bab i

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad XXI, yang dikenal dengan era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang telekomunikasi mengakibatkan dunia tanpa batas. Dengan adanya dunia tanpa batas (Borderless World), perdagangan bebas, dan dunia yang terbuka, maka umat manusia  bisa lebih saling mengenal kemampuan suatu bangsa, saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain. Maka dengan sendirinya manusia semakin memperoleh  pengetahuan yang lebih banyak dan horizon yang luas.( Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: 2001 hal. 41-42) Pengetahuan terhadap keadaan kebudayaan lain sangat transparan yang dapat mempengaruhi kepribadian masyarakat Indonesia yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Budaya-budaya barat khususnya dan luar negeri umumnya dengan mudah memasuki areal wilayah budaya Indonesia dan mempengaruhi bahkan diserap atau dipakai oleh bangsa Indonesia. Unsur budaya asing yang sesuai dan positif menjadi kekayaan khasanah budaya kita, tetapi yang negatif dan tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia menjadi tantangan dan, "masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan

Upload: epol-ewc

Post on 30-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 1/13

1

BAB I

PENDAHULUAN 

A.  Latar Belakang Masalah

Memasuki abad XXI, yang dikenal dengan era globalisasi yang ditandai

dengan pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang

telekomunikasi mengakibatkan dunia tanpa batas. Dengan adanya dunia tanpa batas

(Borderless World), perdagangan bebas, dan dunia yang terbuka, maka umat manusia

 bisa lebih saling mengenal kemampuan suatu bangsa, saling mengetahui kekayaan

dan kebudayaan bangsa lain. Maka dengan sendirinya manusia semakin memperoleh

 pengetahuan yang lebih banyak dan horizon yang luas.( Indra Djati Sidi, Menuju

Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: 2001 hal. 41-42)

Pengetahuan terhadap keadaan kebudayaan lain sangat transparan yang dapat

mempengaruhi kepribadian masyarakat Indonesia yang berperikemanusiaan yang adil

dan beradab. Budaya-budaya barat khususnya dan luar negeri umumnya dengan

mudah memasuki areal wilayah budaya Indonesia dan mempengaruhi bahkan diserap

atau dipakai oleh bangsa Indonesia. Unsur budaya asing yang sesuai dan positif 

menjadi kekayaan khasanah budaya kita, tetapi yang negatif dan tidak sesuai dengan

nilai-nilai luhur bangsa Indonesia menjadi tantangan dan, "masalah sosial

menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan,

karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan

Page 2: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 2/13

2

 bersifat merusak".(Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar: 2003 hal. 357)

Diantara masalah-masalah sosial yang berhubungan langsung dengan pendidikan

adalah perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan narkotika, alkoholisme, kenakalan

remaja dan sebagainya.

Dalam melaksanakan tugasnya, SMAN I Gerung berpedoman kepada KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang didalamnya terdapat materi pendidikan

Bimbingan Konseling dan Aqidah Akhlaq, dan berpedoman pada visi sekolah yakni

"unggul dalam ilmu, berakhlakul karimah, berguna bagi sesama".(Dokumentasi

SMAN I Gerung) Namun demikian dalam kenyataannya masih sering juga terjadi

 perilaku-perilaku siswa yang melanggar norma-norma sosial atau bahkan norma

agama. Dengan adanya fakta tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

 penelitian terhadap masalah tersebut.

B.  Pembatasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar belakang masalah seperti

diuraikan terdahulu maka, masalah yang akan diteliti, penulis batasi dan dirumuskan

sebagai berikut:

1.  Bagaimanakah peranan Bimbingan Konseling dalam membina akhlak siswa

SMAN I Gerung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat

2.  Langkah-langkah apa sajakah yang dilaksanakan di SMAN I Gerung dalam

membina akhlak siswa?

Page 3: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 3/13

3

3.  Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan

 pembinaan akhlak siswa SMAN I Gerung

C.  Penjelasan Judul

Dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya pemahaman atau

 penafsiran yang tidak sesuai dengan makna yang peneliti/penulis maksudkan, maka

dipandang perlu istilah-istilah dalam judul penelitian ini peneliti/penulis tegaskan

sebagai berikut:

1. Peranan

Dilihat dari segi arti bahasa, kata peranan berasal dari kata dasar 

"Peran" yang berarti "seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang

yang berkedudukan dalam masyarakat"mendapat akhiran "an" menjadi

"peranan" yang berarti "bagian dari tugas utama yang harus

dilaksanakan".(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 667)

2. Bimbingan Konseling

Kata bimbingan berarti "petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan dan

sebagainya sesuatu",(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia:

1993 hal. 117), sedangkan konseling berasal dari kata bahasa Inggris,

"Counseling", yang berarti "pemberian nasehat, perembukan,

 penyuluhan".(Jhon M Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia:

2000 hal. 150), Jadi bimbingan konseling merupakan dua buah aktivitas yang

Page 4: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 4/13

4

saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan

yang dimaksud dalam aktivitas tersebut.

3. Pengembangan Pembinaan

Kata pengembangan berarti, "Proses, cara, perbuatan

mengembangkan"(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia:

1993 hal. 117). Yang dimaksud pengembangan di sini adalah suatu cara

menjadikan maju, baik atau sempurna. Sedangkan pembinaan berarti, "usaha,

tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna

untuk memperoleh hasil yang lebih baik".(Tim Penyusun Kamus Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa

Indonesia: 1993 hal. 414)

4. Akhlak Siswa

Yang dimaksud dengan akhlak adalah "suatu sifat yang tertanam

dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah

dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu)"(Zahrudin AR,

M, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak: 2004) hal. 4). Kata siswa

 berarti "murid (terutama pada tingkat dasar dan menengah), pelajar".(Tim

Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

(DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 849)

Berdasarkan batasan-batasan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan

Page 5: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 5/13

5

tema penelitian, "Peranan Bimbingan Konseling dalam Membina Akhlak 

Siswa SMAN I Gerung Kecamatn Gerung Kabupaten Lombok Barat," adalah

"seperangkat harapan dari tugas utama bimbingan dan penyuluhan dalam

membangun siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Batang Kapas berakhlak 

atau berkepribadian yang lebih baik."

D.  Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1.  Mengetahui peranan Bimbingan Konseling dalam membina siswa SMAN 1.

2.  Mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan SMAN I Geung dalam

membina akhlak siswa. Gerung Kecamatan Gerung Kabupten Lombok Barat

3.  Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pembinaan akhlak 

siswa SMAN 1 Gerung

E.  Kegunaan Penelitian

Kegiatan penelitian terhadap masalah dalam judul penelitian

ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Secara Teoritik Subtantif 

Kegunaan teoritis adalah untuk merencanakan perbaikan dan

 penyempurnaan dalam melakukan kegiatan Bimbingan Konseling di

lingkungan sekolah umumnya dan SMAN 1 Gerung khususnya, dan

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para konselor 

dalam menghadapi permasalahan kliennya.

Page 6: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 6/13

6

2. Secara Empirik 

Kegunaan praktis penelitian ini dapat memberikan sumbangan

 pemikiran tentang peningkatan kualitas pelayanan Bimbingan Konseling pada

SMAN 1 Gerung dan menambah khasanah pengetahuan, terutama Bimbingan

Konseling Islam, serta memberi pengalaman yang besar terhadap penulis

tentang liku-liku pelayanan Bimbingan Konseling.

Page 7: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 7/13

7

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Landasan Teori 

1. Tinjauan tentang bimbingan konseling

Dalam tinjauan tentang bimbingan konseling meliputi:

a. Pengertian Bimbingan Konseling

 b. Tujuan Bimbingan Konseling

c. Fungsi Bimbingan Konseling

d. Unsur-unsur Bimbingan Konseling

e. Bimbingan Konseling Islami

f. Peranan Bimbingan Konseling

2. Tinjauan tentang akhlak 

Mengenai tinjauan tentang akhlak ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut:

a.  Pengertian Akhlak 

 b. Sumber-Sumber Akhlak 

c. Proses Terbentuknya Akhlak 

3. Tinjauan tentang pembinaan akhlak 

Page 8: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 8/13

8

Tinjauan pembinaan akhlak meliputi:

a. Pengertian Pembinaan Akhlak 

 b. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak 

c. Aspek-Aspek Pembinaan Akhlak 

d. Materi Pembinaan Akhlak 

B. Hasil Penelitian Terdahulu 

Penelitian tentang Bimbingan Konseling telah banyak dilakukan, terbukti

dengan ditemukannya berbagai karya ilmiah yang diantaranya adalah berupa

skripsi sebagai berikut:

1.  Problematika Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan di SMK Muhammadiyah 3

Klaten, karya Eko Siswanto, Mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam

 Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2001.

2.  Bimbingan Konseling Islami bagi siswa-siswi MAN Laboratorium Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Karya

Wardani, Mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Tahun 2001.

3.  Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam membina akhlak siswa MAN

Sumpiuh, Karya M. Imron Rosyadi, mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, jurusan Bimbingan Penyuluhan

Islam tahun 2007.

Page 9: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 9/13

9

Skripsi tersebut diatas memang memberi tempat tentang pembahasan Bimbingan

Konseling. Namun penelitian tersebut mempunyai perbedaan khususnya adalah

 perbedaan waktu, tempat dan lain-lain. Disamping itu, bila dilihat pada

 pembahasannya juga terdapat perbedaan yakni tentang bahasan faktor-faktor 

yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan akhlak dalam skripsi

Eko Siswanto, Wardani maupun M. Imron Rosyadi.

C. Hipotesis Penelitian 

1.  Bimbingan Konseling mempunyai peran penting dalam membina akhlak 

siswa SMAN I Gerung

2.  Terdapat langkah-langkah tertentu dalam membina akhlak siswa SMAN I

Gerung

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam

 penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Adapun alat-alat tersebut

meliputi: angket, lembar observasi, daftar interview, alat perekam, alat tulis,

dan alat-alat lain yang sesuai dan dibutuhkan.

Page 10: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 10/13

10

BAB III

METODOL 

A.  Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yang membahas masalah sosial,

maka dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif, kualitatif, sehingga dalam laporan hasil penelitian diungkapkan

secara apa adanya dalam bentuk uraian naratif.

B.  Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sumber data yang diperoleh secara

langsung di lapangan. Dalam hal ini yang menjadi sumber data penelitian di

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1 Gerung) adalah:

1. Kepala Sekolah

2. Waka Kurikulum

3. Guru dan Petugas BK 

4. Siswa sebagai sample

5. Karyawan TU yang berhubungan dengan penelitian

6. Dokumen Sekolah

Page 11: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 11/13

11

C.  Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari sumber penelitian maka ada beberapa teknik 

 pngumpulan data yang sesuai yaitu:

1. Interview (wawancara)

Wawancara ini dilakukan utamanya terhadap Kepala Sekolah, Waka

Kurikulum, Guru dan Petugas BK serta Karyawan TU yang relevan.

2. Observasi (pengamatan)

Observasi dilaksanakan terhadap fenomena geografis Sekolah

Menengah Atas Negeri I Gerung juga terhadap gejala-gejala siswa yang dapat

diamati selama penelitian.

3. Angket (kuesioner)

Angket ini ditujukan kepada siswa yang terpilih sebagai sampel

 penelitian yang diharapkan mampu mewakili keseluruhan observasi.

4. Dokumentasi

Peneliti berusaha mendapatkan keterangan yang bersumber pada

dokumen Sekolah dengan cara menyalin, mencatat keterangan yang

diperlukan.

D.  Teknik nalisis Data

Dalam mengolah data nantinya, peneliti menggunakan teknik 

deskriptif, analisis, sehingga dalam pelaporan hasil penelitian tidak sekedar 

Page 12: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 12/13

12

menyimpulkan dan menyusun data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi

data.

E.  Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah penyusunan proposal pembahasan penelitian,

maka proposal ini dibagi kedalam tiga bagian yaitu: Bagian awal yang terdiri

dari tiga hal yakni halaman judul, halaman persetujuan, dan daftar isi.

Bagian kedua yang terdiri dari tiga bab yaitu bab pertama yang terdiri dari,

 judul penelitian, latar belakang masalah, pembatasan masalah, penegasan

istilah, tujuan dan kegunaan penelitian. Bab kedua berupa kerangka teoritis

yang meliputi landasan teori, hasil penelitian terdahulu, hipotesa dan

instrumen penelitian. Bab ketiga, metodologi penelitian yang terdiri dari

 pendekatan penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan dan analisis

data serta sistematika pembahasan.

Page 13: BAB I

7/15/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 13/13

13

DAFTAR PUSTAKA

Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma BaruPendidikan, Jakarta, Paramadina, 2001.

Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT. Raja GrafindoPersada, 2003.

Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

(DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,1993.

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Quantum Teaching, 2005.Zahrudin AR, M, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta, 2004.

James A. Black, Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial,PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.

Yayasan Penyelenggara Terjemahan Al Qur'an, Al Qur'an dan Terjemahnya,Lubuk Agung, Bandung, 1989.

Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2000.

Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, PT. HidakaryaAgung, Jakarta, tanpa tahun.