bab i

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai  planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan  air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi  air bersih yang layak pakai. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan  air  bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air,  dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat  penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa  air bersih yang dihasilkan dari  proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang disebut dengan air? 2. Ada berapa macam air itu? 3. Bagaimana karaktristik air? 4. Bagaimana cara membedakan air bersih dan air kotor? 5. Bagaimana cara mengolah air? C. Tujuan Penulisan Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang: 1. Pengertian air, macam-macam air dan karakte ristik air. 2. Membedakan antara air bersih dan air kotor. 3. Cara mengolah air kotor menjadi air bersih. 4. Cara mengolah air bersih menjadi air minum. D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan dengan telaah pada buku-buku atau sumber. Hal ini dapat dijadikan sumber atau referensi serta memiliki ketersambungan atau keterkaitan materi dengan kajian atau pokok bahasan dalam makalah ini. BAB II PEMBAHASAN PENGOLAHAN AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH  A. Pengertian Air Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

Upload: m-syaifuddin-ihsan

Post on 16-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rekayasa yeknologi

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 BAB I

    1/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai

    planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami

    kesulitan mendapatkanair bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubahwarna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu

    optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor

    ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya

    merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadiair bersih yang layak pakai.

    Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkanair

    bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan

    membuatsaringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuatpenjernih

    air atausaringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwaair bersih yang dihasilkan dari

    prosespenyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam

    yang terlarut di dalam air.B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang disebut dengan air?

    2. Ada berapa macam air itu?

    3. Bagaimana karaktristik air?

    4. Bagaimana cara membedakan air bersih dan air kotor?

    5. Bagaimana cara mengolah air?

    C. Tujuan Penulisan

    Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang:

    1. Pengertian air, macam-macam air dan karakteristik air.

    2. Membedakan antara air bersih dan air kotor.

    3. Cara mengolah air kotor menjadi air bersih.

    4. Cara mengolah air bersih menjadi air minum.

    D. Metode Penulisan

    Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan dengan

    telaah pada buku-buku atau sumber. Hal ini dapat dijadikan sumber atau referensi serta memiliki

    ketersambungan atau keterkaitan materi dengan kajian atau pokok bahasan dalam makalah ini.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    PENGOLAHAN AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH

    A. Pengertian AirAir adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini

    di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4

    triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air

    asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat

    hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam

    obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan

    aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

    http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/saringan-air/http://aimyaya.com/id/tag/penjernih-air/http://aimyaya.com/id/tag/penjernih-air/http://aimyaya.com/id/tag/saringan-air/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/penyaringan-air/http://aimyaya.com/id/tag/penyaringan-air/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/saringan-air/http://aimyaya.com/id/tag/penjernih-air/http://aimyaya.com/id/tag/penjernih-air/http://aimyaya.com/id/tag/saringan-air/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/http://aimyaya.com/id/tag/air-bersih/
  • 5/26/2018 BAB I

    2/10

    Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan

    persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara

    dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air

    merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga

    wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air.

    Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atomhidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak

    berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur

    273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

    kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,

    beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

    Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada

    dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur

    standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang

    berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Manusia, binatang, dan tumbuh-

    tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air mempunyai arti ekonomi yang besar. Airtidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong

    kehidupan, tapi air sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.

    B. Karakteristik Air

    Karakteristik fisik Air :

    1. Kekeruhan

    Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang

    terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.

    2. Temperatur

    Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut

    yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag

    mungkin saja terjadi.

    3. Warna

    Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna

    dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

    4. Solid (Zat padat)

    Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan

    turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam

    air.

    5. Bau dan rasa

    Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga

    serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanyasenyawa-senyawa organik tertentu.

    Karakteristik kimia air :

    1. pH

    Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.

    Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi

    senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.

    2. DO (dissolved oxygent)

  • 5/26/2018 BAB I

    3/10

    DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi

    atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO

    biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.

    3. BOD (biological oxygent demand)

    BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan

    bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam airbuangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self

    purification badan air penerima.

    4. COD (chemical oxygent demand)

    COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik

    secara kimia.

    Reaksi: + 95%terurai

    Zat Organik + O2 CO2+ H2O

    5. Kesadahan

    Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya

    dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin,atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa

    disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.

    6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun

    Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun

    terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe)

    dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid

    merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.

    C. Macam-macam Air

    Macam-macam air dan Pembagiannya :

    1. Air yang suci dan mensucikan.

    Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan (membersihkan) benda

    yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit atau terbit dari bumi dan masih

    tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur

    kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: Dan Allah

    menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.

    Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnyasuci menyucikan. Walaupun

    perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah

    sebagai berikut:

    a. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.

    b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.

    c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau kiambang.d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya misalnya

    berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang berdekatan dengan sumur atau

    tempat-tempat air yang lainnya.

    2. Air suci tetapi tidak menyucikan

    Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam kategori

    ini ada tiga macam air :

  • 5/26/2018 BAB I

    4/10

    a. air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang

    suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.

    b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya,

    lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta, dalam 2

    hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan

    hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon

    kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.

    3. Air yang bernajis

    Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :

    a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya

    sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.

    b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang dari

    dua kulahtidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu banyak

    berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw :

    Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau baunya.(Riwayat IbnuMajah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: Apabila air cukup dua kulah, tidaklah

    dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).

    4. Air yang makruh

    Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air ini

    makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang terjemur di

    tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat..

    Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya

    matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , Jangan engkau berbuat demikian, ya

    Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak.(Riwayat Baihaqi).

    D. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor

    1. Ciri-ciri Air Bersih

    Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.

    Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.

    Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan mangan

    (Mn).

    Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total

    coliforms.

    2. Karakteristik Air Kotor

    Berwarna kotor.

    Suhunya panas.

    Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn. Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih

    serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah

    lainnya.

    Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:

    gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.

    gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk

    selulosa.

  • 5/26/2018 BAB I

    5/10

    E. Fungsi Air Dalam Kehidupan

    1. Mengontrol suhu tubuh

    2. Faktor penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh. Membawa oksigen

    dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh sehingga semua sel dan organ tubuh termasuk

    otak, ginjal, jantung, limpa, paru-paru dapat tetap hidup dan berfungsi dengan baik.

    3. Detoksifikasi, membawa sisa-sisa pembakaran tubuh termasuk racun-racun ke alat sekresisehingga metabolisme tubuh berjalan baik. Ini berarti semua zat yang ada di dalam air minum

    ikut ke dalam tubuh dan peredaran darah kita.

    4. Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu penurunan berat

    badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu sendi dan otot menjadi rileks,

    melancarkan proses buang air besar dan menambah energi serta kesegaran tubuh.

    5. Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.

    F. Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih

    Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai

    atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali juga zat-zat warna, zat

    pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahanair adalah tawas (alumunium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif.

    Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga

    membentuk koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar

    seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka

    digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporit

    berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk

    menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman ynang terjadi karena penggunaan tawas.

    1. Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)

    Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan air sederhana.

    Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkan

    mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air

    selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin

    (preklorinasi). Poada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan

    karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang

    terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan

    kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelatorini terjadi proses koagulasi, lumpur

    dan kotoran lain menggumpal membentukflok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara

    gravitasi. Selanjutnya, air sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada

    saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan.

    Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih ini

    ditampung dalam bak lain yang disebutsiphon, dimana ditambahkan kapur untuk menaikkan pHdan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari baksiphon, air yang sudah

    memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar, kemudian ke konsumen.

    2. Pengolahan Air Bersih

    Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama

    pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak

    flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.

    a. Koagulasi

  • 5/26/2018 BAB I

    6/10

    Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses koagulasi ini

    dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor

    biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya.

    Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun

    dilakukan secara fisik dengan rapid mixing(pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic

    jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukandengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 3090 detik.

    Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar

    b. Flokulasi

    Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini

    ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan

    pengadukan lambat (slow mixin)

    Proses Sedimentasi

    Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

    c. Filtrasi

    Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan

    namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri

    dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.

    Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan

    disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke

    bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

    d. Reservoir

    Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir.

    Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelumdidistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita

    menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih

    tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit,

    atau gunung.

    Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air. Untuk

    menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu

    kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station

    dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke

    reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipadengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

    3. Pengolahan Air Kotor (Limbah Industri)

    Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi konsentrasi

    beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida dapat dioksidasi

    untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena tidak perlu dilakukan

    reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat diendapkan dengan

    menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi.

  • 5/26/2018 BAB I

    7/10

    Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan, melarutkannya kembali

    dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses pengolahan primer lain mliputi

    penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD dan memperoreh padatan

    kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu

    polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan secara biologi

    bekerja efektif.Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus digunakan sistem

    penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi akan mengeluarkan bau

    tajam dang mengganggu daerah pemukiman. Sistem-sistem parit oksidasi, kolam aerob, sringan

    tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob dan aerob) meruopakan

    sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan secara baik dan apabila tanah

    tersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkat

    nitrogen yang tinggi.

    Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan pengayakan mikro untuk

    mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.

    Cara pengolahan air limbah secara sederhana:Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara ilmiah

    sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang

    timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai

    kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum

    dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:

    a. Pengenceran (Dilution)

    Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang

    ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin

    meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan

    diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.

    Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi terhadap

    badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan

    terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat

    menimbulkan banjir.

    b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

    Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae),

    bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam

    besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak

    perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang

    terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

    Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari,

    ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah

    melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.

    pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl dibawah

    pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri

    aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan.

    Disamping itu terjadi pengendapan.

  • 5/26/2018 BAB I

    8/10

    Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman bila

    akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).

    c. Irigasi

    Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke

    dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan

    dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsiuntuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga,

    perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik

    dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

    4. Penyaringan Air

    a. Saringan Kain Katun.

    Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang

    paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih.

    Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.

    Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

    b. Saringan KapasTeknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti

    halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air

    dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada

    ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

    c. Aerasi

    Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan

    diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan

    metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu

    partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara

    cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses

    sedimentasi atau filtrasi.

    d. Saringan Pasir Lambat (SPL)

    Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir

    pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring

    air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

    e. Saringan Pasir Cepat (SPC)

    Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian

    atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan

    dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan

    jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati

    lapisan pasir.f. Gravity-Fed Filtering System

    Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan

    Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring

    menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya

    disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut

    diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi

  • 5/26/2018 BAB I

    9/10

    debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa /

    multi Saringan Pasir Lambat.

    g. Saringan Arang

    Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan

    arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air

    baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yanglebih baik dapat digunakan arang aktif.

    h. Saringan air sederhana / tradisional

    Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan

    pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga

    ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelap

    i. Saringan Keramik

    Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan

    dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui

    elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi

    sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalamair baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter.

    Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan

    jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan

    cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.

    j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

    Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan

    menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa

    Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali

    ataupun dari saluran irigasi sawah.

    Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila

    dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

    k. Saringan Tanah Liat.

    Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian

    bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah satu sumber

    kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di bumi ini sudah banyak

    tercemar karena ulah manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran

    air menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air yang sudah kotor menjadi air yanglayak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat yang canggih.

    Pengolahan air bersih melalui beberapa proses diantaranya :

    1. Koagulasi

    2. Flokulasi

    3. Filtrasi

    4. Reservoir

    Cara pengolahan air limbah secara sederhana:

  • 5/26/2018 BAB I

    10/10

    1. Pengenceran (Dilution).

    2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds).

    3. Irigasi.

    Penyaringan Air diantaranya :

    1. Saringan Kain Katun.

    2. Saringan Kapas.3. Aerasi.

    4. Saringan Pasir Lambat (SPL).

    5. Saringan Pasir Cepat (SPC).

    6. Gravity-Fed Filtering System.

    7. Saringan Arang.

    8. Saringan air sederhana / tradisional.

    9. Saringan Keramik.

    10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu.

    11. Saringan Tanah Liat.

    DAFTAR PUSTAKAAnonimous, 1998.Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kantor Menteri

    Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah Daerah

    Tingkat I Propinsi Jawa Tengah, Semarang : Erlangga.

    Fandeli, Chafid. 1995.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan

    Pemapanannya dalam Pembangunan.Yogyakarta : Liberty.

    Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.

    ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.

    Suratmo, Gunawan F. 1992.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gajah

    Mada University Press.

    bozzkaf:http://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-

    air.html#ixzz30ClhExkB

    http://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-air.html#ixzz30ClhExkBhttp://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-air.html#ixzz30ClhExkBhttp://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-air.html#ixzz30ClhExkBhttp://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-air.html#ixzz30ClhExkBhttp://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-air.html#ixzz30ClhExkBhttp://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-air.html#ixzz30ClhExkB