bab i

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Susantoro dalam Ramadha (1990: 23) mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai seseorang yang terdaftar sebagai murid yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi ataupun lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa adalah manusia yang tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi (Dwi Siswoyo, 2007: 121). Mahasiswa ini merupakan seorang remaja dimana remaja itu adalah suatu tahapan menuju kematangan. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak- anak menuju dewasa. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21

Upload: alvin-ipin

Post on 23-Oct-2015

105 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Susantoro dalam Ramadha (1990: 23) mahasiswa merupakan

kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang memang dalam

usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa.

Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai seseorang yang terdaftar sebagai murid

yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi ataupun lembaga lain

yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa adalah manusia yang

tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi (Dwi Siswoyo, 2007:

121).

Mahasiswa ini merupakan seorang remaja dimana remaja itu adalah suatu

tahapan menuju kematangan. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari

anak-anak menuju dewasa. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh

para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini

biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12–15 tahun = masa remaja awal, 15–18

tahun = masa remaja pertengahan, dan 18–21 tahun = masa remaja akhir.

(Deswita, 2006: 192).

Karakteristik mahasiswa sudah mulai cenderung memantapkan dan

berpikir dengan matang terhadap sesuatu yang akan diraihnya, sehingga

mereka memiliki pandangan yang realistik tentang diri sendiri dan

lingkungannya. Mahasiswa akan cenderung lebih dekat dengan teman sebaya

Page 2: BAB I

untuk saling bertukar pikiran dan saling memberikan dukungan, karena

sebagian besar mahasiswa berada jauh dari orang tua maupun keluarga

sehingga teman sebaya adalah orang yang paling dekat dikalangan mahasiswa.

Karakteristik mahasiswa yang paling menonjol adalah mandiri, dan memiliki

prakiraan di masa depan, baik dalam hal karir maupun hubungan percintaan.

Mereka akan memperdalam keahlian dibidangnya masing-masing untuk

mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental tinggi.

Disaat memikirkan tentang masa depan dan hubungan percintaan terkadang

mahasiswa merasa penasaran dan ingin mengetahuinya sejak dini sehingga

seringkali mahasiswa suka membeli majalah atau melihat dari internet tentang

ramalan bintang sesuai dengan zodiaknya masing-masing.

Ramalan bintang ini bisa mempengaruhi mindset seseoarang terlebih pada

mahasiswa yang memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi dan cenderung

tidak mampu menahan rasa keingin tahuannya tentang apa yang akan terjadi

sehingga seringkali mereka membaca ramalan bintang dari sebuah majalah

bahkan seiring dengan perkembangan teknologi, ramalan bintangpun sekarang

sudah bisa di akses dari internet. Remaja yang masih labil akan dengan mudah

terpengaruh oleh ramalan bintang ini dan akan tersugesti dengan kuat sehingga

bisa mengganggu kehidupannya sendiri. Namun dalam Agama Islam

dijelaskan bahwa membaca ramalan bintang ini dilarang oleh Allah karena

sama saja dengan percaya pada selain Allah.

Awal mula ketertarikan penulis meneliti tentang pengaruh ramalan bintang

pada perilaku mahasiswa psikologi unisba berawal dari semakin banyaknya

Page 3: BAB I

orang yang sering mengikuti sebuah akun di jejaring sosial twitter dengan

username @TweetRAMALAN. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data

bahwa @TweetRAMALAN memiliki 7458455 followers dan kebanyakan

followers tersebut adalah remaja yang menduduki tingkat perkuliahan atau

mahasiswa. Dengan membaca ramalan bintang ini seseorang mungkin bisa

mendapatkan hal negatif maupun positifnya. Ramalan bintang bisa

berpengaruh besar pada mahasiswa. Dan pada akhirnya hal ini lah yang

berimbas pada perilaku mahasiswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan mempermudah penulis

untuk mengembangkan proses pembuatan karya tulis ilmiah ini. Pertanyaan ini

disusun melalui identifikasi masalah yang terdiri atas:

1. Apa pengaruh membaca ramalan bintang pada perilaku mahasiswa

psikologi Unisba?

2. Bagaimana hukum membaca ramalan bintang dalam Agama Islam?

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat muncul dalam pembahasan tentang pengaruh ramalan bintang terhadap

perilaku mahasiswa psikologi Unisba. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis

akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui sistem penelitian.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Objektif

Page 4: BAB I

Untuk mengetahui pengaruh membaca ramalan bintang pada perilaku

mahasiswa psikologi Unisba dan untuk mengetahui hukum membaca

ramalan bintang dalam Agama Islam.

1.3.2 Tujuan Subjektif

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dalam membuat karya tulis

ilmiah.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Dalam penelitian ini dibahas mengenai pengaruh ramalan bintang terhadap

perilaku mahasiswa psikologi Unisba karena ada mahasiswa yang masih

percaya pada ramalan bintang dan ada juga yang tidak percaya pada ramalan

bintang . Penulis juga membahas dampak negatif dan positif dari ramalan

bintang. Dalam penelitian ini penulis mengambil gambaran dari sebuah jejaring

sosial twitter yang membahas tentang ramalan bintang.

Penelitian ini mengkaji dan memfokuskan penelitian terhadap

pengaruhnya dan dikaitkan dengan latar belakang hukumnya dalam Agama

Islam.

1.5 Postulat dan Hipotesis

Hadits riwayat Ahmad dengan sanad Hasan:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Page 5: BAB I

“Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang

dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka bertambah pulalah

ilmu sihirnya.”

Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah: 102

Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada

masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu

mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),

hanya syaitan-syaitan lah yang kafir yang mengajarkan manusia shir.”

Allah berfirman dalam Q. S. An-Naml: 65

Artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang

mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.”

Page 6: BAB I

Allah berfirman dalam Q. S. Luqman: 34

Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan

tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui

apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui

(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun

yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Hadits riwayat Muslim No. 2230:

Nabi Muhammad bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu

menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya

selama 40 hari.”

Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim No. 9532:

Page 7: BAB I

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau

dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan

wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallahu alaihi wasallam.”

Hadits riwayat Al-Bazzar dengan sanad yang jayyid dari ‘Imron bin Hushoin

dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau

membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi

tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan

perbuatan sihir atau membenarkannya.”

Telah dijelaskan di atas dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 34 bahwa

hanya Allah lah yang mengetahui tentang apa yang akan terjadi di esok hari.

Dan dijelaskan pula oleh Nabi Muhammad Saw bahwa yang mendatangi

tukang ramal maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari. Maka sudah

seharusnya kita menjauhkan diri dari ilmu nujum atau ramalan-ramalan bintang

karena Allah telah menjelaskan bahwa mempercayai ilmu nujum sama saja

kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Jika kita membaca ramalan bintang di majalah, di koran, menonton dari tv,

mengakses informasi tentang ramalan bintang dari internet maka amalan shalat

kita pun tidak akan diterima selama 40 hari itu, dan menurut penulis itu sama

saja dengan membuang-buang waktu kita yang seharusnya kita bisa

Page 8: BAB I

memaksimalkan dengan mencari pahala dari Allah namun kita malah

membuang waktu tersebut hanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi esok

hari yang mana pernyataan dari ramalan bintang tersebut belum tentu

kebenarannya karena hanya Allah lah yang Maha Mengetahui akan segala

sesuatunya.

Menurut penulis, orang yang mempercayai tukang ramalan atau yang

percaya pada bacaan di ramalan-ramalan bintang terlihat seperti tidak memiliki

iman kepada Allah, karena jika kita percaya sepenuhnya pada Allah maka

seharusnya kita tidak perlu mempercayai ramalan bintang, karena dalam kasus

lain yang dapat kita bandingkan dengan kasus percaya pada ramalan bintang,

Nabi Muhammad Saw tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, hanya

Allah yang tahu kapan hari kiamat itu tiba. Begitupun dengan ramalan bintang,

apa yang akan terjadi esok hari seharusnya tidak ada yang tahu karena Nabi

Muhammad Saw pun tidak mengetahui tentang terjadinya hari kiamat apalagi

seorang tukang ramal yang jelas bukan Nabi atau Rasul dan sudah seharusnya

kita tidak perlu mempercayai ramalan-ramalan bintang itu.

1.6 Cara Memperoleh Data

Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan pendekatan empiris

dengan cara metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah riset yang

bersifat deskriptif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan

dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan metode dengan

cara mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan

wawancara secara mendalam. Subjek akan diminta untuk menjawab

Page 9: BAB I

pertanyaan umum, dan interviewer menanggapi tanggapan dan jawaban subjek

untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi. Teknik pengumpulan data

yang digunakan:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk

tujuan tertentu (Poerwandari, 2007). Proses dan isi perlu dipersiapkan agar

ketika dilapangan sesuatu yang tidak diinginkan dapat diatasi. Apa yang

ingin dicapai dalam wawancara lebih banyak mengungkap aspek tingkah

laku, nilai atau perasaan, perlu diantisipasi sebelumnya.

Dalam teknik wawancara ini penulis mewawancarai 4 orang mahasiswa

psikologi Unisba angkatan 2013 dan mengajukan 3 pertanyaan sebagai

berikut:

1. Apakah Anda percaya pada ramalan bintang?

2. Darimana biasanya Anda mendapatkan informasi tentang ramalan

bintang?

3. Apakah ramalan bintang mempengaruhi tingkah laku anda dalam

berkehidupan?

Selain pendekatan empiris, penulis juga memperoleh data dengan

pendekatan rasional dengan cara studi pustaka. Teknik studi pustaka ini

digunakan untuk memperoleh data tertulis yang dapat menunjang dalam

pembahasan penelitian ini. Data yang diperoleh berupa data sekunder seperti

kutipan, Personal Documents, artikel dan jurnal yang dicari melalui media

Page 10: BAB I

internet. Penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung yang

menambah bukti dari sumber-sumber lain.

1.7 Sistematika Penulisan

Karya tulis ilmiah ini terdiri atas empat bab pembahasan serta beberapa

sub-bab. Bab satu adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah

yang yang membahas tentang semakin banyaknya mahasiswa yang sering

membaca ramalan bintang sehingga berpengaruh pada perilakunya. Identifikasi

masalah berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh ramalan

bintang terhadap perilaku mahasiswa psikologi unisba serta hukum membaca

ramalan bintang menurut Agama Islam, tujuan penelitian berisi tentang sasaran

yang dilihat dari segi subjektif dan objektif, ruang lingkup kajian berisi pokok-

pokok yang dikaji untuk menjawab pertanyaan, postulat dan hipotesis yang

berisi teori yang dianggap benar serta nyata dan terdapat hubungan dengan

pengaruh ramalan bintang terhadap perilaku serta kesimpulan sementara, cara

memperoleh data berisi tentang asal sumber data-data, sistematika penulisan

yang memuat urutan tajuk-tajuk yang akan di kemukakan oleh penulis. Bab

dua memuat landasan teori yang didalamnya terdapat pembahasan sistem

pemerintahan.

Page 11: BAB I

BAB II

PEMERIAN MASALAH

2.1 Definisi Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:849)

yaitu: “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)

yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan sesorang”.

Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa  pengaruh adalah kekuatan yang

muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat

memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.1)

Menurut Wiryanto, pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di

dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten,

dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.2)

Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus

berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan

usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.3)

Noorman Barry mengatakan bahwa pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan

yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat

1) Yosi Abdian Tindaon, “Pengertian Pengaruh” dalam http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html2) Lepank, “Pengertian Pengaruh Menurut Beberapa Ahli” dalam http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html3) Ibid

Page 12: BAB I

dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang

terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.4)

Albert R. Roberts & Gilbert mengatakan bahwa pengaruh adalah wajah

kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki

kewenangan untuk mengambil keputusan.5)

Menurut salah seorang dosen Amikom Yogyakarta yaitu M. Suyanto,

mengatakan bahwa pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui

media tertentu.6)

Menurut Scott dan Mitchell pengaruh merupakan suatu transaksi sosial

dimana seorang atau kelompok orang digerakan oleh seseorang atau

sekelompok orang yang lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan

harapan.7)

Badudu dan Zain dalam Wigati (2005) menjelaskan bahwa pengaruh

adalah kemampuan yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi dan membentuk

atau mengubahnya menjadi sesuatu yang lain.8)

Dalam Nurcahyanti (2011) pengaruh didefinisikan sebagai hubungan

sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua hal.9)

4 ) Lepank, “Pengertian Pengaruh Menurut Beberapa Ahli” dalam http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html5) Ibid6) Emir Arnas, “Definisi Pengaruh dan Komunikasi” dalam http://emiranas.blogspot.com/2013/09/definisi-pengaruh-dan-komunikasi.html7) Suci Devianita, “Pengertian Pengaruh” dalam http://suchideppyanita.blogspot.com/2011/10/pengertian-pengaruh.html8) Wawan Junaidi, “Pengaruh” dalam http://wawan-junaidi.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengaruh.html9) Ibid

Page 13: BAB I

2.2 Definisi Ramalan Bintang

Ramalan bintang atau zodiak berasal dari kata dalam bahasa Yunani

“Zoodiacos Cyclos” yang artinya Lingkaran Hewan.10) Dalam ilmu astronomi,

zodiak berarti gugusan bintang yang terletak di sepanjang lintasan garis

matahari.11)

Definisi zodiak secara ilmiah adalah zodiak menyatakan suatu siklus

tahunan dari 12 wilayah sepanjang lingkaran ekliptik (yaitu suatu pola lintasan

perubahan posisi matahari di angkasa) yang terbentuk karena lingkaran ekliptik

ini dibagi oleh gugus-gugus bintang menjadi 12 area dengan ukuran busur yang

sama.12) Dalam Agama Islam, zodiak ini termasuk ke dalam ilmu nujum atau

perbintangan.

Terdapat 12 macam zodiak, yaitu:

1. Aries

Aries disimbolkan dengan hewan domba jantan. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara tanggal 21 Maret-19 April. Orang yang

memiliki zodiak aries mempunyai sifat agresif, keras kepala, susah

dipengaruhi orang lain, tegas, tidak sabar, dan susah bekerja sama

dengan orang lain.

2. Taurus

Taurus disimbolkan dengan hewan banteng. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara tanggal 20 April-20 Mei. Orang yang memiliki

10) Irene Agustina, “Pengertian Zodiak & Ramalan Zodiak” dalam http://rennedisini.wordpress.com/2011/03/12/pengertian-zodiak-ramalan-zodiak/11) Anne Ahira, “Zodiak” dalam http://www.anneahira.com/zodiak.htm12) Herlina, “Pengertian zodiak” dalam http://pengertianzodiak.blogspot.com/2009/12/pengertian-zodiak.html

Page 14: BAB I

zodiak taurus mempunyai sifat sabar, dapat dipercaya, ramah, penuh

kasih, gigih, dan tenang, posesif, mudah marah, kaku, serakah.

3. Gemini

Gemini disimbolkan dengan makhluk kembar. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara tanggal 21 Mei-21 Juni. Orang yang memiliki

zodiak gemini mempunyai sifat penasaran, komunikatif, dan

kooperatif.

4. Cancer

Cancer disimbolkan dengan hewan kepiting. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara tanggal 22 Juni-22 Juli. Orang yang memiliki

zodiak cancer mempunyai sifat emosional, selalu ingin diakui, dan

selalu ingin bersama-sama.

5. Leo

Leo disimbolkan dengan hewan singa jantan. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara tanggal 23 Juli-22 Agustus. Orang yang

memiliki zodiak leo mempunyai sifat menyesuaikan diri, senang

menjadi perhatian, senang menjadi pemimpin, dan egois.

6. Virgo

Virgo disimbolkan dengan seorang perawan. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara 23 Agustus-22 September. Orang yang

memiliki zodiak virgo mempunyai sifat pendiam, anggun, dan tidak

suka memimpin.

Page 15: BAB I

7. Libra

Libra disimbolkan dengan timbangan. Zodiak ini menaungi orang yang

lahir antara 23 September-23 Oktober. Orang yang memiliki zodiak

libra mempunyai sifat adil, mudah stres, dan mudah dijadikan teman.

8. Scorpio

Scorpio disimbolkan dengan hewan kalajengking. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir antara 24 Oktober-22 November. Orang yang

memiliki zodiak scorpio mempunyai sifat emosional, susah berpikir

logis, lebih mengutamakan perasaan, dan kersa kepala.

9. Sagitarius

Sagitarius disimbolkan dengan pemanah. Zodiak ini menaungi orang

yang lahir antara 23 November-21 Desember. Orang yang memiliki

zodiak sagitarius mempunyai sifat bebs, inovatif, disukai orang lain,

dan menjadi inspirasi bagi orang lain.

10. Capricorn

Capricorn disimbolkan dengan hewan kambing. Zodiak ini menaungi

orang yang lahir tanggal 22 Desember-19 Januari. Orang yang

memiliki zodiak capricorn mempunyai sifat disiplin, serius, pekerja

keras dan bukan pemimpi.

11. Aquarius

Aquarius disimbolkan dengan tempat air. Zodiak ini menaungi orang

yang lahir tanggal 20 Januari-18 Februari. Orang yang memiliki

Page 16: BAB I

zodiak aquarius mempunyai sifat idealis, penuh ide, pemimpi dan

sukar disukai orang lain.

12. Pisces

Pisces disimbolkan dengan hewan ikan. Zodiak ini menaungi orang

yang lahir tanggal 19 Februari-20 Maret. Orang yang memiliki zodiak

pisces mempunyai sifat pekerja keras, mengutamakan orang lain, dan

mudah disukai orang lain.

2.3 Definisi Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun

yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).13)

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui

proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut

merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –

Organisme – Respon.14)

13) Nurul Eka Anjaningtyas, “Pengertian Perilaku Manusia” dalam http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html

14) Ibid

Page 17: BAB I

Menurut Petty Cocopio, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat

manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue. Sedangkan menurut

Soekidjo Notoatmojo, perilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Heri Purwanto mengatakan bahwa

perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai

kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.15)

Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, menurut

mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti

sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak

(unfavorable) pada objek tersebut.16)

Menurut Chief, Bogardus, Lapeirre, Mead dan Gordon AllportT, menurut

kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi

terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa

kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk

bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus

yang menghendaki adanya respon.17)

Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan

reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru

akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan

yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu

15) Muhammad Fikal Nasir, “10 Definisi Perilaku Menurut Para Ahli” dalam http://the-friendkerz.blogspot.com/2013/04/10-definisi-perilaku-menurut-para-ahli.html16) Ibid17) Ibid

Page 18: BAB I

akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan

bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat

diamati dan bahkan dipelajari.18)

2.4 Definisi Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Bandung

Pengertian mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990

adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.

Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang

secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan

batas usia sekitar 18-30 tahun.19)

Psikologi berasal dari kata psyche (jiwa) dan logos (ilmu), sehingga secara

harfiah disebut sebagai ilmu jiwa. Menurut Morgan, King, Robinson

(1986:30), memberikan definisi psikologi sebagai ilmu yang mempelajari

tingkah laku manusia dan hewan, hal ini meliputi penerapannya pada masalah-

masalah manusia. Sedangkan menurut Atkinson, dkk (1996) psikologi adalah

studi ilmiah mengenai perilaku dan proses-proses mental.20)

Unisba berdiri atas gagasan para tokoh umat Islam dan tuntutan

masyarakat Jawa Barat akan perguruan tinggi yang bernafaskan Islam dan

melahirkan intelektual muslim. Cikal Bakal Unisba diawali dengan lahirnya

perguruan Islam Tinggi (PIT) pada 15 November 1958, yang berada di bawah

naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) dan sekarang berganti menjadi

18) Dewasastra, “Konsep dan Pengertian Perilaku” dalam http://dewasastra.wordpress.com/2012/03/11/konsep-dan-pengertian-perilaku/19) Admin, “Pengertian Definisi Mahasiswa Menurut Para Ahli” dalam http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-mahasiswa-menurut-para-ahli/20) Makmuroh Sri Rahayu, Diktat Kuliah Psikologi Umum 1 Jilid 1 (Bandung:Universitas Islam Bandung, 2013), h.1.

Page 19: BAB I

Yayasan Unisba. Pada tahun 1969 PIT diganti menjadi Universitas Islam

Bandung (Unisba).21)

Fakultas Psikologi Unisba didirikan mulai tahun akademik 1972-1973.

Tanggal 1 April 1973 ditetapkan sebagai hari kelahiran Fakultas Psikologi

Unisba.22) Misi Program Studi Psikologi Unisba adalah menjadi Program Studi

Psikologi Islam terkemuka, dalam membina umat agar menjadi pelopor,

pembaharu dan pemikir yang Islami, sehingga bermanfaat bagi diri sendiri,

masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan misi yang diembannya saat ini

telah disesuaikan dengan filosofi Tri Darma Perguruan Tinggi, yang meliputi:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan pendidikan tingkat

strata 1 dalam rangka:

2. Menghasilkan lulusan pendidikan psikologi dengan kualitas tinggi yang

mampu bersaing dalam memasuki pasar global.

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan meneliti.

4. Menghasilkan lulusan yang memiliki inovasi dan daya juang tinggi serta

menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

5. Menyelenggarakan penelitian serta pengabdian pada masyarakat dalam

bidang psikologi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.23)

2.5 Definisi Peradaban Islam21) Unisba, “Sejarah berdirinya Unisba” dalam http://www.unisba.ac.id/index.php?con=menu&idm=1&ids=2322) Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, “Sejarah Singkat” dalam http://psikologi.unisba.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=93&Itemid=8823) Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, “Visi Misi” dalam http://psikologi.unisba.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94&Itemid=92

Page 20: BAB I

Peradaban Islam mengacu kepada beberapa hal berikut yaitu masa

keemasan islam, dunia islam, kekhalifahan.24) Sejarah Peradaban Islam

Menurut A.A. Fyzee, peradaban (civilization) dapat diartikan dalam

hubungannya dengan kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (Latin)

atau civil (Inggris) yang berarti seorang warganegara yang berkemajuan.

Dalam hal ini peradaban diartikan dalam dua cara:

1. Proses menjadi berkeadaban, dan

2. Suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju.

Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda. Pertama, kemajuan

dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan

Islam mulai dari periode Nabi Muhammad Saw. sampai perkembangan

kekuasaan sekarang; kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam

lapangan kesusasteraan, ilmu pengetahuan dan kesenian; ketiga, kemajuan

politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam

terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan

kebiasaan hidup kemasyarakatan.25)

2.6 Definisi Mahasiswa

Pengertian mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978)

adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya

dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik

dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.26)

24) Wikipedia, “Kekhalifahan” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Islam25) Mohammad Adaf, “Pengertian Peradaban” dalam http://mohammadadaf.blogspot.com/2012/03/pengertian-peradaban.html26) Admin, “Pengertian Definisi Mahasiswa Menurut Para Ahli” dalam http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-mahasiswa-menurut-para-ahli/

Page 21: BAB I

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke

empat pasal 19 bahwasanya “mahasiswa” itu sebenarnya hanya sebutan

akademis untuk siswa/murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan

tertentu dalam masa pembelajarannya. Sedangkan secara harfiah, “mahasiswa”

terdiri dari dua kata, yaitu “Maha” yang berarti tinggi dan “Siswa” yang berarti

subyek pembelajar (menurut Bobbi de porter), jadi dari segi bahasa

“mahasiswa” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar

di perguruan tiggi/universitas.27)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah mereka yang

sedang belajar di perguruan tinggi (Poerwadarminta, 2005: 375).

27 ) Nuni Udiani, “Arti Mahasiswa” dalam http://www.slideshare.net/harrypottertwilight/arti-mahasiswa