bab i
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP JUMLAH
FBROBLAST PADA PENYEMBUHAN LUKA POST EKSTRAKSI PADA
MENCIT (Rattus novergicus)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2007),
presentase tindakan pencabutan gigi mencapai 50,2% di kota Semarang. Ini
merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota dan kabupaten lain di
provinsi Jawa Tengah.
Ekstraksi atau proses pencabutan gigi dari socket dari tulang
alveolar merupakan prosedur yang umum dilakukan, meskipun memelihara
dan mempertahankan keberadaan gigi seharusnya dilakukan sepanjang hidup.
Ekstraksi gigi biasanya dapat dilakukan secara terkontrol dan atraumatik
apabila evaluasi terhadap pasien dilakukan dengan cermat dan gigi diambil
dengan utuh. Pencabutan intra-alveolar adalah suatu teknik di mana gigi
diambil dari tulang alveolar tanpa pembedahan sebagai jalan keluarnya.
Sedangkan pencabutan transalveolar adalah teknik yang membutuhkan
pembuatan flap mucoperiosteal, sehingga area kerja terlihat cukup dan dapat
dilakukan pengeburan tulang. Ekstraksi sendiri dilakukan melalui dua tahap.
Pertama, gigi harus dipisahkan dari jaringan lunak yang mengelilinginya
menggunakan desmotom atau elevator : dan yang kedua, gigi diangkat dari
socketnya menggunakan tang cabut (forcep) atau dengan elevator (Fragiskos,
2007).
Proses penyembuhan luka (wound healing) post ekstraksi
merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh dokter gigi karena
efeknya yang dapat menimbulkan nyeri dan rasa ketidaknyamanan dalam
rongga mulut (Friedman, 2007). Ketika gigi diekstraksi, socket yang terdiri
dari kortex tulang (pada radiografi tampak sebagai lamina dura) terlindungi
oleh ligamen periodontal dengan gingiva sebagai lapisan paling luar. Socket
akan terisi oleh darah, yang nantinya akan berkoagulasi membentuk blood
cloth (jendalan darah) dan menutup seluruh socket dari lingkungan rongga
mulut. Secara normal luka post ekstraksi akan mengalami penyembuhan atau
healing dengan sendirinya, yang membutuhkan waktu tiga sampai empat
minggu hingga fase epthelialisasi, yang terdiri dari stage inflamasi dan stage
fibroplasi berakhir (Peterson, 2007).
Pada stage fibroplasi, terdapat suatu sel yang paling berperan yaitu
fibroblas. Fibroblas merupakan sel yang paling banyak di jaringan ikat dan
bertugas mensintesis komponen matrik ekstraseluler. Fibroblas juga terlibat
dalam produksi faktor pertumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi sel. (Junqueira, 2007). Substansi dasar pada fibroblas berupa
mukopolisakarida nantinya akan mensintesis serat kolagen untuk menutup
luka. Selain itu fibroblas juga mensekresi fibronektin, suatu protein yang juga
memiliki beberapa fungsi dalam penyembuhan luka (Peterson, 2007).
Pengobatan dengan cara memanfaatkan bahan alami kini banyak
digunakan, salah satunya adalah konsumsi Virgin Coconut Oil (VCO). Telah
banyak penelitian yang dilakukan untuk memperoleh manfaat dari kandungan
VCO. VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan minyak kelapa murni yang dibuat
dari daging kelapa segar yang diolah tanpa pemanasan, sehingga kandungan
penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan (Susilowati, 2009). Menurut
Wijaya dan Tasminatun, ........<tahun> VCO mempunyai kemampuan untuk
melembabkan luka, mempercepat metabolisme sel, anti inflamasi dan anti
infeksi. Kandungan VCO sendiri berdasarkan penelitian yang dilakukan
Carrandang, .......<tahun> yaitu tocopherol, tocotrienol, phytosterol,
phytostanols, flavonoids dan polyphenol lainnya. Phospholipid, dan Medium
Chain Triglycerides (MCT). VCO juga mengandung asam fenolik yang
berperan dalam aktivitas antioksidan yang mampu membatasi jumlah radikal
bebas sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan yang berlebihan (Marina dkk,
2009 cit. Dewi dan Tasminatun, .......)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
Tasminatun, ....<tahun> kelompok VCO skala besar memiliki jumlah fibroblas
paling banyak di antara kelompok lainnya dan secara statistik bermakna. VCO
juga terbukti mampu mempercepat proses wound healing (Wijaya dan
Tasminatun, ....<tahun>).
Dari uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas
VCO dalam menaikkan jumlah fibroblas pada penyembuhan luka post
ekstraksi.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh penggunaan VCO terhadap jumlah fibroblas
pada penyembuhan luka post ekstraksi?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan VCO terhadap jumlah
fibroblas pada penyembuhan luka post ekstraksi.
b. Mengetahui bagaimana pengaruh VCO terhadap jumlah fibroblas
pada penyembuhan luka post ekstraksi.
2. Tujuan Khusus
a. Menghitung jumlah fibroblas pada hewan coba pasca pemberian
VCO.
b. Menghitung jumlah fibroblas pada hewan coba tanpa diberi
perlakuan sebagai kontrol negatif.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan di bidang kesehatan gigi dan mulut tentang
efektivitas VCO terhadap jumlah fibroblas pada penyembuhan luka
post ekstraksi.
2. Manfaat praktis
a. Menjadikan hasil penelitian sebagai alternatif pengobatan luka post
ekstraksi untuk menghindari adanya komplikasi post ekstraksi.
b. Sebagai penelitian awal dalam bidang kedokteran gigi mengenai
manfaat VCO.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 Laporan
Provinsi Jawa Tengah. Hal : 130.
Carrandang Emiliano V. _____. Health Bennefits of Virgin Coconut Oil
Explained. Philipine Coconut Research and Develepment Foundation.----Tahun?
Dewi F. P dan Tasminatun Sri. ____ <tahun>. The Effect of Giving Topical
Coconut Oil to Histology Appearance of Thermal Burn Healing in White Rat
(Rattus norvegicus) Skin. ____<nama jurnal>
Howe Geoffrey L. 1990. Pencabutan Gigi Geligi (3rd ed.). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Junqueira L. C. dan Carneiro J. 2007. Histologi Dasar (Basic Histology) 8th ed.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pedersen Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Peterson Larry J. 2003. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery (4th ed.).
St. Louis, Missouri : Mosby.
Rahmitasari F., Setyari J. Wisnu, Rahmat E. A. 2011. The Effect of Spirulina Gel
on Fibroblast Cell Number after Wound Healing. Dental Journal Vol. 44. 4 : 192-
195.
Susilowati. 2009. Pembuatan Virgin Coconut Oil dengan Metode Penggaraman.
Jurnal Teknik Kimia Edisi April 2009 Vol. 3. 2 : 246-251.
Wijaya Adi I. dan Tasminatun Sri. ____<tahun>. Pengaruh Pemberian Berbagai
Coconut Oil Secara Topikal terhadap Penyembuhan Luka Bakar Kimiawi pada
Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus) Terinduksi Asam Sulfat.
publikasi.umy.ac.id/index.php/pend-dokter/article/view/.../3309. Diakses tanggal
25 Februari 2013 pk. 23.03 WIB.------Tidak ada nama jurnalnya.