bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen kualitas pelayanan mengajarkan bahwa apapun bentuk situasinya, sebagai
aparatur pelayanan tidak ada alasan untuk tidak berusaha memuaskan pelanggannya. (wijono,
1999)
Kebijakan pemerintah dalam memperluas kompetensi pelayanan dapat dilihat dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 81/1993, yang ditegaskan dalam
Intruksi Presiden Republik Indonesia nomor 1/1995 tentang peningkatan kualitas pelayanan
Aparatur Pemerintah kepada masyarakat. Oleh karena itu kualitas pelayanan masyarakat
dewasa ini hendaknya dapat segera diperbaharui dan menjadi tanggung jawab bersama
terutama dalam menghadapi era globalisasi (KEP.MENPAN, 2003).
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai yang
belum memenuhi harapan masyarakat, hal itu digambarkan dengan belum dipenuhinya
kualitas pelayanan yang sesuai standar, maka pemerintah perlu terus berupaya untuk
meningkatkannya (Wijono 1999)
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagaimana diamati
dalam Undang-Undang Republic Indonesia nomor 25 tahun 2000 tentang program
pembangunan nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan Masyarakat (IKM)
sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Disamping data indeks kepuasan
masyarakat akan menjadi unsur pelayanan yang masih perlu diperbaiki dan menjadi
pendorong setiap unit penyelenggaraan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya
(Kep.Menpan, 2003).
Mengingat jenis pelayanan kesehatan sangat beragam dengan sifat karakteristik yang
berbeda maka untuk memudahkan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), unit
pelayanan memerlukan pedoman umum yang akan digunakan sebagai acuan institusi,
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota untuk mengetahui kinerja
pelayanan dilingkungan institusi masing – masing. Dari hasil penelitian di peroleh 48 unsur
1
penting mencakup berbagai sektor layanan yang sangan bervariasi dan dari hasil pengujian
akademis/ ilmiah di peroleh 10 unsur yang di dapat di berlakukan untuk semua jenis
pelayanan untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan. ( KEP MENPAN,
2003 )
Puskesmas merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang tersebar di setiap
kecamatan bahkan sebagian desa. Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada
seluruh masyarakat, tidak hanya kalangan menengah keatas saja tetapi juga kalangan
menengah kebawah. Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas relative terbatas
mengingat ketersediaan fasilitas yang ada.
Di kota Jambi terdapat 20 puskesmas yang terdiri dari 3 puskesmas perawatan dan 17
puskesmas non perawatan yang tersebar di 8 kecamatan. Dalam penelitian ini peneliti
mendapatkan lokasi penelitian pada Puskesmas III Pakuan Baru Kota Jambi, dimana
puskesmas tersebut memiliki 3 wilayah kerja yaitu Kelurahan Tambak Sari, Kelurahan
Pakuan Baru, dan Kelurahan Wijaya Pura. Lokasi penelitian tersebut telah di tentukan
terlebih dahulu oleh Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi.
Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas III Pakuan Baru Kota Jambi jumlah
kunjungan pasien rawat jalan mengalami penurunan selama tiga tahun berturut – turut, pada
tahun 2007 sebesar 65.653 orang, tahun 2008 sebesar 44.277 orang dan pada tahun 2009
sebesar 40.459 orang. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah kunjugan pasien rawat jalan
diambil dari bulan januari sampai dengan oktober sebesar 31.174 orang. Rendahnya cakupan
pasien rawat jalan di Puskesmas Perawatan III Pakuan Baru kemungkinan disebabkan
kepuasan pasien yang menggunakan pelayanan di Puskesmas tersebut masih rendah.
Dari uraian diatas maka peneliti melakukan penelitian untuk menentukan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas III Pakuan Baru Kota Jambi dengan tolak
ukurnya adalah perilaku petugas dan fasilitas yang tersedia.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah
belum diketahui factor-faktor ketidakpuasan pasien rawat jalan dengan perilaku petugas
dan fasilitas yang tersedia di Puskesmas III Pakuan Baru Kota Jambi Tahun 2010.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat kepuasaan pasien rawat jalan terhadap mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas III Pakuan Baru Tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara perilaku petugas dengan kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas III Pakuan Baru Tahun
2010.
b. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas dengan kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas III Pakuan Baru Tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Sebagai bahan informasi tentang tingkat kepuasan pasien rawat jalan dan dapat
dijadikan bahan masukan tentang kualitas pelayanan puskesmas dan bahan dalam
pembinaan sehingga dapat menerapkan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan.
2. Bagi Puskesmas III Pakuan Baru Kota Jambi
Sebagai bahan informasi dan motivasi dalam peningkatan atau perbaikan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam hal perilaku petugas dan fasilitas yang
tersedia sehingga dapat memenuhi kepuasan pasien.
3
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman di bidang penelitian
mengenai pelayanan kesehatan di Puskesmas.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan desain cross
sectional mengenai tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang berhubungan dengan
perilaku petugas dan fasilitas yang tersedia di Puskesmas III Pakuan Baru Kota Jambi
pada bulan Januari sampai dengan Oktober 2010, yang dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober sampai dengan 27 November Tahun 2010.
.
4