan sebanyak 24,2% dan pada lutut kiri sebanyak 24,7. II.5 PatofisiologiSelama ini OA sering di pandang sebagai proses penuaan yang tidak dapat dihindari. Ternyata OA merupakan penyakit gangguan hemeostasis metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui.Jejas mekanis dan kimiawi pada sinovia sendi terjadi multifokal,antara lain faktor usia, strees mekanis, atau penggunaan sendi yang berlebihan, defek anatomis, obesitas, genetik, humoral, dan faktor kebudayaan. Pemeriksaan biopsi sinovial klien OA menunjukkan adanya sinovitis. Pada level seluler, terjadi peningkatan aktivitas sitokin yang menyebabkan dikeluarkannya mediator inflamasi danmatriks metelloproteinase(MMP). Akibatnaya, ada gangguan sintesis proteoglikan. Selain itu ditemukan nitrogen monoksida yang berhubungan dengan transmisi neurogenik dari mediator inflamsi yang menyebabkan kerusakan kartilago jauh dari lokasi peradangan.Proses OA terjadi karena adanya gangguan fungsi kondrosit. Kondrosit merupakan satu-satunya sel hidup dalam tulang rawan sendi. Kondrosit akan dipengaruhi oleh faktor anabolik dan katabolik dalam mempertahankan keseimbangan sintesis dan degradasi. Faktor katabolik utama diperankan oleh sitoksin interkoukin 1 (iL-) dantumor necrosis factor (TNF ), sedangkan faktor anabolik diperankan olehtransforming growth factor(TNF ) daninsulin-like growth factor 1.Secara anatomi fisiologi, sel tulang terdiri atas osteoblas, osteosit, dan osteoklas yang dalam aktivitasnya mengatur hemeostasis kalsium yang tidak berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi. Homeostasis kalsium pada tingkat seluler didahului penyerapan tulang oleh osteoklas yang memerlukan waktu 40 hari, disusul fase istiraahat, dan kemudian disusul fase pembentukkan tulang kembali oleh osteoblas yang memerlukan waktu 120 hari. Dalam penyerapannya, osteoklas melepaskantransforming growth factoryang meransang aktivitas awal osteoklas. Dalam keadaan normal, kuantitas dan kualitas pembentukkan tulang baru osteoblas. Pada osteoporosis, penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukkan baru.II.6Manifestasi Klinis1. Rasa nyeri pada sendiMerupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik.2. Kekakuan dan keterbatasan gerakBiasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat memulai kegiatan fisik.3. PeradanganSinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri.4. MekanikNyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.5. Pembengkakan SendiPembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.6. DeformitasDisebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.7. Gangguan FungsiTimbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.II.7 Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan RadiologiGambaran rodiografi sendi yang menyokong diagnosis osteoartritis ialah:a. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian sendi yang menanggung beban.b. Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondralc. Kista tulangd. Osteofit pada pinggir sendie. Perubahan struktur anatomi sendiBerdasarkan temuan-temuan radiografis diatas, maka OA dapat diberikan suatu derajat. Kriteria OA berdasarkan temuan radiografis dikenal sebagai kriteria Kellgren dan Lawrence yang membagi OA dimulai dari tingkat ringan hingga tingkat berat. Perlu diingat bahwa pada awal penyakit, gambaran radiografis sendi masih terlihat normal. 2. Pemeriksaan Laboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tidak banyak berguna. Pemeriksaan darah tepi masih dalam batas batas normal. Pemeriksaan imunologi masih dalam batas batas normal. Pada OA yang disertai peradangan sendi dapat dijumpai peningkatan ringan sel peradangan ( < 8000 / m ) dan peningkatan nilai protein.II.8Penatalaksanaan Osteoartritis Pengeloaan OA berdasarkan atas sendi yang terkena dan berat ringannya OA yang diderita. Penatalaksanaan OA terbagi atas, yaitu :

A. Terapi non-farmakologis Ada beberapa cara dalam penanganan osteoarthritis non farmakologi, diantaranya:a) OlahragaOlahraga dapat mengurangi rasa sakit dan dapat membantu mengontrol barat badan.Olahraga untuk osteoarthritis misalnya berenang dan jogging.b) Menjaga sendiMenggunakan sendi dengan hati-hati dapat menghindari kelebihan stres pada sendi.c) Panas/dinginPanas didapat, misalnya dengan mandi air panas. Panas dapat mengurangi rasa sakit pada sendi dan melancarkan peredaran darah. Dingin dapat mengurangi pembengkakan pada sendi dan mengurangi rasa sakit. Dapat didapat dengan mengompres daerah yang sakit dengan air dingin.d) Viscosupple mentationMerupakan perawatan dari Canada untuk orang yang terkena osteoarthritis pada lutut, berbentuk gel.e) PembedahanApabila sendi sudah benar-benar rusak dan rasa sakit sudah terlalu kuat, akan dilakukan pembedahan. Dengan pembedahan, dapat memperbaiki bagian dari tulang.f) AkupunturDapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi.g) PijatPemijatan sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya.h) vitamin D,C, E, dan beta karotinuntuk mengurangi laju perkembangan osteoarthritis.B. Terapi FarmakologiSemua obat memiliki efeksamping yang berbeda, oleh karena itu, penting bagi pasien untuk membicarakan dengan dokter untuk mengetahui obat mana yang paling cocok untuk di konsumsi. Berikut adalah beberapa obat pengontrol rasa sakit untuk penderita osteoarthritis.a) AcetaminophenMerupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit.b) NSAIDs (nonsteroidal anti inflammatory drugs)Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Mempunyai efeksamping, yaitu menyebabkan sakit perut dangan gangguan fungsi ginjal.c)Topical painDalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang terasa sakit.d)Tramadol (Ultram)Tidak mempuyai efeksamping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.e)Milk narcotic painkillersMengandung analgesic seperti codeinatau hydrocodone yang efektif mengurangi rasa sakit pada penderita osteoarthritis.f)CorticosteroidsEfektif mengurangi rasa sakit.g)Hyaluronic acidMerupakan glycosamino glycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic aciddan N-acetygluosamine. Disebut juga vis cosupplementation. Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, 80% pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai efek yang lebih kecil dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo. Makin besar molekul hyaluronic acid yang diberikan, makin besar efek positif yang di rasakan karena hyaluronic acid efektif mengurangi rasa sakit.h)Glucosamine dan chondroitin sulfateMengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.II.9 PencegahanAda beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar kita terhindar dari osteoarthritis:1. Menghindari olahraga yang bisa meyebabkan sendi terluka2. mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan3. minum obat untuk mencegah osteoarthritis

BAB IIIPENUTUP

III.1KesimpulanOsteoartritis (AO) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang dan sendi berupa disentegrasi dan pelunakan progresif yang diikuti dengan pertambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, dan fibrosis dan kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal proses penuaan, trauma atau kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berkaitan dengan faktor sistemik atau infeksi. Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut: Usia/Umur, Jenis Kelamin, Ras, Faktor Keturunan, Faktor Metabolik/Endokrin, Faktor Mekanik, Diet.

DAFTAR PUSTAKAMarilynn, Doenges E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGCMuttaqin, Arif. 2008.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Mukulosketal.Jakarta: EGC.

a.