bab i
TRANSCRIPT
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 1/13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad XXI, yang dikenal dengan era globalisasi yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang
telekomunikasi mengakibatkan dunia tanpa batas. Dengan adanya dunia tanpa batas
(Borderless World), perdagangan bebas, dan dunia yang terbuka, maka umat manusia
bisa lebih saling mengenal kemampuan suatu bangsa, saling mengetahui kekayaan
dan kebudayaan bangsa lain. Maka dengan sendirinya manusia semakin memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak dan horizon yang luas.( Indra Djati Sidi, Menuju
Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: 2001 hal. 41-42)
Pengetahuan terhadap keadaan kebudayaan lain sangat transparan yang dapat
mempengaruhi kepribadian masyarakat Indonesia yang berperikemanusiaan yang adil
dan beradab. Budaya-budaya barat khususnya dan luar negeri umumnya dengan
mudah memasuki areal wilayah budaya Indonesia dan mempengaruhi bahkan diserap
atau dipakai oleh bangsa Indonesia. Unsur budaya asing yang sesuai dan positif
menjadi kekayaan khasanah budaya kita, tetapi yang negatif dan tidak sesuai dengan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia menjadi tantangan dan, "masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan,
karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 2/13
2
bersifat merusak".(Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar: 2003 hal. 357)
Diantara masalah-masalah sosial yang berhubungan langsung dengan pendidikan
adalah perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan narkotika, alkoholisme, kenakalan
remaja dan sebagainya.
Dalam melaksanakan tugasnya, SMAN I Gerung berpedoman kepada KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang didalamnya terdapat materi pendidikan
Bimbingan Konseling dan Aqidah Akhlaq, dan berpedoman pada visi sekolah yakni
"unggul dalam ilmu, berakhlakul karimah, berguna bagi sesama".(Dokumentasi
SMAN I Gerung) Namun demikian dalam kenyataannya masih sering juga terjadi
perilaku-perilaku siswa yang melanggar norma-norma sosial atau bahkan norma
agama. Dengan adanya fakta tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap masalah tersebut.
B. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar belakang masalah seperti
diuraikan terdahulu maka, masalah yang akan diteliti, penulis batasi dan dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peranan Bimbingan Konseling dalam membina akhlak siswa
SMAN I Gerung Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat
2. Langkah-langkah apa sajakah yang dilaksanakan di SMAN I Gerung dalam
membina akhlak siswa?
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 3/13
3
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan
pembinaan akhlak siswa SMAN I Gerung
C. Penjelasan Judul
Dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya pemahaman atau
penafsiran yang tidak sesuai dengan makna yang peneliti/penulis maksudkan, maka
dipandang perlu istilah-istilah dalam judul penelitian ini peneliti/penulis tegaskan
sebagai berikut:
1. Peranan
Dilihat dari segi arti bahasa, kata peranan berasal dari kata dasar
"Peran" yang berarti "seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat"mendapat akhiran "an" menjadi
"peranan" yang berarti "bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan".(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 667)
2. Bimbingan Konseling
Kata bimbingan berarti "petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan dan
sebagainya sesuatu",(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia:
1993 hal. 117), sedangkan konseling berasal dari kata bahasa Inggris,
"Counseling", yang berarti "pemberian nasehat, perembukan,
penyuluhan".(Jhon M Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia:
2000 hal. 150), Jadi bimbingan konseling merupakan dua buah aktivitas yang
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 4/13
4
saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan
yang dimaksud dalam aktivitas tersebut.
3. Pengembangan Pembinaan
Kata pengembangan berarti, "Proses, cara, perbuatan
mengembangkan"(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia:
1993 hal. 117). Yang dimaksud pengembangan di sini adalah suatu cara
menjadikan maju, baik atau sempurna. Sedangkan pembinaan berarti, "usaha,
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna
untuk memperoleh hasil yang lebih baik".(Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa
Indonesia: 1993 hal. 414)
4. Akhlak Siswa
Yang dimaksud dengan akhlak adalah "suatu sifat yang tertanam
dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah
dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu)"(Zahrudin AR,
M, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak: 2004) hal. 4). Kata siswa
berarti "murid (terutama pada tingkat dasar dan menengah), pelajar".(Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
(DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 849)
Berdasarkan batasan-batasan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 5/13
5
tema penelitian, "Peranan Bimbingan Konseling dalam Membina Akhlak
Siswa SMAN I Gerung Kecamatn Gerung Kabupaten Lombok Barat," adalah
"seperangkat harapan dari tugas utama bimbingan dan penyuluhan dalam
membangun siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Batang Kapas berakhlak
atau berkepribadian yang lebih baik."
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui peranan Bimbingan Konseling dalam membina siswa SMAN 1.
2. Mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan SMAN I Geung dalam
membina akhlak siswa. Gerung Kecamatan Gerung Kabupten Lombok Barat
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pembinaan akhlak
siswa SMAN 1 Gerung
E. Kegunaan Penelitian
Kegiatan penelitian terhadap masalah dalam judul penelitian
ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Secara Teoritik Subtantif
Kegunaan teoritis adalah untuk merencanakan perbaikan dan
penyempurnaan dalam melakukan kegiatan Bimbingan Konseling di
lingkungan sekolah umumnya dan SMAN 1 Gerung khususnya, dan
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para konselor
dalam menghadapi permasalahan kliennya.
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 6/13
6
2. Secara Empirik
Kegunaan praktis penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran tentang peningkatan kualitas pelayanan Bimbingan Konseling pada
SMAN 1 Gerung dan menambah khasanah pengetahuan, terutama Bimbingan
Konseling Islam, serta memberi pengalaman yang besar terhadap penulis
tentang liku-liku pelayanan Bimbingan Konseling.
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 7/13
7
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Tinjauan tentang bimbingan konseling
Dalam tinjauan tentang bimbingan konseling meliputi:
a. Pengertian Bimbingan Konseling
b. Tujuan Bimbingan Konseling
c. Fungsi Bimbingan Konseling
d. Unsur-unsur Bimbingan Konseling
e. Bimbingan Konseling Islami
f. Peranan Bimbingan Konseling
2. Tinjauan tentang akhlak
Mengenai tinjauan tentang akhlak ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut:
a. Pengertian Akhlak
b. Sumber-Sumber Akhlak
c. Proses Terbentuknya Akhlak
3. Tinjauan tentang pembinaan akhlak
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 8/13
8
Tinjauan pembinaan akhlak meliputi:
a. Pengertian Pembinaan Akhlak
b. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak
c. Aspek-Aspek Pembinaan Akhlak
d. Materi Pembinaan Akhlak
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Bimbingan Konseling telah banyak dilakukan, terbukti
dengan ditemukannya berbagai karya ilmiah yang diantaranya adalah berupa
skripsi sebagai berikut:
1. Problematika Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan di SMK Muhammadiyah 3
Klaten, karya Eko Siswanto, Mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2001.
2. Bimbingan Konseling Islami bagi siswa-siswi MAN Laboratorium Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Karya
Wardani, Mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Tahun 2001.
3. Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam membina akhlak siswa MAN
Sumpiuh, Karya M. Imron Rosyadi, mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, jurusan Bimbingan Penyuluhan
Islam tahun 2007.
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 9/13
9
Skripsi tersebut diatas memang memberi tempat tentang pembahasan Bimbingan
Konseling. Namun penelitian tersebut mempunyai perbedaan khususnya adalah
perbedaan waktu, tempat dan lain-lain. Disamping itu, bila dilihat pada
pembahasannya juga terdapat perbedaan yakni tentang bahasan faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan akhlak dalam skripsi
Eko Siswanto, Wardani maupun M. Imron Rosyadi.
C. Hipotesis Penelitian
1. Bimbingan Konseling mempunyai peran penting dalam membina akhlak
siswa SMAN I Gerung
2. Terdapat langkah-langkah tertentu dalam membina akhlak siswa SMAN I
Gerung
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam
penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Adapun alat-alat tersebut
meliputi: angket, lembar observasi, daftar interview, alat perekam, alat tulis,
dan alat-alat lain yang sesuai dan dibutuhkan.
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 10/13
10
BAB III
METODOL
A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang membahas masalah sosial,
maka dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif, kualitatif, sehingga dalam laporan hasil penelitian diungkapkan
secara apa adanya dalam bentuk uraian naratif.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sumber data yang diperoleh secara
langsung di lapangan. Dalam hal ini yang menjadi sumber data penelitian di
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1 Gerung) adalah:
1. Kepala Sekolah
2. Waka Kurikulum
3. Guru dan Petugas BK
4. Siswa sebagai sample
5. Karyawan TU yang berhubungan dengan penelitian
6. Dokumen Sekolah
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 11/13
11
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dari sumber penelitian maka ada beberapa teknik
pngumpulan data yang sesuai yaitu:
1. Interview (wawancara)
Wawancara ini dilakukan utamanya terhadap Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, Guru dan Petugas BK serta Karyawan TU yang relevan.
2. Observasi (pengamatan)
Observasi dilaksanakan terhadap fenomena geografis Sekolah
Menengah Atas Negeri I Gerung juga terhadap gejala-gejala siswa yang dapat
diamati selama penelitian.
3. Angket (kuesioner)
Angket ini ditujukan kepada siswa yang terpilih sebagai sampel
penelitian yang diharapkan mampu mewakili keseluruhan observasi.
4. Dokumentasi
Peneliti berusaha mendapatkan keterangan yang bersumber pada
dokumen Sekolah dengan cara menyalin, mencatat keterangan yang
diperlukan.
D. Teknik nalisis Data
Dalam mengolah data nantinya, peneliti menggunakan teknik
deskriptif, analisis, sehingga dalam pelaporan hasil penelitian tidak sekedar
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 12/13
12
menyimpulkan dan menyusun data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi
data.
E. Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah penyusunan proposal pembahasan penelitian,
maka proposal ini dibagi kedalam tiga bagian yaitu: Bagian awal yang terdiri
dari tiga hal yakni halaman judul, halaman persetujuan, dan daftar isi.
Bagian kedua yang terdiri dari tiga bab yaitu bab pertama yang terdiri dari,
judul penelitian, latar belakang masalah, pembatasan masalah, penegasan
istilah, tujuan dan kegunaan penelitian. Bab kedua berupa kerangka teoritis
yang meliputi landasan teori, hasil penelitian terdahulu, hipotesa dan
instrumen penelitian. Bab ketiga, metodologi penelitian yang terdiri dari
pendekatan penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan dan analisis
data serta sistematika pembahasan.
7/15/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-5633840229029 13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma BaruPendidikan, Jakarta, Paramadina, 2001.
Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT. Raja GrafindoPersada, 2003.
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
(DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,1993.
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Quantum Teaching, 2005.Zahrudin AR, M, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta, 2004.
James A. Black, Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial,PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.
Yayasan Penyelenggara Terjemahan Al Qur'an, Al Qur'an dan Terjemahnya,Lubuk Agung, Bandung, 1989.
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, PT. HidakaryaAgung, Jakarta, tanpa tahun.