bab-i

8
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu dasar telah berkembang cukup pesat baik materi maupun kegunaannya, oleh karena itulah maka konsep-konsep dasar matematika harus dikuasai siswa sejak dini. Mata pelajaran matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari manusia, tetapi masih banyak orang yang belum bisa merasakan manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka. Adapun salah satu manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari yakni memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis seperti berhitung dan statistika. Sampai sekarang pelajaran matematika di sekolah masih merupakan pelajaran yang menakutkan bagi banyak siswa, terasa sukar dan tidak menarik sehingga banyak siswa menjadi kurang termotivasi dalam mempelajari matematika. Ada beberapa kemungkinan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar matematika yakni kemungkinan bersumber dari porsi materi matematikanya

Upload: keyoy-ajalah

Post on 05-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penelitian

TRANSCRIPT

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu dasar telah berkembang cukup pesat baik materi maupun kegunaannya, oleh karena itulah maka konsep-konsep dasar matematika harus dikuasai siswa sejak dini. Mata pelajaran matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari manusia, tetapi masih banyak orang yang belum bisa merasakan manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka. Adapun salah satu manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari yakni memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis seperti berhitung dan statistika.

Sampai sekarang pelajaran matematika di sekolah masih merupakan pelajaran yang menakutkan bagi banyak siswa, terasa sukar dan tidak menarik sehingga banyak siswa menjadi kurang termotivasi dalam mempelajari matematika.

Ada beberapa kemungkinan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar matematika yakni kemungkinan bersumber dari porsi materi matematikanya yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, selain itu kemungkinan juga bersumber dari strategi pembelajaran yang kurang tepat dan kurang efektif. Namun menurut guru matematika di SMP Swasta Jambi Tembung Medan, dari kemungkinan-kemungkinan yang sering terjadi adalah pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Jika guru tidak tepat dalam memilih strategi pembelajaran, maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi yang telah diajarkan oleh guru. Jadi sebelum guru melakukan proses pembelajaran, guru harus pandai memilih dahulu strategi pembelajaran yang tepat dan efektif terhadap materi yang akan diajarkan.

Sebelum peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu di kelas VII . Selama proses pembelajaran siswa kurang aktif, pemahaman konsep oleh siswa masih rendah. Selain itu keterlibatan siswa selama proses pembelajaran juga masih kurang. Sehingga nilai ulangan matematika siswa masih banyak yang tidak memenuhi nilai standar batas tuntas yaitu mencapai 75% siswa yang tidak tuntas belajar. Bagi siswa yang belum tuntas belajar akan diadakan remidial maksimal dua kali.

Dari hasil perbincangan dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII di SMP Swasta Jambi Tembung Medan, nilai ulangan matematika siswa kelas VII memiliki nilai standar batas tuntas 61 artinya siswa dikatakan tuntas belajar matematika jika nilai ulangan matematika siswa minimal mencapai 61. Selain itu siswa juga kurang dalam menangkap materi yang diajarkan sehingga banyak siswa yang tidak bisa dalam mengerjakan soal soal ulangan matematika.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu model pembelajaran yang tepat dan variasi belajar yang menarik agar proses pembelajaran tidak berlangsung monoton dan siswa memperoleh pengalaman baru. Untuk itu peneliti menerapkan model pembelajaran problem solving yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Swasta JAMBI Medan.

Model pembelajaran Problem Solving adalah suatu model pembelajaran pemecahan masalah yang dipandang sebagai model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tinggi. Model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir tinggi sebab model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang melatih kemampuan siswa dalam bernalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Jika siswa memiliki kemampuan bernalar yang bagus, maka siswa tidak akan merasa kesulitan dalam mempelajari matematika.

Dalam model pembelajaran problem solving, guru harus memunculkan masalah-masalah terlebih dahulu. Kemudian siswa akan memecahkan masalah yang telah diberikan oleh guru. Untuk memunculkan masalah, peneliti akan menggunakan media obyek fisik yang berupa kartu soal. Media kartu soal merupakan media pembelajaran dan termasuk media grafis yang di dalamnya berisi soal-soal untuk membantu guru mengajar. Dengan menggunakan media kartu soal diharapkan mampu menciptakan kondisi kelas dengan kadar aktivitas dan motivasi siswa yang cukup tinggi dan juga diharapkan siswa mampu dalam meningkatkan kemampuan berpikir tinggi.

Persamaan linier satu variabel adalah salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika yang merupakan materi dasar untuk menunjang materi berikutnya. Jadi siswa harus menguasai dulu materi persamaan linier satu variabel sebelum siswa mempelajari materi berikutnya. Dengan memilih materi persamaan linier satu variabel sebagai penelitian, diharapkan agar siswa memiliki ilmu dasar matematika yang kuat sehingga siswa akan mampu untuk mempelajari materi berikutnya.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas maka masalah masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Banyaknya siswa yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.

2. Hasil belajar matematika siswa yang masih rendah.

3. Masih sulitnya siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan linier satu variabel

4. Model pembelajaran yang digunakan guru belum mampu mengapresiasi dan mengakomodasikan perbedaan individual siswa. 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan dalam identifikasi masalah maka dalam penelitian ini dibatasi pada rendahnya hasil belajar siswa pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel. Dan yang menjadi tolak ukur kemampuan siswa tersebut dilihat dari ketuntasan belajar siswa. 1.4. Rumusan MasalahDari pembatasan masalah di atas agar penelitian ini lebih signifikan kepada hal yang diinginkan maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan pembelajaran pendekatan problem solving melalui media kartu soal di kelas VII SMP Swasta JAMBI Medan dilihat dari ketuntasan belajar?2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving melalui media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel di Kelas VII SMP Swasta JAMBI Medan ? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Untuk mengetahui ketuntasan pembelajaran model pembelajaran problem Solving melalui media kartu soal di kelas VII SMP Swasta JAMBI Medan.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberlakukannya model pembelajaran problem solving melalui media kartu soal pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel di Kelas VII SMP Swasta JAMBI Medan. 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

Mendapatkan pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran pemecahan masalah sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan profesi guru.2. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tidak hanya dalam menyelesaikan soal soal pada PLSV saja tapi diharapkan untuk seluruh mata pelajaran.b. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. 1.7. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk memperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan menghindari adanya penafsiran yang berbeda dari pembaca. Adapun istilah-istilah yang akan ditegaskan adalah :

a. Meningkatkan

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia, meningkatkan berarti usaha untuk menaikkan (derajat,taraf,dsb), mempertinggi, memperhebat ( produksi dsb).

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah merupakan hasil kegiatan siswa yang menggambarkan keterampilan dan penguasaan peserta didik terhadap bahan ajar.

c. Materi Persamaan linier satu variabel

Materi Persamaan linier satu variabel adalah salah satu materi yang terdapat pada silabus pembelajaran kelas VII SMP yakni : persamaan yang terdiri atas satu variabel dan pangkat dari variabel tersebut adalah satu.

d. Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran Problem Solving adalah suatu model pembelajaran dimana siswa menerima problem dan berusaha menyelesaikan problem itue. Media Kartu Soal

Media kartu soal adalah merupakan media pembelajaran dan termasuk media grafis/visual yang di dalamnya berisi soal-soal untuk membantu guru mengajar .