bab i

Upload: trress-jumsuit

Post on 15-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan

    tekanan diastolik 90 mmHg, (Smeltzer, 2001). Tekanan yang abnormal tinggi

    pada pembuluh darah menyebabkan meningkat nya resiko terhadap stroke,

    gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Untuk orang Indonesia,

    banyak dokter berpendapat bahwa tekanan darah yang ideal adalah sekitar 110

    120 mmHg/80 90 mmHg. Batasan ini berlaku bagi orang dewasa di atas

    18 tahun. Menurut Andang Joesoef (2009), Direktur Pelayanan Medis Pusat

    Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, mengatakan bahwa, Tekanan darah

    120 140/80 90 mmHg dikatagorikan sebagai pre hipertensi dan perbaikan

    dalam gaya hidup dibutuhkan untuk menurunkan tekanan darah, sedangkan

    tekanan darah di atas 140/90 mmHg merupakan hipertensi yang membutuhkan

    pengobatan.

    Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai silent

    killer, sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama bertahun-tahun

    tanpa menyadarinya, tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit

    yang tidak menunjukan gejala yang jelas. 70% penderita hipertensi tidak

    merasakan gejala apa-apa, sehingga tidak mengetahui dirinya menderita

    hipertensi sampai dia memeriksakan tekanan darahnya ke dokter atau menteri.

    Namun sebagian lagi ada yang mengeluh pusing, kencang di tengkuk, dan

    sering berdebar-debar.

  • Penyakit hipertensi ini demi tahun terus mengalami peningkatan.

    Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Sebanyak satu miliar orang di

    dunia atau satu dari empat orang dewasa menderita hipertensi. Bahkan, di

    perkirakan jumlah penderita meningkat menjadi 1,6 miliar orang menjelang

    tahun 2025. Oleh karena itu, diperlukan penanganan serius oleh berbagai

    pihak untuk menekankan angka kematian pada penderita hipertensi ini

    (Muhammadun, 2010).

    Menurut WHO tahun 2008, hipertensi telah menjangkiti 30,4 %

    populasi dunia dengan perbandingan 29,6 % pada pria dan 28,1 % pada

    wanita. Penelitian yang dilakukan oleh national health and nutrition

    examination survey ( NHANES, 2005 2006 ) di amerika serikat

    menunjukan bahwa sekitar 28,4% dari populasi orang dewasa menderita

    hipertensi dan prevalansi ini meningkat tajam dengan bertambah nya usia,

    (Field - 2008). Prevelensi hipertensi di indonesia menurut survey kesehatan

    rumah tangga/SKRT tahun 2008, pada orang yang berusia 25 tahun ke atas

    menunjukan bahwa 30% laki-laki dan 35% wanita menderita hipertensi,

    (Akhmad - 2010). Di Indonesia sendiri menurut Sqabani (2008). Penderita

    hipertensi yang di periksa di pukesmas di laporkan yang teratur sebanyak

    22,8%, sedangkan yang tidak teratur di laporkan sebanyak 77,2%.

    Di DKI Jakarta dilihat dari hasil profil ( DIJEN PP & PL Tahun -

    2008 ) angka kejadian hipertensi mencapai 5500 kasus. Dengan demikian,

    penelitian yang di lakukahn oleh NHANES tahun 2005-2006 menunjukan

    adanya hubungan yang berarti antara prevelensi hipertensi dengan bertambah

    nya usia di buktikan dengan jumlah prevelensi hipertensi yang selalu

  • meningkat dengan bertambah nya usia, ini di sebabkan karena semakin

    bertambah nya usia akan menyebabkan penurunan elastisitas dari pembuluh

    darah yang mengakibatkan tekanan darah menjadi meningkat. Sedangkan

    menurut SKRT 2008, menunjukan adanya hubungan yang berarti antara

    prevelensi hipertensi dengan jenis kelamin, ini di sebabkan karena wanita

    lebih mudah mengalami stress dari pada laki-laki yang akan menyebabkan

    tekanan darah menjadi meningkat.

    Penelitian yang di lakukan oleh Upik Rahmawati 2010, tentang

    pengaruh konsumsi jus seledri (Apium graveolens linn) terhadap penurunan

    tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan 30

    subjek dengan metode Pre and Post Test Control Group Design. Hasilnya

    terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah

    diastolik antara kelompok perlakuan dan kontrol sesudah diberi perlakuan.

    Selain data di atas, R iset Kesehatan Dasar Nasional - 2008 yang di

    Lakukan oleh depertemen kesehatan RI menunjukan prevelensi nasional

    hipertensi pada penduduk umur >18 tahun adalah sebesar 29,7%. Berdasarkan

    pengalaman peneliti yang memiliki keluarga dengan penyakit hipertensi dan

    sudah berlangsung sejak tahun 2009, sangat bergantung dengan obat penurun

    tekanan darah yang di resepkan oleh dokter. Penderita hipertensi sering

    mengeluhkan efek samping dari pengkonsumsian obat tersebut, seperti

    insomnia, serta sakit kepala yang sangat mengganggu aktivitas keseharian

    dalam bekerja.

    Dari data di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan

    penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Terapi Mentimun Terhadap

  • Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di RW 05 Jatiwaringin

    Pondok Gede Jakarta Timur Tahun 2012. Dimana peneliti ini adalah inovasi

    baru terapi non farmakologi mengenai penurunan tekanan darah pada

    penderita hipertensi dengan menggunakan Terapi Mentimun.

    B. Rumusan Masalah

    1. Identifikasi masalah

    Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun - 2004, pada

    orang yang berusia 25 tahun ke atas menunjukan bahwa 27% laki laki

    dan 29% wanita menderita hipertensi. Dan penderita hipertensi di

    Jatiwaringin sepanjang tahun 2011 tercatat 1100 pasien menjalani rawat

    inep dan 4500 menjalani rawat jalan.

    Faktor pemicu hipertensi dapat di bedakan atas yang tidak dapat di

    kontrol (seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan) dan yang dapat di

    kontrol (seperti kegemukan, kurang olah raga, merokok, serta konsumsi

    alkohol dan garam). Selain di sebut sebagai silent killer, hipertensi juga di

    sebut sebagai heterogenous group of disease karena dapat menyerang

    siapa saja, baik muda maupun tua, entah orang kaya maupun miski.

    Dari kondisi tersebut maka dapat di rumuskan masalah sebagai

    berikut : Adakah Pengaruh Pemberian Terapi Mentimun Terhadap

    Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di RW 05

    Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur tahun 2012.

  • 2. Pertanyaan penelitian

    Dari identifikasi masalah di atas, maka dapat di rumuskan

    pertanyaaan penelitian sebagai berikut:

    a. Bagaimanakah gambaran karakteristik respoden: riwayat hipertensi,

    usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan di RW 05

    Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur?

    b. Adakah perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan

    Terapi Mentimun?

    c. Adakah Pengaruh Pemberian Terapi Mentimun Terhadap Penurunan

    Tekanan Darah?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian

    Mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di

    RW 05 Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur.

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengetahui gambaran karekteristik responden: riwayat hipertensi,

    usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan di RW 05

    Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur?

    b. Mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan

    Terapi Mentimun?

    c. Mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Mentimun terhadap

    penurunan tekanan darah?

  • D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Peneliti

    Dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperdalam

    pengalaman peneliti tentang riset keperawatan serta pengembangan

    wawasan tentang pengobatan tradisional dengan mengkonsumsi

    mentimun.

    2. Bagi keluarga dan responden

    Hasil penelitian ini merupakan informasi dan pengetahun baru

    tentang pengobatan tradisional hipertensi bagi yang berkepentingan dalam

    upaya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

    3. Bagi masyarakat

    Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan hasil penelitian

    ini bermanfaat sebagai sumber informasi untuk pengembangan

    keperawatan khususnya dan sebagai acuan atau sumber data untuk

    penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pengaruh pemberian

    mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di

    RW 05 Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur.

    4. Bagi Institusi Pendidikan

    Bagi dunia pendidikan keperawatan hasil penelitian ini bermanfaat

    sebagai sumber informasi untuk pengembangan keperawatan khususnya

    dan sebagai acuan atau sumber data untuk penelitian berikutnya yang

    berkaitan dengan pengaruh pemberian mentimun terhadap penurunan

    tekanan darah pada penderita hipertensi di RW 05 Jatiwaringin Pondok

    Gede Jakarta Timur.

  • E. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini di fokuskan hanya pada pengaruh pemberian terapi

    mentimun terhadap mpenurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di

    RW 05 Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur, yang di rasakan Januari -

    Februari 2012.