bab i

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Bila kita membandingkan dengan data SDKI tahun 2003 yaitu AKB sebesar 35/1000 kelahiran hidup, berarti telah terjadi penurunan dalam kurun 5 tahun (2003-2009) namun penurunannya sangat kecil. Meskipun terjadi penurunan, namun masih jauh dari target yang ditentukan Indonesia sehat 2010 yaitu AKB 40/1000 KH (Depkes R1, 2009; h. 25). Angka Kematian Bayi (AKB) di provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 10,25/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 9,17/1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 yang berjumlah 10,9 per 1.000 kelahiran hidup. Peningkatan AKB di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 dapat memberi gambaran adanya penurunan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. (Dinkes Provinsi Jateng, 2010; h. 14). 1

Upload: dj4far

Post on 05-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

BAB I

PAGE 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Bila kita membandingkan dengan data SDKI tahun 2003 yaituAKB sebesar 35/1000 kelahiran hidup, berarti telah terjadi penurunan dalam kurun 5 tahun (2003-2009) namun penurunannya sangat kecil. Meskipun terjadi penurunan, namun masih jauh dari target yang ditentukan Indonesia sehat 2010 yaitu AKB 40/1000 KH (Depkes R1, 2009; h. 25). Angka Kematian Bayi (AKB) di provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 10,25/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 9,17/1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 yang berjumlah 10,9 per 1.000 kelahiran hidup. Peningkatan AKB di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 dapat memberi gambaran adanya penurunan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. (Dinkes Provinsi Jateng, 2010; h. 14).

Penyebab kematian bayi di Jawa Tengah pada tahun 2009 yang berjumlah 2.671 bayi adalahBBLR 801 kasus (30%), asfiksia 695 kasus (26%), trauma lahir 240.39 kasus (9%), tetanus neonatorum 401 kasus (15%), infeksi lain dan lain-lain lain (infeksi, trauma lahir dan hipotermi) 534 kasus (20%) (Dinkes Jateng, 2010; h. 15).Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Tegal, Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2009 terdapat 26 dari 5.123 kelahiran hidup (0,50%) atau 5,07 per 1000 kelahiran hidup, mengalami penurunan pada tahun 2010 yaitu 15 dari 5.132 kelahiran hidup (0,29%) atau 2,92 per 1000 kelahiran hidup dan pada pada tahun 2011 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu terdapat 24 dari 6.371 kelahiran hidup (0,37%) atau 3,71 per 1000 kelahiran hidup.

Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Ada dua penggolongan BBLR yaitu bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLRS) berat lahir 1000-1500 gram dan berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR) dimana berat lahir kurang dari 1000 gram (Atikah, 2010; h. 1).Prevalensi bayi berat badan lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Data statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-17,2 %. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut, angka BBLR sekitar 7,5 % (Adi, 2009; h. 1).

Pada bayi BBLR banyak sekali resiko terjadi permasalahan pada sistem tubuh baik jangka pendek seperti komplikasi neonatal meliputi asfiksia, aspirasi, pneumonia, perdarahan dan hipoglikemia serta permasalahan jangka panjang seperti kerusakan saraf, gangguan bicara dan tingkat kecerdasan rendah (Proverawati, 2010; h. 9).

Masalah yang harus dihadapi oleh bayi berat badan lahir rendah misalnya, mereka membutuhkan oksigen tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal, karena pusat pernafasan belum sempurna. Bayi berat badan lahir rendah memerlukan pemberian makanan yang khusus dengan alat penetes obat atau pipa karena refleks menelan dan menghisap yang lemah. Kehangatan BBLR harus diperhatikan, sehingga diperlukan peralatan khusus untuk memperoleh suhu yang hampir sama dengan suhu dalam rahim (Depkes RI, 2002; h. 8-4).Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebanyak 16.303 meningkat bila dibandingan tahun 2008 sebesar 11.865. Adapun persentase bayi dengan berat lahir rendah di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 2,81% meningkat bila dibandingkan tahun 2008 sebesar 2.08,%. Bayi dengan berat badan lahir rendah yang ditangani oleh tenaga kesehatan secara keseluruhan di tingkat Provinsi Jawa Tengah, cakupannya tidak selalu mengalami peningkatan. Tahun 2009 bayi BBLR yang ditangani sebesar 96,67% menurun bila dibandingkan tahun 2008 sebesar 99,67 % meningkat bila dibandingkan tahun 2007 sebesar 92,77%. Kenaikan cakupan ini dimungkinkan karena penanganan BBLR yang banyak ditangani oleh petugas kesehatan di tempat pelayanan kesehatan pemerintah, swasta dan penanganan lain (Dinkes Provinsi Jateng, 2010; h. 54).

Angka kejadian BBLR pada tahun 2010 di Kota Tegal, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Tegal yaitu sebanyak 215 kasus (4,18%) dari 5.132 neonatus, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sejumlah 162 kasus (2,56%) dari 6.321 neonatus.

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSIA Kasih Ibu, pada tahun 2011 terdapat kasus BBLR sebanyak 144 (17,56%) kasus dari 820 neonatus dengan menyebabkan kematian sebanyak 2 bayi. Dibandingkan tahun 2010 mengalami kenaikan 50 kasus BBLR yaitu terdapat 94 (13,58%) neonatus yang mengalami BBLR dari 692 neonatus dengan menyebabkan kematian 3 bayi.Penatalaksanaan bayi dengan BBLR di RSIA Kasih Ibu Tegal sebagaimana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu tergantung pada kondisi bayi masing-masing tidak ada patokan pasti untuk lama perawatan bayi BBLR di rumah sakit. Bayi dengan berat 1.000 gr, misalnya memerlukan perawatan seksama dan bertahap sehingga bisa satu bulan lebih harus berada dalam incubator. Lama perawatan lebih ditentukan oleh kemampuan bayi beradaptasi dengan lingkungan, seperti tidak ada lagi gangguan pernapasan, suhu tubuh lebih stabil dan bayi sudah punya refleks isap dan menelan yang baik. Sebelum pulang, bayi sudah harus mampu minum sendiri dengan botol maupun dengan puting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badannya telah berkisar 10-30 gram/hari dan suhu tubuh tetap normal di ruangan biasa. Bayi juga tidak menderita gangguan pernapasan lagi dan tidak membutuhkan oksigen serta obat-obatan yang diberikan melalui pembuluh darah.Berdasarkan uraian tersebut, bayi dengan BBLR sangat membutuhkan perhatian dan perawatan intensif untuk membantu mengembangkan fungsi optimum bayi. Penanganan kasus BBLR harus dilakukan dalam ruang perawatan khusus dan mendapatkan perawatan secara intensif. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. J dan Ny. T dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal Tahun 2011.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan data yang diuraikan pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yaitu Bagaimana penerapan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Bayi Ny. J dan Ny. T dengan berat badan lahir rendah di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal tahun 2011?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal sesuai dengan standar kebidanan dengan menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan data perkembangan dengan metode SOAP.2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian data pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.

b. Mampu melaksanakan interpretasi data, merumuskan diagnosa, menyimpulkan masalah dan kebutuhan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.c. Mampu melaksanakan diagnosa potensial yang mungkin timbul pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.

d. Mampu melakukan intervensi bila didapatkan suatu masalah potensial.

e. Mampu membuat perencanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.f. Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.

g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.

h. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan tentang perbedaan atau kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan praktek kebidanan.

i. Mampu mengalkukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah menggunkan metode SOAP (Subyectif, Objective, Assessment, Planning).D. Ruang Lingkup

Luasnya permasalahan dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah dan dengan keterbatasan waktu, dana serta kemampuan, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah: 1. SasaranProposal Karya Tulis Ilmiah ini hanya dibatasi pada bayi baru lahir By. Ny. J dan By. Ny. T dengan berat badan lahir rendah di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal.2. Tempat

Tempat pengambilan kasus berat badan lahir rendah pada bayi Ny. J dan Ny. T di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal.3. WaktuPengkajian kasus pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah yaitu:a. By. Ny. J yaitu dari tanggal 6 Desember 2012 sampai dengan 14 Desember 2011.

b. By. Ny. T yaitu dari tanggal 9 Desember 2012 sampai dengan 21 Desember 2011.E. Manfaat PenulisanProposal Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

1. Peneliti

Dapat memperdalam ilmu serta menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah.

2. Instansi Rumah SakitSebagai masukan dan pertimbangan apaka pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal sesuai dengan teori sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.3. Instansi Pendidikan

Memberikan gambaran pada institusi sebagai bahan evaluasi kepada mahasiswa, sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah diberikan serta menambah daftar pustaka untuk acuan pembuatan KTI angkatan selanjutnya.

4. Keluarga KlienMemberikan gambaran pada keluarga klien tentang bagaimana cara perawatan bayi baru lahir dengan BBLR sehingga dapat mematuhi dan mendukung tenaga kesehatan dalam penanganan BBLR.

F. Metode Memperoleh DataMetode yang digunakan dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah studi kasus. Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2010; h. 131). Teknik pengumpulan data dengan cara:1. Wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk pengumpulan data, dimana peneliti mendapat keterangan atau penelitian secara lisan dari seseorang. Sasaran penelitian (responden atau bercakap-cakap) berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010; h. 139)

2. Pengamatan (observasi)

Pengamatan adalah suatu hasil pembuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula ransangan dari luar mengenai indera, dan terjadilah penginderaan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2010; h. 131).

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

a. Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik (Morton, 2003; h. 32).

b. Palpasi

Palpasi merupakan tindakan merasakan dengan tangan menggunakan jari-jari dengan tekanan ringan pada permukaan tubuh untuk menentukan konsistensi bagian dibawahnya pada diagnosa fisik. (Morton, 2003; h. 33).c. Auskultasi

Auskultasi adalah tindakan mendengarkan suara bagian dalam tubuh suatu diagnosis, biasanya dengan stetoskop. (Morton, 2003; h. 40).d. Perkusi

Perkusi merupakan tindakan mengetuk suatu bagian dengan ketukan-ketukan pendek dan cepat sebagai upaya bantuan dalam mendiagnosis. Keadaan bagian-bagian yang berada dibaliknya berdasarkan suara yang terdengar (Morton, 2003; h. 37).

2. Dokumentasi Adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting. Pendokumentasian dilakukan setelah pelaksanaan setiap tahap proses asuhan dilakukan dan disesuaikan urutan waktu (Efendy, 2001; h.1).3. Studi Kepustakaan

Adalah suatu literatur atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah. Literature ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah, atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis, atau disertasi (Notoatmodjo, 2010; h.143).

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yaitu:BAB IPENDAHULUAN

1. Latar belakang 2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penelitian

4. Ruang Lingkup

5. Manfaat Penulisan

6. Metode Memperoleh Data

7. Sistematika Penulisan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Teori Medis

Berisi tentang tinjauan teori medis tentang bayi baru lahir, berat badan bayi rendah meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, tanda dan gejala, gambaran klinis, penatalaksanaan, dan komplikasi2. Tinjauan teori Manajemen Kebidanan

3. Landasan Hukum

BAB IIITINJAUAN KASUS

1. Pengkajian kasus Bayi Ny. J dengan berat badan bayi rendah

2. Pengkajian kasus Bayi Ny. T dengan berat badan bayi rendah

Masing-masing pengkajian berisi tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis dengan berat badan lahir rendah di RSIA Kasih Ibu Kota Tegal dengan menggunakan 7 langkah Varney dan data perkembangan dengan metode SOAP.DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN .

1